Sekilas Wacana Pengetahuan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENGETAHUAN

1. Definisi
Pengetahuan yaitu merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi sesudah orang melaksanakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi  melalui pancaindra insan yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan insan diperoleh melalui mata dan pendengaran (Notoatmodjo, 2010).

Pengatahuan yaitu kesan di dalam pikiran insan sebagai hasil penggunaan panca inderanya (Mubarak, 2011).

2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan :

a. Tahu (Know)
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar perihal obyek yang diketahui, dan sanggup menginterpresentasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk memakai materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)
Analisa yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi gres dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau evaluasi terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau memakai kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010).


Menurut (Rogers tahun 1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi sikap baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1.    Awareness (kesadaran), yakni orang gtersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2.    Interest (merasa tertarik), yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
3.    Evaluation (menimbang-nimbang), yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4.    Trial (mencoba), yakni orang telah mulai mencoba sikap baru.
5.    Adoption (adopsi), yakni subjek telah berperilaku gres sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2010).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan sanggup diuraikan sebagai berikut :

a.Faktor internal
1). Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan melalui proses berguru dan pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya akan tetapi semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin rendah pula pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2010).

2). Umur
Usia yaitu umur individu yang terhitung mulai ketika dilahirkan hingga ketika berulang tahun, semakin dewasa tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang jalan berpikir dan bekerja (Nursalam, 2008 ). Usia remaja berdasarkan WHO yaitu sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa yaitu dengan batasan 12 hingga 25 tahun.

3). Minat
Suatu fungsi jiwa untuk mendapat sesuatu, inat merupakan kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan.

4). Intelegensi
Pengetahuan yang dipengaruhi intelegensi yaitu pengetahuan intelegen dimana seseorang sanggup bertindak secara tepat, cepat dan gampang dalam mengambil keputusan. Seseorang yang mempunyai intelegensia yang rendah akan bertingkah laris lambat dalam mengambil keputusan.

b. Faktor eksternal
1). Media massa
Dengan majunya teknologi akan tersedia pula majemuk media massa yang sanggup pula mempengaruhi pengetahuan masyarakat perihal penemuan baru.
2). Pengalaman
Suatu tragedi yang pernah dialami seseorang.

3). Sosial budaya
Sosial budaya yaitu hal-hal yang komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, budbahasa istiadat, kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan berevolusi dimuka bumi ini sehingga hasil karya, karsa dan cipta dari masyarakat.

4). Lingkungan
Lingkungan dimana kita tinggal dan dibesarkan mempunyai efek besar terhadap pengetahuan seseorang.

5). Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan sanggup menimbulkan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara pribadi maupun tidak pribadi (Mubarak, 2011). Masyarakat yang sibuk hanya mempunyai sedikit waktu untuk memperoleh isu sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang  (Notoatmodjo, 2010).

6). Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat juga sanggup melalui metode penyuluhan. Dengan pengetahuan bertambah seseorang akan merubah perilakunya.

7). Informasi
Rangsangan atau stimulus yang disampaikan oleh sumber target alasannya yaitu merupakan hasil anutan dan pendapat sumber yang ingin disampaikan kepada orang lain (Mubarak, 2011).

4. Cara Mengukur Pengetahuan
Menurut Nursalam (2011) pengetahuan seseorang sanggup diketahui dan diinterpretasikan dengan skala ordinal yaitu:
a). Baik           : hasil presentase 76% - 100%
b). Cukup      : hasil presentase 56% - 75%
c). Kurang     : <56 span="">

5. Cara Memperoleh Pengetahuan
Dari cara yang telah dipakai untuk memperoleh kebenaran, pengetahuan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

a. Cara Kuno Untuk Memperoleh Pengetahuan
1). Cara Coba-coba Salah (Trial and Error)
Dilakukan dengan memakai kemungkinan dalam memecahkan dilema dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain hingga dilema tersebut dipecahkan.

2). Cara Kekuasaan (Otorita)
Sumber pengetahuan cara ini sanggup berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, andal agama, pemegang pemerintahan. Prinsip ini orang yang mengemukakan yaitu orang yang punya otorita, tanpa terlebih dahulu menguji atau mengambarkan kebenarannya, bisa berdasarkan fakta empiris atau daypikir sendiri.

3). Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan dilema yang dihadapi pada masa lalu.

4). Melalui Jalan Pikiran
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan insan telah memakai jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pertanyaan-pertanyaan khusus kepada umum dinamakan induksi. Sedangkan duduksi yaitu perbuatan kesinpulan dari pertanyaan yang umum kepada yang khusus.

b. Cara Modern Dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih terkenal disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan  oleh Franis Balon (1561-1626) kemudian dikembangkan oleh Debold Van Dallen. Akhirnya lahir suatu cara penelitian yang dewasa ini kita kenal sebagai metodologi penelitian (Notoatmodjo, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

1.    Alimul, H.Aziz. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
2.    Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
3.    Asri, Dwi dan Clervo, Cristine. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha Medika.
4.    Gupta, J.K., & Nikdem, V.C. (2003). Position for women during second stage of labor. In The Cochrane Review issue 2.www.lamaze.org diakses pada 10 April 2012.
5.    Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
6.    Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
7.    Mubarak, W Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
8.    Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka cipta.
9.    Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi III. Jakarta: Salemba Medika.
11. Revina, pevi. 2010. www.bidanku.com. Di terusan pada 13 april 2012.
12. Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan, Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
13. Simkin, Penny dan Ancheta Ruth. 2005. Buka Saku Persalinan. Jakarta: ECG.
14. Sofyan, Mustika. 2008. 50 Tahun Ikatan Bidan Indosesia Bidan Menyongsong masa Depan. Jakarta: PP IBI.
15. Supriatmaja. Hasil Penelitian Pengaruh Senam Hamil . (http:www. Kalbe. Co.id. ), diakses pada 13 April 2012.


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Wacana Pengetahuan"

Posting Komentar