Diabetes Melitus Dalam Kehamilan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
DIABETES GESTASIONAL
Kehamilan merupakan satu “keadaan diabetogenik” dengan meningkatnya resistensi insulin dan “ambilan glucosa” perifer yang menurun (akibat hormon plasenta yang mempunyai acara “anti insulin”.
Adaptasi ini berlangsung untuk menjamin supaya janin sanggup mendapatkan asupan glukosa secara kontinyu.
Angka kejadian : 3 – 5% kehamilan

KLASIFIKASI :
 dengan meningkatnya resistensi insulin dan  DIABETES MELITUS dalam KEHAMILAN

KOMPLIKASI MATERNAL:
  • Diabetes Gestasional hanya menimbulkan resiko minimal terhadap ibu. Ibu dengan pembagian terstruktur mengenai ini tidak mempunyai resiko mengalami ketoasidosis diabetikum akhir defisiensi insulin absolut.
  • Perawatan diharapkan untuk menghindari hipoglikemia iatrogenik akhir dukungan insulin berlebihan
  • Diabetes Gestasional merupakan uji skrining yang baik untuk resistensi insulin ; 50% akan mengalami DG pada kehamilan selanjutnya dan 40 – 60% akan menderita DM dimasa depan.
KOMPLIKASI JANIN
  • Makrosomia dengan segala akibatnya.
Diabetes Gestasional :
Menderita DM dikala hamil.
  • Kelas A1 → dikendalikan dengan diet.
  • Kelas A2 → membutuhkan insulin.
Skrining :
 
1. “Glucosa Challenge Test” - GCT
  • Dilakukan pada kehamilan 26 – 28 mg
  • Berikan 50 mg glukosa (tanpa puasa)
  • Periksa gula darah 1 jam lalu :
    • Kadar > 140 mg/dL (tinggi) → Glucosa Tolerance Test
    • Kadar ≥ 200 mg/dL → GDM tipe A1
2. “Glucosa Tolerance Test” - GTT
  • Dikerjakan bila GCT > 140 mg/dL dan > 200 mg/dL.
  • Ambil gula darah puasa.
  • Beri glukosa 100 g
  • Periksa gula darah 1 jam ( n < 180 ), 2 jam ( n < 155 ) dan 3 jam ( n < 140).
  • GDM [+] bila terdapat nilai konkret tinggi 2 dari 4 investigasi gula darah.
FAKTOR RESIKO
Lakukan tes skrining pada :
  1. Riwayat GDM dalam keluarga.
  2. Obesitas.
  3. Riwayat melahirkan anak besar/IUFD/kelainan jantung
PENATALAKSANAAN DIABETES GESTASIONAL ANTEPARTUM:
  • Tujuan utama : mencegah makrosomia dan komplikasinya dengan mempertahankan glukosa darah pada kadar yang diinginkan :
  • Gula darah puasa < 95 mg/dL atau  < 5.2 mmol / L
  • Gula darah 1 jam postprandial < 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L
  • Gula darah 2 jam postprandial < 120 mg/dL atau < 6.6 mmol/L
  • Rekomendasi : diet DM
  • Insulin mungkin diharapkan bila kadar gula darah > 95 mg /dL ( > 5.2 mmol/L) ; terapi insulin dmulai segera oleh lantaran pengaturan diet sulit dilakukan pada ibu hamil.
  • OAD-oral anti diabetik untuk DG masih kontroversi
PENATALAKSANAAN DIABETES GESTASIONAL INTRAPARTUM:
  • Persalinan SC ialah pilihan yang sempurna bila TBJ > 4000 gram
  • Karena sumber primer hormon anti insulin ialah plasenta maka tidak terdapat tata laksana lebih lanjut yang dibtuhkan pada periode segera sehabis persalinan
  • Semua ibu dengan DG harus menjalani skrining 6 – 8 mg pasca salin lantaran mempunyai resiko terkena DM diluar kehamilan
DIABETES PREGESTASIONAL
Kondisi ini disebabkan oleh defisiensi insulin adikara (insulin dependent diabetes mellitus – IDDM tipe I) atau terjadi peningkatan resistensi perifer terhadap insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus –NIDDM tipe II).
Angka Kejadian : < 1%

KOMPLIKASI :
Tidak menyerupai halnya dengan DG, diabetes pregestasional berkaitan dengan mortalitas dan morbditas ibu dan perinatal yang bermakna:

 dengan meningkatnya resistensi insulin dan  DIABETES MELITUS dalam KEHAMILAN
 dengan meningkatnya resistensi insulin dan  DIABETES MELITUS dalam KEHAMILAN
 dengan meningkatnya resistensi insulin dan  DIABETES MELITUS dalam KEHAMILAN

PENATALAKSANAAN ANTEPARTUM DIABETES PREGESTASIONAL :

 dengan meningkatnya resistensi insulin dan  DIABETES MELITUS dalam KEHAMILAN
  • Penderita seharusnya sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum hamil
  • penatalaksanaan antepartum intensif sanggup menurunkan mortalitas perinatal menjadi hanya 3 – 5%
PENATALAKSANAAN INTRAPARTUM dan PASCA SALIN
  • Jika pengendalian metabolik baik, sanggup diharapkan berlangsungnya persalinan impulsif per vaginam pada kehamilan aterm
  • Jika TBJ > 4000 gram sebaiknya direncanakan persalinan SC
  • Selama proses persalinan ibub dihentikan makan sehingga harus diberikan cairan glukosa i.v dextrose 5% dengan kecepatan 75 – 100 ml per jam dan kadar gula darah harus diperiksa setiap 2 jam
  • Pemberian insulin regular diberikan per infus atau i.v untuk mempertahankan kadar gula darah sebesar 100 – 120 mg/dL
  • Selama 48 jam pertama pasca salin kebutuhan insulin diperkirakan menurun.  Kadar gula darah yang sanggup ditoleransi pada periode ini ialah 150 – 200 mg/dL.

Sumber https://reproduksiumj.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Diabetes Melitus Dalam Kehamilan"

Posting Komentar