ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes SEKILAS TENTANG PNEUMONIA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pneumonia yaitu radang parenkim paru-paru atau nanah akut yang mengenai jaringan paru-paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom weffer.
Gejala penyakit ini berupa nafas cepat dan nafas sesak, lantaran paru meradang secara mendadak.Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan – 5 tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah kedalam. Pada usia 2 bulan hingga kurang dari 1 tahun, frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali/menit dan pada usia 1 tahun hingga kurang dari 5 tahun frekuensi pernafasan sebanyak 40 kali/menit.
Pneumonia berat ditandai dengan adanya tanda-tanda menyerupai anak tidak bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya, kejang,dan terdapat tarikan dinding dada kedalam dan bunyi nafas bunyi krekels (suara nafas perhiasan pada paru) ketika inspirasi.
Kasus terbanyak terjadi pada anak dibawah 3 tahun dan janjkematian terbanyak pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Apabila anak diklasifikasikan menderita pneumonia berat di puskesmas atau balai pengobatan, maka anak perlu segera dirujuk sehabis diberi takaran pertama antibiotik yang sesuai. Pada Ruang Kenari ini sendiri total penderita penyakit pneumonia dari awal tahun 2009 ada sebanyak 4 orang penderita, 3 diantaranya diderita oleh anak-anak.
1.2 Tujuan
1) Mengetahui definisi Pneumonia
2) Mengetahui etiologi Pneumonia
3) Mengetahui faktor agent,host, environment Pneumonia
4) Mengetahui Port of entry and exit Pneumonia
5) Mengetahui transmisi Pneumonia.
6) Mengetahui cara pencegahan dan penatalaksanaan Pneumonia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh majemuk etiologi sepertibakteri, virus, jamur dan benda absurd yang mengensi jaringan paru (alveoli). (DEPKES.2006).Pneumonia yaitu peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolusterminalis yang meliputi bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkankonsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. (Zuh Dahlan. 2006).
Pneumonia yaitu suatu nanah pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehinggaterjadi gangguan pernafasan. (www.medicastore.com).Pneumonia yaitu nanah akut jaringan (parenkim) paru yang ditandai dengan demam, batuk dan sesak napas. Selain citra umum di atas, Pneumonia sanggup dikenali menurut pedoman tanda-tanda klinis lainnya dan investigasi penunjang (Rontgen, Laboratorium).
2.2 Etiologi
Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme (virus atau bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi,dll). Secaraklinis sulit membedakan pneumonia bakterial dan pneumonia viral. Demikian jugadengan investigasi radiologis dan laboratorium, biasanya tidak sanggup menentukanetiologi.Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting padaperbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi,gambaran klinis dan taktik pengobatan.
Etiologi pneumonia pada neonatus dan bayikecil meliputiStreptococcus group Bdan basil Gram negatif menyerupai E.colli, Pseudomonas sp, atauKlebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh infeksiStreptococcus pneumoniae, Haemophillusinfluenzaetipe B danStaphylococcus aureus,sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain basil tersebut, sering juga ditemukan nanah Mycoplasmapneumoniae.
Di negara maju, pneumonia pada anak terutama disebabkan oleh virus,disamping bakteri, atau adonan basil dan virus. Virus yang terbanyak ditemukanadalah Respiratory Syncytial virus (RSV), Rhinovirus, dan virus parainfluenza.Bakteri yang terbanyak yaitu Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenzaetipe B, dan Mycoplasma pneumoniae. Kelompok anak berusia 2 tahun ke atasmempunyai etiologi nanah basil yang lebih banyak daripada anak berusia di bawah2 tahun.
2.3 Faktor Agent
Pneumonia sebagian besar disebabkan oleh virus, disamping bakteri, atau adonan basil dan virus. Virus yang banyak ditemukan yaitu Streptococcus pneumoniae, Haemophillusinfluenzaetipe B danStaphylococcus aureus,sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain basil tersebut, sering juga ditemukan nanah Mycoplasmapneumoniae.Sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi,dll). Secaraklinis sulit membedakan pneumonia bakterial dan pneumonia viral. Demikian jugadengan investigasi radiologis dan laboratorium, biasanya tidak sanggup menentukanetiologi.
2.4 Faktor Host
Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting padaperbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi,gambaran klinis dan taktik pengobatan. Kelompok anak berusia 2 tahun ke atasmempunyai etiologi nanah basil yang lebih banyak daripada anak berusia di bawah2 tahun.
Beberapa orang yang rentan (mudah terkena) pneumonia adalah:
1) Peminum alkohol
2) Perokok
3) Penderita diabetes
4) Penderita gagal jantung
5) Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6) Gangguan sistem kekebalan lantaran obat tertentu (penderita kanker, akseptor organ cangkokan)
7) Gangguan sistem kekebalan lantaran penyakit (penderita AIDS).
