ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes SEKILAS TENTANG PENYAKIT KULIT (PANU)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Jamur memang sangat dekat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga insan tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini sanggup hidup dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh insan sendiri.
Jamur sanggup mengakibatkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang menyerang pribadi pada kulit, mikotoksitosis akhir mengonsumsi toksin dari jamur yang ada dalam produk makanan, dan misetismus yang disebabkan oleh konsumsi jamur beracun.
Pada insan jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan toksin yang sanggup mengakibatkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya sanggup berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula bisul yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu tergantung pada jenis jamur yang menyerang.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akhir jamur sering kali menjangkiti masyarakat.
''Kita lihat, banyak masyarakat tak menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh jamur. Bahkan, jamur sanggup mengenai insan dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang bakir balig cukup akal dan orang lanjut usia,'' ujar Jimmy. Janssen-Cilag merupakan perusahaan farmasi yang memimpin pasaran dengan obat antijamur yang mengandung miconazole nitrate dua persen.
Jimmy menjelaskan, banyak orang meremehkan penyakit lantaran jamur, ibarat panu atau kurap. Padahal, penyakit ini sanggup menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkotori spora jamur. Banyak anggapan, katanya, penyakit panu atau kurap sekadar persoalan kosmetik.
Anggapan ini dibenarkan Kusmarinah. ''Kami sering menangani pasien lantaran jamur. Mereka gres tiba ke dokter kalau sudah mencicipi gangguan kosmetik yang parah akhir bisul jamur. Sebelumnya, mereka tak begitu memperhatikan penyakit ini.''
1.2. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1) Untuk mengetahui factor agent penyakit kulit
2) Untuk mengetahui factor host penyakit kulit
3) Untuk mengetahui environment penyakit kulit
4) Untuk mengetahui port of entry and exit penyakit kulit
5) Untuk mengetahui transmisi penyakit kulit
6) Untuk mengetahui pencegahan penyakit kulit
7) Pengobatan penyakit kulit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Faktor Agent
1) Jamur dan kuman
2.2 Faktor Host
1) Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat
2) Keringat hiperbola lantaran berolahraga atau lantaran kegemukan
3) Friksi atau stress berat minor, contohnya ukiran pada paha orang gemuk
4) Keseimbangan tanaman tubuh normal terganggu, antara lain lantaran pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
2.3 Faktor Environment
1) Kurangnya kebersihan pada tubuh .
2) Kebersihan air
3) Bertukaran pakaian dengan orang yang panuan
4) Bertukaran sabun dengan orang yang panuan
2.4 Port of entry and exit
1) Entry: Kulit
2) Exit: Kulit
2.5.Transmisi
Penyakilt kulit panu sanggup tersebar melalui pakaian yang bergantian dengan penderita panu,dengan keringat,keadaan tubuh yang lembab,air yang kurang bersih,dan kurangnya kebersihan tubuh. Panu disebabkan oleh organisme lipofilik dimorfik, Malassezia furfur, yang hanya sanggup dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran C12- hingga C14. Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama singkat M furfur, merupakan salah satu anggota dari tanaman kulit insan normal (normal human cutaneous flora) dan ditemukan pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang bakir balig cukup akal mencapai 90-100%.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pencegahan
1. Mandi yang pakai sabun sehari dua kali
Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain mengakibatkan wangi asam, juga meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan ibarat ini panu akan gampang sekali tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh sanggup berkurang, sehingga jamur panu sulit tumbuh.
2. Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan
Panu ialah penyakit menular, panu gampang melekat pada pakaian. Dengan bertukar pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita supaya tetap kering wajib hukumnya, lantaran baju yang berkeringat akan membuat kelembaban yang tinggi pada tempat tubuh dan punggung dan sanggup menjadi tempat yang cocok bagi jamur untuk tumbuh.
3. Menggunakan handuk
Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini sanggup muncul jikalau kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita bisul jamur ini, lantaran pada prinsipnya bisul jamur sanggup berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat sanitasi yang dipakai bersama-sama, terlebih lagi jikalau handuk itu lembab dan berair lantaran tidak pernah dijemur atau dicuci.
