Ketika Bulan Dan Matahari Mencinta Dalam Membisu : Part 1

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam membisu  Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam membisu : part 1


Aku yakni bulan..

bulan yang selalu merindukan matahari..
yang tak pernah sanggup kutemui..
karna ketika saya diperbolehkan menuju ke tempatnya
dia,
ya si matahari itu
harus melenggang pergi menunaikan kewajibannya di kepingan yang lain

saya sudah tahu kodrat masing-masing
menyerupai inilah harusnya

mengagumi dalam membisu yang hanya sanggup kulakukan
tak pernah kami bertemu langsung
namun, saya tahu dibalik sosoknya yang tegas ia memang menawan, berkharisma dan penuh tanggungjawab
saya tahu dari awan-awan yang dekat dengannya
karna selain bintang, awan-awan itu juga dekat denganku

ketika saya muncul, awan-awan itu selalu bercerita wacana apa saja
termasuk wacana si matahari
hihihi.. saya sangat senang ketika mendengar mereka menciptakan topik si matahari
namun saya bulan
saya harus jaim
haruskah saya jingkrak-jingkrak kesenangan alasannya kisah mereka
it's imposible

namun suatu malam
ketika para awan yang suka bercerita itu menyampaikan sesuatu yang tak terduga
saya tak sanggup jaim lagi
mereka curiga kepadaku, tatapan mereka menyerupai bilang "hei, si bulan ini niscaya ada apa-apa?"
mereka menggodaku, saya akal-akalan kembali jaga sikap
meski rasanya kebat kebit di dalam sini

awan itu berkata bahwa tadi siang
ketika mereka mengobrol dengan si matahari
matahari menanyakanku
saya bertanya bagaimana ekspresinya ketika bertanya menyerupai itu?
tanggapan yang menyenangkan, mereka bilang si matahari sangat antusias
mereka bercerita hal-hal baik tentangku, pasti, mereka sahabatku yang baik
rasanya menyerupai terbang ke antariksa

bukankah saya sudah di antariksa ya hehe..
hal itu mengingatkanku pada ucapan sahabatku bintang

bintang berkata bahwa suatu malam
ketika si matahari menunjukkan cahaya ke dirinya untuk dipantulkan lagi ke bumi
bintang menerima pesan di dalamnya
"aku menunjukkan cahaya ini memang merupakan suatu kiprah yang harus kulakukan untuk kau pantulkan lagi ke bumi semoga langit lebih indah dan untuk sebuah diam-diam Ilahi, namun di dalamnya saya sangat senang dan bersyukur alasannya sanggup menunjukkan cahaya ini ke dirimu begitu pula ke bulan, wahai bintang sahabatku..
andaikan saya punya keberanian untuk mengungkapkan hal ini kepada bulan, namun sayangnya saya masih belum berani, saya menunggu ketika yang yang tepat"

ah,
awan-awan dan bintang sukses melambungkan hatiku

saya bahagia
malam ini saya tampakkan diriku seutuhnya
untuk mempertontonkan cahaya indah ini secara tersirat
bumi beserta insan yang ada di dalamya tersenyum melihatku
saya malu

tak ada yang abadi di dunia
termasuk jarak ini
suatu ketika jika memang berjodoh menyerupai pasangan laki-laki dan perempuan yang ada di bumi
kami niscaya akan bertemu
pastikan bahwa diriku menjaga rasa ini dan diapun akan melaksanakan hal yang sama
cinta dalam diam
menanti ujung waktu yang indah untuk kami

waktu yang indah pula untuk insan yang senantiasa beribadah ketika di dunia

saya masih senang mendengar kisah tentangnya dari awan-awan itu
senangnya menjadi awan yang sanggup kesana kemari tanpa kenal waktu
ah, saya lebih suka menjadi diriku
menjadi bulan, yang selalu dinantikan para makhluk untuk pengantar istirahat mereka dalam tenang

salam hangat dari bulan untuk Mr. Sun

Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam membisu  Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam membisu : part 1



Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Ketika Bulan Dan Matahari Mencinta Dalam Membisu : Part 1"

Posting Komentar