Sekilas Ihwal Penyakit Demam Kuning

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT DEMAM KUNING

BAB I PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
KLB (Kejadian luar biasa) merupakan dimana meningkatnya insiden kesakitan ataupun final hidup yang bermakna secara epidemioligis pada suatu daerah dalam waktu tertentu dan menjuru kepada wabah. Dalam masalah KLB ini sanggup disebabkan oleh banyak sekali macam factor penyebab penyakit baik dari benalu virus, bakteri, jamur ataupun dari vector binatang. Dan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus ialah demam kuning(Yellow Fever). Demam kuning disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui mediator oleh gigitan nyamuk “Aedes aegypti”, dan spesieslainnya yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, tetapi tidak di Asia (Newsmedical, 2012). Ada sebuah 200.000 diperkirakan masalah demam kuning (menyebabkan 30.000 kematian) seluruh dunia setiap tahun. Sejumlah kecil masalah impor terjadi di negara bebas dari demam kuning.

Meskipun penyakit ini belum pernah dilaporkan di Asia, wilayah ini beresiko lantaran kondisi yang diharapkan untuk transmisi yang hadir di sana. Dalam kala terakhir (XVII ke XIX), wabah demam kuning dilaporkan di Amerika Utara (NewYork, Philadelphia, Charleston, New Orleans, dll) dan Eropa (Irlandia, Inggris, Perancis, Italia, Spanyol dan Portugal). Kasus fatalitas berkisar harga dari penyakit parah dari 15% menjadi lebih dari 50%. Sebagian besar masalah dan final hidup terjadi di sub-Sahara Afrika, disebabkan oleh demam kuning yang merupakan problem kesehatan masyarakat yang utama yang terjadi dalam teladan epidemi. Afrika juga pengalaman wabah periodik namun tak terduga dari demam kuning perkotaan.

Tiga puluh dua negara Afrika kini dianggap beresiko demam kuning, dengan total populasi 610 juta orang, di antaranya lebih dari 219 juta tinggal didaerah perkotaan demam kuning ialah endemik di sepuluh negara-negara Amerika Selatan dan Tengah dan beberapa di kepulauan Karibia. Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Peru dan Venezuela yang dianggap paling berisiko. Meskipun penyakit ini biasanya menimbulkan hanya masalah sporadis dan KLB kecil, hampir semua pusat-pusat kota besar di daerah tropis Amerika telah reinfested dengan Aedes aegypti dan penduduk yang paling rentan perkotaan lantaran cakupan imunisasi rendah.

Amerika Latin di daerah perkotaan mempunyai daerah epidemic yang risiko lebih besar daripada setiap dikala dalam 50 tahun terakhir. Kepadatan dan habitat nyamuk Aedes aegypti telah diperluas baik di daerah perkotaan dan pedesaan. Penyakit ini awalnya diimpor ke Amerika dari Afrika, namun menjadi banyak dialami di sana. Demam kuning belum pernah dilaporkan di Asia, namun harus tetap waspada lantaran sanggup saja penyakit demam kuning sengaja diimpor, lantaran potensi penyebaran ada lantaran vektor nyamuk yang selalu ada di sekitar kita.

1.2       Rumusan Masalah
1)    Apa pengertian dari Demam Kuning?
2)    Apa saja tanda dan tanda-tanda Demam Kuning?
3)    Apa faktor –faktor yang menghipnotis Demam Kuning?
4)    Bagaimana pencegahan dari Demam Kuning?
5)    Bagaimana pemberantasan dari Demam Kuning?
6)    Bagaimana pengobatan/penatalaksanan dari Demam Kuning?

1.3       Tujuan
1)    Mendeskripsikan wacana Demam Kuning.
2)    Mendiskripsikan wacana tanda dan tanda-tanda Demam Kuning.
3)    Mendiskripsikan wacana faktor –faktor yang menghipnotis Demam Kuning.
4)    Mendiskripsikan wacana pencegahan dari Demam Kuning.
5)    Mendiskripsikan wacana pemberantasan dari Demam Kuning.
6)    Mendiskrisikan wacana pengobatan/penatalaksanan dari Demam Kuning.