4. Memotong kuku
Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur sanggup tumbuh di tempat kuku dan sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu justru akan membuat jamur itu melekat di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan di bawah kuku, bahkan memindahkan bisul jamur itu ke tempat atau kulit di tempat lain tubuh kita.
5. Air bersih
Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air higienis juga merupakan langkah yang efektif untuk mencegah bisul jamur. Tentunya air higienis ini juga harus memperhatikan sumbernya. Perhatikan bahwa air yang terkotori jamur sanggup menjadi sarana penularan yang sangat baik. Makara mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih.
Lakukan kelima pencegahan di atas untuk menghindari bisul jamur pada kulit. Namun jikalau bisul jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan. Sebenarnya bila kita selalu menerapkan teladan hidup sehat, maka kemungkinan untuk menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah, pemakaian obat-obatan yang lama, adanya penyakit kronis ibarat TBC atau keganasan, dan penyakit endokrin (diabetes mellitus).
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang melekat di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, lantaran jamur bahagia dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian, ataupun handuk secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah terkena panu atau penyakit jamur lainnya, maka bila menggunakan handuk atau baju secara bergantian, jamur akan menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya nanti seluruh keluarga akan menderita panu.
Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat badan. Sebab, pada orang yang mengalami kegemukan (obesitas), umumnya lebih banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin menyeka keringat ataupun menggunakan baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan sangat besar ia akan menderita panu.
Bagaimana dengan seseorang yang rajin berenang? Memang, bila berenang di kolam renang umum, kebersihan air kolam belum tentu terjaga. Untuk mencegah terkena penyakit panu yang sanggup ditularkan, maka sebaiknya sehabis berenang, segera mandi dengan sabun antiseptik ibarat yang banyak dijual di pasaran dan segera mengeringkan seluruh tubuh bila sudah selesai mandi
3.2 Pemberantasan
1) Dengan menggunakan salep anti rizom
2) Menggunakan sabun yang ada antibiotic untuk jamur
3.3 Pengobatan
1) Bersihkan kepingan tubuh yang terjangkit panu / panuan
2) Oleskan dengan pembasmi jamur yang kondusif untuk manusia, lakukan selama beberapa hari.
3) Beberapa orang mengobati panu dengan cara tradisional, yakni menggosokkan lengkuas ke kepingan tubuh yang terjangkit panu tersebut, 2 kali sehari selama satu minggu.
4) Kalau panunya sudah menyebar ke seluruh tubuh, sebaiknya hubungi dokter
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat sanggup disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu:
Panu atau di dunia medis disebut dengan bahasa aneh Pityriasis versicolor, merupakan bisul jamur di permukaan kulit. Biasanya kumat-kumatan dan tak jarang tanpa keluhan (asimptomatis). Penyakit ini disebabkan oleh Pityrosporum ovale.
Definisi medisnya ialah bisul jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis yang kronis dan asimtomatis disebabkan oleh Malassezia furfur menyerang stratum korneum dari epidermis.
Gejala yang biasanya timbul, adanya bercak-bercak entah itu putih, coklat atau merah, tergantung warna kulit. Kemudian teraba ibarat bersisik halus. Sisik itu bila digaruk, akan keluar putih-putih kecil ibarat butiran bedak. Selain itu, bila sedang berkeringat akan terasa sangat gatal.
4.2. Saran
Di harapkan setiap orang sanggup menjaga kebersihan tubuhnya sendiri supaya terhindar dari penyakit panu,tidak bergantian pakaian dengan sembarangan orng terutama pada penderita panu.
DAFTAR PUSTAKA
1) Burkhart CG. Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12.
2) Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja. Obat-Obat Sederhana Untuk Gang Guan Sehari-Hari. Elex Media Komputindo.2007.
3) http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=penyakit-panu#!/2007/03/penyakit-panu.html
4) http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=penyakit-panu
5) Tan Hoan Tjay & Kirana Rahardja. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Elex Media Komputindo, 2007.
Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
0 Response to "Sekilas Perihal Penyakit Kulit (Panu)"
Posting Komentar