Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi (Kespro)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO)

1.    Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
a.    Pengertian kesehatan reproduksi
-       Kesehatan reproduksi yakni suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau keanehan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi serta fungsi dan prosesnya.
-       Kesehatan reproduksi adalah  keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi (cholil,1996).
b.    Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan
1)    Kesehatan ibu dan bayi gres lahir
2)    Pencegahan dan penanggulangan infeksi jalan masuk reproduksi termasuk PMS-HIV/AIDS.
3)    Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4)    Kesehatan reproduksi remaja
5)    Pencegahan dan penanganan infertile
6)    Kanker pada usia lanjut
7)    Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, contohnya kanker servik, mutilasi genital, fistula, dll.
c.    Hak-hak reproduksi
Konferensi internasional kependudukan dan pembangunan, disepakati hal-hal reproduksi yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik kesehatan rohani dan jasmani, mencakup :
1)    Hak mendapat warta dan pendidikan kesehatan reproduksi
2)    Hak mendapat pelayanan dan proteksi kesehatan reproduksi
3)    Hak kebebasan berfikir perihal pelayanan kesehatan reproduksi
4)    Hak dilindungi dan simpulan hayat lantaran kehamilan
5)    Hak untuk memilih jumlah dan jarak kehamilan
6)    Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
7)    Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan jelek termasuk proteksi dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual
8)    Hak mendapat manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9)    Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
10) Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11) Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan kehidupan kesehatan reproduksi
12) Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi

Menurut BKKBN tahun 2000, kebijakan teknis operasional di Indonesia untuk mewujdkan pemenuhan hak-hak reproduksi :
a)    Promosi hak-hak kesehatan reproduksi
b)    Advokasi hak-hak kesehatan reproduksi
c)    KIE hak-hak kesehatan reproduksi
d)    System pelayanan hak-hak reproduksi
2.    Menerapkan kiprah dan kiprah bidan dalam PHC untuk kesehatan perempuan yang menekankan pada aspek pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
a.    Asuhan kesehatan reproduksi pada remaja
1)    Tujuan kegiatan kesehatan reproduksi remaja
Untuk membantu remaja biar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga mempunyai sikap dan sikap sehat dan bertanggung jawab kaitannya dengan problem kehidupan reproduksi
a)    Tujuan Umum :
Mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015 melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran sikap, dan sikap remaja dan orang renta biar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga serta pemberian pelayanan kepada remaja yang mempunyai permasalahan khusus.
b)    Tujuan khusus
1. Seluruh lapisan masyarakat mendapat warta perihal KRR. Sasarannya : meningkatnya cakupan penyebaran warta KRR mll mass media
2. Seluruh remaja di sekolah. Sasarannya : meningkatanya cakupan penyebaran info KRR di sekolah umum, SLTP, SMU, pesantren.
3. Seluruh remaja dan keluarga yang menjadi anggota kelompok masyarakat mendapat warta ttg KRR. Sasarannya : karang taruna, remaja masjid, perusahaan, remaja gereja, PKK, pramuka, pengajian, dan arisan.
4. Seluruh remaja di perusahaan di daerah kerja mendapat info ttg KRR. Sasarannya : memperoleh warta dan layanan KRR mll perusahaan di daerah kerja
5. Seluruh remaja yang membutuhkan konseling serta pelayanan khusus sanggup dilayani. Sasarannya : meningkatkan jumlah dan pemanfaatan sentra konseling dan pelayanan khusus bagi remaja
6. Seluruh masyarakat mengerti dan mendukung pelaksanaan kegiatan KRR. Sasarannya : meningkatkan akad bg politisi, toga, toma, LSM dalam pelaksanaan KRR.
2)    Kesehatan reproduksi remaja
a)    Remaja
1)    Pengertian remaja
·         Remaja yakni masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (soetjiningsih,2004).
·         Remaja gotong royong tidak mempunyai daerah yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga sanggup diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena, itu remaja sering kali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum bisa menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun, yang perlu ditekankan di sini yakni bahwa fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik (Mohammad Ali, 2010).
·         Masa remaja yakni masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, yakni suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas (Widyastuti Yani, 2009).
2)    Tahap-tahap Remaja
Perkembangan dalam segi rohani atau kejiwaan juga melewati tahapan-tahapan yang dalam hal ini dimungkinkan dengan adanya kontak terhadap lingkungan atau sekitarnya. Masa remaja dibedakan menjadi:
a)    Masa remaja awal (10-13 tahun)
1)    Tampak dan memang merasa lebih akrab dengan teman sebaya
2)    Tampak dan merasa ingin bebas
3)    Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir khayal (abstrak)
b)    Masa remaja tengah (14-16 tahun)
1)    Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
2)    Ada harapan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis
3)    Timbul perasaan cinta yang mendalam
4)    Kemampuan berfikir abnormal (berkhayal) makin berkembang
5)    Berkhayal mengenai hal-hal yang bekaitan dengan seksual
c)    Masa remaja simpulan (17-19 tahun)
1)    Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
2)    Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3)    Memiliki gambaran (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
4)    Dapat mewujudkan perasaan cinta
5)    Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak
3)    Manfaat remaja mengetahui kesehatan reproduksi
Agar memiiliki warta yang benar mengenai proses reproduksi serta aneka macam faktor yang ada disekitarnya sehingga remaja mempunyai sikap dan tingkah laris yang bertujuan mengenai proses reproduksi.
4)    Pengetahuan dasar apa yg perlu diberikan kpd remaja biar mereka mempunyai kespro yang baik
a)    Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi dan hak – hak reproduksi
b)     Mengapa remaja perlu menDWSkan usia kawin serta bgmn merencanakan kehamilan biar sesuai dengan keinginnannya dan pasangannya
c)     PMS,HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi
d)     Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
e)     Pengaruh sosial & media thdp sikap sexual
f)     Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
g)     Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri biar bisa menangkal hal-hal yang bersifat negative.
5)    Perubahan pada remaja
a)    Perubahan Fisik
Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan  dan laki-kali memasuki usia antara 9 – 15 tahun, pada ketika itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yg memungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan. Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa bakir balig cukup akal atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan atau mimpi berair pada laki-laki.
1)    Mimpi basah
Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap harinya. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah.
2)    Proses terjadinya menstruasi
Menstruasi terjadi lantaran sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut melekat pada dinding rahim dan membentuk lapisan yang banyak mengandung PemDa, kemudian menipis dan luruh keluar melalui verbal rahim dan vagina dalam bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari.
b)    Alat reproduksi
1)    Pada perempuan
Ø  Bibir luar dan labia minora
Ø  Kelentit (clitoris)
Ø  Lubang vagina
Ø  Rambut kemaluan (mons veneris)
Ø  Vagina
Ø  Mulut rahim (cervix)
Ø  Rahim (uterus)
Ø  Sal telur (tuba fallopi )
Ø  Indung telur (ovarium)

