Puisi Pak Bj. Habibie Untuk Ibu Ainun (Alm.), Istri Tercinta

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Membaca bait demi bait puisi yang telah ditulis Pak Habibie sepeninggalan istrinya yang ke Puisi Pak BJ. Habibie untuk Ibu Ainun (alm.), Istri tercinta
Ketika Ibu Ainun dirawat
Membaca bait demi bait puisi yang telah ditulis Pak Habibie sepeninggalan istrinya yang kerap disapa ibu Ainun menciptakan saya benar-benar mencicipi betapa nelangsanya hati beliau. Bahkan berhasil menciptakan saya meneteskan air mata. Saya yakin almh. Ibu Ainun Habibie tersenyum senang di sana. Tersenyum dalam masanya menunggu kembali dipertemukan dengan suami yang sangat mencintainya.
Sekuat apapun insan niscaya akan sangat murung saat Sang Pujaan Hati pergi kembali kepada Sang Pencipta. Disini ia menunjukkan salam kerinduan dan mencoba untuk selalu tegar. 
Betapa beruntungnya dua insan tersebut yang saling mencinta nrimo dari dalam hati.

PUISI PAK BJ. HABIBIE UNTUK IBU AINUN

-Coretan indah bukti kebesaran dalam mawaddah

Sebenarnya ini bukan perihal kematianmu, bukan itu.
Karena, saya tahu bahwa semua yang ada niscaya menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian ialah sesuatu yang pasti,
dan kali ini ialah giliranmu untuk pergi, saya sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar sanggup memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang, 
sekejap saja, kemudian rasanya bisa membuatku menjadi nelangsa setengah mati, 
hatiku menyerupai tak di tempatnya, 
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, 
rasanya menyerupai angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, saya selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kamu ukir, pada kenangan pahit anggun selama kamu ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kamu disini.
Mereka menduga saya lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menyebabkan saya kekasih yang baik.
mana mungkin saya setia padahal memang kecenderunganku ialah mendua, tapi kau
ajarkan saya kesetiaan, sehingga saya setia, kamu ajarkan saya arti cinta, sehingga
aku bisa mencintaimu menyerupai ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan kini kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE


Membaca bait demi bait puisi yang telah ditulis Pak Habibie sepeninggalan istrinya yang ke Puisi Pak BJ. Habibie untuk Ibu Ainun (alm.), Istri tercinta



Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Puisi Pak Bj. Habibie Untuk Ibu Ainun (Alm.), Istri Tercinta"

Posting Komentar