Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Persalinan

ADSENSE Link Ads 200 x 90

ADSENSE 336 x 280

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

Persalinan sanggup berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P sanggup bekerja sama dengan baik. Dengan faktor 3 P kemungkinan sanggup penyimpangan atau kelainan yang sanggup mensugesti jalannya persalinan, sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai kelahiran bayi yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan pertolongan dari luar lantaran terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia.

Faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Power / kekuatan his dan mengejan

His :

• Inertia uteri
• Tetania uteri
• His yang tidak terkoordinasi
• Kelelahan ibu yang sedang mengejan
• Salah pimpinan kala II

His (kekuatan kontraksi otot rahim)

His normal mempunyai sifat :

• Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim
• Fundal dominant, menjalar keseluruh otot rahim
• Kekuatannya menyerupai memeras isi rahim
• Otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim

Kelainan kontraksi otot rahim

1. Inertia Uteri

His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi

menjadi :

1. Inertia uteri primer : apabila semenjak semula kekuatannya sudah lemah
2. Inertia uteri sekunder :
• His pernah cukup besar lengan berkuasa tapi kemudian melemah
• Dapat ditegakkan dengan melaksanakan penilaian pada pembukaan, belahan terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah

His yang lemah sanggup menjadikan ancaman terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.

2. Tetania uteri

His yang terlalu besar lengan berkuasa dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot rahim. Akibat dari tetania uteri sanggup terjadi :

1. Persalinan Presipitatus

Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :

• Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
• Terjadi stress berat janin, lantaran tidak terdapat persiapan dalam persalinan
• Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menjadikan perdarahan, inversio uteri
• Tetania uteri mengakibatkan asfiksia intra uterin hingga janjkematian janin dalam rahim

3. Inkoordinasi otot rahim

Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim sanggup mengakibatkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk sanggup meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.

Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim yaitu :

• Faktor usia penderita relatif tua
• Pimpinan persalinan
• Karena induksi persalinan dengan oksitosin
• Rasa takut dan cemas

Power yaitu kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan mengejan ibu yang sangat penting dalam proses persalinan.

2. Passage. atau jalan lahir

Jalan lahir : Jalan lahir tulang atau jalan lahir lunak.

Proses persalinan merupakan proses mekanis yang melibatkan tiga faktor yaitu : jalan lahir, kekuatan yang mendorong dan balasannya janin yang didorong dalam satu mekanis tertentu dan terpadu. Dari ketiga komponen tersebut hanya kekuatan (his dan mengejan) yang sanggup dimanipulasi dari luar tanpa membahayakan janin dalam proses persalinan.

• Pintu atas panggul dengan distansia transversalis kanan kiri lebih panjang dari pada muka-belakang
• Mempunyai bidang tersempit pada spina ischiadica
• Ukuran-ukurannya yaitu :

Distancia Cristarum 28 cm

Distancia Spinarum 25 cm

Conjungata Vera 11 cm

Distancia transversum 13 cm

Distancia Oblique 12 cm

• Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul, seperti berputar sembilan puluh derajat
• Pintu bawah panggul terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama pada tuber ischii, kedepan dengan ujung symphisis pubis, kebelakang ujung sacrum
• Jalan lahir depan panjang 4,5 cm sedangkan jalan lahirnya kebelakang panjangnya 12,5 cm
• Secara keseluruhan jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan mempunyai bidang sempit pada spina ischiadika, terjadi perubahan pintu atas panggul lebar kanan kiri menjadi pintu bawah panggul dengan lebar kedepan dan kebelakang yang terdiri dari dua segitiga.

