Sekilas Perihal Penyakit Muntaber

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG MUNTABER

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ada bermacam-macam gangguan pencernaan yang perlu kita ketahui supaya kita lebih waspada dan sanggup melaksanakan usaha-usaha pencegahan. Salah satu gangguan pada pencernaan yang cukup berbahaya jikalau dibiarkan berlanjut yaitu muntaber. Muntaber merupakan gangguan pencernaan yang menimbulkan seseorang mengalami muntah dan berak secara bersamaan atau terpisah. Jika gangguan pencernaan yang satu ini tidak segera diatasi maka sanggup dengan cepat membawa seseorang pada kondisi yang membahayakan jiwanya.

Muntaber sanggup disebabkan oleh  kuman, bakteri, atau virus. Muntaber juga sanggup disebabkan oleh adanya benjol jalan masuk nafas atau radang tenggorokan, benjol jalan masuk kemih (kencing) dan penyakit tifus. Akan tetapi, yang paling sering menimbulkan muntaber yaitu kuman Eschericia coli (E.coli) yang menyerang usus. Biasanya muntaber terjadi lantaran seseorang mengkonsumsi masakan yang sudah tercemar dengan kuman E.coli dan ketika itu daya tahan tubuhnya sedang turun (tidak fit).

1.2 Tujuan
Makalah ini dibentuk dengan tujuan sebagai berikut :
1)    Menjelaskan definisi muntaber
2)    Menjelaskan faktor agent dari penyakit muntaber
3)    Menjelaskan faktor host dari penyakit muntaber
4)    Menjelaskan faktor environment dari penyakit muntaber
5)    Menjelaskan port of entryand exit dari penyakit muntaber
6)    Menjelaskan transmisi dari penyakit muntaber
7)    Menjelaskan bagaimana pencegahan dari penyakit muntaber
8)    Menjelaskan bagaimana pemberantasan dari penyakit muntaber
9)    Menjelaskan bagaimana pengobatandari penyakit muntaber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Muntaber
Penyakit Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus Enteritis yaitu keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian itu sanggup berulang tiga hingga lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek hingga mencair, yang kadang juga mengandung darah atau lendir.

2.2 Faktor Agent
Penyebab utama penyakit muntaber yaitu peradangan usus oleh bakteri, virus, benalu lain (jamur, cacing, protozoa), keracunan masakan atau minuman yang disebabkan oleh kuman maupun materi kimia serta kurang gizi, contohnya kelaparan atau kekurangan protein.
Bakteri E. coli yaitu penyebab penyakit muntaber, E. coli yang merupakan penyingkatan dari Escherichia coli bekerjsama yaitu kuman yang dari dahulu kala sudah ada di dalam badan insan khususnya di dalam sistem pencernaan dan tidak menjadikan penyakit. Bakteri ini ditemukan oleh seorang seorang pakar bakteriologi Jerman berjulukan Theodor Escherich pada tahun 1885. Sebagian besar dari ratusan jenis E. coli ini hidup di dalam jalan masuk pencernaan insan tanpa menjadikan gangguan dan ‘hidup rukun’ ini dinamakan commensalism.

Namun pada tahun 1982 terjadi kegemparan di kalangan medis, lantaran E. coli ini sudah mengalami mutasi (perubahan sifat) dan menjadikan letupan perkara diare di Oregon dan Michigan (AS) dengan 47 orang penderita sampaumur dan anak-anak. Dari hasil investigasi laboratorium awal mulanya petugas kesehatan mengalami kebingungan lantaran tidak ditemukan kuman patogen (yang menimbulkan penyakit) dan hanya didapatkan kuman E. coli yang memang dianggap lumrah berada di jalan masuk cerna.

Selain itu, penyakit muntaber juga sanggup disebabkan oleh virus Vibrio parahaemolyticus yang termasuk jenis vibrio halofilik dan telah diidentifikasi ada 12 grup antigen “O” dan sekitar 60 tipe antigen “K” yang berbeda. Strain patogen pada umumnya (tetapi tidak selalu) sanggup menjadikan reaksi hemolitik yang khas (fenomena Kanagawa). Masa inkubasi Vibrio parahaemolyticus biasanya antara 12 – 24 jam, tetapi sanggup berkisar antara    4 – 30 jam.

