Pemberian Asi Perah Pada Ibu Bekerja

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


   Bagi ibu bekerja memahami cara pemberian ASI perah dengan benar snagatlah penting. Mengingat sejuta manfaat yang terkandung di dalam ASI dan guna mempertahankan ASI Eksklusif minimal hingga 6 bulan usia bayi tanpa diberi masakan pendamping apapun semisal bubur, pisang dll. sehabis memahami cara pemberian ASI perah ini selanjutnya sanggup dilihat seberapa usang ASI sanggup disimpan sesuai tempat penyimpanannya disini.

1.   Pengertian ASI Perah
Memeras air susu sanggup dilakukan dengan tangan (secara manual) atau dengan memompa (secara mekanis). Waktu terbaik untuk melakukannya ialah pada dikala payudara sedang penuh sementara anda tidak sanggup menyusui, atau bayi sudah kenyang sedangkan air susu dalam payudara belum habis. Mulai memeras dari payudara tempat menyusu terakhir.


2.   Persiapan Memerah ASI
a.       Sebagai persiapan untuk memeras air susu, baik secara manual maupun mekanis, pertama-tama basuh higienis kedua tangan anda dan pastikan semua wadah dan peralatan (botol, cangkir, pompa, dll) yang akan digunakan dalam keadaan steril. Untuk membersihkan dan mensterilkan pompa, ikutilah petunjuk dari pabrik yang biasanya tertera pada brosur penyerta produk.
b.      Anda sebaiknya dalam posisi santai dan nyaman. Ada sebagian perempuan yang minum, mendengarkan musik, memikirkan sang bayi, atau mengamati foto bayinya sebelum memeras dengan maksud membantu melancarkan ajaran air susunya.
c.       Memijat-mijat payudara sebelum memeras juga membantu melancarkan ajaran air susu. Mulailah memijat pecahan pangkal payudara lebih dulu. Jari-jari menekan berpengaruh ke dada dengan gerakan memutar di satu area.
d.      Beberapa detik kemudian, pijatlah area berikutnya. Lakukan mirip ini hingga seluruh area payudara menerima gilirannya.
e.       Sesudah itu gerakkan ujung-ujung jari mirip menggelitik dari pangkal payudara menyusur turun perlahan-lahan ke arah puting. Lakukanlah terus hingga seluruh area payudara tercakup.
f.       Akhirnya, payudara diguncang-guncang sambil membungkuk ke depan sehingga air susu mengalir keluar dengan sumbangan gravitasi (gaya tarik bumi).


3.   Cara Memerah ASI
Ada beberapa cara mengeluarkan ASI yaitu mengeluarkan ASI dengan tangan dan mengeluarkan ASI dengan alat.

 Bagi ibu bekerja memahami cara pemberian ASI perah dengan benar snagatlah penting Pemberian ASI Perah pada ibu bekerja
cara perah memakai tangan
1)      Cara mengeluarkan ASI dengan tangan
a)      Cuci tangan hingga bersih
b)      Pegang cangkir higienis untuk menampung ASI
c)      Condongkan tubuh kedepan dan sangga payudara dengan tangan
d)     Letakkan ibu jari pada batas atas aerola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas aerola mamae pecahan bawah sehingga berhadapan
e)      Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi
f)       Pijat tempat diantara kedua jari tadi kea rah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan ASI yang berada di dalam sinus lactiferous
g)      Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali
h)      Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas aerola dengan kedua jari selalu berhadapan
i)        Lakukan berulang – ulang sehingga ASI akan terperah dari semua pecahan payudara
j)        Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan mengakibatkan rasa sakit

2)      Mengeluarkan ASI dengan pompa
Ada 2 macam bentuk pompa :
a)      Pompa manual / tangan
Ada beberapa tipe pompa manual antara lain :
Pompa ASI manual tipe silindris
·      Tipe silindris 
Pompa ini efektif dan gampang di pakai. Kekuatan tekanan isapan gampang dikontrol, baik kedua silindris maupun gerakan memompa berada dalam garis lurus. Terbuat dari plastic yang tempat penampungan ASI di pecahan bawah silindris.
·      Tipe silindris bersudut
Dengan gerakan piston yang ditarik kebawah akan lebih gampang mengontrol kekuatan tekanan isapan. ASI akan ditampung di botol yang ditempelkan di pompa.
 Bagi ibu bekerja memahami cara pemberian ASI perah dengan benar snagatlah penting Pemberian ASI Perah pada ibu bekerja

·      Tipe kerucut /plastic dan bola karet/tipe terompet (Squeeze and bulb atau horn) 
Tipe ini tidak dianjurkan untuk digunakan karena sanggup menyakitkan dan sanggup mengakibatkan kerusakan putting susu serta jaringan payudara. Kekuatan tekanan isapan sukar diatur.
b)      Pompa elektrik
Beberapa macam pompa elektrik sudah ada di beberapa kota besar karena umumnya harganya sangat mahal sehingga penggunaannya terbatas di rumah sakit besar.
 Bagi ibu bekerja memahami cara pemberian ASI perah dengan benar snagatlah penting Pemberian ASI Perah pada ibu bekerja
pompa elektrik
           4. Cara pemberian

