Sekilas Perihal Bronkitis

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG BRONKITIS

BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Bronkitis  adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis)bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik . perubahan bronkos tersebut disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen lentur dan otot polos bronkus.

Bronkus yang terkena biasanya bronkus kecil (medium side),sedangakan bronkus besar jarang terjadi .bronkitis dan emfisiema paru sering terdapat bersamaan pada seorang pasien dalam keadaan lanjut ,penyakit ini sering menimbulkan obstruksi kanal nafas yang menetap yang dinamakn kronik obstruksi pulmonary disease.

Penyebab  utama yaitu merokok  yang berat dan berjangka panjang, yang mengititasi tabung bronkial dan menimbulkan mereka menghasilkan lendir yang berlebihan.penyakit ini  di temukan di klinik dan di derita oleh  laki-laki dan sanggup di derita mulai dari anak bahkan sanggup merupakan kelainan kongenital . Bronkitis yaitu suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada hasilnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang mempunyai penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.


B.     RUMUSAN MASALAH

1)    Apa definisi bronkitis
2)    Manifestasi klinik bronkitis
3)    Pencegahan pada bronchitis
4)    Pemberantasan  pada bronchitis.
5)    Pengobatan/penatalaksanaan bronchitis

C.    TUJUAN

1.Tujuan secara umum
Mengerti perihal bronkitis dan memahami apa yang hrus di lakukan seorang tenaga kesehatan untuk menangani bronkitis.

2.Tujuan khusus :
1)    Mengetahui definisi bronkitis
2)    Mengetahui manifestasi klinik bronkitis
3)    Pencegahan pada bronkitis
4)    Pemberantasan pada bronchitis
5)    Pengobatan/ penatalaksanaan pada bronkitis

D.    MANFAAT

Dengan pembuatan makalah ini kami sanggup mengerti perihal bronkitis dan memahami apa yang harus di lakukan seorang perawat untuk menangani bronkitis


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.    DEFINISI

Bronkhitis yaitu suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada pembuluh bronkus,trakea dan bronchial.inflamsi menimbulkan nanah pada permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menjadikan sekresi dari cairan inflamsi

Bronchitis juga ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada bronkus local yang bersifat patologis.dilatasi bronkus disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen –elemen elastic dan otot-otot polos bronkus . pada umumnya bronkus berukuran kecil yang diserang. Hal ini sanggup menghalangi anutan udara ke paru-paru dan dapt merusaknya.

Secara klinis para jago mengartikan  bronchitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan tanda-tanda utama dan secara umum dikuasai . ini berati bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit bangun sendiri melainkan dari banyak sekali penyakit lain juga.

Definisi bronchitis berdasarkan beberpa sumber yaitu hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang ulang  minimal selam3 bulan pertahun atau paling sedikit 2 tahun berturut turut pada pasien yang diketahui tidak terdapatpenyebab lain.

B.     TANDA DAN GEJALA
·         Batuk mulai  pagi hari, timbul siang hari maupun malam hari,
·         Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum menjadi purulen atau mukopurulen
·         Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan bertambah,
·         Kadang – kadang terdengar ronchi pada waktu ekspirasi dalam. Bila sudah ada keluhan sesak, akan terdengar ronchi pada waktu ekspirasi maupun inspirasi.

Timbulnya penyakit ini lantaran radang pada cabang batang tenggorokan. Penyebabnya terdiri dari basil-basil yang berjenis-jenis.

Penyakit bronchitis ada 2 macam yaitu bronchitis biasa dan menahun.
Pada penyakit bronchitis biasa banyak terdapat lendir, tetai tidak dengan bronchitis menahun. Kedua macam penyakit ini tergolong penyakit yang gampang menular.
Terkadang penyakit bronchitis gampang beralih menjadi radang paru-paru.

Gejalanya :
·         Sering batuk batuk pekat dan biasanya disertai keluarnya lendir.
·         Pernafasan agak sulit dan sesak
·         Terkadang diiringi suhu tubuh naik
·         Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
·         Sesak napas ketika melaksanakan olah raga atau acara ringan
·         Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
·         Lelah
·         Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
·         Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
·         Pipi tampak kemerahan
·         Sakit kepala
·         Gangguan penglihatan.

