Gangguan Volume Cairan Amnion

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
EMBRIOLOGI KAVUM AMNION
Amnion : selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke 8 pasca konsepsi dan membentuk kantung kecil yang menutupi permukaan dorsal ‘embryonic disc”. Secara sedikit demi sedikit menyelubungi embrio yang tumbuh.
Cairan amnion : cairan yang berada dalam kavum amnion

 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION
DINAMIKA CAIRAN AMNION
Pengaturan volume cairan amnion ialah proses dinamis yang mencerminkan keseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan


PRODUKSI CAIRAN :
Pada usia < 8 minggu, cairan amnion dihasilkan oleh transudasi cairan melalui amnion dan kulit janin
  • Pada usia 8 minggu, janin mulai menghasilkan urine yang masuk kedalam rongga amnion. Urine janin secara cepat menjadi sumber utama produksi cairan amnion. Saat menjelang aterm, janin menghasilkan 800 – 1000 ml urine
  • Paru janin menghasilkan sejumlah cairan ± 300 ml per hari dikala aterm, namun sebagian besar ditelan sebelum masuk ruang amnion.

 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION
ABSORBSI CAIRAN :
  • Pada usia kehamilan < 8 minggu, cairan amnion transudatif direabsorbsi secara pasif
  • Pada usia kehamilan 8 minggu, janin mulai melaksanakan proses menelan. Proses ini secara cepat akan menjadi prosedur utama absorbsi cairan amnion. Menjelang aterm, melalui proses menelan terjadi absorbsi cairan sebesar 500 – 100 mL per hari
  • Absorbsi cairan amnion dalam jumlah sedikit juga terjadi melalui selaput amnion dan masuk kedalam pemikiran darah janin. Menjelang aterm , jalur ini melaksanakan absorbsi sebesar 250 ml.
  • Sejumlah kecil cairan amnion melintas membran amnion dan masuk ke pemikiran darah ibu sebesar 10 ml per hari pada usia kehamilan menjelang aterm.

PERUBAHAN VOLUME CAIRAN AMNION SELAMA KEHAMILAN :  Pada usia kehamilan 34 minggu, volume cairan amnion mencapai maksmial ( 750 -800 mL) dan sehabis itu akan menurun sehingga pada usia kehamilan 40 minggu, volume cairan amnion ± 600 ml. Dan melewati usia 40 minggu, jumlah cairan amnion akan terus menurun.  selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION  
FUNGSI dan PERANAN CAIRAN AMNION
  1. Sebagai pelindung bagi janin terhadap stress berat darim luar
  2. Melindungi talipusat dari tekanan
  3. Memungkinkan pergerakan janin secara bebas sehingga mendukung perkembangan sistem muskuloskeletal janin
  4. Berperan dalam perkembangan paru janin
  5. Melumasi kulit janin
  6. Mencegah korioamnionitis pada ibu dan benjol janin melalui sifat bakteriostatik
  7. Membantu mengendalikan suhu badan janin
PENGUKURAN VOLUME CAIRAN AMNION
 
 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNIONPemeriksaan dengan ultrasonografi ialah metode akurat untuk memperkirakan volume cairan amnion dibandingkan pengukuran tinggi fundus uteri .
Penentuan AFI amniotic fluid index ialah metode semikuantitatif untuk memperkirakan volume cairan amnion.

 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION  
AFI adalah jumlah dari kantung amnion vertikal maksimum dalam cm pada masing-masing empat kuadran uterus. AFI normal pada usia kehamilan lebih dari 20 ahad : 5 – 20 cm

ARTI KLINIK VOLUME CAIRAN AMNION Volume cairan amnion merupakan penanda kesehatan janin
  • Volume cairan amnion normal memperlihatkan bahwa perfusi uteroplasenta dalam keadaan memadai.
  • Jumlah volume cairan amnuion absurd berkaitan dengan “outcome”perinatal yang buruk

OLIGOHIDRAMNION  

Batasan: jumlah cairan amnion yang kurang dari normal (kurang dari 300 ml) Angka kejadian: 5 – 8% kehamilan
Diagnosis :
  • Kecurigaan terjadinya oligohidramnion kalau tinggi fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan
  • Ultrasonografi :
    • Jumlah cairan amnion < 300 ml
    • Ukuran kantung amnion vertikal ≥ 2 cm tidak ada
    • AFI < 95 persentile untuk usia kehamilan tertentu
    • Pada kehamilan aterm AFI < 5 cm
PENYEBAB :

