Analisis Risiko Rekayasa Perangkat Lunak

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Analisis Risiko Rekayasa Perangkat Lunak

Risiko yaitu hal yang tidak akan pernah sanggup dihindari pada suatu kegiatan / acara yang di lakukan manusia, termasuk acara project pembangunan dan project konstruksi. Karena dalam setiap kegiatan, mirip kegiatan konstruksi, niscaya ada aneka macam ketidakpastian (uncertainty).  faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menimbulkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para andal mendefinisikan risiko sebagai berikut :
  1. Risiko yaitu suatu variasi dari hasil – hasil yang sanggup terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).
  2. Risiko yaitu sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young, 1995).
  3. Risiko yaitu kombinasi probabilita suatu insiden dengan konsekuensi atau alhasil (Siahaan,2007).
Jenis-jenis Risiko
Risiko yaitu buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah project yang tentunya sanggup menghasilkan aneka macam macam risiko. Risiko sanggup dikelompokkan menjadi beberapa macam berdasarkan karakteristiknya, yaitu lain:
A.   Analisis Risiko berdasarkan sifat
  1. Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, semoga di lain pihak sanggup diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang piutang, membangun project, perjudian, menjual produk, dan sebagainya.
  2. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang bila terjadi sanggup menjadikan kerugian secara datang – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.
B.    Analisis Risiko berdasarkan sanggup tidaknya dialihkan
  1. Risiko yang sanggup dialihkan, yaitu risiko yang sanggup dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
  2. Risiko yang tidak sanggup dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak sanggup dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.
C.    Analisis Risiko berdasarkan asalnya
  1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.  Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada project lantaran kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya.
  2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.

