Merencanakan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Rencana Asuhan Kebidanan


A.     Evaluasi secara terus menerus mencakup :

1.    Meninjau ulang data
a.    Catatan intrapartum dan antepartum (jika tidak diketahui atau merupakan kunjungan pertama)
b.    Jumlah jam atau hari postpartum
c.    Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d.    Catatan suhu, nadi, pernafasan, dan tekanan darah postpartum
e.    Catatan hasil laboratorium
f.     Catatan pengobatan
2.    Mengkaji riwayat
a.    Ambulasi : apakah ibu melaksanakan ambulasi, seberapa sering, apakah kesulitan, dengan proteksi mandiri, apakah ibu pusing melaksanakan ambulasi
b.    Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri, atau disuria
c.    Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan frekuensinya, jumlah, apakahada nyeri, atau disuria
d.    Nafsu makan : apa yang ia makan, seberapasering, apakah ada rasa panas pada perut, mual, dan muntah
e.    Gangguan ketidaknyamanan atau nyeri : lokasinya, kapan, tipe nyeri, dan apa yang sanggup mengurangi nyeri tersebut
f.     Psikologis ibu : bagaimana perhatian terhadap dirinya dan bayinya, perasaan terhadap bayinya, dan perasaan terhadap persalinan
g.    Istirahat dan tidur : apakah ibu mengalami gangguan tidiur, apakah ibu mengalami kelelahan
h.    Menyusui : bagaimana proses menyusui dikaikan dengan dirinya dan bayi, apakah ada reaksi antara ibu dan bayi selama menyusui, apakah ada duduk kasus atau pertanyaan (misal, waktu menyusui, posisi, rasa sakit pada puting, atau pembengkakan)
3.    Pemeriksaan fisik
a.      Mengukur tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan
b.      Memeriksa payudara dan puting, apakah ada pembengkakan atau lecet pada puting dan infeksi
c.      Memeriksa abdomen, terdiri dari palpasi uterus (memastikan kontraksi baik) dan kandungan kemih
d.      Memeriksa lokea : bagaimana jumlah, warna, konsistensi, dan bau
e.      Memeriksa perinium : bagaimana penyembuhan ( adakah oedem, hematoma, nanah, luka yang terbuka, dan hemaroid )
f.       Memeriksa kaki : adakah varises, edema, tanda homan, refleks, nyeri tekan, dan kemerahan pada betis.


B.     Mengatasi cemas
Peran bidan disini menjelaskan pada ibu dan suaminya wacana bagaimana wacana mengatasi rasa cemas selama masa nifas, antara lain :
1.    Bidan sanggup memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas kehadiran bayinya yang sanggup memberi perasaan senang pada ibu.
2.    Dalam memperlihatkan dukungan, bidan sanggup melibatkan suami, keluarga, dan teman dalam merawat bayinya sehingga beban ibu berkurang. Hal ini akan membuat kekerabatan baik antara ibu dan keluarga, ibu dan bidan, atau bidan dan keluarga
3.    Bidan sanggup memberi informasi atau konseling mengenai kebutuhan ibu selama periode ini, sehingga membangun kepercayaan diri ibu dalam kiprahnya sebagai ibu.
4.    Bidan sanggup mendukung pendidikan kesehatan, termasuk pendidikan dalam peranya sebagai orang tua.
5.    Bidan sanggup membantu dalam kekerabatan ibu dan bayinya serta penerimaan bayi dalam keluarga.
6.    Bidan juga sanggup berperan sebagai teman bagi ibu dan keluarga dalam memberi pesan yang tersirat :
a.    Bagi ibu
Ø  Ibu dianjurkan untuk mendidik dirinya. Bila ada riwayat depresi dalam keluarga,ibu harus mengetahui tanda-tandanya. Depresi ini sanggup diobati.
Ø  Ibu dianjurkan mendapatkan apa yang dirasakan. Perubahan yang tiba-tiba atau mood swing merupakan hal yang normal setelah melahirkan. Izinkan diri anda berbicara mengenai perasaan, baik yang faktual maupun negatif.
b.    Bagi keluarga
Bidan harus menjadi orang yang penuh perhatian. Dengarkan ungkapan perasaan ibu tetapi jangan memperbaikinya. Katakan padanya bahwa anda memperhatikannya.
7.    Waspadai tanda-tanda depresi tanyakan pada ibu apa yang ia rasakan serta apakah ia sanggup makan dan tidur dengan nyaman

C.     Gangguan rasa nyeri
Gangguan rasa nyeri dan ketidaknyamanan masa nifas banyak terjadi, walaupun tanpa komplikasi ketika melahirkan. Bidan diharapkan sanggup memberi asuhan terhadap rasa nyeri dan ketidaknyaman rasa tersebut, yang diuraikan sbb.

