Sekilas Perihal Penyakit Sifilis

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT SIFILIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sifilis merupakan penyakit benjol menular seksual (IMS) yang menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Penyakit sifilis tidak sanggup diabaikan, lantaran merupakan penyakit berat yang bila tidak terawat sanggup menyerang hampir semua alat tubuh, sepertikerusakan sistem saraf, jantung, tulang, dan otak. Selain itu perempuan hamil yang menderita sifilis sanggup juga menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang sanggup menyebabkan penyakit bawaan dan kematian. Bahkan pada sifilis stadium lanjut terdapat suatu lubang (gumma) yang sanggup timbul di langit-langit mulut. Maka istilah untuk penyakit ini yaitu “raja singa” sangat sempurna lantaran keganasannya.


1.2 Tujuan
           
Untuk mengetahui gejala-gejala dari penyakit sehingga masyarakat sanggup mengantisipasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu makalah ini juga sanggup menjadi materi bacaan bagi akademik.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor Agent
Faktor penyebab atau timbulnya penyakit disebabkan oleh spirochetha Treponema pallidium.

2.2 Faktor Host
·         Melakukan kekerabatan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis, jika    tidak (pernah) melaksanakan kekerabatan seksual aktif dengan penderita sifilis maka beliau tidak akan punya resiko terkena penyakit ini.
·         Ibu menderita sifilis dikala sedang mengandung kepada janinnya lewat transplasental
·         Lewat transfusi darah dari darah penderita sifilis.
·         Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, kawasan dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.

2.3 Faktor Environment
Faktor lingkungan yang menghipnotis terjadinya penyakit tersebut yaitu lantaran adanya kawasan lokalisasi yang telah ada pada tiap kota sehingga aneka macam perempuan maupun laki-laki terserang penyakit menular seksual lantaran seringnya berganti-ganti pasangan. Selain itu faktor lainnya yaitu kurangnya kebersihan diri pada dikala pasangan melaksanakan kekerabatan seksual.

2.4 Port of Entry and Exit
Untuk mencegah supaya biar tidak tertular penyakit sifilis yaitu dengan cara menutup pintu masuk dan keluar memakai alat pelindung mirip kondom pada dikala mau melaksanakan kekerabatan seksual.

2.5 Transmisi
Melalui kontak eksklusif antara orang yang menderita penyakit sifilis.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pencegahan
·         Tidak berganti-ganti pasangan
·         Berhubungan seksual yang aman: selektif menentukan pasangan dan mempraktikkan protective sex.
·         Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi.

3.2 PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit ini dengan cara menutup kawasan lokalisasi yang ada biar tingkat penularannya semakin berkurang. Selain itu dilakukan perawatan pada penderita dengan menawarkan obat anti biotik mirip penicilin untuk mencegah terjadinya benjol yang berlanjut.
      
3.3 PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN
Medis:
Pengobatan dimulai sedini mungkin, makin dini akibatnya makin baik. Pada sifilis laten terapi bermaksud mencegah proses lebih lanjut.
Selama belum sembuh penderita dihentikan bersanggama
Pengobatannya memakai penisilin dan antibiotik lain.
a. Penisilin:
Untuk klien yang mengalami sifilis awal- primer, sekunder atau laten lamanya kurang 1 tahun, obati sbb:
(1). Pastikan klien pernah tercatat nonreaktif RPR atau VDRL dalam tahun-tahun        terakhir. Bila tidak, obati klien mirip pengidap sifilis, selama lebih 1 tahun.
(2). Berikan 2,4 MU penisilin G benzaten per IM dalam takaran tunggal sesuai pengobatan standar.

Untuk sifilis yg berlangsung lebih dr 1 tahun , berikan 2,4 MU penisilin G benzaten, IM, dlm 3 takaran , berikan dg interval 1 minggu.

b. Antibiotik yang lain:untuk klien yg alergi penisilin.
Tetrasiklin 4x 500 mg/ hari
Eritromisin 4 x 500 mg
Doksisiklin 2x100mg / hari
Lama pengobatan 15 hari bagi S I dan S II, 30 hari bagi Stadium laten.

Tindak Lanjut:
Lakukan penilaian TSS VDRL 1 bulan sehabis pengobatan selesai, jika:
Titer turun   : tidak diberikan pengobatan lagi
Titer naik     : pengobatan ulang
Titer menetap: tunggu 1 bulan lagi

Satu bulan sesudahnya:
Titer turun   : tidak diberikan pengobatan
Titer naik atau tetap : pengobatan ulang
           
Kriteria sembuh jika:
lesi telah menghilang
kelenjar getah bening tidak teraba,VDRL Negatif

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Sifilis yaitu penyakit benjol menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh kuman Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya sanggup menyerang hampir semua alat tubuh, sanggup ibarat banyak penyakit, memiliki masa laten, dan sanggup ditularkan dari ibu ke janin. Contohnya Gumma ,gigi hutchinson dan snuffle nose merupakan salah satu dari manifestasi kelainan pada gigi dan lisan yang disebabkan oleh penyakit sifilis.T.pallidum. Penyebab sifilis sanggup ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui kekerabatan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga sanggup ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Kaprikornus Anda tidak sanggup tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau kawasan duduk WC.

             
4.2 SARAN
Berdasarkan pemaparan diatas wacana SIFILIS, maka penulis ingin menawarkan saran berupa masukan-masukan kepada seluruh mahasiswa STIKES ICME JOMBANG serta masyarakat luas umumnya biar sanggup lebih memahami mengenai pentingnya menjaga kesehatandan kebersihan mulai dari hal-hal yang kecil, awalilah dari diri sendiri dan lakukanlah semenjak saatini.

           
DAFTAR PUSTAKA

1.    Djuanda adhi,dkk.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. edisi IV. Jakarta : 2005
2.    A.Price Silvia dan m.Wilson Lorraine, 2006.Patofisiologi.edisi 6.EGC: Jakarta
3.    Mansjoer arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edsi III. Media Aesculapius Fakultas Kedoketran Universitas Indonesia : Jakarta
4.    Rani A azis,dkk, 2005. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
5.    Sudoyo Aru W, 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
6.    http://www.google.com http://www.medicastore.com


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Penyakit Sifilis"

Posting Komentar