2)    Pada laki-laki
Ø  Zakar (penis)
Ø  Buah zakar (testis)
Ø  Saluran zakar (uretra)
Ø  Skrotum
Ø  Sal sperma (vas deferens)
Ø  Kelenjar prostat
Ø  Bladder (kandung kencing)
c)    Masa subur
Masa subur adalah  masa dimana terjadinya pelepasan sel telur pada perempuan. Titik puncak kesuburan terjadi pada hari ke 14 sebelum masa menstruasi berikutnya Tanggal menstruasi berikutnya sering kali tidak niscaya pada remaja. Biasanya diambil asumsi masa subur 3-5 hari sebelum dan sehabis hari ke 14.
b)    Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja sanggup di kelompokan sebagai berikut :
Ø  kehamilan tak dikehendaki
Ø   kehamilan dan persalinan usia muda
Ø  masalah PMS, termasuk infeksi HIV/AIDS
Ø   tindak kekerasan seksual, menyerupai pemerkosaan, pelecehan seksual dan transaksi seks komersil
c)    Pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja, berupa pembekalan ilnu pengetahuan diantaranya :
Ø  Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja
Ø  Proses reproduksi yg bertanggung jawab
Ø   Pergaulan yg sehat antara remaja laki-laki dan perempuan
Ø   Persiapan pra nikah
Ø   Kehamilan dan persalinan, serta cara Pencegahannya
3)    Peran bidan dalam menanggulangi problem seksual
a)    Ikut serta dalam kelompok remaja sehingga lebih gampang mengadakan pendekatan misal : pengajian remaja & karang taruna
b)    Melakukan penyuluhan- penyuluhan pada remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi

b.    Peran dan kiprah bidan melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan
Secara umum dalam penanggulangan problem pada remaja, kiprah bidan yakni sebagai fasilitator dan konselor yang bisa dijadikan daerah mencari jawaban dari suatu permasalahan yang dihadapi oleh remaja sehingga bidan harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yg cukup
Contoh kiprah yang bisa dilakukan oleh bidan adalah:
Ø  Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah, dengan tetap menjaga kerahasiaan kliennya.
Ø  Membangun komunikasi dengan remaja.
Ø  Ikut serta dalam kelompok remaja
Ø  Melakukan penyuluhan- penyuluhan pada remaja berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Ø  Memberikan warta yang selengkap- lengkapnya pada remaja sesuai dengan kebutuhannya.
1)    Melibatkan perempuan dlm pengambilan keputusan
Kenyataan di tengah- tengah masyarakat bahwa sikap diskriminatif terhadap perempuan yaitu gender menjadi suatu permasalahan yang tidak pernah tuntas dibahas sehingga pada balasannya perempuan tidak mempunyai hak untuk mengambil keputusan terbaik yang berafiliasi dengan dirinya.
Ø  Gender
§  Adalah  pandangan masyarakat perihal perbedaan peran, fungsi dan tujuan antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi (kebiasaan sosial yang tumbuh dan disepakati dalam masyarakat) sehingga sanggup diubah sesuai perkembangan zaman.
§  Adalah kiprah masing-masing laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis kelamin berdasarkan budaya yang berbeda-beda. Jender sebagai suatu kontruksi sosial mempengaruhi tingkat kesehatan, dan lantaran kiprah jender berbeda dalam konteks cross cultural berarti tingkat kesehatan perempuan juga berbeda-beda.
2)    Cara melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan
Ø  Memberikan warta yang selengkap-lengkapnya perihal permasalahan sesuai kebutuhan
Ø   Memberikan pandangan-pandangan perihal tanggapan dari keputusan apapun yang akan diambilnya.
Ø  Menyakinkan ibu untuk bertujuan terhadap keputusan yang akan diambilnya.
Ø   Pastikan bahwa keputusan yang diambil ibu yakni yang terbaik
Ø   Memberi pemberian pada ibu atas keputusan yang diambilnya.



SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA, USIA LANJUT SERTA PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SETIAP TAHAP.

Setelah lahir kehidupan perempuan sanggup dibagi dalam beberapa masa yaitu konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut.

Kesehatan reproduksi yakni suatu keadaan sejahtera fisik KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO)

Masing-masing masa itu mempunyai kekhususan, lantaran itu gangguan pada setiap masa tersebut juga sanggup dikatakan khas lantaran merupakan penyimpangan dari faal yang khas pula dari masa yang bersangkutan.
1.    Konsepsi


2.    Bayi

Periode ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-          Perubahan dan pertumbuhan yang amat cepat
-          Berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya dan awal munculnya individualitas
-          Mulai berguru mengenal orang lain diluar dirinya dan ibunya
-          Menyesuaikan diri dengan aneka macam tuntutan lingkungan (sosialisasi)
-          Adanya keingintahuan yang sangat besar walau koordinasi otot dan kekuatan fisik belum sempurna.