1.    After pain kram perut
Hal ini disebabkan oleh adanya serangkaian kontrkasi dan relaksasi terus-menerus pada uterus. Gangguan ini lebih banyak terjadi pada perempuan dengan paritas yang banyak ( multipara ) dan perempuan menyusui. Cara yang efektif untuk  mengurangi after pain yaitu dengan mengosongkan kandung kemih yang penuh mengakibatkan kontraksi uterus tidak optimal ketika kandung kemih kosong, ibu sanggup telengkup dengan bantal dibawah perut. Hal ini akan menjaga kontraksi dan menghilangkan nyeri. Beri tahu ibu bahwa ketika ia telungkup pertama kali, ia akan mencicipi kram yang ahli sekitar lima menit sebelum nyeri hilang. Pada keadaan ini sanggup juga diberi analgesik ( parasetamol, asam mefenamat, kodein, asetaminofen ).
2.    Pembengkakan payudara
Pembengkakan payudara terjadi lantaran adanya gangguan akumulasi air susu dan meningkatnya vaskularitas dan kongesti. Hal tersebut mengakibatkan penyumbatan pada susukan limfa dan vena, terjadi hari ke- 3 postpartum baik pada ibumenyusui maupun tidak menyusui dan berakhir kira-kira 24-48 jam.
Tanda-tanda tanda-tanda gangguan ini mencakup ibu merasa payudaranya nanah dan mengalami distensi, kulit payudara menjadi mengkilat dan merah, payudara hangat bila disentuh, vena pada payudara terlihat, payudara nyeri, terasa keras, dan penuh. Cara mengurangi pembengkakan atara lain  :
a.    Untuk ibu menyusui
Ø  Menyusui sesering mungkin
Ø  Menyusui 2-3 jam sekali secara teratur tanpa masakan tambahan
Ø  Gunakan kedua payudara ketika menyusui
Ø  Gunakan air hangat pada payudara, dengan menempelkan kain atau handuk yang hangat pada payudara
Ø  Jika ada pembengkakan aerola atau bila payudara masih terasa penuh setelah menyusui. Lakukan pengeluaran ASI secara manual
Ø  Gunakan bra yang berpengaruh untuk menyangga payudara, pastikan bahwa bra tidak menekan payudara lantaran sanggup mengakibatkan pementingan lebih lanjut
Ø  Letakkan kantong es pada payudara diantara waktu menyusui untuk mengurangi nyeri
Ø  Minum paracetamol / asetaminofen untuk menguangi rasa nyeri dan menghalangi pedoman ASI
b.    Bagi ibu yang tidak menyusui
Ø  Gunakan bra yang berpengaruh untuk menyangga payudara dan tepat ukuranya
Ø  Letakkan kantong es pada payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan menghalangi pedoman ASI
Ø  Yakinkan diri bahwa itu hanya terjadi selama 24-48 jam
Ø  Hindari masase payudara dan memberi sesuatu yang hangat pada payudara lantaran sanggup meningkatkan produksi ASI
Ø  Minum parasetamol/asetaminofen untuk menghilangkan nyeri
3.    Nyeri perineum
Nyeri perinium sanggup disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum memperlihatkan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau ada komplikasi, menyerupai hematoma atau infeksi, asuhan yang sanggup diberikan untuk nyeri perinium yaitu :
a.    Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2 atau 3 kali sehari.
b.    Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau hambar sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2 atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan kolam mandi semoga tidak terjadi infeksi ( tidak dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c.     Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu memulihkan tonus otot. Untuk melaksanakan hal ini, bayangkan  secara perlahan rileks kembali. Gerakan ini sanggup dilakukan kapan pun.
d.    Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.


D.     Menjelaskan wacana gizi,KB, tanda bahaya, kekerabatan seksual, senam nifas, perawatan perinium, perawatan bayi sehari-hari

1.    Gizi yaitu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme. Menu masakan seimbang yang harus dikomsumsi yaitu porsi cukup dan teratur, tidak perlu asin, pedas atau berlemak, atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
a.    Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi mencakup karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung tepung terigu da ubi. Sedangkan zat ( lemak, mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyak minyak kelapa dan margarin ).
b.    Sumber pembangun ( protein )
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.sumber protein yaitu hewani ( ikan, udang, kerang, kepitig, daging ayam, hati, telur, susu, dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau kedelai, tahu dan tempe ).
c.    Sumber pengatur dan pelindung ( mineral, vitamin dan air )
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air seditnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui).
Jenis-jenis mineral penting :
1)    Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumber : susu, keju,kacang-kacang dan sayuran warna hijau
2)    Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,sumbernya susu, keju, dan daging.
3)    Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui lantaran dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB ) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacangan-kacangan sayuran hijau.
4)    Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya  kelemahan dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan lauk dan garam beryodium.
5)    Kalsium
Ibu menyusi membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju.
Jenis-jenis vitamin
Ø  Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber: sumber kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka ). Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, menerima komplemen berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU ).
Ø  Vitamin B1  ( Thiamin )
Dibutuhkan semoga kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, kentang bakar.
Ø  Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makanan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
Ø  Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
Ø  Vitamin B6 (Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
Ø  Vitamin B12 ( Cyanocobalmin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumbur : telur, daging, hati, keju, ikan bahari dan kerang laut.
Ø  Folid Acid
Vitamin ini butuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau.
Ø  Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan materi semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memperlihatkan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya, dan sayuran.
Ø Vitamin D
Dibutuhan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta absorpsi kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 0.90 ).
Ø  Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan semoga proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K yaitu kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700 kkla/ hari dan enam bulan kedua 500 kkal/ hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400 kkal/ hari.

