Macam-Macam Gaya Berguru : Karakteristik, Metode Dan Taktik Pembelajaran

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
    Learning Style


     Gaya mencar ilmu sanggup didefinisikan sebagai cara seseorang dalam mendapatkan hasil mencar ilmu dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. Setiap orang mempunyai gaya mencar ilmu masing-masing. Pengenalan gaya mencar ilmu sangat penting. Bagi guru dengan mengetahui gaya mencar ilmu tiap siswa maka guru sanggup menerapkan tekhnik dan taktik yang sempurna baik dalam pembelajaran maupun dalam pengembangan diri. Hanya dengan penerapan yang sesuai maka tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Seorang siswa juga harus memahami jenis gaya belajarnya. Dengan demikian, ia telah mempunyai kemampuan mengenal diri yang lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. Pengenalan gaya mencar ilmu akan memperlihatkan pelayanan yang sempurna terhadap apa dan bagaimana sebaiknya disediakan dan dilakukan biar pembelajaran sanggup berlangsung optimal. 
Secara realita jenis gaya mencar ilmu seseorang merupakan kombinasi dari beberapa gaya belajar. Di sini kita mengenal ada tiga gaya belajar, yaitu: gaya mencar ilmu visual, auditori, dan kinetetik. Masing-masing gaya mencar ilmu terbagi dua, yaitu: yang bersifat eksternal (tergantung media luar sebagai sumber informasi) dan yang bersifat internal (tergantung pada kemampuan kita bagaimana mengelola pikiran dan imajinasi) (Didang, 2006). 

     Gaya mencar ilmu merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi taktik tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan mencar ilmu yang sesuai dengan tuntutan mencar ilmu di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran (Slamento,2003).
            Fleming dan Mills (1992) dalam Slamento (2003) mengajukan kategori gaya mencar ilmu (Learning Style) VARK ( Visual, Auditory, Read-write, Kinestetic) tersebut sebagai berikut :

1.      Visual (V)
Kecenderungan ini meliputi menggambarkan informasi dalam bentuk peta, diagram, garfik, flow chart dan symbol visual ibarat panah, lingkaran, hirarki dan materi lain yang dipakai pelatih untuk mempresentasikan hal-hal yang sanggup disampaikan dalam kata-kata. Hal ini meliputi juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunkan untuk menandai dan memberikan informasi.

a.       Beberapa karakteristik Visual Learner adalah :
1)      Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar
2)      Menyukai arahan tertulis, foto dan ilustras untuk dilihat
3)      Saat petunjuk untuk melaksanakan sesuatu diberikan biasanya kan melihat teman-teman lainnya gres beliau sendiri bertindak
4)      Cenderung memakai gerakan badan untuk mengekspresikan atau mengganti sebuah kata ketika mengungkapkan sesuatu
5)      Kurang menyukai berbicara di depan kelompok dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain
6)      Biasanya tidak sanggup mengingat informasi yang diberikan secara lisan
7)      Menyukai diagram, kalender maupun grafik time-line untuk mengingat bab peristiwa
8)      Selalu mengamati seluruh elemen fisik dari lingkungan belajar
9)      Lebih menyukai peragaan daripada klarifikasi lisan
10)  Biasanya tipe ini sanggup duduk hening di tengah situasi yang ribut atau ramai tanpa merasa terganggu
11)  Mengorganisir materi belajarnya dengan hati-hati
12)  Berusaha mengingat dan memahami memakai diagram, table dan peta
13)  Mempelajari materi dengan membaca catatan dan menciptakan ringkasan

b.      Media atau materi yang cocok
1)      Guru yang memakai bahasa badan atau gambar dalam keadaan menerangkan
2)      Media gambar, video, poster dan sebagainya
3)      Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar
4)      Flow chart
5)      Grafik
6)      Menandai bagian-bagian yang penting dari materi asuh dengan memakai warna yang berbeda
7)      Symbol-simbol visual

c.       Strategi belajar
Ø  Mengganti kata-kata dengan symbol atau gambar

2.      Aural atau Auditory Learning (A)
Modalitas ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang didengar atau diucapkan. Siswa dengan modalitas ini mencar ilmu secara maksimal dari ceramah, tutorial, tape diskusi kelompok, bicara dan membicarakan materi. Hal ini mencangkup berbicara dengan bunyi keras atau bicara kepada diri sendiri.

a.       Beberapa karakteristik Auditory Learner antara lain :
1)      Mampu mengingat dengan baik apa yang mereka katakana maupun yang orang lain sampaikan
2)      Mengingat dengan baik dengan jalan selalu mengucapkan dengan nada keras dan mengulang-ulang kalimat
3)      Sangat menyukai diskusi kelompok
4)      Menyukai diskusi yang lebih usang terutama untuk hal-hal yang kurang mereka pahami
5)      Mampu menginngat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas
6)      Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV dan bahkan sanggup menirukannya secara sempurna dan komplit
7)      Suka berbicara
8)      Kurang suka kiprah membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik)
9)      Kurang sanggup mengingat dengan baik apa yang gres saja dibacanya
10)  Kurang dalam mengerjakan kiprah mengarang atau menulis
11)  Kurang memperhatikan hal-hal gres dalam lingkungan sekitarnya ibarat : hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang gres dsb.
12)  Sukar bekerja dengan hening tanpa menjadikan suara
13)  Mudah terganggu konsentrasi alasannya yakni bunyi dan juga susah berkonsentrasi jikalau tidak ada bunyi sama sekali