Analisis Risiko Rekayasa Perangkat Lunak

Selain macam – macam Analisis Risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :
A.    Analisis Risiko secara Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah lantaran perubahan waktu)
  1. Risiko Statis.  Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis sanggup bersifat murni ataupun spekulatif.  Contoh risiko spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil.  Contoh risiko murni statis : Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan janjkematian secara acak (secara random).
  2. Risiko Dinamis. Risiko yang timbul lantaran terjadi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis sanggup bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan pemerintah.
B.    Analisis Risiko  secara Subyektif dan Risiko Obyektif
  1. Risiko Subyektif, risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya insiden tertentu.
  2. Risiko Obyektif, probabilita penyimpangan nyata dari yang diharapkan (dari rata – rata) sesuai pengalaman.
Manajemen Risiko
Untuk sanggup menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diharapkan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari aneka macam literatur yang didapat, antara lain :
  1. Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor – faktor risiko secara sistematis diidentifikasi, diukur, dan dicari
  2. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan insiden atau insiden yang mempunyai kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.
  3. Manajemen risiko, dalam konteks project, yaitu seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menjawab faktor – faktor risiko sepanjang masa project.
Definisi Manajemen Risiko :
  • Menurut Williams dan Heins, 1985 : Manajemen risiko merupakan pengenalan, pengukuran, dan perlakuan terhadap kerugian dari kemungkinan kecelakaan yang muncul.
  • Redja, 2008 : Manajemen risiko merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi terjadinya kerugian yang dialami oleh suatu organisasi dan menentukan teknik yang paling sempurna untuk menangani insiden tersebut.
  • Al Bahar dan Crandall, 1990 : Manajemen risiko yaitu sebuah proses formal untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon sebuah risiko secara sistematis, sepanjang jalannya project, untuk mendapatkan tingkatan tertinggi atau yang bias diterima, dalam hal mengeliminasi risiko atau kontrol risiko.
  • Williams, Smith, Young, 1995 : Manajemen risiko merupakan suatu aplikasi dari administrasi umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani lantaran dan tanggapan dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
            Jaminan kualitas perangkat lunak  ( Software Quality Assurance / SQA ) yaitu acara pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak.
SQA mencakup :
  • pendekatan administrasi kualitas
  • teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan peranti)
  • kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak
  • strategi pengujian multitiered (deret bertingkat)
  • kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan
  • prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak  mekanisme pengukuran dan pelaporan.
Pengelolaan Konfigurasi Perangkat Lunak 
Dalam Pengelolaan Konfigurasi Perangkat Lunak dibagi menjadi 7 tahapan, yaitu:
A.    Definition ( Untuk sanggup mengerti perihal permasalahan pengguna semoga sanggup memperkirakan biaya dan waktu ).
Pada tahap ini dibagi menjadi 3 acara utama, yaitu:
  • Requirements document ( RD ).
  • Keputusan untuk dikerjakan/tidak dikerjakan(The Go / No-Go Decision).
  • Proposal ( Analysis Proposal ) Apa saja yang akan disampaikan, kapan dan berapa biaya.
B.    Analysis
  • Functional Specifications (FE), apa saja yang akan diselesaikan oleh sistem untuk pengguna , dan juga kontrak antara pengguna dan Project Team ( PT ).
  • Menghasilkan Proposal.
C.    Design
  • Rancangan Sistem, spesifikasi rancangan dan pengujian rancangan
  • Rencana Acceptance Test (ATP), daftar pengujian yang akan dipakai untuk menguji fungsi pada sistem kepada pengguna pada tahap acceptance.
D.    Programming
  • Rancangan Modul, programmer mendapatkan beberapa tingkatan dari rancangan . Tugas programmer yaitu membuat lebih rinci sehingga sanggup dibentuk programnya rancangan.
  • Coding
E.  System Test, Untuk memastikan setiap penggalan dari jadwal sanggup terintegrasi sehingga sanggup menjalankan fungsi sistem sebagaimana yang diinginkan
  • Integrasi
  • Pengujian
F.    Acceptance
  • Pada tahap ini akan dilakukan pengujian sesuai dengan Acceptance Test Planning (tahap 3) yang telah didefinisikan untuk memastikan sistem berjalan sukses sukses.
  • Hal yang penting yaitu akreditasi sebagai acceptance pengguna terhadap pengujian
G.    Operation
  • Warranty (aktivitas utama)
  • Post Project Review (aktivitas tambahan)
  • Nilai tambah untuk project berikutnya
  • Maintenance
Alat Manajemen Lingkup Project
            Dalam aplikasi Manajemen Project, terdapat beberapa alternatif alat (tools) yang sanggup digunakan. Alat-alat tersebut dipakai berdasarkan knowledge yang dimaksud. Dalam goresan pena ini akan dibahas mengenai tool yang dipakai saat membahas mengenai lingkup pekerjaan.

Manajemen lingkup (scope management) project termasuk salah satu knowledge area yang paling penting dalam PMBOK. Banyak knowledge area lain yang tergantung dengan scope management ini. Kesalahan dalam administrasi lingkup sudah niscaya akan menimbulkan kesalahan lain yang bersifat imbas domino. Untuk itu sangat penting untuk dipahami.

