Definisi Buta Warna Mekanisme, Tanda Gejala

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

BUTA WARNA

A.    Pengertian
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucutmata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu jawaban faktor genetis.
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang renta kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, lantaran kelainan ini dibawa olehkromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang perempuan terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana perempuan normal pada umumnya. Tetapi perempuan dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang perempuan tsb menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi saat syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

B.     Mekanisme buta warna
Untuk memahami bagaimana buta warna bekerja, Anda pertama kali harus memahami komponen-komponen mata yang menggabungkan untuk menunjukkan gambar yang Anda lihat. Anda mungkin dekat dengan komponen ibarat retina, iris, lensa, kornea etc. Menggabungkan bagian-bagian yang terakhir untuk fokus dan proyek gelombang cahaya ke retina. Disfungsi dalam hasil kornea sightedness pendek atau panjang sightedness etc; Namun penyebab buta warna terletak di retina.
Retina yang bertanggung jawab untuk melewati cahaya apa pun informasi yang itu datang di bawah saraf optik ke otak. Retina terdiri dari kedua ‘batang’ dan ‘kerucut’ sel. Sel-sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, dalam kenyataannya lebih dari 100x sensitif ibarat sel-sel kerucut. Sel batang menjadi aktif dalam kondisi cahaya rendah dan biasanya dalam penglihatan tepi. Demonstrasi sederhana ini yaitu untuk pergi ke luar pada awan-free berikutnya malam dan melihat bintang-bintang. Jika Anda melihat pribadi ke arah mereka, Anda mungkin tidak melihat banyak, tetapi kalau Anda mencoba untuk mempelajari visi periferal Anda, Anda akan menemukan bahwa jauh lebih jelas terdeteksi, lantaran ini yaitu di mana fungsi sel batang. Akan tetapi, sel-sel batang tidak ada hubungannya dengan apakah seseorang buta warna, seluruh acara yang terjadi dengan sel kerucut!


C.    Klasifikasi 

1. Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga pembagian terstruktur mengenai turunan pada trikomasi:
·      Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah
·      Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita
·      Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
2. Dikromasi
    Yaitu keadaan saat satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga pembagian terstruktur mengenai    turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang
Deuteranopia, retina tidak mempunyai sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.
3. Monokromasi
Monokromasi bahwasanya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang bisa diterima retina.

D.    Penyebab
a. kongenital, bersifat resesif terkait dengan kromosom X
b. resesif, bila ada kelainan pada makula dan saraf optic


E.     Patofisiologi
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak bisa menghasilkan keseluruhan pigmen yang diharapkan untuk mata berfungsi dengan normal.
Pada penggalan tengah retina, terdapat photoreceptor atau cone (seperti kantung) yang memungkinkan kita untuk bisa membedakan warna. Photoreceptor ini terdiri dari tiga pigmen warna ; yaitu merah, hijau dan biru. Gangguan persepsi terhadap warna terjadi apabila satu atau lebih dari pigmen tersebut tidak ada atau sangat kurang. Mereka dengan persepsi warna normal disebut Trichromats. Mereka yang mengalami defisiensi salah satu pigmen warna disebut dengan Anomalous Trichromats. Type ini yaitu yang paling sering ditemukan. Sedangkan mereka yang sama sekali tidak mempunyai salah satu dari pigmen warna itu disebut drichromat.

F.     Tanda dan Gejala
Tanda seorang mengalami buta warna tergandung pada beberapa factor; apakah kondisinya disebabkan factor genetik, penyakit, dan tingkat buta warnanya; sebagian atau total. Gejala umumnya yaitu kesulitan membedakan warna merah dan hijau (yang paling sering terjadi), atau kesulitan membedakan warna biru dan hijau (jarang ditemukan).Gejala untuk masalah yang lebih serius berupa; objek terlihat dalam bentuk bayangan abu-abu (kondisi ini sangat jarang ditemukan), dan penglihatan berkurang.
Gangguan persepsi warna sanggup dideteksi dengan menggunakan table warna khusus yang disebut dengan Ishuhara Test Plate. Pada setiap gambar terdapat angka yang dibuat dari titik-titik berwarna. Gambar digantung di bawah pencahayaan yang baik dan pasien diminta untuk mengidentifikasi angka yang ada pada gambar tersebut. Ketika pada tahap ini ditemukan adanya kelainan, test yang lebih detail laggi akan diberikan.

G.    Pemeriksaan Penunjang
1. oftalmoskop
Suatu alat dengan system pencahayaan khusus, untuk melihat penggalan dalam mata terutama retina dan struktur terkaitnya
2. tes penglihatan warna
adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan Definisi Buta Warna mekanisme, tanda gejala
salah satu test uji buta warna

a. uji ishihara
dengan menggunakan sejumlah lempeng polikromatik yang berbintik, warna primer dicetak diatas latar belakang mosaic bintik-bintik serupa dengan aneka warna sekunderyang membingungkan, bintik-bintik primer disusun berdasarkan teladan (angka atau bentuk geometric) yang tidak sanggup dikenali oleh pasien yang kurang persepsi warna
b. uji pencocokan benang
pasien diberi sebuah gelendong benang dan diminta untuk mengambilgelendong yang warnanya cocok dari setumpuk gelendong yang berwarna-warni
3. tes sensitivitas kontras
Adalah kesanggupan mata melihat perbedaan kontras yang halus, dimana pada pasien dengan gangguan pada retina, nervus optikus atau kekeruhan media mata tidak sanggup melihat perbedaan kontras tersebut

4. tes elektrofisiologik
a. elektroletingrafi (ERG)
untuk mengukur respon listrik retina terhadap kilatan cahaya penggalan awal respon flash ERG mencerminkan fungsi fotoreseptor sel krucut dan sel batang
b. elektronik okulografi (EOG)
untuk mengukur potensial korneoretina tetap. Kelainan EOG terutama terjadi pada penyakit secara dipus menghipnotis epitel pigmen retina dan fotoreseptor

H.    Pengobatan

Tidak ada pengobatan atau tindakan yang sanggup dilakukan untuk mengobati duduk masalah gangguan persepsi warna. Namun penderita buta warna ringan sanggup mencar ilmu mengasosiasikan warna dengan objek tertentu.
Untuk mengurangi tanda-tanda sanggup dipakai kacamata berlensa dengan filter warna khusus yang memungkinkan pasien melaksanakan interpretasi kembali warna


detikhealth.com

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Definisi Buta Warna Mekanisme, Tanda Gejala"

Posting Komentar