2.    Keluarga berencana
Keluarga berencana yaitu salah satu perjuangan untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberi pesan yang tersirat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Manfaat keluarga berencana ( KB )
a.    Untuk ibu
1)    Perbaikan kesehatan tubuh lantaran tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
2)    Adanya waktunya yang cukup untuk mengasuh belum dewasa untuk istirahat, dan menikmati waktu luang, serta melaksanakan kegiatan-kegiatan lain.
b.    Untuk anak yang dilahirkan
1)    Dapat tumbuh secara masuk akal lantaran ibu yang mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
2)    Sesudah lahir anak tersebut akan memper leh perhatian, pemeliharaan, dan masakan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh kehadiran anak tersebut yang memang diinginkan dan diharapkan.
c.    Untuk anak yang lain
1)    Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik lantaran memperoleh masakan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
2)    Perkembangan mental dan sosial lebih tepat lantaran pemeliharaan yang lebi baik dan lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk anak.
d.    Untuk ayah
1)    Memperbaiki kesehatan fisiknya
2)    Memperbaiki kesehatan mental dan sosial lantaran kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu luang untuk keluarganya.
Evaluasi yang perlu dilakukan bidan dalam memberi asuhan kepada ibu nifas dan planning ber-KB antara lain.
a.    Ibu mengetahui pengertian KB dan manfaatnya.
b.    Ibu sanggup menyebutkan beberapa keuntungn pemakaian alat kontrasepsi
c.    Ibu sanggup menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu menyusui.

4.    Tanda Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya wacana tanda ancaman selama masa nifas :

Tanda ancaman masa nifas terdiri dari:
a.    Lelah dan sulit tidur
b.    Adanya tanda infeksi puerperalis ( demam )
c.    Nyeri / panas ketika berkemih, nyeri abdomen
d.    Sembelit, hemoroid
e.    Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati, dan edem
f.     Lokea berbau busuk, sangat banyak ( lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam ) dan disertai nyeri abdomen
g.    Puting susu pecah dan mamae bengkak
h.    Sulit menyusui
i.      Rabun senja
j.      Edema, sakit, panas pada tungkai

5.    Seksual 
Solusi untuk mengatasi duduk kasus diatas, antara lain :
a.    Bidan biasanya memberi membatasi rutin 6 minggu pasca persalinan. Akan tetapi, bila pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini untuk mengetahuai dengan niscaya jenis persalinan, kondisi perineum, luka episiotomi, dan kecepatan pemulihan sesunggunya. Jika seruan ditolak dokter atau bidan, pasangan hendanya menaati dan menunggu hingga 6 minggu pascapersalinan semoga tidak menyakiti ibu secara fisik.
b.    Ungkapan cinta dengan cara lain, menyerupai dengan duduk berpeluka didepan TV, menggosok punggung pasangan, dan berdansa berdua. Jika tidak lelah, sanggup membantu melaksanakan pasangan dengan masturbasi. Jika keduanya menginginkan, sanggup melaksanakan hungan intim secara oral. Namun, kadang tidak ada keintiman yang lebih memuaskan dari berbaring dan berpelukan.
c.    Proram kontrasepsi harus segera dilakukan sebelum kekerabatan seksual lantaran ada kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu kurang dari 6 minggu ( kontrasepsi untuk mencegah kehamilan ).

