Sekilas Perihal Varicella (Cacar Air)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG VARICELLA (CACAR AIR)

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Cacar Air ialah jenis penyakit yang dahulu kala sering disebut dengan penyakit kutukan dari sang Penguasa alam sudah banyak kisah wacana penguasa dunia yang terkena penyakit ini, sebut saja, Alexander Agung yang wilayah kekuasaanya mencakup eropa, afrika, dan asia, terkena penyakit kutukan ini, ketika akan melaksanakan misi penaklukan ke india, dan sang penguasa pun takluk pada serangan virus ini, ada juga kisah  Raja Abraha dalam kisah Al-Qur’an di siratkan wacana burung ababil yang melemparkan kerikil panas dari neraka, yang bahwasanya ialah virus Varicella zoster yang berterbangan dengan mediator burung ababil  dari udara dan seluruh  Pasukan takluk oleh serangan virus ini pada  saat menyerang ka’bah.

Serta masih banyak cerita-cerita para penguasa dunia lainnya ada juga  Raja Yerusalem juga terkena serangan virus ini di ketika pertama kali perang salib di mulai melawan kerajaan turki ottoman yang di pimpin oleh Sultan Saladin.

2. Tujuan
1.    Mengetahui definisi dari varicela
2.    Mengetahui penyebab dari varicela
3.    Mengetahui upaya penanggulangan penyakit varicela

        
BAB II PEMBAHASAN
1. FAKTOR AGENT
June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak, yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk beberapa jam yang kemudian bermetamorfosis vesikel selama 3-4 hari dan sanggup meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).

Sedangkan berdasarkan Adhi Djuanda varisela yang memiliki sinonim cacar air atau chickenpox ialah nanah akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa yang secara klinis terdapat tanda-tanda konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama dibagian sentral tubuh (Djuanda, 1993).

Klasifikasi Varicella Zoster
Varicella zoster diklasifikasikan sebagai berikut:
Family             : Herpesviridae
Sub family       : Alphaherpesvirinae
Genus              : Varicellovirus
Species            : Varicella zoster

2. FAKTOR ENVIRONMENT
Tersebar kosmopolit, menyerang terutama belum dewasa tetapi sanggup juga menyerang orang dewasa. Tranmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan lebih kurang 7 hati dihitung dari timbulnya tanda-tanda kulit.

3. FAKTOR OF ENTRY AND EXIT
 Penyebarannya terutama didaerah tubuh dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta sanggup menyerang selaput lendir mata, verbal dan akses nafas kepingan atas. Jika terdapat nanah sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional (lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.

4. FAKTOR HOST
Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14-21 hari. Gejala klinis mulai dari tanda-tanda prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam bermetamorfosis vesikel. Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan bermetamorfosis pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel yang gres sehingga mengakibatkan citra polimorfi.

5. TRANMISI
Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya tahan tubuh rendah sanggup terjangkit virus ini. Penularan sanggup muncul semenjak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya. Setelah tertular, biasanya diharapkan waktusekiter 10-21 hari tanda-tanda pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara prnapasan, kontak eksklusif dengan cairan ruam, dan kontak dengan cairan yang tekena cairan ruam, menyerupai handuk, seprei, atau selimut.

Pembantu Diagnosis
Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara menciptakan sediaan hapus yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak (multinukleated).

Diagnosis Banding
Harus dibedakan dengan variola, penyakit ini lebih berat, memberi citra monomorf, dan penyebarannya dimulai dari kepingan akral tubuh yakni telapak tangan dan telapak kaki. 

