Sekilas Wacana Pil Kb

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PIL KB

1. Pengertian
Pil KB ialah tablet yang berisi hormon esterogen dan progesterone yang berbeda-beda pula jenis dan takarannya (Mochtar, 2002 : 268).

Kontrasepsi pil ialah alat kontrasepsi yang berbentuk tablet yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan, mengandung hormone estrogen dan progesterone. Ada tiga macam pil kontrasepsi, yaitu minipil, pil kombinasi, dan pil pascasanggama (morning after pill). Yang umum digunakan ialah pil kombinasi antara esterogen dan progesteron. Minipil yang hanya mengandung progestin takaran rendah biasanya diberikan pada ibu menyusui (hingga kira-kira 9 bulan sehabis melahirkan) (Mansjoer, 2009 : 360).

Pil KB merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri atas kombinasi esterogen dan progestin atau hanya berisi progestin saja. Hormon seks ini sanggup menekan produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi. Hormon yang dikonsumsi per oral ini juga sanggup menjadi pilihan kontrasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat (Varney.H, 2007 : 462).

Menurut Manuaba (2005), kontrasepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar perempuan sanggup mendapatkan tanpa kesulitan, dengan patrun menstruasi normal serta durasi antara 4 samapi 6 hari. Disamping durasi antara 4 samapi 6 hari masih terdapat patrun menstruasi perempuan :
1)    Wanita tergolong durasi menstruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB dengan imbas esterogen tinggi
2)    Wanita tergolong durasi menstruasi lebih dari 6 hari, memerlukan pil KB dengan imbas esterogen rendah

Menurut Guttmacher yang dikutip oleh Manuaba, alasannya ialah sangat efektif kalau dimakan berdasarkan hukum pakai, maka kontrasepsi pil ialah satu cara yang terbaik dalam perjuangan kontrasepsi pada masa kini ini. Pendapat ini didasarkan kepada hal-hal berikut :
1)    Meningginya pemakaian kontrasepsi pil pada segala usia
2)    Meningginya kepercayaan terhadap pil
3)    Menurunnya takaran esterogen dan progesteron beserta rangkaiannya
4)    Meningginya daya penerimaan dan kemudahan pengadaan
5)    Meningginya efektifitas dan menurunnya imbas samping

2. Macam Kontrasepsi Pil
1. Pil Kombinasi
a. Profil
1)    Efektif dan reversible.
2)    Harus diminum setiap hari.
3)    Pada bulan-bulan pertama imbas samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
4)    Efek samping serius sangat jarang terjadi.
5)    Dapat digunakan oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak atau belum.
6)    Dapat mulai diminum setiap ketika bila yakin sedang tidak hamil.
7)    Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui.
8)    Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

b. Jenis
1)    Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen/progesteron dalam takaran yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
2)    Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen atau progesteron dengan dua takaran yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3)    Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen atau progesteron dengan tiga takaran yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
           
c. Cara Kerja
1)    Menekan ovulasi.
2)    Mencegah implantasi.
3)    Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
4)    Pergeseran tuba tergantung sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

d. Manfaat
1)    Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir ibarat efektifitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama pemakaian).
2)    Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3)    Tidak mengganggu korelasi seksual.
4)    Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5)    Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
6)    Dapat digunakan semenjak usia sampaumur hingga menopause.
7)    Mudah tidak boleh setiap saat.
8)    Kesuburan segera kembali sehabis penggunaan pil dihentikan.
9)    Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10) Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore, dan akne.

e. Keterbatasan
1)    Mahal dan membosankan alasannya ialah harus menggunakannya setiap hari.
2)    Mual terutama pada 3 bulan pertama.
3)    Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama pada 3 bulan pertama.
4)    Pusing, nyeri payudara.
5)    Berat tubuh sedikit naik, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat justru mempunyai dampak positif.
6)    Berhenti haid (amenorea) jarang pada pil kombinasi.
7)    Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
8)    Pada sebagian kecil perempuan sanggup mengakibatkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga impian untuk berafiliasi seks berkurang.
9)    Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
10) Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual).

f. Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi mirip :
1)    Usia reproduksi.
2)    Telah mempunyai anak atau pun yang belum mempunyai anak.
3)    Gemuk atau kurus.
4)    Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
5)    Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6)    Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memperlihatkan ASI eksklusif, sedangkan semua kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
7)    Pasca keguguran.
8)    Anemia alasannya ialah haid berlebihan.
9)    Nyeri haid hebat.
10) Siklus haid tidak teratur.
11) Riwayat kehamilan ektopik.
12) Kelainan payudara jinak.
13) Kencing anggun tanpa komplikasi pad aginjal, pembuluh darah, mata, dan saraf.
14) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
15) Menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin).
16) Varises vena.

g. Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi
1)    Hamil atau dicurigai hamil.
2)    Menyusui eksklusif.
3)    Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
4)    Penyakit hati akut (hepatitis).
5)    Perokok dengan usia >35 tahun.
6)    Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg.
7)    Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing anggun >20 tahun.
8)    Kanker payudara atu dicurigai kanker payudara.
9)    Migrain atau tanda-tanda neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
10) Tidak sanggup menggunakan pil setiap hari secara teratur.

h. Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi
1)    Setiap ketika selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
2)    Hari pertama hingga hari ketujuh siklus haid.
3)    Boleh menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 hingga hari ke 14 atau tidak melaksanakan korelasi seksual hingga anda menghabiskan paket pil tersebut.
4)    Setelah melahirkan : sehabis 6 bulan pemberian ASI eksklusif, sehabis 3 bulan dan tidak menyusui, pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari).
5)    Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil sanggup segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

i. Instruksi Kepada Klien
Catatan : tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan untuk mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnya.
1)    Sebaiknya pil diminum setiap hari. Lebih baik pada ketika yang sama setiap hari.
2)    Pil yang pertama dimulai pada hari pertama hingga hari ketujuh siklus haid.
3)    Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
4)    Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada paket.
5)    Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil habis sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 ahad gres kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.
6)    Bila muntah dalam waktu 2 jam sehabis menggunakan pil, ambillah pil lain yang mungkin, dan tidak memperburuk keadaan anda. Pil sanggup diteruskan.
7)    Bila muntah dan diare berlangsung hingga 2 hari atau lebih, cara menggunakan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.
8)    Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21) segera minum pil sehabis ingat, boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari hingga sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak melaksanakan korelasi seksual hingga tlah menghabiskan paket pil tersebut.
9)    Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

j. Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
1)    Pada permulaan penggunaan pil kadang kala timbul mual, pening atau sakit kepala, nyeri payudara, serta perdarahan bercak (spotting) yang sanggup hilang sendiri. Kelainan mirip ini muncul terutama pada 3 bulan pertama penggunaan pil, dan semakin usang penggunaannya kelainan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil pada ketika hendak tidur atau pada ketika makan malam. Bila saja tetap timbul keluhan, silahkan berkonsultasi lagi ke dokter.
2)    Beberapa jenis obat sanggup mengurangi efektivitas pil mirip rifampisin, fenitoin (dilantin), barbiturat, griseofulvin, trisiklik, antidepresan, ampisilin dan penisilin, tetrasiklin. Klien yang menggunakan obat-obatan di atas untuk jangka panjang sebaiknya menggunakan pil kombinasi dengan takaran etinilestradiol 50mg atau dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi yang lain (Setyaarum, 2009 : 96-105).

2. Kontrasepsi Pil Progestin
a. Profil
1)    Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin menggunakan pil KB
2)    Sangat efektif pada masa laktasi.
3)    Dosis rendah.
4)    Tidak menurunkan produksi ASI.
5)    Tidak memperlihatkan imbas samping esterogen.
6)    Efek samping utama ialah gangguan perdarahan; perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur.
7)    Dapat digunakan sebagai sebagai kontrasepsi darurat.

b. Jenis Minipil
1)    Kemasan dengan isi 5 pil : 300 µg levonogestrel atau 350 µg noretindron.
2)    Kemasan dengan isi 28 pil : 75 µg desogestrel.

c. Cara Kerja Minipil
1)    Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid di Ovarium (tidak begitu kuat).
2)    Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
3)    Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
4)    Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

d. Efektifitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan hingga terlupa satu dua tablet atau jangan hingga terjadi gangguan gastrointestinal (muntah,diare), alasannya ialah kesannya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
1)    Jangan hingga ada tablet yang lupa.
2)    Sebaiknya tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari).

e. Keuntungan Kontrasepsi
1)    Sangat efektif bila digunakan secara benar.
2)    Tidak mengganggu korelasi seksual.
3)    Tidak mempengaruhi ASI.
4)    Kesuburan cepat kembali.
5)    Nyaman, gampang digunakan.
6)    Sedikit imbas samping.
7)    Dapat tidak boleh setiap saat.
8)    Tidak mengandung esterogen.

f. Keuntungan Nonkontraseptif
1)    Mengurangi nyeri haid.
2)    Mengurangi jumlah darah haid.
3)    Menurunkan tingkat anemia.
4)    Mencegah kanker endometrium.
5)    Melindungi dari penyakit radang panggul.
6)    Tidak meningkatkan pembekuan darah.
7)    Dapat diberikan pada penderita endometriosis.
8)    Kurang mengakibatkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi.
9)    Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah).
10) Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif kondusif diberikan pada perempuan pengidap kencing anggun yang belum menglami komplikasi.

g. Keterbatasan
1)    Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea).
2)    Peningkatan/penurunan berat badan.
3)    Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4)    Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
5)    Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat.
6)    Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kahamilan) tetapi resiko ini lebih rendah bila dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
7)    Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
8)    Tidak melindungi diri dari nanah menular seksual atau HIV/AIDS.
9)    Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu hiperbola di tempat muka), tetapi sangat jarang terjadi.