2.3 Faktor Host
1)    Usia: penyakit muntaber memang menyerang anak-anak, terutama pada usia dua hingga delapan tahun. Mereka gampang tertular lantaran daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.
2)    Jenis Kelamin: pria dan juga perempuan
3)    Ras: Di negara yang lingkungannya kurang bersih,seperti negara berkembang

2.4 Faktor Environment
 Kondisi lingkungan yang kurang higienis dan sehat sehingga masih ada penyebab kuman muntaber selain itu kurangnya kesadaran sosial terhadap kebersihan dan masakan yang dikonsumsi tercemar bakteri. Sistem sanitasi yang tidak terjaga dengan baik juga memudahkan kuman untuk berkembang biak. Hujan yang terus menerus sehingga menjadikan banjir dan lingkungan menjadi kotor, sangat potensial menjadikan wabah muntaber.

2.5 Port of Entry and Exit
Penularan penyakit muntaber yaitu :
1)    Melalui cairan dari lisan (muntah),yang kurang higienis membersihkanya
2)    Melalui secret dari anus yang belum bersih,dan air yang dikunakan ikut tercemar lantaran muntaber menyebar melalui air

2.6 Transmisi
Muntaber memang sangat gampang menular, Terutama melalui air. Sehingga bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit muntaber atau tetangga yang kena muntaber usahakan untuk mencegah faktor penularan tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Cara Mencegah Penyakit Muntaber
Ada banyak cara yang sanggup kita lakukan untuk mencegah muntaber, antara lain :

1)    Menkonsumsi masakan bergizi seimbang dan dalam jumlah yang cukup.
2)    Penggunaan air higienis untuk minum.
3)    Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
4)    Membuang tinja, termasuk tinja bayi pada tempatnya.
5)    Menjaga kebersihan jamban keluarga.
6)    Menjaga kebersihan rumah, terutama kamar mandi, WC dan dapur.
7)    Menjaga kebersihan peralatan makan.
8)    Mencuci sayuran, buah, dan materi masakan sebelum dimasak.
9)    Memisahkan perangkat anggota keluarga yang terkena muntaber supaya tidak menular kepada yang lain.
10) Jika kita memiliki bayi, maka berikan asi ekslusif hingga dengan 6 bulan dan melanjutkan dukungan ASI hingga 2 tahun pertama kehidupan serta sebisa mungkin menghindari susu botol.



3.2  Pengobatan/ Penatalaksanaan Penyakit Muntaber
Untuk mengobati muntaber diharapkan antibiotika jenis metronidazol yang dikom-binasikan dengan (Sulfametoksazol dan trimetoprim). Untuk golongan metronidazole sanggup digunakan flagyl, trogyl, atau yang lainnya. Yang penting berisi metronidazole. Yang generik pun juga tidak masalah. Sedangkan untuk obat golongan sulfametoksazole dan trimetoprim, sanggup digunakan sanprima atau yang lainnya.

Aturan minumnya :
Untuk metronidazole diminum sehari 3 kali satu tablet. Sedangkan sanprima diminum sehari 2 kali. Usahakan diminumnya jangan bersamaan. Bisa diberi rentag waktu 1-2 jam.

Pengobatan lain untuk penyakit muntaber yaitu :
1. Pemberian cairan oralit
Pertolongan pertama untuk penderita muntaber yaitu dengan memberinya sebanyak mungkin cairan, sebelum dibawa berobat ke dokter atau Rumah Sakit. Selama penderita masih sadar dan sanggup minum, berikanlah cairan oralit untuk mengganti cairan badan yang hilang.

2. Tetap berikan masakan dan minuman lain.
Bagi bayi yang masih menyusu ibunya terus berikan ASI,jika yang menderita yaitu bayi

3. Segera bawa  kedokter,apabila pertolongan pertama tidak berhasil atau belum membaik.
Agar penyakit muntaber lebih cepat sembuh maka seseorang harus mematuhi apa yang menjadi pantangan penyakit muntaber. Pantangan orang terjangkit penyakit muntaber yaitu masakan atau minuman yang sanggup merangsang dan memperparah penyakit tersebut masakan yang pedas bercabai,tape,kopi,santan ,minuman dingin, dll.

