ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes SEKILAS TENTANG ULKUS MOLLE
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ulkus mole termasuk golongan penyakit yang ditularkan melalui relasi seksual, ditetapkan sesuai dengan postulat KOCH sehabis kuman ditemukan oleh DUCREY pada tahun 1889. Penyakit ini lebih banyak terdapat pada daerah-daerah dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Laporan-laporan hanya tiba dari beberapa negara yang sudah berkembang, lantaran kesukaran menemukan penyebabnya. Karena kurangnya akomodasi diagnostik, sering terjadi salah diagnosis secara klinis sebagai sifilis stadium pertama. CHAPEL dkk. (1977) hanya sanggup menemukan H.ducreyi pada sepertiga jumlah kasus yang secara klinis dibentuk diagnosis sebagai ulkus mole.
1.2 Tujuan masalah
1) Untuk mengetahui pengertian Ulkus Mole
2) Untuk mengetahui penularan pada Ulkus Mole
3) Untuk mengetahui cara penanganan / pengobatan ulkus mole
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 faktor agent
Ulkus mole yaitu penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophillus ducreyi) dengan tanda-tanda klinis yang berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan sering disertai pernanahankelenjar getah bening regional. Berikut gambar Haemophilus ducreyi dibawah mikroskop cahaya
2.2 faktor host
Hanya mengenai orang remaja yang aktif. Lebih banyak pada pria. Pembesaran kelenjar limfa inguinal tidak multipel, terjadi pada 30% kasus yang disertai radang akut. Kelanjar kemudian melunak dan pecah dengan membentuk sinus yang nyeri disertai tubuh panas. Diagnosis ditegakkan menurut anamnesa, tanda-tanda klinis yang khas dan investigasi pribadi materi ulkus yang diberi pewarnaan gram.
2.3 faktor envinanment
Penyakit ini bersifat endemik dan tersebar di kawasan tropik dan subtropik, terutama di kota dan pelabuhan.
2.4 port of entry and exit
Lokalisasi ulkus pada: preputium, glans, penis korpus penis, frenulum (pada penderita pria) vulva, clitoris, cervix, anus (pada penderita wanita). Penyakit ini ditularkan secara pribadi melalui relasi seksual, selain di kawasan genetalia sanggup juga terjadi inokulasi H. Ducreyi di jari, verbal dan dada. Pada tempat masukna mikro organisme terbentuk ulkus yang khas.
2.5 transmisi
Perbaikan tingkat ekonomi mempengaruhi berkurangnya frekuensi penyakit ini di negara-negara yang lebih maju. Tidak melalukan relasi seks yang berganti-ganti pasangan dan tetap waspada pada tenaga kesehatan yang sedang menangani kasus ulkus mole tersebut.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pencegahan
Gunakan kondom dengan cara yang benar dan jikalau ada kulit yang menutupi kepala penis maka sebaiknya dihilangkan (disunat/khitan) untuk mengurangi resiko terjangkit. Lebih baik lagi untuk pencegahan, jangan berganti-ganti pasangan seks lantaran penyakit ini banyak terjadi pada praktek-praktek prostitusi. Menghindari dari relasi seks bebas, membersihkan alat genetalia sebelum terjadinya inkubasi di kawasan genetalia atau memotong rambut kemaluan semoga tidak terjadi penumpukan organisme untuk melakkukan penetrasi epidemis.
3.2 Pemberantasan
1) Segera pergi dokter untuk di obati
2) Ikuti saran dokter
3) Jangan berhubunganseks selama dalam pengobatan IMS
4) Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah)
3.3 Pengobatan
1. Obat sistemik
1) Azitromycin 1 gr, oral, single dose.
2) Seftriakson 250 mg takaran tunggal, injeksi IM.
3) Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
4) Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
5) Amoksisilin + asam klavunat 3x125 mg selama 7 hari.
6) Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.
7) Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.
2. Obat local
Kompres dengan larutan normal salin (NaCl 0,9%) 2 kali sehari selama 15 menit.4
3. Aspirasi nanah transkutaneus dianjurkan untuk bubo yang berukuran 5 cm atau lebih dengan fluktuasi ditengahnya.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Ulkus mole yaitu penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophillus ducreyi) dengan tanda-tanda klinis yang berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan sering disertai pernanahankelenjar getah bening regional.
Diagnosa terutama berdasar adanya tanda-tanda klinik yang khas.Diagnosa niscaya berdasar diketemukannya bakteri H. ducreyi. Penyakit ini ditularkan secara pribadi melalui relasi seksual, selain di kawasan genetalia sanggup juga terjadi inokulasi H. Ducreyi di jari, verbal dan dada. Pada tempat masukna mikro organisme terbentuk ulkus yang khas.
B. Saran
1) Disarankan kepada semua pihak yang membaca makalah ini, semoga sanggup hendaknya makalah ini dijadikan landasan pengetahuan dalam pelaksanaan perawatan mata.
2) Penulis berharap semoga para pembaca dan penulis khususnya, sanggup menambah pengetahuan yang lebih mendalam dan saangat berarti.
3) Agar kita terhindar dari aneka macam jenis penyakit menular seksual dengan setia pada pasangan kita masing – masing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Judanarso, Jubianto. 2002. Ulkus Mole. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ketiga hal. 396-400. FK UI, Jakarta.
2. Martodiharjo, Sunarko. dkk. 2004. Ulkus Mole (chancroid). Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. RSU dr.Soetomo hal. 203-207. Surabaya.
0 Response to "Sekilas Wacana Ulkus Molle"
Posting Komentar