2.5 Faktor Environment
Faktor lingkungan juga harus diperhatikan. "Anak harus dijauhkan dari paparan asap rokok, asap dapur, dan polusi udara,". Rumah harus diberi ventilasi yang baik, kebersihannya dijaga, dan jangan batuk atau bersin sembarangan. Pasalnya, penularan pneumonia rentan melalui percikan batuk atau bersin. Sebaiknya menutup lisan ketika batuk atau bersin, mencuci tangan sehabis batuk/bersin, dan memakai masker pelindung.Penggunaan genting yang tidak terbuat dari kaca, tidak adanya penyekat antara dapur dengan ruangan lainnya. Lingkungan yang tidak higienis dan tidak sehat juga kuat terhadap pneumonia. Keberadaan rumah yang ada di tengah kota maupun akrab dengan pabrik sehingga terpapar oleh banyaknya polusi udara dan limbah pabrik yang tercemar.
Pneumonia dikelompokkan menurut sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya yaitu menurut cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired" (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospital-acquired" (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya).
Pneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius lantaran pada ketika menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan nanah seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinannya terjadinya nanah oleh basil yang resisten terhadap antibiotik yaitu lebih besar.
2.6 Port of Entry and Exit
Adapun cara mikroorganisme itu hingga ke paru-paru bisa melalui:
· Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
· Aliran darah, dari nanah di organ tubuh yang lain.
· Migrasi (perpindahan) organisme eksklusif dari nanah di akrab paru-paru.
Penularan pneumonia rentan melalui percikan batuk atau bersin. Sebaiknya menutup lisan ketika batuk atau bersin, mencuci tangan sehabis batuk/bersin, dan memakai masker pelindung.
2.7 Transmisi
Penularan penyakit pneumonia ini melalui udara yang tercemar, fatwa darah dari nanah di organ tubuh yang lain, migrasi (perpindahan) organisme eksklusif dari nanah di akrab paru-paru.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pencegahan
Menurut Theresia (2009), Pencegahan Pneumonia sanggup dilakukan dengan cara hidup higienis dan sehat dan memperlihatkan nutrisi yang baik pada balita. Disamping itu, perlu diberikan vaksin pneumokokus pada bayi dan anak sedini mungkin.
Menurut Raymondnelson dan bambang (2009), Pencegahan pneumonia sanggup dilakukan dengan cara :
· Memberikan vaksinasi pneumokokus atau sering juga disebut sebagai vaksin IPD.
· Memberikan imunisasi pada anak sesuai waktunya.
· Menjaga keseimbangan nutrisi anak.
· Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara cukup istirahat dan juga banyak olahraga.
· Mengusahakan semoga ruangan kawasan tinggal memiliki udara yang higienis dan ventilasi yang cukup.
3.2 Pemberantasan
Penanggulangan penyakit Pnemonia menjadi fokus aktivitas agenda P2ISPA (Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Program ini mengupayakan semoga istilah Pnemonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan aktivitas penyuluhan dan penyebaran informasi perihal penanggulangan Pnemonia.
Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam 2 kelompok usia:
1) Usia dibawah 2 bulan (Pnemonia Berat dan Bukan Pnemonia)
2) Usia 2 bulan hingga kurang dari 5 tahun (2 bulan – Pnemonia, Pnemonia Berat dan Bukan Pnemonia )
Klasifikasi Bukan-pnemonia meliputi kelompok balita penderita batuk yang tidak memperlihatkan tanda-tanda peningkatan frekuensi nafas dan tidak memperlihatkan adanya penarikan dinding dada penggalan bawah ke dalam. Penyakit ISPA diluar pnemonia ini antara lain: batuk-pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis dan otitis. Pharyngitis, tonsilitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam agenda ini.
3.3 Penatalaksanaan
A. Beri antibiotic oral sesuai indikasi
Untuk semua pembagian terstruktur mengenai yang membutuhkan antibiotic yang sesuai.
Antibiotic pilihan pertama: kotrimoksazol (trimetoprim+sulfametoksazol).
Antibiotic pilihan kedua: amoksilinUmur atau berat tubuh kotrimoksazolberi 2 kali sehari selama 5 hari. Amoksisilin Beri 3 kali sehari selama 5 hari.