Pada bayi lahir cukup bulan, pembentukan genitalia internal sudah selesai, jumlah folikel primordial dalam kedua ovarium telah lengkap sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Tuba, uterus, vagina dan genitalia eksternal sudah terbentuk, labia mayora menutupi labia minora, tetapi pada bayi premature vagina kurang tertutup dan labia minora lebih kelihatan.
Pada ahad pertama dan kedua kehidupan di luar, bayi masih mengalami dampak estrogen yang sewaktu hamil memasuki tubuh janin melalui placenta. Karena itu, uterus bayi gres lahir lebih besar dibandingkan dengan uterus anak kecil. Di samping itu estrogen juga mengakibatkan pembengkakan pada payudara bayi perempuan maupun laki-laki selama 10 hari pertama dari kehidupannya, kadang kala disertai dengan sekresi cairan menyerupai air susu. Selanjutnya 10-15% dari bayi perempuan sanggup timbul perdarahan pervagina dalam minggu-minggu pertama yang bersifat withdrawal bleeding.
Genetalia bayi perempuan yang gres lahir itu berair lantaran sekresi cairan yang jernih. Epitel vagina relatif tebal dan Ph vagina 5, setelah 2-3 ahad epitel vagina tipis dan Ph naik manjadi 7. Pada 1/3 dari bayi wanita, endoserviks tidak terhenti pada ostium uteri eksternum, tetapi menutupi juga sebagian dari portioservisis, sehingga terdapat apa yang dinamakan seudoerosio kongenitalis. Setelah lebih kurang 1,5 tahun, erosio ini hilang dengan sendirinya.
Pada waktu lahir perbandingan servik dan korpus uteri 1:1 lantaran hipertrofikorpus, setelah dampak estrogen tidak ada perbandingan lambat laun menjadi 2:1. Pada pubertas dengan dampak estrogen yang dihasilkan sendiri oleh anak, perbandingan berubah lagi, dan pada perempuan bakir balig cukup akal bermetamorfosis 1:2.
2. anak
      Yang khas pada ,masa kanak-kanak ini yakni bahwa perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil, dan memang kadar hormon estrogen dan gonadotropin sangat rendah. Karena itu alat-alat genital pada masa ini tidak menawarkan pertumbuhan yang berarti samapi permulaan pubertas. Dalam masa kanak-kanak dampak hipofisis terutama terlihat dalam pertumbuhan badan.
      Pada masa kanak-kanak sudah nampak perbedaan antara anak laki-laki dan wanita, terutama dalam tingkah lakunya. Tetapi perbedaan ini ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3. remaja
      Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.  tidak ada batas yang tajam antara simpulan masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi sanggup dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium. Pubertasa simpulan pada ketika ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur.
      Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi. Pubertas pada perempuan , mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun.
      Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa , iklim, gizi dan kebudayaan. Pada masa ini secara umum ada pergeseran permulaan pubertas ke arah umur yang lebih muda, dikarenakan meningkatnya kesehatan umum dan gizi.
      Kejadian yang penting dalam pubertas yakni pertumbuhan tubuh yang cepat, tumbuhnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis. Ovarium mulai berfungsi dibawah dampak hormin gonadotropin dan hipofisis, dan hormon ini dikeluarkan atas dampak releasing factor dan hipotalamus. Dalam ovarium folikel mulai tumbuh, walaupun folikel-folikel tidak hingga matang, lantaran sebelumnya mengalami atresia, namun folikel-folikel tersebut sudah bisa mengeluarkan estrogen. Pada ketika yang kira-kira bersamaan, korteks kalenjar suprarena mulai membentuk androgen, dan hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan.
Pengaruh peningkatan hormon yang pertama-tama nampak yakni pertumbuhan tubuh anak yang lebih cepat, terutama ekstremitasnya dan tubuh lambat laun mendapat bentuk sesuai jenis kelamin. Walaupun ada dampak hormon somatotropin, diduga bahwa pada perempuan kecepatan pertumbuhan terutama disebabkan oleh estrogen. Estrogen ini pula yang pada suatu waktu mengakibatkan penutupan garis epifisis tulang-tulang, sehingga pertumbuhan tubuh terhenti. Pengaruh estrogen yang lain ialah pertumbuhan genitalia interna, genitalia eksterna dan ciri-ciri kelamin sekunder. Dalam masa pubertas genitalia interna dan eksterna lambat laun tumbuh mencapai bentuk dan sifat menyerupai masa dewasa.
Perkembangan dalam bidang rohani ialah pembiasaan diri dalam alam pelindung  serta kondusif menuju arah alam berdiri sendiri dan bertanggungjawab, dari alam ergosentris ke alam pikiran yang lebih matang.
4. reproduksi
Masa ini merupakan masa terpenting bagi perempuan dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus alat genita bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini perempuan berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun keatas perempuan masih bisa hamil, tetapi fertilitas menurun cepat seduah usia tersebut.
5. klimakterium dan menopouse
1) klimakterium   