3.3 Cara Memberantas Penyakit Muntaber
Penyakit muntaber sanggup di berantas jikalau insan mau mencegah penyakit tersebut mulai dini dengan cara :
1)    Menkonsumsi masakan bergizi seimbang dan dalam jumlah yang cukup,agar kuman tidak sanggup masuk ke badan kita lantaran badan kita sedang dalam keadaan shat
2)    Penggunaan air higienis untuk minum,dan yang pastinya air minum yang benar-benar matang
3)    Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
4)    Membuang tinja, termasuk tinja bayi pada tempatnya.
5)    Menjaga kebersihan jamban keluarga.
6)    Menjaga kebersihan rumah, terutama kamar mandi, WC dan dapurdan selokan air.
7)    Menjaga kebersihan peralatan makan.
8)    Mencuci sayuran, buah, dan materi masakan sebelum dimasak.
9)    Memisahkan perangkat anggota keluarga yang terkena muntaber supaya tidak menular kepada yang lain.
10) Jika kita memiliki bayi, maka berikan asi ekslusif hingga dengan 6 bulan dan melanjutkan dukungan ASI hingga 2 tahun pertama kehidupan serta sebisa mungkin menghindari susu botol,karena mungkin botol bayi kurang higienis ketika mencucinya sehingga banyak kuman atau kuman yang bersarang di botol tersebut.
11) kesadaran dari masing -masing orang jikalau tidak ingin sakit maka harus hidup higienis dan juga sehat

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penyakit Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus Enteritis yaitu keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian itu sanggup berulang tiga hingga lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek hingga mencair, yang kadang juga mengandung darah atau lendir.Penularan penyakit muntaber dikarenakan lingkungan yang kurang higienis dan gaya hidup yang kurang sehat.penyakit muntaber menyerang siapa saja tak mengenal usia,jenis kelamin,dan ras. muntaber menyebar melalui air,udara.untuk mencegah penyakit ini sanggup dilakukan dengan cara :
1)    Menkonsumsi masakan bergizi seimbang dan dalam jumlah yang cukup,agar kuman tidak sanggup masuk ke badan kita lantaran badan kita sedang dalam keadaan shat
2)    Penggunaan air higienis untuk minum,dan yang pastinya air minum yang benar-benar  matang
3)    Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
4)    Membuang tinja, termasuk tinja bayi pada tempatnya.
5)    Menjaga kebersihan jamban keluarga.
6)    Menjaga kebersihan rumah, terutama kamar mandi, WC dan dapurdan selokan air.
7)    Menjaga kebersihan peralatan makan.
8)    Mencuci sayuran, buah, dan materi masakan sebelum dimasak.
9)    Memisahkan perangkat anggota keluarga yang terkena muntaber supaya tidak menular kepada yang lain.
10) Jika kita memiliki bayi, maka berikan asi ekslusif hingga dengan 6 bulan dan melanjutkan dukungan ASI hingga 2 tahun pertama kehidupan serta sebisa mungkin menghindari susu botol,karena mungkin botol bayi kurang higienis ketika mencucinya sehingga banyak kuman atau kuman yang bersarang di botol tersebut.
11) Lakukan tindakan lanjutan yaitu bawa ke rumah sakit apabila penyakit tambah parah

4.2  Saran
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit muntaber hendaknya masyarakat mencegah faktor penularannya biar tidak meluas lebih banyak lagi dan apa bila ada yang terkena muntaber segera di bawa ke rumah sakit biar mendapat pelayanan segera mungkin ditakutkan apabila si penderita mengalami kehilangan cairan tubuh dan juga benjol yang semakin parah.


REFERENSI
1)    http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=24&id=55211
2)    http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=gejala-dan-penyebab-penyakit-muntaber
4)    Komite Medik RSUP Dr. Sardjito, Standar Pelayanan Medis, Medika, FK UGM Yogyakarta
5)    dr. Karel, SpA, Menjadi Dokter Anak di Rumah, Penerbit Puspa Sehat
6)    dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi08/XII/1429H/2008M)



Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Penyakit Muntaber"

Posting Komentar