Metode Pengembangan Perangkat Lunak - Evolusioner

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Metode Pengembangan Perangkat Lunak - Evolusioner

Sebelumnya saya sudah membahas mengenai model prototype, RAD dan metode konvensional. Kali ini saya akan membahas mengenai metode pengembangan perangkat lunak model evolusioner. gotong royong metode ini bisa di pisah menjadi 2 metode, tetapi beberapa acuan yang saya sanggup menyatakan bahwa metode spiral dan incremental masuk ke dalam metode evolusioner. saya tidak akan membahas mengenai perbedaan kesepakan tetapi saya akan menjelaskan sedikit mengenai metode tersebut.
Metode pengembangan perangkat lunak model evolusioner ialah model iterative, ditandai dengan tingkah laris yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak berbagi versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit. Kebutuhan produk dan bisnis kadang kala berubah seiring dengan laju perkembanganya. Dalam situasi tersebut maupun lainya, perekayasa perangkat lunak membutuhkan sebuah model proses yang sudah dirancang secara eksplisit untuk mengakomodasi perkembangan produk sepanjang waktu. Model ini bukan termasuk metode pengembangan perangkat lunak klasik. Model evolusioner mencakup :

A.    Model pertambahan

Metode pengembangan perangkat lunak secara incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diaplikasikan secara berulang) dengan filosofi prototype iterative. Model ini menggunakan urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan, perangkat lunak “yang bisa disampaikan.” Contoh, perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigm pertambahan akan memberikan administrasi file, editing, serta fungsi penghasilan dokumen pada pertambahan pertama, dan selanjutnya. Pertambahan pertama sanggup disebut sebagai produk inti (core product).

Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memperlihatkan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk penilaian oleh pemakai.
Gb. Model Incremental

Perkembangan pertambahan, khususnya berkhasiat pada staffing, tidak bisa dilakukan menggunakan implementasi lengkap oleh batas waktu bisnis yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. bila produk inti diterima dengan baik, maka staf embel-embel bisa ditambahkan untuk mengimplementasi pertambahan selanjutnya.

B.    Model spiral


Awalnya diusulkan oleh Boehm (BOE88), ialah metode pengembangan perangkat lunak yang evolusioner, merangkai sifat iterative dari prototype dengan cara control dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model yang berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat. Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja atau wilayah tugas, antara lain :


  • Komunikasi pelanggan, tugas-tugas yang diharapkan untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pengembang dan pelanggan.
  • Perencanaan, tugas-tugas yang diharapkan untuk mendefinisikan sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek info lain yang berhubungan.
  • Analisis resiko, tugas-tugas yang diharapkan untuk menaksir resiko-resiko, baik administrasi maupun teknis.
  • Perekayasaan, tugas-tugas yang diharapkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
  • Konstruksi dan peluncuran, tugas-tugas yang diharapkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal), dan memperlihatkan pelayanan kepada pemakai (contohnya training dan dokumentasi) 
  • Evaluasi pelanggan, tugas-tugas untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada penilaian representasi perangkat lunak, yang dibentuk selama masa perekayasaan, dan dimplementasikan selama masa pemasangan.
Metode pengembangan perangkat lunak spiral menjadi pendekatan yang realistis bagi perkembangan system dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak terus bekerja  selama proses bergerak, pengembang dan pemakai memahami, dan bereaksi lebih baik terhadap resiko dari Setiap tingkat evolusi. Model spiral menggunakan prototype sebagai prosedur pengurangan resiko.

Model spiral membutuhkan keahlian penafsiran resiko yang masuk akal, dan sangat bertumpu pada keahlian ini untuk mencapai keberhasilan. Jika sebuah resiko tidak sanggup ditemukan dan diatur, niscaya akan terjadi masalah. Model ini membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga kehandalannya bisa dipertimbangkan dengan kepastian absolute.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak - Evolusioner

C.    Metode pengembangan perangkat lunak model rakitan komponen

Model ini menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iterative untuk membuat perangkat lunak. Tetapi model ini merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang disebut kelas). 
Aktivitas pengembangan perangkat lunak dimulai dengan  identifikasi calon kelas. Dipenuhi dengan mengamati data yang akan dimanipulasi oleh aplikasi dan algoritma-algoritma yang akan diaplikasikan. Data dan algoritma yang berafiliasi dikemas ke dalam kelas. Kelas-kelas tersebut disimpan dalam class library (tempat penyimpanan).

Model ini membawa pada penggunaan kembali perangkat lunak, dan kegunaan kembali itu memberi sejumlah laba yang bisa diukur pada pengembangan perangkat lunak.

D.    Model perkembangan konkruen

Representasi acara dalam metode pengembangan perangkat lunak ini mencakup acara analisis, bisa berada dalam salah satu dari keadaan-keadaan yang dicatat pada ketika tertentu. Dengan cara yang sama, acara yang lain (desain atau komunikasi pelanggan) sanggup direpresentasikan dalam sebuah perilaku yang analog. Semua aktifitas ada secara konkruen tetapi beliau tinggal didalam keadaan yang berbeda. Model ini sering dipakai sebagai paradigma bagi pengembangan aplikasi klien/server.

Kenyataanya model proses konkruen bisa diaplikasikan ke dalam semua tipe metode pengembangan perangkat lunak, dan memperlihatkan citra akurat mengenai keadaan tertentu dari sebuah proyek. Selain membatasi acara perekayasa ke dalam sederetan kejadian, model proses juga mendefinisikan jaringan aktivitas. 

Itulah sedikit klarifikasi mengenai metode pengembangan perangkat lunak model evolusioner. biar membantu untuk materi kuliahnya
salam dumay (^_^)
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Metode Pengembangan Perangkat Lunak - Evolusioner"

Posting Komentar