Perilaku Dan Sosial Budaya Yang Besar Lengan Berkuasa Pada Pelayanan Kebidanan Komunitas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA PADA SAAT HAMIL,PERSALINAN,NIFAS   DAN BBL

1.      Hamil

a.       Perilaku sosial budaya masyarakat selama kehamilan
1)      Upacara-upacara yang dilakukan untuk mengupayakan keselamatan bagi janin
2)      dalam prosesnya menjadi bayi sampai ketika kelahirannya yaitu upacara mitoni,
3)      procotan dan brokohan.
4)      Mengidam, dikotomi panas dingin
5)      Larangan masuk hutan
6)      Pantangan keluar waktu maghrib
7)      Pantangan menjalin rambut alasannya yaitu sanggup menjadikan lilitan tali pusat.
8)      Pantangan nazar alasannya yaitu sanggup menjadikan air liur menetes terus.
b.      Peran bidan terhadap sikap selama hamil
1)      KIE perihal menjaga kehamilan yaitu dengan ANC teratur, konsumsi makananbergizi, batasi aktifitas fisik, tidak perlu pantang makan.
2)      KIE perihal segala sesuatu sudah diatur Allah Yang Maha Esa, mitos yang tidakbenar ditinggalkan.
3)      Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi yang negatif atauberpengaruh jelek terhadap kehamilan.

2.      Persalinan
a.       Perilaku sosial budaya selama persalinan
1)      Bayi laki – laki yaitu penerus keluarga yang akan membawa nama baik.
2)      Bayi wanita yaitu pelanjut atau penghasil keturunan.
3)      Memasukkan minyak ke dalam vagina semoga persalinan lancar.
4)      Melahirkan di daerah terpencil hanya dengan dukun.
5)      Minum air akar rumput fatimah sanggup menciptakan persalinan lancar.

b.      Peran bidan di komunitas terhadap sikap selama persalinan
1)      Memberikan pendidikan pada penolong persalinan mengenai daerah persalinan,proses persalinan, perawatan selama dan pasca persalinan.
2)      Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi daerah danperalatan.
3)      Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan tenaga kesehatan setempat.

3.      Nifas dan Bayi Baru Lahir
a.       Perilaku sosial budaya yang menghipnotis masa nifas dan bayi gres lahir.
1)      Pantang makan ikan, pedas, asin.
2)      Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari alasannya yaitu sanggup sawan
3)      Tidak boleh makan terong sanggup menciptakan bayi panas dingin
4)      Minum jamu sanggup memperlancar ASI
5)      Upacara etika : brokohan, sepasaran, selapanan.
6)      Menaruh ramuan pada tali pusat
7)      Khitan yang dilakukan pada bayi laki – laki dan perempuan.
b.      Peran bidan di komunitas terhadap sikap masa nifas dan bayi gres lahir.
1)      Kie sikap kasatmata dan negatif.
2)      Memberikan penyuluhan perihal pantangan masakan selama masa nifas dan
menyusui sesungguhnya kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
3)      Memberikan pendidikan perihal perawatan bayi gres lahir yang benar dan tepat, mencakup pemotongan tali pusat, membersihkan/memandikan, menyusukan (kolostrum), menjaga kehangatan.
4)      Memberikan penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi selama masa pasca bersalin, bayi dan balita.



PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA PADA SAAT HAMIL Perilaku dan sosial budaya yang besar lengan berkuasa pada pelayanan kebidanan komunitas
From : Catatan Kuliah Bidan Diah

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Perilaku Dan Sosial Budaya Yang Besar Lengan Berkuasa Pada Pelayanan Kebidanan Komunitas"

Posting Komentar