1.4       Manfaat
1)    Untuk mengetahui wacana Demam Kuning.
2)    Untuk mengetahui tanda dan tanda-tanda Demam Kuning.
3)    Untuk mengetahui factor-faktor yang menghipnotis Demam Kuning.
4)    Untuk mengetahui pencegahan dari Demam Kuning.
5)    Untuk mengetahui pemberantasan dari Demam Kuning.
6)    Untuk mengetahui pengobatan/penatalaksanan dari Demam Kuning.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian
Demam kuning ialah penyakit yang disebabkan oleh benjol dengan virus demam kuning. Virus ialah 40 hingga 50 nm menyelimuti RNA virus dengan rasa positif dari keluarga, Flaviviridae.

Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk (nyamuk demam kuning,''Aedes aegypti'', dan spesies lainnya) dan ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, tetapi tidak di Asia. Tuan rumah hanya dikenal dari virus ialah primata dan beberapa jenis nyamuk. Asal permintaan penyakit ini paling mungkin Afrika, dari tempat itu diperkenalkan ke Amerika Selatan melalui perdagangan budak pada kala ke 16. Sejak kala ke-17, epidemi utama beberapa penyakit telah direkam di Amerika, Afrika dan Eropa. Pada kala ke-19, demam kuning dianggap salah satu penyakit menular paling berbahaya.

Penyakit ini menyajikan itu sendiri dalam banyak masalah dengan demam, mual dan nyeri dan menghilang sehabis beberapa hari. Pada beberapa pasien, fase beracun berikut, di mana kerusakan hati dengan penyakit kuning (pemberian nama penyakit) sanggup terjadi dan menimbulkan kematian. Karena kecenderungan perdarahan meningkat (diatesis pendarahan), demam kuning termasuk dalam kelompok demam berdarah. WHO memperkirakan bahwa demam kuning 200.000 menimbulkan penyakit dan 30.000 final hidup setiap tahun di populasi tidak divaksinasi; sekitar 90% dari benjol terjadi di Afrika.

2.2       Tanda dan Gejala
Masa Inkubasi  dalam badan selama 3 hingga 6 hari, diikuti oleh benjol yang sanggup terjadi dalam satu atau dua tahap.  fase  ”akut”, fase ini biasanya menimbulkan demam, nyeri otot dengan punggung menonjol, sakit kepala, menggigil, kehilangan nafsu makan, dan mual atau muntah. Kebanyakan pasien akan mengambarkan Penyembuhan  dan tanda-tanda menghilang sehabis 3 hingga 4 hari. Tetapi,15% dari pasien memasuki fase kedua, lebih toksik dalam waktu 24 jam dimana awal dari masa kritis .Pasien akan  Kembali mengalami demam tinggi dan beberapa sistem badan akan terkena. Pasien dengan cepat membuatkan penyakit kuning dan mengeluh sakit perut disertai muntah. Pendarahan sanggup terjadi dari, hidung, mulut, mata atau perut. Setelah ini terjadi, sanggup ditemukan darah di muntahan dan tinja. Fungsi ginjal memburuk. Setengah dari pasien yang memasuki fase ini dalam waktu 10 hingga 14 hari akan meninggal, sisanya sembuh tanpa kerusakan organ yang signifikan.

Pada   awal timbul nya Gejala ,Penyakit Demam Kuning ini sulit untuk didiagnosa,. Hal ini lantaran hampir menyerupai dengan Penyakit  malaria berat, demam berdarah dengue, leptospirosis, hepatitis virus (terutama bentuk fulminan hepatitis B dan D), dan pe nyakit lainnya juga seperti   demam berdarah (Bolivia, Argentina, Venezuela dan demam pada hemoragik Flavivirus lainnya menyerupai West Nile, Zika virus dll) untuk membedakan dengan penyakit lainnya, diperlukan. Tes darah untuk mendeteksi antibodi demam kuning yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi. Beberapa teknik lain yang dipakai juga sanggup untuk mengidentifikasi virus dalam spesimen darah atau jaringan hati yang dikumpulkan pada pasien yang telah meninggal akhir Demam kuning.

2.3       Faktor-faktor yang menghipnotis Demam Kuning

a. Faktor Agent
Demam kuning disebabkan oleh virus demam kuning yang disebut Flavivirus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (2,3). Nyamuk demam kuning biasanya ialah nyamuk Aedes aegypti.

b. Faktor Host
Manusia dan simpanse merupakan hewan utama yang terinfeksi oleh virus ini.


c. Faktor Environment
Virus demam kuning hidup di daerah yang beriklim tropis. Sehingga Demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan di Negara yang terletak erat khatulistiwa.

d. Port of entry and exit
Port of entry atau pintu masuk dari demam kuning ini ialah kulit. Sedangkan Port of exit atau pintu keluarnya juga kulit dari host lantaran agent/nyamuk mengigit kulit host dan menularkannya.
e. Transmisi
Virus demam kuning termasuk dalam kelompok arbovirus dari genus Flavivirus, dan nyamuk ialah vektor utama. Nyamuk ini akan  membawa virus dari satu host ke yang lainnya, terutama antara simpanse ke monyet, dari simpanse ke manusia, dan dari insan ke manusia.