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan tanda-tanda mirip pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, sesudah sebagian besar tanda-tanda lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

C . FAKTOR AGENT , HOST, ENIVORNMENT PORT OF ENTRY AND EXIT DAN TRANSMISI.

I.ETIOLOGI
a.Bronkitis Akut
Virus yang menimbulkan flu atau pilek seringkali menimbulkan juga bronkitis akut. Bronkitis akut sanggup disebabkan lantaran non infeksi lantaran paparan asap tembakau lantaran polutan pembersih rumah tangga dan asap. Pekerja yang terkena paparan debu dan uap sanggup juga menimbulkan bronkitis akut. Alergi, cuaca, polusi udara dan infeksi kanal napas atas sanggup memudahkan terjadinya bronkitis akut.

b.Bronkitis Kronik
Bronkitis akut sanggup menimbulkan bronkitis kronik jikalau tidak mengalami penyembuhan. Hal ini terjadi lantaran penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru – paru yang sifatnya permanen. Disebut bronkitis kronis jikalau batuk terjadi selama minimal 3 bulan dalam setahun di dua tahun berturut.

Yang termasuk penyebab bronkitis kronik yaitu :
Spesifik:
·         Asma.
·         Infeksi kronik kanal napas belahan atas (misalnya sinobronkitis). .
·         Infeksi, contohnya bertambahnya kontak dengan virus, infeksi  mycoplasma,    hlamydia, pertusis, tuberkulosis, fungi/jamur.
·         Penyakit paru yang telah ada contohnya bronkietaksis.
·         Sindrom aspirasi.
·         Penekanan pada kanal napas .
·         Benda absurd .
·         Kelainan jantung bawaan .
·         Kelainan sillia primer .
·         Defisiensi imunologis .
·         Kekurangan anfa-1-antitripsin .
·         Fibrosis kistik .
·         Psikis

Non-Spesifik
·         Perokok.
·         Polusi udara dan debu
·         Gas beracun di tempat kerja
·         Gastroesophageal reflux desease (GERD). GERD yaitu asam lambung yang naik kedalam esophagus dan beberapa tetes masuk ke kanal napas. GERD sebabkan lantaran lemahnya katup lambung yang memisahkan antara lambung dan esophagus.

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, kuman dan organisme yang mirip kuman (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan kanal pernapasan menahun. Infeksiberulang bisa merupakan akhir dari:
·         Sinusitis kronis
·         Bronkiektasis
·         Alergi
·         Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
·         Berbagai jenis debu
·         Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, belerang dioksida dan bromin
·         Polusi udara yang menimbulkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
·         Tembakau dan rokok lainnya.

Adalah 3 faktor utama yang mensugesti timbulnya bronchitis yaitu rokok, infeksi dan polusi. Selain itu terdapat pula korelasi dengan faktor keturunan dan status sosial.
1. Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok yaitu penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat korelasi yang dekat antara merokok dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok bekerjasama dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel kanal pernafasan juga sanggup menimbulkan bronkostriksi akut.

2. Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang kemudian menimbulkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak yaitu Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie

3. Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia sanggup juga menimbulkan bronchitis yaitu zat – zat pereduksi mirip O2, zat – zat pengoksida mirip N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.

4. Keturunan
Belum diketahui secara terang apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk jaringan paru.

5.Faktor sosial ekonomi
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.

II.PATOFISIOLOGI
Virus
(penyebab tersering infeksi) - Masuk kanal pernapasan - Sel mukosa dan sel silia - Berlanjut - Masuk kanal pernapasan(lanjutan) - Menginfeksi kanal pernapasan - Bronkitis - Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir - Pilek 3 – 4 hari - Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak) - Riak jernih - Purulent - Encer - Hilang - Batuk - Keluar - Suara ronchi lembap atau bunyi napas garang - Nyeri subsernal - Sesak napas - Jika tidak hilang sesudah tiga ahad - Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama) (Sumber : dr.Rusepno Hasan, Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak, 1981), Virus dan kuman biasa masuk melalui “port de entry” lisan dan hidung “dropplet infection” yang selanjutnya akan menjadikan viremia/ bakterimia dengan tanda-tanda atau reaksi tubuh untuk melaksanakan perlawanan.