Klimakterium dalam bahasa yunani tangga, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Klimakterium bukan suatu keadaan patologi, melainkan suatu masa peralihan yang normal,  yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sehabis menopouse. Kita menjumpai kesulitan dalam memilih awal dan simpulan klimakterium. Tetapi sanggup dikatakan bahwa klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopouse, berdasarkan keadaan endokrinologi (kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin naik), dan jikalau ada gejala-gejala klinis.
Klimakterium kira-kira berakhir 6-7 tahun sehabis menopouse. Pada ketika ini kadar estrogen telah rendah yang sesuai dengan keadaan senium, dan gejala-gejala neurovegetatif telah terhenti. Dengan demikian usang klimakterium kurang lebih 13 tahun.
Mengenai dasarnya klimakterium sanggup dikatakan bahwa jikalau pubertas disebabkan oleh mulainya sintesis hormon gonadotropin oleh hipofisis, klimakterium disebabkan oleh kurang beraksinya ovarium terhadap rangsangan hormon itu. Hal ini disebabkan oleh ovarium menjadi tua, bisa dianggap ovarium lebih dahulu renta daripada alat-alat tubuh lainnya.’
Proses menjadi renta sudah mulai pada umur 40 tahun. Jumlah folikel waktu lahir yakni 750.000 buah, pada waktu menopouse tinggal beberapa ribu buah folikel yang tersisa ini lebih resisten terhadap rangsangan gonadotropin. Dengan demikian siklus ovarium yang terdiri atas pertumbuhan folikel, ovulasi dan pembentukan korpus luteum lambat laun terhenti. Pada perempuan di atas 40 tahun siklous haid untuk 25% tidak disertai ovulasi, jadi bersifat anovulatoar.
Pada klimakterium terdapat penurunan produksi estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin. Kadar hormon simpulan ini tetap tinggi hingga kira-kira 15 tahun setelah menopouse, kemudian mulai turun. Tingginya kadar hormon gonadotropin disebabkan oleh berkurangnya oleh hormon estrogen, sehingga native feedback terhadap gonadotropin berkurang.
Pada perempuan dalam klimakterium terjadi perubahan-perubahan tertentu, yang sanggup mengakibatkan ganguan ringan dan kadang kala berat. Klimakterium merupakan masa perubahan, umumnya masa itu dilalui oleh perempuan tanpa banyak keluhan, hanya pada sebagian kecil (25% perempuan Eropa, pada perempuan Indonesia kurang) ditemukan keluhan yang cukup berat yang mengakibatkan perempuan bersangkutan minta pertolongan dokter. Perubahan dan gangguan itu sifatnya berbeda beda berdasarkan waktunya klimakterium. Pada permulaan klimakterium kesuburan menurun, pada masa premenopouse terjadi kelainan perdarahan, sedangkan pada pascamenopouse terdapat gangguan vegetative, psikis dan organis.
Gangguan vegetatif biasanya berupa rasa panas dengan keluarnya malam dan perasaan jantung berdebar debar. Dalam masa pasca menopause dan seterusnya dalam masa senium, terjadi atrofi alat-alat genital. Ovarium menjadi kecil dan dari seberat 10-12 gr pada perempuan dalam masa reproduksi menjadi 4 gr pada perempuan usia 60 tahun.
Uterus juga lambat laun mengecil dan endometrium mengalami atrofi. Uterus masih tetap dapt bereaksi terhadap estrogen, pemberian estrogen dari luar yang diikuti dengan penghentiannya, dapt menjadikan withdrawal bleeding. Epitel vagina menipis, tetapi lantaran masih ada estrogen (walaupun sudah berkurang), atrofi selaput-selaput lendir vagina belum seberapa terang dan apus vagina memperlihatkangambaran adonan (spread pattern). Mamma mulai menjadi lembek dan proses ini berlangsung terus selama senium.
Sumber estrogen dalam klimakterium selain ovarium juga glandula suprarenal, sumber utama dalam pasca menopause yakni konversi dari androstenedion.
Metabolism sekitar menopause menawarkan beberapa perubahan, contohnya hiperlipemi yang merupakan salah satu factor kea rah bertambahnya penyakit koroner pada masa ini. Pada perempuan yang banyak merokok, yang diberi estrogen dan yang menderita hipertensi, kemungkinan timbulnya penyakit di atas lebih besar.
b. menopause
menopause yakni haid terakhir, atau ketika terjadinya haid terakhir atau ketika terjadinya haid terakhir. Diagnosis dibentuk setelah terdapat aminorhea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum dan tumpuan kehidupan. Ada kecenderungan bakir balig cukup akal ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.
Terjadinya menopause ada hubungannya dengan menarche. Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopause timbul. Pada bad ini tampak bahwa menarche makin dini timbul dan menopause makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi makin panjang. Walaupun demikian di Negara-negara maju menopause tidak bergeser lagi keumur yang lebih muda. Tampaknya batas maksimal telah tercapai.
Menopause yang artificial lantaran operasi atau radiasi umumnya menjadikan keluhan lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah.
c. senium
pada senium telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetative msupun psikis. Yang mencolok pada masa ini ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik., sehingga proses menjadi tua. Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengan intesitas berbeda pada masing-masing wanita. Walaupun sebab-sebabnya belum terang betul, namun berkurangnya osteo trofoblas memegang peranan dalam hal ini.