h. Yang Boleh Menggunakan Minipil
1)    Usia reproduksi.
2)    Telah mempunyai anak, atau yang belum mempunyai anak.
3)    Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
4)    Pasca persalinan dan tidak menyusui.
5)    Pasca keguguran.
6)    Perokok segala usia.
7)    Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <180 atau="" darah.="" dengan="" masalah="" mmhg="" pembekuan="" span="">
8)    Tidak boleh menggunakan esterogen atau lebih bahagia tidak menggunakan esterogen.

i. Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil
1)    Hamil atau diduga hamil.
2)    Perdarahan pervaginam yang belum terang penyebabnya.
3)    Tidak sanggup mendapatkan terjadinya gangguan haid.
4)    Menggunakan obat tuberkulosis rifampisin, atau obat untuk epilepsi fenitoin dan barbiturat.
5)    Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
6)    Sering lupa menggunakan pil.
7)    Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus.
8)    Riwayat stroke. Progestin mengakibatkan spasme pembuluh darah.

j. Waktu Mulai Menggunakan Minipil
1)    Mulai hari pertama hingga hari ke lima siklus haid. Tidak diharapkan pencegahan dengan kontrasepsai lain.
2)    Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya sehabis hari ke 5 siklus haid, jangan melaksanakan korelasi seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
3)    Bila klien tidak haid (amenorea), minipil sanggup digunakan setiap ketika asal saja diyakini tidak hamil. Jangan melaksanakan korelasi seksual selama 2 hari atau menggunakan kontrasepsi lain selama 2 hari saja.
4)    Bila menyusui antara 6 ahad hingga 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid, minipil sanggup digunakan setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan.
5)    Bila lebih dari 6 ahad pasca persalinan dan klien telah menerima haid, minipil sanggup dimulai pada hari ke 1-5 siklus haid.
6)    Minipil sanggup digunakan segera pasca keguguran.
7)    Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil, tidak perlu menunggu hingga datangnya haid beriktnya.
8)    Bila kontrasepsi yang sebelumnya ialah kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya.
9)    Bila metode kontrasepsi sebelumnya non hormonal atau ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil diberikan pada hari ke 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lainnya.
10) Bila kontrasepsi yang digunakan sebelumnya AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), minipil sanggup diberikan pada hari ke 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.

k. Instruksi Kepada Klien
1)    Minum minipil setiap hari pada waktu yang sama.
2)    Minum pil pertama pada hari pertama haid.
3)    Bila klien muntah pada waktu 2 jam setelah  menggunakan pil, minumlah pil yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melaksanakan korelasi seksual pada 48 jam berikutnya.
4)    Bila klien menggunakan pil terlambat 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam.
5)    Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut segera sehabis klien ingat dan gunakan metode pelindung hingga selesai bulan.
6)    Walaupun klien belum haid, mulailah paket gres sehari sehabis paket terakhir habis.
7)    Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid) atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk mengusut uji kehamilan.

l. Informasi Lain Yang Perlu Diperhatikan
1)    Terjadinya perubahan teladan haid merupakan hal yang sering ditemukan selama menggunakan minipil, terutama pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan teladan haid tersebut umumnya hanya bersifat sementara dan tidak hingga mengganggu kesehatan.
2)    Kadang-kadang sanggup timbul imbas samping berupa peningkatan berat badan, sakit kepala ringan dan nyeri payudara. Semua imbas samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya.
3)    Obat-obatan tertentu mirip obat untuk tuberkulosis (rifampisin) dan beberapa obat epilepsi sanggup mengurangi efektivitas minipil. Minipil tidak mencegah terjadinya nanah menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangan memilki resiko, kondom perlu digunakan.

m. Peringatan Khusus Untuk Pemakai Minipil
1)    Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu dipikirkan kemungkinan terjadi kehamilan.
2)    Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai nyeri perut hebat, maka yang pertama kali dipikirkan ialah kemungkinan kehamilan ektopik.
3)    Problem mata (kehilangan penglihatan atau kabur), nyeri kepala hebat, maka perlu dipikirkan kemungkinan terjadinya hipertensi atau problem vaskular (Setyaarum, 2009 : 106-115)

DAFTAR PUSTAKA

1.    Azwar, Saifuddin, 2010, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 155-157
2.    BKKBN, 2011, Pasutri Jarang Pake Kontrasepsi BKKBN Turunkan 35 Ribu Bidan,http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=wanita-usia-subur-wus, diakses tanggal 20 Januari 2013
25. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung : 147
26. Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta : 93-98
27. Syaifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Pelayanan Mudah Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : MK-29
28. Varney, Helen, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Jakarta :462-465
29. Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 534






Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Wacana Pil Kb"

Posting Komentar