6. PENATALAKSANAAN
Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesik, untuk menghilangkan rasa gatal sanggup diberikan sedativ. Secara lokal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (antipruritus) menyerupai menthol, kamfor dll, untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Jika timbul nanah sekunder sanggup diberikan antibiotika berupa salep dan oral. Dapat pula diberikan obat-obat anti virus menyerupai asiklovir dengan dosisi 5 x 400 mg sehari selama 7 hari dengan hasil yang cukup baik. Selain itu sanggup pula diberikan imunotimulator menyerupai isoprinosin. Satu tablet 500 mg. Dosisnya 50 mg/kg berat tubuh sehari, dengan dosisi maksimum 3000 mg sehari. Umumnya takaran untuk orang arif balig cukup akal 6 x 1 tablet atau 4 x 1 tablet sehari. Lama pengobatan hingga penyakit membaik. Obat ini diberikan bila usang penyakitnya telah lebih 3 hari.

7. PROGNOSIS
Dengan perawatan yang teliti dan senantiasa memperhatikan kebersihan (hygiene) diri dan lingkungan memperlihatkan prognosis yang baik dan kemungkinan terbentuknya jaringan parut hanya sedikit, kecuali bila klien melaksanakan garukan/tindakan lain yang mengakibatkan kerusakan kulit lebih dalam.

8. PENGKAJIAN
1.    Gejala subyektif berupa keluhan nyeri kepala, anorexia dan malese.
2.    Pada kulit dan membran mukosa: Lesi dalam aneka macam tahap perkembangannya: mulai dari makula eritematosa yang muncul selama 4-5 hari kemudian berkembang dengan cepat menjadi vesikel dan krusta yang dimulai pada tubuh dan menyebar secara sentrifubal kemuka dan ekstremitas. Lesi sanggup pula terjadi pada mukosa, palatum dan konjunctiva.
3.    Suhu: sanggup terjadi demam antara 38°-39° C

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Aktual atau potensial gangguan integritas kulit
1.    Anjurkan mandi secara teratur
2.    Hindari menggaruk lesi
3.    Gunakan pakaian yang halus/lembut

Gangguan rasa nyaman : nyeri
1.    Gunakan analgetik dan bedak antipruritus.
2.    Pertahankan suhu ruangan tetap sejuk dengan kelembaban yang adekuat.

Potensial penularan infeksi: Lakukan isolasi (strict isolation):
Prosedur strict isolation :
1.    Ruangan tersendiri; pintu harus selalu tertutup. Klien yang terinfeksi lantaran organisme yang sama sanggup ditempatkan dalam ruangan yang sama.
2.    Gunakan masker, pakaian khusus, dan sarung tangan bagi semua orang yang masuk kedalam ruangan.
3.    Selalu basuh tangan sesudah menyentuh klien atau benda-benda yang kemungkinan terkotori serta sebelum memperlihatkan tindakan kepada klien lain.
4.    Semua benda-benda yang terkotori dibuang atau dimasukan kedalam tempat khusus dan diberi label sebelum dilakukan dekontaminasi atau diproses ulang kembali

Kurang pengetahuan
1.    Ajarkan pada orang renta dalam melaksanakan perawatan terhadap anaknya di ruamah wacana hal-hal di atas.
2.    Jelaskan bahwa demam sanggup diatasi dengan melaksanakan tepid sponge bath.
3.    Jelaskan bahwa penggunaan medikasi harus sesuai dengan petunjuk dokter

9. Evaluasi
Fungsi kulit dan membran mukosa baik dengan parut minimal.
1.    Krusta berkurang
2.    Suhu kulit, kelembaban dan warna kulit serta membran mukosa normal alami
3.    Tidak terjadi komplikasi dan nanah sekunder
4.    Tidak terdapat kelainan neurologik
5.    Tidak terjadi kelainan respiratorik.
6.    Suhu tubuh normal.

VARICELLA ZOSTER
Cacar air ialah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% masalah cacar air dialami oleh belum dewasa yang berusia kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 90% orang telah mengalami penyakit cacar air pada usia 15 tahun. Penyakit cacar air ini disebabkan oleh nanah primer dari virus varicella zoster, namun sesudah sembuh, virus ini tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di kepingan saraf tertentu dan nantinya akan mengakibatkan herpes zoster atau cacar ular. Herpes zoster hanya terjadi sekali seumur hidup dan pada usia di atas 60 tahun.

