Kunci Sukses Hidup

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


KUNCI SUKSES HIDUP

Yan Karta Sakamira
10 Januari 2018

BERCITA-CITALAH MENJADI MUTAQIN

Orang yang paling mulia ialah orang yang paling tinggi taqwanya kepada Allah, yaitu dengan menunaikan kewajiban dan menjauhi maksiat. Kemuliaan seseorang bukan dilihat dilihat dari kekayaannya, pangkatnya, maupun keturunannya.

Tuhan Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, bahwasanya Kami membuat kau dari seorang pria dan seorang wanita dan menimbulkan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku biar kau saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kau di sisi Tuhan ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Tuhan Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)


JANGAN PERNAH MENINGGALKAN SHALAT

Amal perbuatan insan ditentukan oleh shalatnya, kalau shalatnya baik, maka baik pulalah amalan lainnya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari selesai zaman ialah shalatnya. Apabila shalatnya baik, ia akan mendapat keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, ia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Tuhan Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut mempunyai amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya menyerupai itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) menyerupai itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab menyerupai itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386. Al Hakim menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, evaluasi shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi)


JANGAN PERNAH BERBUAT SYIRIK

Syirik merupakan dosa yang tidak diampuni oleh Allah, sedangkan dosa lainnya walaupun sebanyak buih di lautan, akan diampuni oleh Allah, kalau beristiqfar dan bertaubat.

Tuhan Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48).


BERBHAKTILAH KEPADA KEDUA ORANGTUA

Esensi hidup didunia ialah mencari ridha Allah, carilah ridha Tuhan melalui ridha orangtua.

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

“Ridha Tuhan tergantung pada ridha orang bau tanah dan marah Tuhan tergantung pada marah orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394).


SEMPURNAKAN AMALAN WAJIB DENGAN AMALAN SUNNAH

Kewajiban kita beribadah kepada Tuhan dengan sempurna. Namun dengan kelemahan kita, selalu ada kekurangan dalam ibadah itu.

Di antara cara menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardhu kita ialah dengan manambah shalat sunnah rawatib. Yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu; sebelum dan atau sesudahnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: saya mendengar RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba ialah shalatnya. Apabila manis maka ia telah beruntung dan sukses. Bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila ada kekurangan sedikit dari shalat wajibnya maka Tuhan ‘Azza wa Jalla berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku itu mempunyai shalat tathawwu’ (shalat sunnah)?” Lalu shalat wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Al-Nasai. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Dalam redaksi Abu Dawud disebutkan,

قَالَ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ ، قَالَ : أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ

“Allah berfirman: lihatlah, apakah hamba-Ku mempunyai shalat tathawwu’? Jika ia punya shalat tathawwu’, Tuhan berfirman: Sempurnakan shalat fardhu hamba-Ku melalui shalat tathawwu’nya.”

Hadits ini mengambarkan salah satu faidah utama shalat sunnah rawatib ialah menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu.







Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Kunci Sukses Hidup"

Posting Komentar