Beberapa spesies nyamuk Aedes dan Haemogogus sanggup menularkan virus. Baik nyamuk yang  berkembang biak di sekitar rumah (domestik), di hutan (liar) atau di kedua habitat (semi-domestik).

Ada tiga jenis siklus penularan.
1)    Sylvatic (hutan) demam kuning: Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada simpanse yang terinfeksi oleh nyamuk liar. Monyet-monyet yang terinfeksi kemudian menularkan virus kepada nyamuk lain yang memakan mereka. Nyamuk yang terinfeksi menggigit insan yang masuk ke hutan, sehingga dalam kasus-kasus tertentu penyakit demam kuning, sebagian besar benjol terjadi pada laki-laki muda yang bekerja di hutan (misalnya pekerja penebang pohon).
2)    Intermediate demam kuning: Di daerah yang lembab atau semi-lembab Afrika, pernah terjadi epidemi skala kecil. Nyamuk yang berkembang biak di alam bebas dan di sekitar rumah tangga sanggup menginfeksi simpanse dan manusia. Peningkatan Transmisi insan dan nyamuk yang terinfeksi menimbulkan di suatu daerah sanggup menderita masalah secara bersamaan. Ini ialah jenis yang paling umum untuk wabah di Afrika. Sebuah wabah sanggup menjadi epidemi yang lebih parah kalau benjol terjadi di suatu daerah penduduknya penduduknya tidak divaksinasi.dan perkembang biakan nyamuk tidak di cegah.
3)    Demam kuning Perkotaan: wabah besar terjadi ketika orang yang terinfeksi virus demam kuning masuk ke  daerah-daerah padat penduduk dengan sejumlah besar orang yang tidak kebal dan nyamuk Aedes. Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus dari orang ke orang.

BAB III PEMBAHASAN

3.1.      Pencegahan Demam Kuning
1. Vaksinasi
Vaksinasi ialah ukuran paling penting untuk mencegah demam kuning. Di daerah berisiko tinggi di mana cakupan vaksinasi rendah, pengendalian wabah melalui imunisasi sangat penting untuk mencegah epidemi. Untuk mencegah wabah di seluruh wilayah yang terkena dampak, cakupan vaksinasi harus mencapai minimal 60% hingga 80% dari populasi yang berisiko. Hanya sedikit negara-negara endemik yang baru-baru ini diuntungkan dari kampanye vaksinasi massal pencegahan di Afrika dikala ini mempunyai tingkat cakupan.vaksinasi pencegahan sanggup ditawarkan melalui imunisasi bayi rutin dan kampanye massa satu kali untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di negara-negara yang beresiko, serta untuk wisatawan ke daerah endemik demam kuning. WHO sangat menganjurkan vaksinasi demam kuning rutin untuk belum dewasa di daerah beresiko untuk penyakit ini.Vaksin demam kuning kondusif dan terjangkau, memperlihatkan kekebalan efektif terhadap demam kuning dalam satu ahad untuk 95% dari mereka yang divaksinasi. Sebuah takaran tunggal memperlihatkan proteksi bagi 30-35 tahun atau lebih, dan mungkin untuk hidup. imbas samping yang serius sangat jarang. Efek samping serius telah dilaporkan jarang sehabis imunisasi di beberapa daerah endemik dan di antara para pelancong divaksinasi (misalnya di Brasil, Australia, Amerika Serikat, Peru dan Togo). Para ilmuwan sedang menilik penyebab.

Risiko final hidup dari demam kuning jauh lebih besar daripada resiko yang berkaitan dengan vaksin.
Kontraindikasi vaksinasi meliputi:
1)    anak-anak berusia kurang dari 9 bulan untuk imunisasi rutin (atau kurang dari 6 bulan selama epidemi);
2)    Wanita hamil – kecuali selama wabah demam kuning ketika risiko benjol tinggi;
3)    Pasien yang  alergi berat terhadap protein telur, dan
4)    Orang dengan imunodefisiensi parah lantaran tanda-tanda HIV / AIDS atau penyebab lain, atau di hadapan gangguan timus.

