ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Mengetahui gejala persalinan sangat penting terutama bagi ibu primi atau yang pertama kali hamil. Hal tersebut dimaksudkan semoga nantinya ibu dan keluarga sudah bersiap diri ketika sudah muncul adanya tanda ibu akan melahirkan. Sebenarnya banyak tanda – tanda persalinan namun ada 3 tanda yang paling utama yaitu :
1. Kontraksi (His)
HIS |
Ibu terasa kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari pinggang ke paha.Hal ini disebabkan lantaran dampak hormon oksitosin yang secara fisiologis membantu dalam proses pengeluaran janin.
Ada 2 macam kontraksi yang pertama kontraksi palsu (Braxton hicks) dan kontraksi yang sebenarnya. Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak terlalu sering dan tidak teratur, semakin usang tidak ada peningkatan kekuatan kontraksi. Sedangkan kontraksi yang bahwasanya kalau ibu hamil mencicipi kenceng-kenceng makin sering, waktunya semakin lama, dan makin besar lengan berkuasa terasa, diserta mulas atau nyeri menyerupai kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Kontraksi bersifat fundal recumbent /nyeri yang dirasakan terjadi pada pecahan atas atau pecahan tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut pecahan bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi (His) palsu. Kontraksi ini merupakan hal normal untuk mempersiapkan rahim untuk bersiap mengadapi persalinan.
2. Pembukaan serviks . primi >1,8cm dan multi 2,2cm
Terjadi pembukaan serviks . primi (Pertama hamil) >1,8cm dan multi (lebih dari satu kali hamil) 2,2cm.
Biasanya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri terjadi lantaran adanya tekanan panggul ketika kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akhir melunaknya rahim. Untuk memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melaksanakan investigasi dalam (vaginal touche).
3. Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show.
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi lantaran pada ketika menjelang persalinan terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan lisan rahim. Bloody show menyerupai lendir yang kental dan bercampur darah. Menjelang persalinan terlihat lendir bercampur darah yang ada di leher rahim tsb akan keluar sebagai akhir terpisahnya membran selaput yang menegelilingi janin dan cairan ketuban mulai memisah dari dinding rahim.
Tanda selanjutnya pecahnya ketuban, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai ganjal bagi janin semoga terlindungi, sanggup bergerak bebas dan terhindar dari stress berat luar. Terkadang ibu tidak sadar ketika sudah mengeluarkan cairan ketuban dan terkadang menganggap bahwa yang keluar yaitu air pipisnya. Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar hingga ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini sanggup terjadi secara normal namun bias juga lantaran ibu hamil mengalami trauma, infeksi, atau pecahan ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah. Setelah ketuban pecah ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnya dengan dunia luar dan membuka potensi kuman/ bakteri untuk masuk. Karena itulah harus segera dilakukan penanganan dan dalam waktu kurang dari 24 jam bayi harus lahir apabila belum lahir dalam waktu kurang dari 24 jam maka dilakukan penangana selanjutnya contohnya caesar.
Daftar Pustaka :
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-JHPIEGO.
0 Response to "Tanda-Tanda Persalinan"
Posting Komentar