6.    Senam masa nifas
Tujuan senam masa nifas adalah:
a.    Mengurangi rasa sakit pada otot
b.    Meperbaiki peredaran darah
c.    Mengencangkan otot-otot perut dan perineum
d.    Melancarkan pengeluaran lokea
e.    Mempercepat involusi
f.     Menghindarkan kelainan ( mis, emboli, trombosis, dll )
g.    Untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan otot-otot punggung, pelvis dan abdomen.
Postur tubuh yang baik dianjurkan semenjak awal untuk membantu mencegah nyeri punggung. Latihan yang dilakukan pascapersalinan normal mencakup :
1)    Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua belah tangan pada perut dibawah tulang iga. Tarik nafas perlahan dan dalam melalui hidung, keluarkan melalui lisan sambil mengencangkan dinding perut untuk membantu mengosongkan paru.
2)    Berbaring telentang, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan telapak tangan menhadap keatas. Kendurkan sedit lengan kiri dan kencankan lengan kanan. Pada ketika yang sama, lemaskan tungkai kiri menjadi kencan sepenuhnya. Ulangi sisi tubuh yang kanan.
3)    Kontraksi vagina berbaring telentang kedua tungkai sedikit dijauhkan. Kencangkan dasar panggul, pertahankan hingga 3 detik dan kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan berdiri dan duduk.
4)    Meringkan panggul. Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk. Kontraksi otot-otot perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot bokong menjadi kencang, pertahankan selama 3 detik, kemudian lemaskan.
5)    Sesudah hari ketiga, berbaring telentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan. Angkat kepala dan pundak hingga sudut sekitar 45 derajat, pertahankan selama 3 detik dan lemaskan perlahan.
6)    Posisi yang sama menyerupai diatas. Letakkan kedua lengan disebelah luar lutut kiri dan ulangi sebelah luar lutut kanan.

7.    Nyeri perineum
Nyeri perinium sanggup disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum memperlihatkan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau ada komplikasi, menyerupai hematoma atau infeksi, asuhan yang sanggup diberikan untuk nyeri perinium yaitu :
a.    Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2 atau 3 kali sehari.
b.    Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau hambar sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2 atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan kolam mandi semoga tidak terjadi infeksi ( tidak dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c.    Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu memulihkan tonus otot. Untuk melaksanakan hal ini, bayangkan otot perinium sebagai elevator. Ketika rileks, elevator tersebut berada dilantai satu. Secara perlahan, kontraksikan otot anda untuk mengangkatnya kelantai 2, 3, dan 4. Ketika sudah mencapai lantai 4, tahan selama beberapa detik , kemudian secara perlahan rileks kembali. Gerakan ini sanggup dilakukan kapan pun.
d.    Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.

8.    Perawatan bayi
Perawatan bayi terdiri dari uapaya menjaga kebersihan bayi, menyusui, perawatan tali pusat, dan pemberian imunisasi. Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan yaitu memberi klarifikasi dan menganjurkan ibu :
a.    Menjaga kebersihan bayi
1)    Memandikan bayi. Bidan berperan dalam memperlihatkan klarifikasi dan memperagakan bagai manacara memandikan bayi. Tujuan memandikan bayi yaitu menjaga kebersihan, memberi rasa segar, dan memberi ransangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada ketika memandikan bayi adalah
§  Mencegah kedinginan
§  Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung, dan telingga
§  Memperhatikan adanya lecet pada bokong, lipatan kulit ( ketiak bayi, lipatan paha, dan punggung bayi
§  Perlengkapan yang dibutuhkan ketika memandikan bayi yaitu bejana sedang berisi air hangat kuku, sabun bayi, handuk waslap, pakaian bayi lengkap.
2)    Memberi pakaian pada bayi. Bahan pakaian yang akan digunakan oleh bayi hendaknya yang lembut gampang menyerap keringat.
3)    Higiene personal pada bayi setiap kali defekasi dan berkemih, bersihkan perinealnya dengan air dan sabun, serta keringkan dengan baik. Kotoran bayi sanggup mengakibatkan infeksi sehingga harus dibersihkan.

b.    Menyusui
1)      Bidan menganjukan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin sesuai dengan impian bayi dan kebutuhan ibu.
2)      Biasanya bayi meminta minum atau merasa lapar setiap 2-3 jam
3)      Pastikan bayi menyusui paling tidak setiap 4 jam
4)      Berikan ASI saja. Hindari pemberian susu formula, air gula, atau masakan lain lantaran akan membuat isapan bayi melemah yang akan menimbulkan produksi ASI berkurang. Makanan padat menimbulkan alergi dan gangguan pencernan. Beri ASI saja 4-6 bulan.

c.    Perawatan tali pusat
1)      Sampai tali sentra kering dan lepas, didaerah ini sanggup terjadi infeksi sehingga harus dijaga semoga higienis dan kering.
2)      Ibu harus mencuci sekitar tali sentra setap hari dengan sabun dan air
3)      Beri tahu ibu untuk melapor kebidan bila tali sentra berbau, ada kemerahan disekitarnya, atau mengeluarkan cairan. 