               Selanjutnya, ketika ingin menawarkan ASIP pada si kecil, kita harus menghangatkannya dulu. Namun  jangan dipanaskan di atas api atau microwave/oven karena panas tinggi menjadikan beberapa enzim peresapan mati. Mula-mula letakkan botol ASI ke dalam air dingin, kemudian secara perlahan-lahan beri air hangat hingga ASI mencair (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Jika ingin mencairkan ASIP beku, letakkan botol ASIP beku ke dalam kulkas semalam sebelumnya, esoknya gres dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas. Lama penghangatan tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI mirip suhu tubuh karena akan ibarat ASI yang dikeluarkan langsung. Setelah dihangatkan sanggup langsung diberikan pada bayi.
Cara pemberiannya JANGAN memakai  botol susu dan dot, melainkan disuapi pakai sendok atau cangkir. Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia jadi “bingung puting”. Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting mirip ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar ialah seluruh areola ibu masuk ke verbal bayi. Jadi, kalau si kecil sudah “bingung puting”, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di “gudang”nya. Salah satu tanda bayi mengalami galau puting ialah bayi menolak menyusu langsung dari Ibu. Selain itu bila menyusu mulutnya mencucu mirip minum dari dot, dan ketika menyusu bayi sebentar-bentar melepas hisapannya. Hasilnya, payudara Ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi enggan menyusu langsung dari payudara karena ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. (Cttn: Beberapa buku dan situs menyusui mem’boleh’kan pemberian ASIP dengan botol. Untuk mnghindari galau puting perlu diperhatikan rambu-rambunya yang sanggup dilihat disini)
Ibu tidak perlu merasa cemas bayi kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya bayi akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi. Pada hari keempat, bayi akan terbiasa. Ia akan meminum seberapapun ASI yang tersedia. Kalau ditinggali 500 ml, akan diminum; begitu juga dengan 300 ml, bahkan 200 ml. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tidak akan akan kekurangan ASI.
Ringkasan:
  1. Ambil ASI menurut waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu) atau yang paling segar (baik metode First In First Out/FIFO maupun Last In First Out/LIFO, perhatikan masa kadaluarsa)
  2. Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air hangat.
  3. Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan semoga panas turun.
  4. Jangan gunakan microwave atau panggangan untuk menghangatkan karena akan menghancurkan nutrisi dan bahan-bahan kekebalan yang terkandung dalam ASI.
  5. Bagaimana dengan ASIP beku yg telah dicairkan ? (lihat tabel)
    • bisa bertahan di suhu ruang maksimal 4 jam,
    • jika belum dihangatkan, sanggup dikembalikan ke lemari es dan bertahan 24 jam,
    • jangan dibekukan kembali
  6. Bagaimana dengan ASIP yg sudah direndam air hangat tapi belum diminum?
    • bisa dikembalikan ke lemari es, tetapi hanya bertahan 4 jam
    • jangan dibekukan kembali
  7. Bagaimana dengan yang sudah diminum bayi (terkena verbal bayi)? Dibuang saja
Tips Pemberian lewat Cangkir (cup)
  • Sediakan cangkir kecil (khususnya kaca), atau khusus cup feeder bayi.
  • Setelah ASIP dicairkan, tuang ke cangkir dan minumkan ke bayi. Jangan khawatir tumpah-tumpah, untuk menampung tumpahannya sediakan dengan mangkuk kecil di bawah lehernya, untuk diminumkan lagi berulang-ulang hingga habis.
  • Cara menawarkan ASIP ialah dengan memiringkan gelas hingga bibir bayi menyentuh permukaan ASI. Bayi akan mengecap-ngecap dan menghisap, sehabis itu gres dinaikkan sedikit-sedikit semoga bayi sanggup terus meminum ASInya. Jangan menuangkan isi gelas ke dalam verbal bayi, tindakan ini akan menciptakan bayi tersedak karena tidak siap.
  • Latihan menawarkan ASIP ini perlu kesabaran, paling tidak latihan dmulai seminggu sebelum masuk kerja. Sebaiknya pengasuhnya nanti yang berguru memberikan, sehingga bayi terbiasa. Bayi sanggup mengenali aroma tubuh Ibu sehingga bila Ibu yang menawarkan ia suka menolak (tentu saja ia menentukan menyusu langsung)
  • Keluhan yang lazim muncul ialah kemungkinan bayi menolak ASIP yang diberikan melalui sendok atau cangkir. Hal ini masuk akal terjadi pada hari-hari pertama pemberian ASIP. Buah hati Ibu  bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok atau cangkir. Jadi, dengan sedikit berguru dan ketelatenan Ibu tidak perlu khawatir lagi kembali bekerja.
Perlu juga Ibu ingat, kesuksesan pemberian ASIP selama Ibu bekerja juga ditentukan oleh kerjasama dengan pengasuh. Hal ini tidaklah gampang apalagi yang ibu percayai merawatnya ialah orangtua sendiri atau mertua. Untuk mempermudah kerjasama ini, langkah pertama harus ada pemahaman yang sama mengenai pemberian dan manfaat ASI eksklusif. Hal ini sanggup jadi sedikit menyulitkan bila pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau masakan padat. Ibu sanggup pelan-pelan menjelaskan pada ibu atau ibu mertua wacana pentingnya ASI eksklusif, resiko pemberian sufor dan komplemen khususnya pada 6 bulan pertama, dan lain-lain. Semakin dini edukasi diberikan semakin baik (misal semenjak Ibu nyata hamil). Kerjasama yang baik antara orangtua dengan pengasuh di rumah (siapapun dia) juga menentukan keberhasilan menyusui secara eksklusif.
 Bagi ibu bekerja memahami cara pemberian ASI perah dengan benar snagatlah penting Pemberian ASI Perah pada ibu bekerja
cara pemberian via cup feeder



- SEMANGAT UNTUK ASI EKSKLUSIF YA BUNDA -
referensi :

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pemberian Asi Perah Pada Ibu Bekerja"

Posting Komentar