MORFOLOGI
Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini mengandung DNA, lipid, karbohidrat, dan protein, dan sanggup menghilangkan eter. Berbentuk bulat.
Varicella zoster merupakan kelompok virus herpes, yang berukuran 140-200 μ, berinti DNA.

GEJALA
Gejalanya mulai timbul 10-21 hari sesudah terinfeksi. Pada belum dewasa yang usianya berkisar 10 tahun tanda-tanda pertamanya ialah sakit kepala, demam sedang, dan rasa tidak yummy di badan.Gejala tersebut tidak ditemukan pada belum dewasa di bawah usia 10 tahun dan akan menjadi tanda-tanda yang berat bila menyerang anak yang lebih dewasa,24-36 jam pertama sesudah timbulnya tanda-tanda awal, muncul ruam di tubuh dan kemudian tersebar ke wajah, tangan, dan kaki.

Selain itu ruam juga akan muncul di selaput mukosa menyerupai di kepingan dalam verbal atau vagina. Ruam yang awalnya berbentuk bintik-bintik merah datar (makula), akan menjadi bintik-bintik menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel), yang terasa gatal, dan pada karenanya mengering. Proses ini memakan waktu 6-8 jam, selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan baru.

Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam, dan akan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari Penularan.

10. PENGOBATAN
Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan gejala, yang sanggup dilakukan dengan:
1.    Istirahat secukupnya
2.    Mandi dengan air hangat atau air cuek setiap 3-4 jam pada hari-hari pertama untuk mengurangi rasa gatal
3.    Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal
4.    Dapat diberikan bedak berair atau bedak kering yang mengandung salisil 2% atau mentol 1-2%
5.    Bagi anak kecil, dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan untuk mencegah menggaruk ruam-ruam
6.    Makan makanan yang lembut dan berikan minum air cuek bila terdapat ruam di dalam mulut.
7.    Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, menyerupai jus jeruk, dan hindari juga garam
8.    Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun
9.    Menjaga kebersihan tangan
10. Kuku dipotong pendek
11. Baju harus kering dan bersih

Sedangkan untuk pengobatan medis sanggup dilakukan dengan menggunakan:
1.    Paracetamol untuk menurunkan demam, atau asetaminofen
2.    Antibiotik, bila ada nanah bakteri
3.    Obat anti-virus asiklovir, bila kasusnya terlalu berat (diberikan pada anak berusia lebih dari 2 tahun atau remaja lantaran pada remaja, penyaakit ini lebih berat)
4.    Obat anti-virus vidarabin

PENCEGAHAN
Cacar air sanggup dicegah dengan melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
1.    Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air diberikan satu takaran vaksin
2.    Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air diberikan satu takaran vaksin
3.    Orang arif balig cukup akal yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan yang sangat gampang terjangkit cacar air
4.    Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi sedang hamil
5.    Orang arif balig cukup akal dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak
6.    Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air

Voricella Zoster Immunoglobulin (VZIG) ialah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-kelompok tertentu:
1.    Orang dengan sistem kekebalan rendah
2.    Wanita hamil yang terpapar masalah cacar air dan belum pernah terkena cacar air sebelumnya
3.    Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kahamilan kurang dari 28 ahad atau berat lahirnya kurang dari 1000 gram
4.    Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar masalah cacar air atau yang mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari sesudah persalinan


BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Cacar air (Varicela) ialah Penyakit nanah menular yang disebabkan oleh virus Varicela zoster,ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit , sanggup dicegah dengan santunan Zoster Imun Globulin (ZIG) atau dengan Varicela Globulin (VIZIG) . Pemberian vaksin ini sanggup dilakukan dengan 3 tahap, untuk hasil kekebalan yang sempurna.


DAFTAR PUSTAKA
1.    Adhi, Djuanda .1993. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua. FK Universitas Indonesia:Jakarta
2.    June M. Thomson, et. al. 1986. Clinical Nursing Practice, The C.V. Mosby Company, Toronto.
3.    Lorden.blospot.com


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Varicella (Cacar Air)"

Posting Komentar