Kehancuran Umat Nabi Shalih

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


KEHANCURAN UMAT NABI SHALIH

Ustadz Kholid Syamhudi Lc

Kaum Tsamud yaitu satu suku populer yang tinggal di kawasan al Hajar yang berada antara al Hijaz dengan Tabuk. Mereka yaitu kaum setelah kaum ‘Ad dan menyembah berhala.

Tempat tinggal mereka populer sebagai kawasan agraris. Mereka bercocok tanam dan beternak. Mereka betul-betul dipenuhi dengan kenikmatan, sehingga mereka menciptakan istana-istana yang megah di dataran, dan kawasan perbukitan mereka bentuk rumah-rumah yang dipahat dengan indahnya. Namun mereka mengkufuri nikmat tersebut dan menyembah selain Allah. Kemudian Tuhan mengutus Nabi Shalih yang telah populer nasabnya, kedudukannya yang tinggi, kemulian akhlaknya, kejujuran dan amanahnya untuk menyeru kepada tauhid dan meninggalkan sesembahan selain Allah.

Mendengar seruan Nabi Shalih ini, mereka melaksanakan penolakan terhadap permintaan beliau. Tuhan menceritakan dalam firman-Nya :

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah tiba bukti yang positif kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Tuhan ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kau mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kau akan ditimpa siksaan yang pedih”.

وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menyebabkan kau pengganti-pengganti (yang berkuasa) setelah kaum ‘Ad dan memperlihatkan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kau pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Tuhan dan janganlah kau merajalela di muka bumi menciptakan kerusakan”.

قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ آمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ ۚ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ

Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kau bahwa Shalih diutus (menjadi rasul) oleh Rabbnya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shalih diutus untuk menyampaikannya,”

قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami yaitu orang yang tidak percaya kepada apa yang kau imani itu,”

فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوا يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku besar kepala terhadap perintah Rabb. Dan mereka berkata: “Hai Shalih, datangkanlah apa yang kau ancamkan itu kepada kami, jikalau (betul) kau termasuk orang-orang yang diutus (Allah)”. [QS. Al A’raf/7:73-77]

Kemudian Nabi Shalih menjawab:

فَقَالَ تَمَتَّعُوا فِي دَارِكُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ

“Bersukarialah kau sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu yaitu komitmen yang tidak sanggup didustakan”. – [QS. Hud/11 : 65].

Mendengar seruan itu, mereka pun berkeinginan membunuh Nabi Shalih sebagaimana membunuh onta tersebut. Tuhan menceritakan dalam firman-Nya :

قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ

“Mereka berkata: “Bersumpahlah kau dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, lalu kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita yaitu orang-orang yang benar”. [QS. An-Naml/27:49]

Maka Tuhan menjawab dengan firman-Nya :

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٠﴾ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٥١﴾ فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akhir makar mereka itu, bekerjsama Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezhaliman mereka. Sesungguhnya pada demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui “. [QS. An-Naml/27:50-52]

Tuhan mengirimkan kerikil besar kepada orang-orang yang bermaksud membunuh Nabi Shalih, dan menimpa mereka, sehingga mereka semua binasa sebelum kebinasaan kaumnya. Sedangkan kaum Tsamud, mereka menunggu tiga hari setelah peringatan Nabi Shalih, dimulai hari Kamis. Pada pagi hari Ahadnya, mereka berkemas-kemas dan duduk menunggu apa yang akan terjadi atas diri mereka pada hari itu.

Ketika matahari terbit, datanglah bunyi keras mengguntur (halilintar) dari langit di atas mereka, dan digoyang gempa dari bawah sehingga mayat-mayat bergelimpangan di tempat-tempat mereka. Tuhan berfirman :

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ

“Maka mereka dibinasakan oleh bunyi keras yang mengguntur di waktu pagi” [QS. Al Hijr/15 : 83]

Dan firman-Nya :

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ

“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan ditempat tinggal mereka” [QS. Al A’raf/ 7:78].


Sumber: https://almanhaj.or.id/3889-pelajaran-dari-umat-terdahulu-1.html

Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Kehancuran Umat Nabi Shalih"

Posting Komentar