A.    Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita
1.    Factor genetic
Merupakan modal utama atau dasar factor bawaan yang normal,
Contoh : jenis kelamin, suku, bangsa
2.    Factor lingkungan
Komponen biologis, contohnya oragan tubuh, gizi, perawatan, kebersihan lingkungan, pendidikan, social budaya, tradisi, agama, adat, ekonomi, politik.
3.    Factor perilaku
Keadaan sikap akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Perilaku yang tertanam pada masa anak akan terbawa dalam kehidupan selanjutnya.

Factor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan perempuan dari konsepsi hingga usia lanjut.
1.    Kosepsi, dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
a.  Keturunan
b.  Fertilitas
c.  Kecukupan gizi
d.  Kondisi sperma dan ovum
e.  Factor hormonal
f.   Factor psikologis

2.    Bayi
      Factor yang mempengaruhi siklus kehidupan perempuan pada masa bayi :
a.  Lingkungan
b.  Kondisi ibu
c.  Sikap orang tua
d.  Aspek psikologi pada masa bayi
e.  System reproduksi

3.    Masa kanak-kanak
a.    Factor dalam
1)  Hal-hal yang diwariskan dari orang tua, contohnya bentuk tubuh.
2)  Kemampuan intelektual
3)  Keadaan hormonal tubuh
4)  Emosi dan sifat
b.    Factor luar
1)  Keluarga
2)  Gizi
3)  Budaya setempat
4)  Kebiasaan anak  dalam hal personal hygiene
4.    Remaja
Berdasarkan factor-faktor yang besar lengan berkuasa jelek terhadap kesehatan remaja, termasuk kesehatan reproduksi remaja :

a.  Masalah gizi
1)      Anemia dan kurang gizi kronis
2)      Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri
b.  Masalah pendidikan
1)  Buta huruf
2)  Pendidikan rendah
c.  Masalah lingkungan dan pekerjaan
1)  Lingkungan dan suasana yang kurang memperhatikan kesehatan remaja dan bekerja yang akan menggangu kesehatan remaja
2)  Lingkungan social yang kurang sehat sanggup menghambat bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja.
d.    Masalah sek dan seksualitas
1)  Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tahu perihal problem seksualitas, contohnya mitos yang tidak benar.
2)  Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas.
3)  Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA yang mengarah pada penularan HIV/AIDS
4)  Penyalahgunaan seksual
5)  Kehamilan remaja
6)  Kehamilan pra nikah atau di luar ikatan pernikahan
e.    Masalah kesehatan reproduksi remaja
1)    Ketidakmatangan secara fisi dan mental
2)    Resiko komplikasi dan simpulan hayat ibu dan janin lebih besar
3)    Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri
4)    Resiko bertambah untuk melaksanakan pengguguran yang tidak aman.
5.  Dewasa
Factor yang mempengaruhi siklus kehidupan perempuan pada masa dewasa.
a.    Perkembangan organ reproduksi
b.    Tanggapan seksual
c.    Kedewasaan psikologi
6.    Usia lanjut
a.    Factor hormonal
b.    Kejiwaan
c.    Lingkungan
d.    Pola makan
e.    Aktifitas fisik (olah raga)


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi (Kespro)"

Posting Komentar