  • ABSORBSI KURANG atau KEHILANGAN CAIRAN MENINGKAT
    • Ketuban Pecah Dini (50% masalah oligohidramnion)
  • PENURUNAN PRODUKSI AMNION
  • Kelainan kongenital ginjal (agenesis ginjal, displasia ginjal) dan paparan terhadap ACE inhibitor yang akan menurunkan output ginal janin
  • Obstruksi orifisium urethra eksterna janin
  • Insufisiensi uteroplasenta (solusio plasenta, preeklampsia, sindroma postmaturitas) menurunkan perfusi ginjal dan produksi uribne
  • Infeksi kongenital – Defek jantung janin – NTD’s, sindroma twin to twin tranfusion,efek obat NSAID.
PENATALAKSANAAN:
  • Pilihan terapi pada masa antepartum sangat teerbatas, kecuali kalau ditemukan defek struktural yang mengindikasikan untuk dilakukan pembedahan janin intrauterin
  • Penentuan dikala persalinan tergantung pada usia kehamilan – etiologi dan kesehatan janin.
  • Selama proses persalinan, diberikan infus larutran kristaloid kedalam cavum amnion semoga sanggup
    • Memperbaiki contoh denyut jantung janin
    • Menurunkan kejadian bedah SC
    • Meminimalisir resiko sindroma aspirasi mekonium

PROGNOSIS :
Oligohidramnion berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas pada semua usia kehamilan


KOMPLIKASI:

  • Amniotic Band Syndrome menyebabkan deformitas janin (amputasi atau deformitas muskuloskeletal)) a.l Clubfoot atau sindroma Potter
 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION
 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION
 selaput tipis pada hasil konsepsi yang terbentuk mulai hari ke  GANGGUAN VOLUME CAIRAN AMNION
SINDROMA POTTER :
Sindroma Potter sanggup berbentuk “clubbed feet”, Hipoplasia Pulmonal dan kelainan kranium yang terkait dengan oligohidramnion

POLIHIDRAMNION
Batasan: Jumlah cairan amnion lebih dari normal
Angka Kejadian: 0.5 – 1.5% seluruh kehamilan
Diagnosis:
  • Kecurigaan terjadinya polihidramnion ditegakkan kalau tinggi fundus uteri lebih dari yang dibutuhkan untuk usia kehamilan tertentu
  • Ultrasonografi :
    • volume air ketuban > 2 liter
    • Kantung vertikal tungal > 10 cm
    • AFI > 20 cm pada kehamilan aterm atau > 95 persentil untuk usia kehamilan tertentu
PENYEBAB:
  1. Idiopatik (50 – 60% kasus)
  2. Penyebab maternal :
    1. isoimunisasi yang menyebabkan hidrop fetalis imune
    2. Diabetes Melitus
  3. Penyebab janin (10 – 15%):
    1. Hidrop fetalis non imune
    2. Defek jantung
    3. Kehamilan kembar
    4. Kelainan anatomis : obstruksi jalan masuk intestin, deformitas paru, gangguan proses menelan (akalasia, obstruksi esopagus, fistula trakeoesopagus,kelainan SP
    5. Diabetes insipidus
  4. Penyebab plasenta (jarang) : korioangioma plasta

PENATALAKSANAAN
  • Pilihan penatalaksanaan antepartum amat terbatas.
  • Obat NSAID menyebabkan penurunan produksi urine janin namun sanggup menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus Bottali
  • Amniosentesis menawarkan hasil yang sementara
  • Pada dikala intrapartum, amniotomi terkendali sanggup menurunkan angka kejdian dekompresi mendadak (solusio plasenta, prolapsus talipusat)
KOMPLIKASI :
  • Regangan rahim hiperbola sanggup menyebabkan dispnea – edema tungkai bawah – edema vulva
  • Selama persalinan, hidramnion sanggup menyebabkan :
    • Kelainan letak,
    • Gangguan proses persalinan atau
    • Perdarahan pasca salin.

Sumber https://reproduksiumj.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Gangguan Volume Cairan Amnion"

Posting Komentar