Wisatawan, terutama yang tiba keAsia dari Afrika atau Amerika Latin harus mempunyai akta vaksinasi demam kuning. Jika ada alasan medis untuk tidak mendapat vaksinasi, Peraturan Kesehatan Internasional menyatakan bahwa ini harus disertifikasi oleh pihak yang berwenang

2. Pengendalian nyamuk
Dalam beberapa situasi, pengendalian nyamuk ialah vital  disamping pertolongan vaksinasi . Risiko penularan demam kuning di daerah perkotaan sanggup dikurangi dengan menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk potensial dan menerapkan insektisida ke air di mana merupakan  perkembangan nyamuk tahap awal . Aplikasi insektisida semprot untuk membunuh nyamuk sampaumur selama epidemi perkotaan, dikombinasikan dengan kampanye vaksinasi darurat, sanggup mengurangi atau menghentikan penularan demam kuning

Secara historis, kampanye pengendalian nyamuk Aedes aegypti berhasil dieliminasi, vektor demam kuning perkotaan, dari negara-negara daratan sebagian besar Amerika Tengah dan Selatan. Sasaran kegiatan pengendalian nyamuk nyamuk liar di daerah hutan tidak mudah untuk mencegah hutan (atau sylvatic) penularan demam kuning.

3. Epidemi kesiapsiagaan dan respon
Deteksi Prompt demam kuning dan respon yang cepat melalui kampanye vaksinasi darurat sangat penting untuk mengendalikan wabah. WHO merekomendasikan bahwa setiap negara berisiko mempunyai setidaknya satu laboratorium nasional dimana tes dasar demam kuning dari darah sanggup dilakukan. Satu dikonfirmasi masalah demam kuning pada populasi tidak divaksinasi harus dipertimbangkan wabah, dan masalah dikonfirmasi dalam konteks apapun harus benar-benar diselidiki, khususnya di setiap wilayah dimana sebagian besar penduduk telah divaksinasi. Tim Investigasi harus menilai dan merespon terhadap wabah dengan kedua langkah darurat dan rencana jangka panjang imunisasi

3.2 Pemberantasan Demam Kuning
1). Demam kuning perkotaan yang ditularkan oleh Aedes aegypti :
1)    Lakukan imunisasi massal, dimulai dengan terhadap orang yang terpajan dengan penderita kemudian terhadap orang-orang yang tinggal didaerah dimana densitas aegypti-nya tinggi.
2)    Penyemprotan seluruh rumah dengan insektisida yang efektif terbukti sanggup mencegah terjadinya KLB didaerah perkotaan.
3)    Memusnahkan tempat-tempat perindukan nyamuk Ae. aegypti (Dengan gerakan 3M+), bila diharapkan lakukan pertolongan larvasida untuk membunuh jentik nyamuk.

2) Demam kuning Sylvatic atau demam kuning tipe hutan
1)    a Lakukan pertolongan imunisasi segera kepada orang-orang yang tinggal atau kepada orang-orang yang memasuki daerah berhutan.
2)    b Bagi mereka yang belum diimunisasi dihentikan mengunjungi daerah berhutan. Dan bagi mereka yang gres saja diimunisasi dihentikan mengunjungi daerah berhutan hingga degan seminggu sehabis diimunisasi.

3) Di daerah dimana demam kuning mungkin timbul, sediakan kemudahan diagnostic antara lain kemudahan untuk melaksanakan laparotomi post mortem untuk sanggup mengambil spesimen jaringan hati dari penderita yang meninggal dengan tanda-tanda demam dengan durasi 10 hari. Mengingat bahwa investigasi histopatologis terhadap jaringan hati tidak patognomonis untuk demam kuning maka kemudahan investigasi serologis untuk konfirmasi diagnosis harus disediakan.

4) Di Amerika Selatan dan Amerika baian tengah, adanya final hidup monyet-monyet dihutan (howler and spider monkeys) harus dicurigai adanya demam kuning. Lakukan investigasi histopatologis sel hati dan isolasi virus dari monyet-monyet yang mati untuk konfirmasi diagnosis.

5) Survei imunitas terhadap populasi dihutan dengan teknik netralisasi sangat bermanfaat dalam upaya pemetaan daerah enzootic. Survei serologis pada insan tidak bermanfaat oleh lantaran imunisasi demam kuning telah dilakukan secara luas dimasyarakat.

