Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype)

Metode pengembangan perangkat lunak yang akan saya bahas ialah model prototype, menyerupai goresan pena yang sebelumnya yang membahas metode pengembangan perangkat lunak model sekuel linier. Metode ini mempunyai 3 unsur yang perlu diperhatikan di dalam pengembangan perangkat lunak yaitu kebutuhan pelanggan, pembuatan pasar atau market dan uji coba kebutuhan pasar. Secara garis besar sanggup terlihat pada gambar berikut ini


Metode Prototyping sebagai suatu paradigma gres dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak tetapi juga merevolusi mwtode pengembangan perangkat lunak yang usang yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC. Metode Prototype merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang memodelkan dari sistem kerja suatu perangkat lunak yang belum lengkap dari pihak user. Para pengembang perangkat lunak melaksanakan koordinasi dan pertemuan-pertemuan yang secara intensif dengan user guna menampung warta yang akan dijadikan dasar dalam perancangan perangkat lunak. Prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan lalu dipresentasikan kepada  dan user diberikan kesempatan untuk menawarkan masukan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan harapan dan kebutuhan user.

Perubahan dan presentasi prototype ini sanggup dilakukan berkali-kali hingga dicapai janji bentuk perangkat lunak yang akan dipakai

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype)

Metode pengembangan perangkat lunak ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping model digunakan jikalau pemakai hanya mendefenisikan secara umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, pembiasaan sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan acara dari prototyping model terdiri dari :
  1. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui.
  2. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk menciptakan prototype.
  3. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan lalu melaksanakan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat.
secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus memakai fragmen-fragmen acara yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contoh: window manager, dsb) yang memungkinkan acara yang bekerja semoga dimunculkan secara cepat.

Kelemahan prototyping model :
  1. Pelanggan yang melihat working version dari model yang dimintanya tidak menyadari, bahwa mungkin saja prototype dibentuk terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan baik
  2. Pengembang adakala menciptakan implementasi sembarang, alasannya ialah ingin working version bekerja dengan cepat.
Metode pengembangan perangkat lunak model prototype dirancang semoga sanggup mendapatkan perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan protitype yang sudah ada sehingga pada akibatnya sanggup menghasilkan perangkat lunak yang sanggup diterima dan perubahan-perubahan yang terjadi sanggup dianggap merupakan bab dari proses pengembangan itu sendiri

artikel berikutnya akan saya jelaskan mengenai metode pengembangan perangkat lunak model RAD.
salam dumay (^_^)

Daftar Pustaka:
Jauhari, Jaidan. ___.“Modul Rekayasa Perangkat Lunak.”__:__.pdf.
Pressman, Roger S. 2002.”Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktis).” Yogyakarta : Andi.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Prototype)"

Posting Komentar