E.      Membantu ibu menyusui bayinya
Posisi ibu dan bayi yang benar ketika menyusui
1.    Berbaring miring. Posisi ini yaitu posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah dan merasa nyeri.
2.    Duduk penting untuk memberi topangan atau sandaran pada punggung ibu dalam posisinya tegak lurus ( 90 derajat terhadap pangkuannya ).ini mungkin sanggup dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai, atau duduk dikursi.
3.    Berbaring miring atau duduk ( dengan punggung dan kaki ditopang )akan membantu bentuk payudara dan memberi ruang untuk mengerakkan bayinya keposisinya yang baik
4.    Badan bayi harus dihadapkan ke arah tubuh ibu dan mulutnya bayi dihadapkan keputing susu ibu. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan
5.    Bayi sebainya ditopang pada bahunya sehingga posisi kepala yang agak tegadah sanggup dipertahankan. Posisikan birbir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal puting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar areola, bukan hanya ujung putingnya. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara masuk kedalam mulutnya dengan pengecap dan rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu pentil dari jaringan puting susu dan payudara, dan sinus laktiferus kini akan berada didalam rongga lisan bayi. Puting susu akan masuk hingga langit-langit tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks pengisapan.
6.    Bayi harus ditempatkan bersahabat dengan ibunya dikamar yang sama ( rawat gabung, rooming-in ). Dengan demikian, ibu sanggup dengan menyusui bayinya. Ibu harus mencar ilmu mengenali tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa bayinya lapar.
7.    Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin. Biasanya bayi gres lahir ingin minum ASI setiap 2-3 jam atau 10-12 kali dalam 24 jam. Bila bayi tidak minta diberi ASI, anjurkan ibu untuk memberi ASInya pada bayi setidaknya 4 jam. Namun, selama 2 hari pertama setelah lahir, beberapa bayi tidur panjang selama 6-8 jam.
8.    Hanya berikan kolostrum dan ASI. Makanan lain termasuk air sanggup membuat bayi sakit dan menurunkan persedian ASI. Ibu memproduksi ASI bergantung pada seberapa banyak ASI-nya diisap oleh bayi.
9.    Hindari susu botol dan dot empeng
10.  Susu botol dan empeng membuat bayi bingun dan sanggup membuatnya menolak puting ibunya atau tidak mengisap dengan baik.mekanisme menghisap botol atau empeng berbeda dari prosedur menghisap puting susu pada payuda ibu. Hal ini akan membingunkan bayi. Bila bayi diberi susu botol atau empeng, ia akan lebih susah mencar ilmu menghisap ASI ibunya.

F.      Memfasilitasi menjadi orang tua
Perilaku orang bau tanah mensugesti ikatan kasih sayang sikap yang memfasilitasi mencakup :
1.    Menatap, mencari ciri khas anak
2.    Kontak mata
3.    Memberi perhatian
4.    Menganggap anak sebagai individu yang unik
5.    Menganggap anak sebagai anggota keluarga 
6.    Memberi senyuman
7.    Berbicara / bernyanyi
8.    Menujukan kebanggan pada anak
9.    Menunjukan anak pada program keluarga
10.  Memahami sikap anak dan memenuhi kebutuhan anak
11.  Bereaksi faktual terhadap sikap anak

Perilaku yang penghambat mencakup :
1.    Menjauhi dari anak, tidak memperdulikan kehadiranyan, menghindar, menolak untuk menyentuh anak
2.    Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga, tidak memberi nama
3.    Menggangap anak sebagai sesuatau yang tidak disukainya
4.    Terburu-buru dan menyusui
5.    Tidak menggenggam jarinya
6.    Menunjukan kekecewaannya pada anak,tidak berusaha memenuhi kebutuhannya

Komunikasi antara orang bau tanah dan bayi sanggup berupa :
a.    Menyentuh, yang sanggup terjadi pada waktu menyusui, memeluk,membuai,dan mengusap tubuh dengan lembut.
b.    Kontak mata, yang dilakukan terus-menerus face to face ( wajah ibu dan bayi sejajar 20 cm ).
c.    Suara bentuk respons bayi terhadap bunyi yang didengarnya
d.    Bau ciri khas busuk bayi dan ibunya.
e.    Penyerapan. Umpan balik yang faktual antara orang bau tanah dan bayi untuk komunikasi
f.     Timbal balik dan sinkronisasi

G.     Persiapan pasien pulang
1.    Mengajari ibu tanda-tanda bahaya. Ajarkan ibu bila melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila tidak ada sesuatau yang tidak beres, sehingga perlu menemui seorang bidan dengan segera.
a.      Perdarahan ahli atau peningkatan perdarahan secra tiba-tiba ( melebihi haid biasa atau bila perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut dalam waktu setengah jam )
b.      Pengeluaran cairan vaginal dengan busuk busuk yang keras
c.      Rasa nyeri diperut dibagian bawah atau punggung
d.      Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik, atau duduk kasus penglihtan
e.      Pembengkakan pada wajah dan tangan
f.       Demam, muntah, rasa sakit ketika berkemih atau merasa tidak yummy badan
g.      Payudara merah, panas, dan / atau sakit
h.      Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama
i.        Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan, dan / atau pembengkakan pada kaki
j.        Merasa duka merasa tidak bisa mengurus diri sendiri dan bayinya
k.      Merasa sangat letih atau napas terengah-engah