3.3       PENGOBATAN/PENATALAKSANANAN DEMAM KUNING

Tidak ada pengobatan khusus untuk demam kuning, hanya perawatan suportif untuk mengobati kehilangan cairan tubuh dan demam. Infeksi basil yang terkait sanggup diobati dengan antibiotik. Perawatan suportif sanggup meningkatkan hasil bagi pasien sakit parah, tetapi jarang tersedia didaerah-daerah miskin. Pengobatan gejala- istirahat, cairan, dan ibuprofen, naproxen, acetaminophen, atau parasetamol sanggup meredakan tanda-tanda demam dan sakit. Aspirin harus dihindari. Orang yang terinfeksi harus dilindungi dari paparan nyamuk lebih lanjut (tinggal di dalam rumah dan / atau di bawah kelambu selama beberapa hari pertama sakit) sehingga mereka tidak sanggup berkontribusi pada siklus penularan. Selain itu juga bisa  dengan pengobatan tradisional atau herbal menyerupai ; 20 gr daun serut ditambah 5-10 gr Kunyit, tambah 5-10 gr temulawak, 25 gr akar alang-alang, 5 gr biji kacapiring direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc. Airnya diminumkan pada anak dengn suhu hangat-hangat kuku. Ada juga ramuan herbal lainnya menyerupai dengan 15 gr daun sendok, ditambah 6 gr kulit jeruk mandarin, 6 butir angco, 10 gr Kunyit, 25 gr daun serut, dan 20 gr akar alang-alang direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200 cc, Airnya diminum kalau sudah hangat-hangat kuku.

BAB IV PENUTUP

4.1       KESIMPULAN
Demam Kuning ialah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virusyang disebut Flavivirus yang penularannya melalui vektor nyamuk Aedesaegypti. Pada kasus-kasus yang parah, benjol virus menimbulkan tanda-tanda klinis menyerupai demam yang tinggi, perdarahan kedalam kulit, dan necrosis (kematian) dari sel-sel dalam ginjal dan hati. Kerusakan yang dilakukan pada hati dari virus berakibat pada gagal hati yang parah yang menimbulkan menguningkan kulit. Karena menimbulkan kulit menjadi "kuning" maka disebut dengan "demam kuning”. Demam kuning kuning sanggup dicegah dengan beberapa cara, yaitu: vaksinasi, nyamuk kontrol, epidemic kesiapsiagaan, dan menghindari gigitan nyamuk. Untuk pengobatan tidak ada yang khusus, hanya saja harus dilakukan perawatan secara suportif untuk mengobati kehilangan cairan tubuh dan demam, namun ada juga yang memakai ramuan herbal dalam pengobatan demam kuning ini.

4.2       SARAN
Demam kuning merupakan penyakit endemik di Afrika dan Amerika Selatan. Jadi, bagi wisatawan yang berkunjung ke negara-negara tersebut, diharuskan mempunyai akta vaksin demam kuning. Hal ini dilakukan semoga para pengunjung tersebut tidak terkena demam kuning dan tidak akan pula membawa penyakit demam kuning tersebut ke negara asalnya. Selain itu juga perlu nya waspada terhadap wabah dari penyakit demam kuning, lantaran walaupun itu terjadi banyak di luar Indonesia namun untuk mengantisipasi semoga tidak menyebarnya penyakit demam kuning di Indonesia perlu diaadakannya pencegah-pencegahan yang telah disarankan. Serta perlunya menjaga hygiene personal dan lingkungan itu sendiri. Dan kalau terjadi tanda-tanda atau tanda-tanda demam kuning maka disarankan semoga segera dipriksakan semoga tidak lebih parah sehingga sanggup menimbulkan final hidup atau kalau sudah ada yang terkena maka disegerakan melaksanakan perawatan medis semoga sanggup diobati.

DAFTAR PUSTAKA

1.    http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=tanaman-obat-penyakit-demam-kuning
2.    http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=tanaman-obat-penyakit-demam-kuning
3.    www.wekepedia.com
4.    www.health.nsw.gov.auhttp://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=tanaman-obat-penyakit-demam-kuning
5.    http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=tanaman-obat-penyakit-demam-kuning
6.    Suci W. 2009.Demam Kuning, 10Juni2009.(Makalah)
7.    http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/dian-nugraheni078114140.pdf


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Ihwal Penyakit Demam Kuning"

Posting Komentar