Ruptura Uteri Dalam Kehamilan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
RUPTURA UTERI dalam KEHAMILAN
Selayang Pandang
Ruptura uteri dalam kehamilan merupakan komplikasi yang bersifat katastropik dengan morbiditas maternal dan fetal yang tinggi , namun jarang terjadi. Sejumlah faktor meningkatkan resiko terjadinya ruptura uteri , namun bahkan pada kelompok resiko tinggi, angka kejdian ruptura uteri sangat rendah.
Gejala dan tanda awal ruptura uteri tidak spesifik sehingga diagnosis sulit ditegakkan dan kadang kala menimbulkan tindakan definitif yang terlambat. Sejak diagnosa ditegakkan hingga tindakan, hanya tersedia waktu 10 – 30 menit sebelum morbiditas janin menjadi tak terelakkan. Morbiditas janin terjadi tanggapan perdarahan dan atau anoksia janin. Tanda yang tak terang dan terlambat menimbulkan kejadian ruptura uteri ini merupakan episode yang sangat mencemaskan.
Batasan
Ruptura uteri dalam kehamilan yakni kejadian yang jarang dan membahayakan jiwa ibu dan atau anak. Dehisensi jaringan parut uterus jarang berlangsung secara total sehingga tidak terjadi perdarahan
Dehisensi jaringan parut uterus yang terjadi secara total menimbulkan :
  1. Perdarahan uterus yang masif
  2. Gawat janin
  3. Protrusi atau ekspulsi plasenta dan atau janin kedalam rongga abdomen
  4. Tindakan sectio caesar cito dan histerorafi atau histerektomi
Angka kejadian dan Faktor resiko
Meta-analisa dari 20 data penelitian semenjak 1976 – 2009 menunjukkan bahwa angka kejadian ruptura uteri yakni 1 : 1536 persalinan ( 0.07%). Dari data yang terbatas, terdapat data bahwa angka kejadian ruptura uteri impulsif pada uterus yang utuh 1 : 8434 kehamilan (0.012%)
Kelainan kongenital uterus, multiparitas, riwayat miomektomi dan riwayat persalinan dengan sectio caesar, makrosomia, induksi persalinan, persalinan dengan instrumen dan trauma uterus yakni faktor yang meningkatkan resiko ruptura uteri
Faktor kehamilan yang meningkatkan resiko ruptura uteri
  • Grabde multipara ( persalinan impulsif dengan janin viabel lebih dari 6 kali)
  • Usia ibu
  • Plasentasi (akreta, perkreta dan inkreta serta solusio plaenta
  • Kehamilan di cornu
  • Regangan hiperbola ( hidramnion, gemeli)
  • Distocia ( makrosomia, panggul sempit )
  • Invasi trofoblas pada miometrium (mola hidatidosa, choriocarcinoma)
  • Induksi persalinan
  • Partus macet
Penanganan obstetri:
  • Instrumentasi (ektstraksi cunam)
  • Manipulasi intrauterin (versi luar dan versi ekstraksi, distosia bahu, plasenta manuil) )
  • Tekanan fundus uteri
Trauma uterus eksklusif
  • Kecelakaan kemudian lintas
  • Luka tusuk

Sumber https://reproduksiumj.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Ruptura Uteri Dalam Kehamilan"

Posting Komentar