Paradigma Dan Falsafah Kebidanan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Paradigma Kebidanan
Bidan dalam bekerja menawarkan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap insan / perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
a. Perempuan
Perempuan sebagimana halnya insan ialah mahluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan majemuk sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas insan sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat ialah penggerak dan pelopor  peningkatan kesejahteraan keluarga.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melakukan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial mencakup keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibuat oleh insan sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.
Perempuan merupakan bab dari anggota keluarga dari unit komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada. Keluarga sanggup menunjang kebutuhan sehari-hari dan menawarkan kontribusi emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat memilih derajat kesehatan reproduksi perempuan.
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi insan dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
d. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan ialah bab integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang sanggup dilakukan secara mandiri, kerja sama atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bab integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil senang dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan ialah individu, keluarga, dan masyarakat yang mencakup upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan sanggup dibedakan menjadi :
  1. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan.
  2. Layanan Kolaborasi ialah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses aktivitas pelayanan kesehatan.
  3. Layanan Rujukan ialah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka referensi ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam mendapatkan referensi dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ akomodasi pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
e. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang memilih kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.
Falsafah Kebidanan
Dalam menjalankan kiprahnya bidan mempunyai keyakinan yang dijadikan panduan dalam menawarkan asuhan. Keyakinan tersebut mencakup :
  1. Keyakinan perihal kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin merupakan  suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
  2. Keyakinan perihal Perempuan. Setiap perempuan ialah langsung yang unik mempunyai hak, kebutuhan, harapan masing-masing. Oleh alasannya itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang diterimanya.
  3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan ialah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, sanggup memakai teknologi sempurna guna dan referensi yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
  4. Keyakinan perihal pemberdayaan perempuan dan menciptakan keputusan. Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan perihal kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambila keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga & pemberi asuhan.
  5. Keyakinan perihal tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan  yang bersifat holistik, diberikan dg cara yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai harapan & tidak sewenang-wenang serta menghormati pilihan perempuan
  6. Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan mempunyai otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
  7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua insan ialah mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
  8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang kondusif dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak memilih nasib sendiri dan mendapatkan isu yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
  9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap perempuan usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak menerima pelayanan yang berkualitas.
  10. Pengalaman melahirkan anak merupakan kiprah perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan hingga anak menginjak masa masa remaja.
  11. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk lantaran adanya interaksi antara insan dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir

 Bidan dalam bekerja menawarkan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma paradigma dan falsafah kebidanan
IBI

sumber :
http://dinkes.banyuasinkab.go.id/index.php/ibi.html

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Paradigma Dan Falsafah Kebidanan"

Posting Komentar