ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Apakah keluarga anda termasuk penggemar nugget ??
Saya rasa niscaya sebagian besar orang menyampaikan "YA".
Nugget yang pertama dibuat yakni dari daging ayam diciptakan pada tahun 1950 oleh Robert C. Baker, seorang profesor ilmu masakan di Amerika Serikat. Dan berkembang pesat di banyak sekali negara sampai sekarang.
Banyak jenis nugget yang kita temui, tidak hanya berbahan dasar dari daging ayam namun berkembang sampai nugget yang berbahan dasar daing sapi, ikan sampai udang.
Namun,
Di Indonesia seiring perkembangannya ternyata juga terdapat nugget yang berbahaya bagi kesehatan di pasaran. Seperti yang diungkapkan di tayangan TV yang saya tonton dikala itu bahwa ada produsen nugget yang curang. Salahsatunya Sium (nama disamarkan) yang menciptakan nugget tidak layak makan pasalnya dirinya menambahkan beberapa zat berbahaya ke dalam proses pembuatan nuggetnya.
Di Indonesia seiring perkembangannya ternyata juga terdapat nugget yang berbahaya bagi kesehatan di pasaran. Seperti yang diungkapkan di tayangan TV yang saya tonton dikala itu bahwa ada produsen nugget yang curang. Salahsatunya Sium (nama disamarkan) yang menciptakan nugget tidak layak makan pasalnya dirinya menambahkan beberapa zat berbahaya ke dalam proses pembuatan nuggetnya.
Pada prosesnya setiap kali menciptakan nugget Sium memakai materi dasar ikan dan udang yang hampir busuk. Bahkan jikalau tidak ada daging ikan, Sium terkadang kepala ikanpun jadi. Bahan tersebut beliau bersihkan tapi dengan ala kadarnya.
Bahan tersebut dihaluskan dan dicampur pada setiap 5 kg gabungan ditambah setengah kilogram borak.
Lalu Sium menambahkan pewarna tekstil ke dalam nuggetnya dan juga pada tepung roti dalam jumlah serampangan, hal ini bertujuan semoga tampilan nugget menjadi kuning terang.
Tidak peduli bahwa materi yang dipakai berbahaya.
Tidak peduli bahwa nugget buatannya juga dikonsumsi oleh keluarganya sendiri.
Sium melakukkannya untuk menekan biaya produksi dan semoga nuggetnya sanggup dijual dengan murah alasannya pembelipun seringkali hanya mencari yang murah tanpa memperdulikan apakah berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
Setahun sudah Sium menekuni pekerjaannya tersebut. Untuk menjaga diam-diam bahkan Sium tidak pernah memperkejakan karyawan.
Nugget buatannya dipasarkan ke 3-5 toko, Salah satu pelanggan setianya yakni pedagang sayur keliling.
Sium mempelajari cara ini tersebut dari produsen yang lebih besar kawasan dirinya bekerja sebelumnya. Itu artinya peredaran nugget berbahaya ini semakin luas. Krena pada industri yang lebih luas tersebut setiap harinya menghabiskan materi dasar sampai 1 kwintal dengan harga 3 ribu per kantong yang berisi 10 nugget.
Dilakukan uji lab di laboratorium Univ. Pasundan
dengan sampel utama milik Sium dan Industri besar tsb dan 9 sampel acak termasuk 2 sampel dengna brand populer yang semuanya didapat di pulau Jawa.
Sebenarnya kandungan gizi dalam nugget sangatlah baik yaitu sebagai sumber protein hewani, namun sayangnya terdapat oknum pembuat nugget yang tidak layak konsumsi. Psalnya didapatkan hasil sebagai berikut :
2 sampel utama positif mengandung borak dan beberapa sampel acak juga positif berborak
selanjutnya uji pewarna non pangan didapat 2 sampel utama dan 2 sampel acak positif mengandung pewarna tekstil.
Berikut tips membedakan nugget yang sehat dan berbahaya
Nugget Baik/sehat | Nugget Berbahaya |
Mudah hancur dikala ditekan | Terasa kenyal |
1-2 hari dalam suhu ruangan sudah mulai berubah bau dan mulai berlendir | Dapat bertahan sampai 4 hari |
Terpisah antara daging dan tepung Setelah dioreng warna kecoklatan Beraoma materi dasar menyerupai daging | Tampak jadi satu antara daging dan tepung Setelah digoreng warna semakin kuning tajam Tidak beraroma |
Jadi, jangan pernah menurunkan standar untuk apa yang anda dan keluarga konsumsi. Kesehatan sangat mahal harganya.............
Sumber : Reportase Investigasi, TRANS TV,
Sabtu, 30 Juni 2012
Ditulis Oleh : Bidan Diah
Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
0 Response to "Reportase Pemeriksaan Nugget Ikan Dan Udang Busuk"
Posting Komentar