2.    Mengajari ibu proses fisiologis masa pascabersalin dan sikap yang baik pada kondisi tersebut.
a.      Pengeluran lokea setelah bersalin, rahim berusaha memulihkan keadaannya sendiri dengan cara membersihkan lapisan penggalan luar dan membangun kembali lapisan gres dari dalam. Ketika ia menguras lapisan lama, kotoran tersebut akan keluar melalui vagina menyerupai ketika tiba bulan. Warna dan konsistensi akan berubah seiring waktu. Jelaskan dan konsisistensi yang normal dari lokea. Sangat penting menjaga kebersihan, mengganti pembalut secara teratur, dan menjaga vagina tetap kering dan bersih.
b.      Nyeri kelahiran pada fundus. Mulas terjadi lantaran rahim berkontraksi semoga ia sanggup keadaan sebelum hamil. Selain itu, dipengaruhi oleh pemberian obat-obatan dan proses menyusui ada berapa hal yang sanggup ibu lakukan untuk mengatasi rasanyeri, antara lain :
Ø  Cegah semoga kandungan kemih tidak penuh
Ø  Berbaring telungkup dengn sebuah bantal dibawah perut
Ø  Mandi, duduk, berjalan-jalan, atau mengubah posisi
Ø  Minum parasetamol kira-kira satu jam sebelum menyusui
Ø  Pastikan ibu mengerti bahwa kontraksi ini sangat penting untuk mengendalikan perdarahan.
c.    Perinium. Vagina dan vulva akan sedikit memerah, bengkak, lecet, dan nyeri, mungkin juga terluka. Selain itu, teasa lebih lembut. Biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu. Tindakan mengurangi rasa nyeri :
Ø  Kompres es
Ø  Rendam duduk
Ø  Latihan kegel
d.    Hemoroid. Sangat masuk akal terjadi hemoroid lantaran tekanan kepala dan upaya meneran. Ada beberapa hal untuk mengurangi rasa nyeri ini , yaitu :
Ø  Rendam duduk
Ø  Hindari duduk terlalau lama
Ø  Bamyak minum dan makan-makanan berserat
Ø  Bidan sanggup memakai salep Nupercainal
e.      Diuresis diaforesis. Saat hamil, tubuh menyimpan cairan yang banyak. Setelah lahir, tubuh membuangnya lewar urine dan keringat. Hal ini terjadi pada minggu pertama pascabersalin. Anjurkan ibu untuk tidak menghambat proses ini. Tetap minum air putih yang banyak, hindari menahan berkemih, kenakan pakaian yang menyerap keringat , dll
f.       Bengkak dan pembesaran payudara. Lakukan beberapa hal berikut.
·         Kompres hangat payudara dengan kain atau handuk yang dihangatkan, atau mandi air hangat.
·         Jika bengkak, perah ASI secara manual sebelum memberikannya kepada bayi
·         Jika bayi sudah kenyang dan payudara  masih penuh, perah susu secara manual.
·         Gunakan BH / bra yang baik.
·         Jika perlu, minum parasetamol untuk mengurangi rasa sakit
g.    Hubungan sekssual. Dapat dilakukan pada minggu ke-2 hingga minggu ke-4 bila tidak ada perdarahan dan luka episiotomi sudah sembuh. Untuk mengurangi rasa nyeri, gunakan lubrikasi. Penetrasi penis harus hati-hati.

H.     Anticipatory guidance
Secara garis besar anticipatory giudance mencakup instruksi dan bimbingan dalam mengantisipasi periode nifas dan bagaimana memperlihatkan asuhan sepanjang masa nifas tersebut. Kebutuhan ibu nifas berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dalam memperlihatkan asuhan, bidan harus beradaptasi dengan kebutuhan ibu. Ibu nifas juga perlu memberitahu bidan bila ada hal yang dibutuhkan sehingga sanggup membantu bidan melaukan asuhan yang lebih berfokus. Anticipatory guidance mencakup kekerabatan antara ibu, bayi dan kekerabatan ibu dengan yang lain.