Tablet dewasa
· 480 mg Tablet anak
· 120 mg Sirup/ 5 ml
· 240 mg Sirup 125 mg/5 ml
2 ± 4 bulan
· (umur: 4 bulan ± BB < 6 kg) ¼ 1 2,5 ml 2,5 ml
4 ± 12 bulan
· (umur : 6 bulan ± BB< 10 kg) ½ 2 5 ml 5 ml
12 bulan ± 5 tahun
· (umur : 10 ± BB < 19 kg) ¾ atau 1 3 7,5 ml 10 ml
B. Beri antibiotic intramuscular
Untuk anak yang harus segera dirujuk tetapi tidak sanggup menelan obat oral, beri takaran (IM)kloramfenikol dan atau ampisilin dan rujuk segera. Jika acuan tidak memungkinkan ulangisuntikan kloramfenikol setiap 12 jam selama 5 hari dan atau ampisilin setiap 6 ham selama 5hari. Kemudian ganti dengan antibiotic yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan.
Umur atau berat tubuh Kloramfenikol
Dosis 40 mg per kg BB.Tambahkan 5,0 ml aquadestSehingga menjadi1000 mg = 5,6 mlatau 180 mg/ml
Ampisilin
Dosis 20 mg per Kg BB Tambahkan 5,0 ml aquadest Dalam 1 vial 1000 mg Sehingga menjadi1000 mg = 5,6 ml Atau 180 mg/ml.
1 ± 4 bulan (4-< 6 kg) 1.0 ml = 180 mg 0.5 cc = 90 mg
4 ± 9 bulan (6-< 8 kg) 1.5 ml = 270 mg 0.8 cc = 145 mg
9 ± 12 bulan (8-<10 1="" 2="" cc="180" kg="" mg="" ml="360" span="">10>
12 ± 3 tahun (10-< 14 kg) 2.5 ml = 450 mg 1.3 cc = 225 mg
3 ± 5 tahun (14-< 19 kg) 3.5 ml = 630 mg 1.8 cc = 315 mg
C. Nasehat untuk ibu perihal cara perawatan dirumah (untuk anak 2 bulan ± > 5 tahun)
a. Pemberian makanan:
· Berilah kuliner secukupnya selama anak sakit
· Tambahlan jumlah kuliner sehabis sembuh
· Bersihkan hidung semoga tidak mengganggu peberian makanan
b. Pemberian cairan:
· Berilah minuman lebih banyak
· Tingkatkan sumbangan asi
c. Pemberian obat pereda batuk
· Berikan ramuan yang kondusif dan sederhana
d. Pada anak bukan pneumonia perhatikan apabila timbul tanda pneumonia, bawalah kembalikepada petugas kesehatan, bila:
· Napas menjadi sesak
· Napas menjadi cepat
· Anak tidak bisa minum
· Sakit lebih parah
D. Pengobatan demam
a. Demam tinggi lebih dari 38.50C
· Berilah parasetamol
· Nasehati ibu semoga memberi cairan lebih banyak
· Dosis parasetamol: tablet 500 mg sumbangan tiap 6 jam selama 2 hari Umur anak Dosis2 bulan ± < 6 bulan,6 bulan ± < 3 tahun, 3 tahun ± < 5 tahun 1/8 tablet,¼ tablet, ½ tablet
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pneumonia yaitu radang parenkim paru-paru atau nanah akut yang mengenai jaringan paru-paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom weffer.
Gejala penyakit ini berupa nafas cepat dan nafas sesak, lantaran paru meradang secara mendadak.Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan – 5 tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah kedalam.
Pencegahan pneumonia sanggup dilakukan dengan cara :
· Memberikan vaksinasi pneumokokus atau sering juga disebut sebagai vaksin IPD.
· Memberikan imunisasi pada anak sesuai waktunya.
· Menjaga keseimbangan nutrisi anak.
· Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara cukup istirahat dan juga banyak olahraga.
· Mengusahakan semoga ruangan kawasan tinggal memiliki udara yang higienis dan ventilasi yang cukup.
4.2 Saran
Seorang bidan maupun tenaga kesehatan yang lain harus bisa mengenali tanda-tanda dan tanda dari pneumonia semoga bisa mencegah dan memperlihatkan pengobatan terhadap penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
· Mansjoer, Arif . 2000. Jilid 2 Edisi 3. “Kapita Selekta Kedokteran” Jakarta : Media Aesculapius FKUI
· Depkes, 2006, Cakupan PHBS http://www.Depkes.co.id
· Raymondnelson.2009.Waspadapneumonia.http://pencegahan.pneumonia.com/ read/2009.htm
· Theresia. 2009. Jangan Anggap Enteng Pneumonia. http://kesehatan.kompas. com/read/2009/09/12/13191250/Jangan.Anggap.Enteng.Pneumonia.
0 Response to "Sekilas Perihal Pneumonia"
Posting Komentar