Visi, Misi Dan Sejarah Ikatan Bidan Indonesia (Ibi)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


 Misi dan sejarah Ikatan Bidan Indonesia  Visi, Misi dan sejarah Ikatan Bidan Indonesia (IBI)


Visi
Satu-satunya wadah yang mandiri, berdaya saing, mempunyai wewenang Pengesahan kepada bidan, forum pendidikan dan pengawasan mutu pelayanan dalam mendukung berhasilnya peran profesionalisme bidan Indonesia.
MisiMewujudkan organisasi IBI yang mandiri, berdaya saing dan bisa meningkatkan profesionalisme Bidan Indonesia dalam memperlihatkan pelayanan kepada masyarakat.
IBI mempunyai tujuan dan fokus yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat umum.
  1. Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum perempuan pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa
  2. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan keluarga.
  3. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
  4. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.
Sejarah Organisasi
Dalam sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa 24 Juni 1951 dipandang sebagai hari lahir IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil konferensi bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951, yang merupakan prakarsa bidan-bidan senior yang berdomisili di Jakarta. Konferensi bidan pertama tersebut telah berhasil meletakkan landasan yang berpengaruh serta arah yang benar bagi usaha bidan selanjutnya, yaitu: mendirikan sebuah organisasi profesi berjulukan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berbentuk kesatuan, bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
IBI yang seluruh anggotanya terdiri dari perempuan telah diterima menjadi anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951, hingga ketika ini IBI tetap aktif mendukung program-program KOWANI bersama organisasi perempuan lainnya dalam meningkatkan derajat kaum perempuan Indonesia. Selain itu sesuai dengan Undang-undang RI No.8 tahun 1985 wacana organisasi kemasyarakatan, maka IBI dengan nomor 133 terdaftar sebagai salah satu Lembaga Sosial Masyarakat di Indonesia.
Pada tahun 1985, untuk pertama kalinya IBI melangsungkan Kongres di luar pulau Jawa, adalah di kota Medan (Sumatera Utara) dan dalam kongres ini juga didahului dengan pertemuan ICM Regional Meeting for Western Pacific yang dihadiri oleh anggota ICM dari Jepang, Australia, New Zealand, Phillipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1986 IBI secara organisatoris mendukung pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana oleh Bidan Praktek Swasta melalui BKKBN.
Gerak dan langkah IBI di semua tingkatan sanggup dikatakan semakin maju dan berkembang dengan baik. Sampai dengan tahun 2003, IBI telah mempunyai 30 pengurus daerah, 342 cabang IBI (di tingkat Kabupaten / Kodya) dan 1,703 ranting IBI (di tingkat kecamatan) dengan jumlah anggota sebanyak 68,772 orang. Jumlah anggota ini meningkat dengan pesat sehabis dilaksanakannya kebijakan Pemerintah wacana Crash Program Pendidikan Bidan dalam kurun waktu medio Pelita IV hingga dengan medio Pelita VI.

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Visi, Misi Dan Sejarah Ikatan Bidan Indonesia (Ibi)"

Posting Komentar