Cara Menyusui Pada Putting Datar

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Banyak yang ketika hamil dan mempunyai payudara dengan puting datar sudah membayangkan tidak akan sanggup menyusui atau niscaya bayi akan susah menyusui ataupun banyak sekali alasan.
Puting Datar / Rata
Seringkali kita mendengar bahwa ibu A tidak sukses memperlihatkan ASI langsung pada bayinya sebab putingnya rata/data, sehingga bayinya tidak sanggup menghisap puting. Lalu ada lagi ibu B yang terpaksa memakai ‘penyambung puting’ supaya sanggup menyusui bayinya. Tapi alih-alih berhasil, ibu B malah tidak merasa nyaman pada payudara/putingnya.
Lalu, apa sih yang disebut dengan puting datar itu? Dan bagaimana solusi bagi para ibu yang mempunyai puting datar/rata/terbenam ini supaya sanggup memperlihatkan ASI langsung pada bayinya?
Sebenarnya apapun bentuk puting yang ibu miliki, bukan menjadi hambatan bahwa ibu tidak sanggup menyusui bayinya. payudara dengan bentuk puting apapun tetap sanggup untuk menyusui bayinya, asal ibu mengetahui dan mau mempelajari teknik-nya.
Menurut jurnal-jurnal kesehatan dan menyusui yang ada, bentuk-bentuk puting yang umum dijumpai pada setiap ibu yakni sebagai berikut:

Banyak yang ketika hamil dan mempunyai payudara dengan puting datar sudah membayangkan tid Cara menyusui pada putting datar

Lalu, puting disebut datar/rata/terbenam (flat/depressed/inverted nipple) yakni ketika dijumpai putting tersebut tidak keluar menyerupai rata-rata puting yang dijumpai
Banyak yang ketika hamil dan mempunyai payudara dengan puting datar sudah membayangkan tid Cara menyusui pada putting datar
contoh bentuk putting normal

contoh bentuk puting datar


Jadi flat nipple/putting datar/putting rata yakni putting yang hanya keluar sedikit dibandingkan rata-rata putting normal, dan sebetulnya bukan merupakan hambatan yang berarti untuk menyusui.

Teknik Menyusui dengan Puting Datar/Rata (Flat/Depressed/Inverted Nipple)
Ketika ibu hamil menyadari, bahwa hanya sebagian kecil dari putingnya yang keluar, tenaga kesehatan menganjurkan untuk menarik-narik atau mencubit-cubit puting tersebut dengan cita-cita pada ketika kelahiran bayinya putingnya sudah mulai timbul dan bayi sanggup dengan gampang untuk menyusui. Dan biasanya pada ketika trisemester akhir, ibu akan makin sering atau makin ulet untuk menarik puting sebab banyak yang mulai panik kalau puting tidak keluar atau tidak timbul maka tidak akan sanggup untuk menyusui dengan benar.
Menurut jurnal-jurnal menyusui yang ada, menarik-narik puting selama kehamilan terutama pada semester selesai sanggup memicu kontraksi yang sanggup mengakibatkan kelahiran sebelum waktunya. Kaprikornus tidaklah disarankan untuk menarik-narik puting pada ketika kehamilan sebab cukup berisiko pada kehamilan itu sendiri.
Yang perlu di perhatikan untuk payudara dengan puting datar dan terbenam adalah:
  • Selama hamil tidak perlu menarik-narik puting, memakai tempurung puting (breast shells), terutama pada trimester terakhir sebab sanggup memicu kontraksi dini (bayi sanggup lahir premature).
  • Pada awal menyusui sanggup sulit, tetapi posisi dan pelekatan yang benar akan sangat membantu. Untuk itu diharapkan derma dari konselor/konsultan laktasi untuk membantu ibu dengan teknik posisi dan pelekatan pada ketika bayi menyusu.
  • Perlu diingat, bahwa bayi menyusu dari payudara (areola/bagian bundar hitam pada payudara) BUKAN dari puting.
  • Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan biarkan bayi menempel sendiri pada payudara.
  • Hindari penggunaan penyambung puting (nipple shield) pada ketika menyusui, sebab akan menyakiti puting ibu, serta menciptakan bayi tidak mencar ilmu untuk menempel (latch-on) dengan benar pada payudara.
  • Coba beberapa posisi mendekap bayi. Contoh: cross-cradle dan football/clutch
  • Menegakkan puting sebelum menyusui / merangsang puting dengan memakai pompa payudara tangan, tabung suntik, atau menarik puting keluar akan membantu puting untuk keluar dengan maksimal.
  • Membentuk payudara, dengan menopang payudara dari pecahan bawah dengan jari-jari, dan menekan pecahan atas payudara dengan ibu jari. Tidak memegang payudara terlalu akrab ke putting (C hold, U hold)
Sebenarnya bentuk puting itu tidak memilih apakah sanggup atau tidak untuk menyusui, sebab pelekatan yang benar pada proses menyusui yakni bukan menghisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat disekitar areola. Yang harus diingat pada posisi pelekatan yang benar ketika menyusui adalah:
  • CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu
  • AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam lisan bayi yakni puting dan sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di pecahan bawah lisan bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas lisan bayi
  • LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong
  • MOUTH: pastikan bahwa lisan bayi terbuka lebar dan menempelkan pada payudara ibu
Dengan teknik pelekatan lisan bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan yang diperoleh pada ketika menyusui, akan memperlancar proses menyusui itu sendiri.
Jika ibu merasa belum menemukan cara/posisi yang pas untuk menyusui bayi ibu, sebab mempunyai puting rata/datar, segeralah bertemu dengan konselor laktasi untuk meminta bantuan.


Sumber :
http://aimi-asi.org/2011/01/sukses-meyusui-dengan-puting-datar-kenapa-tidak/


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Cara Menyusui Pada Putting Datar"

Posting Komentar