I.        Deteksi dini komplikasi pada ibu masa nifas
a.    Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan  sebagai perdarahan pascapersalinan.
b.    Infeksi masa nifas
Infeksi genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinaria payudara dan pembedahan menyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum infeksi sanggup dilihat dari suhu pembengkakan takikardia dan malaise. Gejala lokalnya berupa uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri payudara, atau adanya disuria.faktor predisposisi mencakup nutrisi yang buruk, defisiensi zat besi, persalinan lama, ruptur membran, episiotomi, dan seksio sesaria. Gejala klinis endrometitis tampak pada hari ke- 3 postpartum disertai suhu yang mencapai 39C dan takikardi, sakit kepala terdapat uterus yang lembek. Ibu yang mengalami kodisi ini harus diisolasi.
c.    Sakit kepala, nyeri eigastrik, dan penglihatan kabur
Wanita yang gres meahirkan sering mengeluh sakit kepala ahli atau penglihatan kabur. Penanganan terhadap gangguan ini mencakup :
Ø  Jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah, dan pernapasan.
Ø  Jika ibu tidak bernapas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker dan balon. Lakukan intubasi bila perlu. Dan bila pernapasan dangkal, periksa dan bebaskan jalan napas serta beri oksigen 4-6 liter per menit.
Ø  Jika pasien tidak sadar / koma, bebaskan jalan nafas, baringkan miring, ukur suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk.
d.    Pembengkakan wajah atau ekstrimitas
Bila terjadi tanda-tanda ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada betis, dan periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, atau kaki mengalami edema ( perhatikan adanya edema puting, bila ada ).
e.      Demam, muntah, dan nyeri berkemih
Organisme yang mengakibatkan infeksi susukan kemih berasal dari tanaman normal perinium. Pada masa nifas dini,sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam vesika sering menurun tanggapan truma persalinan atau analgesia epidural atau spinal. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang tanggapan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi periuretra, atau hematoma dinding vagina. Setelah melahirkan, terutama ketika infus oksitosin dihentikan, terjadi diuresis yang disertai peningkatan produksi urine dan distensi kandung kemih. Overdistensi yang disertai kateresasi untuk mengeluaran air kemih sering mengakibatkan infeksi susukan kemih.
f.     Payudara bengkak
Payudara nanah yang tidak disusu secara adekuat sanggup mengakibatkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, dan kesannya terjadi mastitis.puting lecet akan memudahkan memasukan kuman terjadinya payudara benkak. BH / bra yang terlalu ketat menimbulkan engergomen segmental. Bila payudara ini tidak disusukan dengan adekuat, sanggup terjadi mastitis.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia gampang mengalami infeksi. Gangguan tanda-tanda ini mencakup :
a.    Bengkak dan nyeri pada seluruh payudara atau lokal.
b.    Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal
c.    Payudara keras dan berbenjol-benjol ( merongkol )
d.    Panas tubuh dan rasa sakit umum
Gangguan ini sanggup diatasi dengan :
o   Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit selama dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan semoga payudara kosong. Selanjunya susukan bayi pada payudara normal.
o   Beri kompres panas. Hal ini sanggup dilakukan dengan memakai shower hangat atau lap berair panas pada payudara yang terkena.
o   Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi berbaring, duduk, atau posisi berbaring, duduk, atau posisi memegang bola ( football position )
o   Pakai BH longgar
o   Istirahat yang cukup dan masakan yang bergizi
o   Banyak minum ( 2 liter per hari )
g.    Kehilangan nafsu makan yang lama
Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas lantaran kehabisan tenaga. Hendanya ibu lekas diberi minuman hangat, susu, kopi, atau teh yang bergula. Apabila menginginkan masakan , berikan masakan yang sifatnya ringan .
h.    Trombus vena
Selama masa nifas, sanggup terbentuk trombus pada vena-vena yang terdapat di pelvis yang mengalami dilatasi. Faktor predisposisi gangguan ini meliputi:
a.    Obesias
b.    Peningkaan umur maternal dan tingginya paritas
c.    Riwayat sebelumnya
d.    Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang usang pada pembuluh vena
e.    Anemia maternal
f.     Hipotermia atau penyakit jantung
g.    Endometritis
h.    Varikositis
Manifestasi gangguan ini mencakup timbul secara akut, timbul rasa nyeri tanggapan terbakar, dan nyeri tekan pada permukaan.

i.      Perasaan duka ibu nifas
Pada beberapa minggu awal setelah persalinan hingga kurang lebih 1 tahun, ibu postpartum cenderung mengalami perasaan yang tidak lazim dialaminya, menyerupai merasa sedih, tidak bisa mengasuh dirinya sendiri dan bayinya. Faktor penyebab keadaan ini meliputi:
1.        Kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami oleh kebanyakan perempuan selama hamil dan melahirkan
2.        Rasa nyeri pada awal masa nifas
3.        Kelelahan tanggapan kurang tidur selama persalinan
4.        Kecemasan wacana kemampuannya untuk merawat bayi setelah meninggalkan rumah sakit
5.        Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi

J.      Health Education
1.    Nutrisi
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan untuk memulai proses pemberian ASI. Asupan kalori perhari ditingkatkan hingga 2700 kalori. Asupan cairan per hari ditingkatkan hingga 3000 ml ( susu 1000 ml ). Suplemen zat besi sanggup diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran

Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk produksi ASI dan pemuluhan kesehatan ibu. Kebutuhan gizi yang diperhatikan yaitu :
a.    Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya
b.    Banyak minum, setiap hari harus minum 6 gelas
c.    Makanan-makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis, atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
d.    Gunakan masakan yang sanggup merasang produksi ASI, contohnya yang hijau.
Pada perempuan dewasa, kebutuhan kalori sebesar 2200 kkal, sedangkan untuk ibu menyusui dibutuhkan komplemen 700 kkal untuk 6 bulan pertama setelah melahirkan dan selanjunya 500 kkal
2.    Hygiene
Sering membersihkan area perinium akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering memakai air hangat yang dialirkan (dapat dilarutkan antiseptik) ke atas vulva perinium setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan lansung. Ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri.
Pasien yang harus istirahat ditempat tidur (misal, hipertensi, post-seksio sesaria) harus dibantu mandi setiap hari dan mencuci kawasan perinium dua kali sehari dan setiap selesai eliminasi. Setelah ibu bisa mandi sendiri (dua kali sehari ), biasanya kawasan perinium dicuci sendiri. Penggantian pembalut hendaknya sering dilakukan, setidaknya setelah membersihkan perinium atau setelah berkemih atau defekasi.
Luka perinium tanggapan episiotomi, ruptura, atau laserasi merupakan kawasan yang tidak gampang untuk dijaga semoga tetap higienis dan kering. Tindakan membersihkan vulva sanggup memberi kesempatan untuk melaksanakan inspeksi secara seksama kawasan perinium.
Payudara juga harus diperhatikan kebersihannya. Jika puting terbenam, lakukan masase payudara secara perlahan dan tarik keluar secara hati-hati.
Pada masa postpartum, seorang ibu akan rentang terhadap infeksi. Untuk ibu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan. Ajari ibu untuk membersihkan alat genitalnya dengan sabun dan air higienis setiap kali setelah berkemih dan defekadi. Sebelum higienis pada waktu mencuci luka ( episiotomi ),  ia harus mencuci dari arah depan kebelakang dabn mencuci kawasan anusnya yang terakhir. Ibu harus mengganti pembalut sedikitnya 2 kali sehari. Jika ia menyusui bayinya, anjurkan untuk menjaga kebersihan payudara.

3.    Perawatan perineum
Apa bila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin. Caranya dibersihkan dengan air sabun lembut minimal sekali sehari. Biasanya ibu merasa takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau sejenisnya sebaiknya digunakan setelah buang air kecil atau air besar.
Membersihkan dimulai simpisis hingga anal sehingga tidak terjadi infeksi. Ibu diberitahu caranya mengganti pembalut yaitu penggalan dalam jangan hingga tercemar oleh tangan. Pembalut sudah kotor harus diganti paling sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu wacana jumlah, warna dan busuk lochea sehingga apabila ada kelainan sanggup diketahui secara dini. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan setelah membersihkan kawasan kelamin. Apabila ibu memiliki luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh kawasan luka.

Perawatan perinium 10 hari :
a.    Ganti pembalut perempuan yang higienis setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut dengan baik sehingga tidak bergeser.
b.    Lepaskan pembalut dari arah depan kebelakang untuk menghindari penyebaran basil dari anus ke vagina.
c.    Alirkan atau bilas dengan air hangat/ cairan antiseptik pada area perinium  setelah defekasi. Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-tepuk, dan dari arah depan kebelakang.
d.    Jangan dipegang hingga area itu pulih
e.    Rasa gatal pada area sekitar jahitan yaitu normal dan merupakan tanda penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan mandi berendam air hangat atau kompres hambar dengan kain pembalut yang telah didinginkan .
f.     Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk usang untuk mengurangi tekanan pada kawasan tersebut.
g.    Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredarahan darah disekitar perinium. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan memperbaiki fungsi otot-otot. Tidak perlu terkejut bila tidak mencicipi apapun ketika pertama kali berlatih lantaran area tersebut akan kebal setelah persalinan dan pulih secara sedikit demi sedikit dalam beberapa minggu.
4.    Istirahat dan tidur
Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu gres akan cemas apakah ia akan bisa merawat anaknya atau tidak. Hal ini menimbulkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan contoh tidur lantaran beban kerja bertambah, ibu harus bangkit malam untuk meneteki atau mengganti popok sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan untuk ibu kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau istirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat akan mensugesti ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak perdarahan, mengakibatkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
5.    Ambulasi
Disebut juga early ambulation yaitu kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klein keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.klien sudah diperbolehkan bangkit dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan early ambulation yaitu :
a.      Klien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat.
b.      Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c.      Dapat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu dalam merat atau memelihara anaknya, memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.




jika tidak diketahui atau merupakan kunjungan pertama Merencanakan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas


Daftar Rujukan

Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin. 2002. Buku Panduan Mudah Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Merencanakan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas"

Posting Komentar