Macam Posisi Meneran/Mengejan Ketika Melahirkan Dan Cara Meneran Yang Benar

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu. Hal tersebut tak lain alasannya kurangnya pengetahuan akan hal-hal yang berkenaan dengan proses persalinan. Salah satu hal yang tidak kalah penting dan sanggup menimbulkan kecemasan terutama bagi para calon ibu yang gres pertama kali melahirkan yaitu cara meneran/ mengejan. Pengetahuan ibu sanggup mempengaruhi sikap atau sikap ibu dalam menghadapi proses persalinan. Pengetahuan ibu wacana meneran tak lain semoga ibu yang mengalami persalinan sanggup meneran dengan benar sehingga mempercepat proses persalinan.
Berikut beberapa hal terkait meneran dari mulai macam posisi hingga cara meneran yang benar.

KEBEBASAN MEMILIH POSISI MENERAN

Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin dan melahirkan menentukan sendiri posisi persalinan yang diinginkannya dan bukan berdasarkan impian bidannya sendiri. Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan lebih merasa aman.

MANFAAT PILIHAN POSISI BERDASARKAN KEINGINAN IBU

·         Memberikan banyak manfaat
·         Sedikit rasa sait dan ketidaknyamanan
·         Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek
·         Laserasi perineum lebih sedikit
·         Lebih membantu meneran
·         Nilai apgar lebih baik

MACAM-MACAM POSISI MENERAN

1.      Posisi terlentang (supine) 
Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu Macam posisi meneran/mengejan ketika melahirkan dan cara meneran yang benar
terlentang (supine)
Posisi ini juga mengakibatkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar  kemungkinan terjadinya laserasi perineum dan sanggup menjadikan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
Dan juga mengakibatkan beberapa hal menyerupai :
·         Dapat mengakibatkan hipotensi alasannya bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga mengakibatkan suplai darah ke janin menjadi berkurang, dimana hasilnya ibu sanggup pingsan dan bayi mengalami fetal distress ataupun anoksia janin.
·         Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
·         Buang air kecil terganggu.
·         Mobilisasi ibu kurang bebas.
·         Ibu kurang semangat.
·         Resiko laserasi jalan lahir bertambah.
·         Dapat menjadikan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
·         Rasa nyeri yang bertambah.

2.      Posisi duduk/setengah duduk 
Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu Macam posisi meneran/mengejan ketika melahirkan dan cara meneran yang benar
Posisi duduk/setengah duduk 
      
Posisi ini akan membantu dalam penurunan janin dengan pinjaman gravitasi bumi untuk menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan pundak besar sanggup turun ke rongga panggul dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis. Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu sanggup lebih gampang mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan sanggup memperlambat penurunan penggalan bawah janin

3.      Posisi jongkok/ berdiri
Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu Macam posisi meneran/mengejan ketika melahirkan dan cara meneran yang benar
Posisi jongkok/ berdiri
Jongkok atau bangkit memudahkan penuran kepala janin, memperluas panggul sebesar dua puluh delapan persen lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun posisi ini beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir). Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu sanggup lebih gampang mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan sanggup memperlambat penurunan penggalan bawah janin.

4.       Berbaring miring kekiri

Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu Macam posisi meneran/mengejan ketika melahirkan dan cara meneran yang benar
Berbaring miring kekiri
Posisi berbaring miring kekiri sanggup mengurangi pementingan pada vena cava inferior sehingga sanggup mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, alasannya suplay oksigen tidak terganggu, sanggup member suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan sanggup pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.




5.      Posisi merangkak 
Dalam menjelang proses persalinan banyak hal yang menjadi kecemasan para calon ibu Macam posisi meneran/mengejan ketika melahirkan dan cara meneran yang benar
posisi meneran merangkak
     Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan sanggup mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu. Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit punggung, mempermudah janin dalam melaksanakan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang. Posisi merangkak juga sanggup membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke panggul


CARA MENERAN
Beberapa cara meneran berdasarkan banyak sekali sumber yang sanggup dilakukan yaitu :
1.         Menurut Manuaba (2001), cara meneran yaitu :
a.       Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama kontraksi.
b.      Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada ketika meneran.
c.       Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi.
d.       Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih gampang untuk meneran jikalau ia menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke dada.
e.        Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong ketika meneran.
f.       Jangan melaksanakan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi.

2.      Menurut JNPK-KR (2007), dorongan pada fundus meningkatkan resiko distosia pundak dan rupture uteri. Cegah setiap anggota keluarga yang mencoba melaksanakan dorongan pada fundus. Untuk mengkoordinasikan semua kekuatan menjadi optimal ketika his dan mengejan sanggup dilakukan hal-hal sebagai berikut
1) Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga sanggup menambah pembukaan pintu bawah panggul.
2) Badan ibu dilengkungkan hingga dagu melekat di dada, sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir.
3) His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga kekuatannya optimal.
4) Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan denagn demikian diafragma abdominal membantu dorongan kearah jalan lahir.
5) Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas sanggup dikeluarkan dan selanjutnya ditarik kembali utnuk dipergunakan mengejan.

3.      Menurut Sarwono (2005), ada 2 cara mengejan yaitu :
1) Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua pahanya hingga batas siku, kepala sedikit diangkat sehingga dagu mendekati dadanya dan sanggup melihat perutnya.
2) Sikap menyerupai diatas, tetapi tubuh dalam posisi miring kekiri atau kekanan tergantung pada letak punggung janin, hanya satu kaki dirangkul, yakni kaki yang berda diatas. Posisi yang menggulung ini memang fisiologis. Posisi ini baik dilakukan bila putaran paksi dalam belum sempurna.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Menurut Sarwono (2002), juga ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada ketika mengejan, yaitu :
1) Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan pembukaan lengkap.
2) Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua tangan memegang kaki atau tepi daerah tidur sebelah atas, bila kondisi janin kurang baik, pasien mengejan dalam posisi miring.
3) Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas dalam, tutup mulut, mengejan sekuat-kuatnya dan selama mungkin, bila his masih besar lengan berkuasa menarik nafas pengejanan sanggup diulang kembali. Bila his tidak ada, pasien istirahat, menunggu datangnya his berikutnya.



Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Macam Posisi Meneran/Mengejan Ketika Melahirkan Dan Cara Meneran Yang Benar"

Posting Komentar