Dengan demikian jalan lahir tulang sangat memilih proses persalinan apakah sanggup berlangsung melalui jalan biasa atau melalui tindakan operasi dengan kekuatan dari luar. Yang perlu mendapat perhatian bidan didaerah pedesaan yaitu kemungkinan ketidakseimbangan antara kepala dan jalan lahir dalam bentuk disproporsi sefalo pelvic. Sebagai kriteria kemungkinan tersebut terutama pada primigravida sanggup diduga jikalau dijumpai :

• Kepala janin belum turun pada ahad ke-36 yang disebabkan janin terlalu besar, kesempitan panggul, terdapat lilitan tali sentra dan terdapat hidrosefalus.
• Kelainan letak : letak lintang, letak sungsang
• Pada multipara kemungkinan kesempitan panggul sanggup diduga riwayat persalinan yang jelek dan persalinan dengan tindakan operasi

Dengan mempertimbangan keadaan tersebut sanggup diperkirakan persalinan akan mengalami kesulitan sehingga perlu dikonsultasikan atau segera dirujuk semoga mendapat penanganan yang adekuat.

Kelainan pada jalan lahir lunak sanggup terjadi gangguan pembukaan terutama :

1. Serviks

a. Serviks yang kaku

• Terdapat pada primi renta primer atau sekunder
• Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)

b. Serviks gantung

• Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri internum tidak terbuka
• Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum tidak terbuka

3. Edema serviks

• Terutama lantaran kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menjadikan edema serviks

4. Serviks dupleks lantaran kelainan kongenital

2. Vagina

Kelainan vagina yang sanggup mengganggu perjalanan persalinan :

• Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum vagina
• Tumor pada vagina

3. Himen dan Perineum

Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.

Jalan lahir yang dimaksud yaitu jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak

yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan.

3. Passanger (janin dan placenta)

Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang jelek sanggup menjadikan pertumbuhannya tidak normal antara lain :

• Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, janin makrosomia
• Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka, presentasi dahi dan kelainan oksiput
• Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak, presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki, kepala tali sentra )

Kepala janin (bayi) merupakan belahan penting dalam proses persalinan dan mempunyai ciri sebagai berikut :

• Bentuk kepala oval, sehingga sehabis belahan besarnya lahir, maka belahan lainnya lebih gampang lahir
• Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga sanggup digerakkan ke segala arah dan memperlihatkan kemungkinan untuk melaksanakan putaran paksi dalam
• Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga kepala melaksanakan fleksi untuk putaran paksi dalam

Setelah persalinan kepala, tubuh janin tidak akan mengalami kesulitan. Pada beberapa masalah dengan anak yang besar pada ibu dengan diabetes mellitus, terjadi kemungkinan kegagalan persalinan bahu. Persalinan pundak yang berat cukup berbahaya lantaran sanggup terjadi asfiksia. Persendian leher yang masih lemah sanggup merusak pusat-pusat vital janin yang berakibat fatal

Pada letak sungsang dengan prosedur persalinan kepala sanggup mengalami kesulitan lantaran persalinan kepala terbatas dengan waktu sekitar 8 menit dan tulang dasar kepala tidak mempunyai prosedur moulase, yang sanggup memperkecil volume tanpa merusak jaringan otak. Dengan demikian persalinan kepala dalam letak sungsang atau versi ekstraksi letak lintang harus dipertimbangkan semoga tidak menjadikan morbiditas yang lebih tinggi. Berbagai posisi kepala janin dalam kondisi defleksi dengan bulat yang melalui jalan lahir bertambah panjang sehingga menjadikan duduk masalah baru. Kedudukan rangkap yang paling berbahaya yaitu antara kepala dan tali pusat, sehingga makin turun kepala makin terjepit tali pusat, mengakibatkan asfiksia hingga janjkematian janin dalam rahim.

Kelainan dari janin dan placenta yang sanggup mensugesti proses persalinan adalah kelainan bentuk dan besar janin, kelainan pada letak kepala, kelainan letak janin.

Ada suplemen lagi faktor yang juga tidak kalah penting yaitu Psikis (psikologis)

Banyaknya perempuan normal sanggup mencicipi kegairahan dan kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seperti pada ketika itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa gembira bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung jikalau kehamilannya mengalami perpanjangan waktu. Mereka seperti mendapat kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum niscaya “ kini menjadi hal yang nyata.

Psikologis mencakup :

• Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
• Pengalaman bayi sebelumnya
• Kebiasaan adat
• Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/

ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

Tweet