b.      Media atau materi yang cocok
1)      Menghadiri kelas
2)      Diskusi
3)      Membahas suatu topic bersama dengan teman
4)      Membahas suatu topic bersama dengan guru
5)      Menjelaskan ide-ide gres kepada orang lain
6)      Menggunakan perekam
7)      Mengingat cerita, pola atau dagelan yang menarik
8)      Menjelaskan materi yang didapat secara visual (gambar, power point dsb)

c.       Strategi belajar
1)      Catatan yang dibentuk mungkin sangat tidak memadai. Tambahkan informasi yang didapat dengan cara berbicara dengan orang lain dan mengumpulkan catatan dari buku.
2)      Rekam ringkasan dari catatn yang dibentuk dan dengarkan rekaman tersebut
3)      Minta orang lain untuk mendengar pemahaman yang diterima mengenai suatu topic
4)      Baca buku atu catatn dengan keras

3.      Read – Write

a.       Media/bahan yang cocok:

• Kamus
• Handout
• Buku teks
• Catatan
• Daftar
• Essay
• Membaca buku manual


b.      Strategi belajar:

• Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang
• Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali
• Tulis kembali wangsit atau informasi dengan kalimat yang berbeda
• Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata

4.      Kinestetic atau Tactile Learner (K)
Berdasarkan definisi, modalitas ini mengarah pada pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata, meskipun pengalaman tersebut melibatkan modalitas lain. Hal ini meliputi demonstrasi, simulasi, video dan film dari pelajaran yang sesuai aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan dan aplikasi.

a.       Beberapa karakteristiknya yakni :
1)      Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
2)      Sulit untuk berdiam diri
3)      Suka mengerjakan segala sesuatu dengan memakai tangan
4)      Biasanya mempunyai koordinasi badan yang baik
5)      Suka memakai objek yang faktual sebagai alat bantu belajar
6)      Mempelajari hal-hal yang aneh (symbol matematika, peta dsb)
7)      Mengingat secara baik jikalau secara fisik terlibat aktif dalam proses pembelajaran
8)      Menikmati kesempatan untuk menyusun atau menangani secara fisik materi pembelajaran
9)      Sering berusaha menciptakan catatan hanya untuk menyibukkan diri tanpa memanfaatkan hasil catatan tersebut
10)  Menyukai penggunaan computer
11)  Mengungkapkan minat dan ketertarikan terhadap sesuatu secara fisik dengan bekerja secara antusias
12)  Sulit apabila diminta untik berdiam diri atau berada disuatu daerah untuk beberapa usang tanpa aktifitas fisik
13)  Sering bermain-main dengan benda disekitarnya sambil mendengarkan atau mengerjakan sesuatu

b.      Media/ materi yang cocok
1)      Menggunakan seluruh panca indera : penglihatan, sentuhan, pengecap, penciuman, pendengaran
2)      Laboratorium
3)      Kunjungan lapangan
4)      Pembicara yang memperlihatkan pola kehidupan nyata
5)      Pengaplikasian
6)      Pameran, sampel, fotografi
7)      Koleksi  berbagai macam tumbuhan, serangga dan sebagainya

c.       Strategi belajar
1)      Mengingat insiden faktual yang terjadi
2)      Masukan banyak sekali macam pola untuk memudahkan dalam mengingat konsep
3)      Gunakan benda-benda untuk mengilustrasikan ide
4)      Kembali ke laoratorium atau daerah mencar ilmu sanggup melaksanakan eksperimen
5)      Mengingat kembali mengenai eksperimen, kunjungan lapangan dan sebagainya





 Multi Modalitas
Tunggal modalitas yaitu satu tipe gaya mencar ilmu seperti visual learner/ auditory learner/ read write ataupun kinesthetic learner. Sedangkan pada multi modalitas akan mempunyai lebih dari satu tipe gaya belajar. Setiap orang berpotensial mempunyai tipe mencar ilmu multimodalitas tergantung  bagaimana semua indera yang seseorang tersebut miliki untuk dilatih. 
Pada dasaranya dengan multimodalitas seseorang sanggup mendapatkan proses mencar ilmu dalam kondisi dengan cara mengikuti keadaan terhadap model pembelajarannya.
Baykan dan Nacar (2007) yang membandingkan prestasi mencar ilmu siswa yang gaya belajarnya tunggalmodalitas dan multimodalitas. Hasilnya memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan hasil mencar ilmu yang signifikan.

Memaksimalkan gaya mencar ilmu yang dimiliki dengan cara mencar ilmu sesuai dengan gaya mencar ilmu masing-masing akan menciptakan seseorang sanggup ,memperoleh prestasi mencar ilmu yang baik.


Ada cara untuk mengetahui apa jenis kecenderungan gaya mencar ilmu anda silahkan klik [DISINI]





Gaya mencar ilmu sanggup didefinisikan sebagai cara seseorang dalam mendapatkan hasil mencar ilmu denga Macam-macam Gaya Belajar : karakteristik, metode dan taktik pembelajaran

            


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Macam-Macam Gaya Berguru : Karakteristik, Metode Dan Taktik Pembelajaran"

Posting Komentar