Berdasarkan PMBOK 2004, Manajemen Lingkup Project (Project Scope Management) terbagi atas lima tahap. Berikut tahapan dan tools yang sanggup dipakai yaitu:
A.    Scope Planning:
  • Expert Judgement, dalam pengertian praktisnya yaitu pertimbangan / pendapat andal / orang yang berpengalaman. Dalam hal ini, experts judgement yaitu pendapat orang yang berpengalaman / andal terkait bagaimana project yang homogen mengelola lingkup yang dipakai dalam planning pengelolaan lingkup project (Project Scope Management Plan)
  • Templates, Forms, Standarts, ini yaitu bentuk atau cara kerja atau daftar isian atau standard dalam memproses suatu input. Alat ini akan memudahkan dalam hal memproses data lantaran dibentuk lebih praktis.
B.    Scope Definition
  • Product Analisis, tiap area aplikasi mempunyai satu atau lebih metode yang diterima secara umum untuk menterjemahkan obyektif project menjadi target dan persyaratan yang nyata. Product analysis termasuk teknik-teknik mirip breakdown produk, analisis sistem, engineering sistem, value engineering, analisis nilai dan analisis fungsional.
  • Alternatives indentification, identifikasi alternatif yaitu suatu teknik yang dipakai untuk men”generate” pendekatan berbeda untuk melakukan dan menghasilkan pekerjaan project. Suatu variasi atas teknik administrasi umum sering dipakai disini, yang sering dipakai yaitu brainstorming dan berfikir lateral.
C.    Experts Judgement
  • Stakeholder Analisis, analisis stakeholder identifikasi dampak dan ketertarikan dari aneka macam pihak yang terkait dan terpengaruh di project dan dokumen yang mereka perlukan, inginkan dan harapkan. Analisis akan menentukan dan memprioritaskan dan menilai kebutuhan, keinginan dan impian untuk membuat persyaratan. Ketertarikan stakeholder sanggup berdampak positif dan negatif oleh pelaksanaan dan penyelesaian project dan mereka mungkin juga memakai dampak atas project dan hasil-hasilnya.
D.    Create WBS
  • WBS Templates, walaupun project itu unik, form WBS dari project sebelumnya sanggup sering dipakai sebagai template untuk project gres bila beberapa project ibarat project sebelumnya dengan sedikit perkembangan.
  • Decomposition, dekomposisi yaitu subbagian target project yang lebih kecil, komponen yang lebih managable hingga pekerjaan dan target terdefinisi menjadi the work package level ( level terendah dalam WBS dan titik dimana biaya dan schedule pekerjaan menjadi sanggup diperkirakan dengan lebih baik). Level atas detail paket pekerjaan akan bervariasi secara ukuran dan kompleksitas project.
E.    Scope Verification
  • Inspection, inspeksi mencakup aktifitas mirip pengukuran, pemeriksaan, dan verifikasi untuk menentukan apakah pekerjaan dan target mencapai persyaratan dan kriteria penerimaan produk. Inspeksi disebut juga review, review produk, audit.
F.    Scope Control
  • Change Control System, mekanisme dimana lingkup project dan produk sanggup diubah. Sistem ini mencakup dokumentasi, sistem tracking, dan level persetujuan yang diharapkan untuk akreditasi perubahan. Sistem ini terintegrasi dengan semua sistem gosip administrasi project untuk mengendalikan lingkup project. Ketika project dikelola di bahwa suatu kontrak, sistem kendali perubahan juga mengikuti dengan semua pasal kontrak yang relevan.
  • Variance Analysis, pengukuran kinerja project dipakai untuk menilai tingkat perubahan yang terjadi. Aspek penting dalam pengendalian lingkup project yaitu menentukan penyebab perubahan secara relatif terhadap baseline lingkup pekerjaan dan tetapkan apakah langkah koreksi diperlukan.
  • Replanning, ajakan perubahan yang telah disetujui menimbulkan lingkup project sanggup mensyaratkan modifikasi WBS dan Kamus WBS. Pernyataaan lingkup project, dan planning administrasi lingkup project. Persetujuan tersebut sanggup menimbulkan update pada komponen-komponen planning administrasi project
  • Configuration Management System, suatu sistem administrasi konfigurasi yang resmi memperlihatkan mekanisme untuk status sasaran, dan menjamin bahwa ajakan perubahan atas lingkup project / lingkup produk secara menyeleuruh dipertimbangkan dan didokumentasikan sebelum diproses melalui proses kendali perubahan terintegrasi.
Sedikit goresan pena mengenai Analisis risiko rekayasa perangkat lunak yang merupakan embel-embel pendukung untuk goresan pena saya


Salam dumay (^_^)

Sumber : Modul digital ITS
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Analisis Risiko Rekayasa Perangkat Lunak"

Posting Komentar