Manajemen Aktif Kurun Iii

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Batasan
  • Kala tiga persalinan dimulai sehabis lahirnya bayi dan berakhir dgn lahirnya plasenta dan selaput ketuban
  • Kala empat persalinan dimulai sehabis lahirnya plasenta dan berakhir dua jam sehabis itu

Syarat : janin tunggal / memastikan tidak ada lagi janin di uterus


Tujuan :Membuat kontraksi uterus efekif.

Keutungan :
1.  Lama kala III lebih singkat
2. Jumlah perdarahan berkurang sehingga sanggup mencegah perdarahan postpartum
3.  Menurunkan kejadian retensio plasenta

Fisiologi kala III
  • Pada kala tiga persalinan, otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba2 sehabis lahirnya bayi
  • Penyusutan Þ berkurangnya ukuran kawasan implantasi plasenta

Tanda2 lepasnya plasenta meliputi beberapa atau semua hal2 dibawah ini:

* Perubahan bentuk dan tinggi fundus
* Tali pusat memanjang
* Semburan darah tiba2



Kala tiga persalinan dimulai sehabis lahirnya bayi dan berakhir dgn lahirnya plasenta dan  Manajemen Aktif Kala III
Add caption


Manajemen aktif kala III terdiri dari :
a.       Pemberian oksitosin
b.      Penegangan tali pusat terkendali
c.       Masase fundus uteri

Menurut depkes RI ( 2008 ) melekukan administrasi aktif kala III meliputi :

            1.  Memindahkan klem pada tali pusat sampai berjarak 5 - 10 cm dari vulva.

Kala tiga persalinan dimulai sehabis lahirnya bayi dan berakhir dgn lahirnya plasenta dan  Manajemen Aktif Kala III
Kala III
2. Meletakkan 1 tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

3. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kea rah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri) kalau plasenta tidal lahir sehabis 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu sampai timbul kontrksi berikutnya dan ulangi mekanisme di atas.
    Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk melekukan stimulasi putting susu.

4.   Mengeluarkan plasenta
a) Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial sampai plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan lalu kea rah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetaplakukan tekanan dorso-kranial).
ika tali pusat bertambah panjanng, pindahkan klem sampai berjarak sekitar 5-10cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
b)   Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta sampai selaput ketuban terpilin kemudaian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah di sediakan.
c) Segera sehabis plasenta dan selaput ketuban lahir, lakuakan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut sampai uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

5.   Pemeriksaan Plasenta
1.    Selaput ketuban utuh atau tidak
2.    Plasenta : ukuran plasenta
-          Bagian maternal : jumlah kotiledon, keutuhan pinggir kotiledon
-          Bagian fetal                 : utuh atau tidak
3.    Tali pusat : jumlah arteri atau vena yang terputus untuk mendeteksi plasenta suksenturia. Insersi tali pusat apakah sentral, marginal, serta panjang tali pusat.

6. Menilai perdarahan
a)  Memeriksa kedua sisi plasenta baik pecahan ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau kawasan khusus.
b)  Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi mengakibatkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menjadikan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.




Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Manajemen Aktif Kurun Iii"

Posting Komentar