Faktor etiologi utama yaitu merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat pada kawasan industri. Polusi tersebut sanggup memperlambat aktifitas silia dan pagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan prosedur pertahanannya sendiri melemah. Mukus yang hiperbola terjadi akhir displasia. Sel – sel penghasil mukus di bronkhus. Selain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia.

Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menimbulkan penumpukan mukus dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari kanal nafas.

BAB III PEMBAHASAN

A. PENCEGAHAN
Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, penyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - sanggup menciptakan Anda lebih rentan terhadap bronkitis akut. Ketika dilema menjadi berat, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.

Langkah-langkah ini juga sanggup membantu menurunkan risiko bronkitis dan melindungi paru-paru secara umum:
1)    Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis kronis dan emphysema.
2)    Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda terkena virus yang menimbulkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama animo flu.
3)    Hindari keluar malam lantaran ketika malam kondisi udara masbodoh dan sangat lembab sehingga menciptakan bronkus mengalami vasokontriksi dan peningkatan produksi secret.
4)    Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya telur, susu, daging dan sebagainya.
5)    Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan sanggup membantu melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya, sanggup mengurangi risiko bronkitis.
6)    Tanyakan kepada dokter perihal pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60 tahun atau Anda mempunyai faktor risiko mirip diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan melaksanakan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin Prevnar sanggup membantu melindungi belum dewasa terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 sampai 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, mirip mereka yang mempunyai kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa nyeri atau nanah di tempat suntikan. Jika Anda mempunyai radang paru-paru atau lebih lima tahun yang kemudian menjalankan shot, dokter anda sanggup merekomendasikan bahwa Anda mendapat satu lagi.
7)    Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.
8)    Ketika praktek, menggunakan masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk menggunakan masker yang menutupi lisan dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

B. PEMBERANTASAN
Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga pasien perihal :
  • Menghindari merokok
  • Menghindari iritan lainnya yang sanggup terhirup.
  • Mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan.
  • Nutrisi yang baik.
  • Hidrasi yang adekuat

C. PENGOBATAN/ PENATALAKSANAAN
1.Tindakan suportif
2.Terapi khusus (pengobatan) :
  • Bronchodilator
  • Antimikroba
  • Kortikosteroid
  • Terapi pernafasan
  • Terapi aerosol
  • Terapi oksigen
  • Penyesuaian fisik
  • Latihan relaksasi

3.Tindakan Perawatan
Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lender
  • Berjemur dipagi hari.
  • Sering mengubah posisi.
  • Banyak minum.
  • Inhalasi
  • Nebulizer
Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, sesudah anak muntah dan hening perlu
diberikan minum susu atau makanan lain

4.  Tindakan Medis.
  • Jangan beri obat antihistamin berlebih.
  • Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bacterial
  • Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari
  • Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedatif


BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN
Masalah penyebab bronkiolitis, berdasarkan acuan ilmu kedokteran, dikatakan, utamanya yaitu virus. Adapun yang paling banyak menyerang yaitu Respiratory Syncytial Virus atau biasa disingkat RSV. Di Indonesia, ungkap Darmawan, pernah dilakukan studi untuk mengetahui secara persis kuman yang paling sering menimbulkan bronkiolitis. Namun lantaran kemampuan diagnostik di sini terbatas, belum sanggup diambil kesimpulan secara akurat.

SARAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan harus bisa melaksanakan deteksi dini komplikasi dan penyulit penyakit bronchitis, semoga sanggup mengurangi penyebran penyakit bronchitis secara meluas.

REFERENSI
http://www.epidemiologiunsri.blogspot.com

Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Bronkitis"

Posting Komentar