ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
PJT - Pertumbuhan Janin Terhambat ialah gangguan pertumbuhan janin dibawah standar normal. Secara spesifik dinyatakan bahwa pada PJT : berat tubuh janin kurang dari 10th persentil untuk usia kehamilan atau lingkar abdomen kurang dari 2.5th persentil
ETIOLOGI
Ibu menderita Penyakit Jantung.
Berada di kawasan pegunungan tinggi.
Kehamilan kembar.
Masalah plasenta.
Preeklampsia – eklampsia.
Kelainan kongenital atau kromosomal .
Infeksi yang terjadi pada masa kehamilan (rubella – sitomegalovirus dan sifilis
FAKTOR RESIKO
Alkoholisme
Pecandu obat
Tekanan darah tinggi / Penyakit jantung
Malnutrisi
Merokok
70% bayi yang lahir dengan berat dibawah 10th percentile untuk usia kehamilan secara konsitusional tergolong kecil ; 30% sisanya disebabkan oleh keadaan patologis.
PJT SIMEtRIK DAN ASIMETRIK
PJT simetrik : Pertumbuhan kepala dan tubuh tidak memadai. Perbandingan lingkar kepala dan lingkar abdomen masih normal, namun secara keseluruhan lingkar abdomen dan lingkar kepala kurang dari normal.
PJT asimetrik :
Umumnya terjadi pada kehamilan lanjut dan sebagian besar energi dipakai untuk pertumbuhan dan perkembangan organ vital (otak dan jantung). Jenis ini umumnya disebabkan oleh insufsiensi plasenta.
PJT meningkatkan resiko :
- Aspirasi mekonium
- Asfiksia
- Polisitemia
- Hipoglikemia
- Retardasi mental.
Gambar 1: Grafik Lingkar kepala rata-rata (hijau) dengan 5th (merah) dan 95th (biru) persentil antara kehamilan 16 – 40 minggu
Gejala PJT asimetrik :
Ø kepala normal
Lingkaran abdomen kecil (ukuran hepar yang kecil)
Tungkai yang kurus (masa otot ↓)
Kulit keriput ( lemak subkutis ↓)
Bila penyebab PJT asimetrik berlangsung usang maka janin akan kehilangan kemampuan untuk melaksanakan kompensasi → terjadi PJT simetrik.
Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan kepala akan berdampak besar terhadap proses tumbuh kembang anak nantinya.
PJT patut diduga kalau ukuran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan → konfirmasi dengan investigasi ultrasonografi.
Keterangan gambar 2:
- (atas) Biometri BPD yang ditandai dengan x …………….x serta lingkar kepala.
- (tengah) lingkar abdomen
- (bawah) Biometri Panjang Femur yang ditandai dengan x ……….x
TERAPI
PJT meningkatkan resiko janjkematian janin sehingga kalau terdapat dugaan PJT maka ibu hamil harus mendapat pengawasan yang ketat.
Tirah baring.
Pemeriksaan ultrasonografi serial untuk melihat :
- Pertumbuhan janin .
- Aliran darah plasenta (color doppler velocimetry).
- Volume Cairan amnion .
Pemeriksaan trombosit dan fungsi hepar.
Ibu diminta untuk menghitung gerakan janin.
Penilaian mencakup rasio lingkar kepala : lingkar abdomen ( HC : AC ).
Pada kehamilan 20 – 36 ahad rasio tersebut akan turun secara konsisten sebesar 1.2 hingga 1.0.
Pada janin dengan PJT-simetrik → rasio akan normal ; dan pada janin dengan PJT asimetrik rasio akan meningkat
Penilaian PJT antara lain rasio lingkar kepala : lingkar abdomen ( HC : AC ).
Pada janin dengan PJT-simetrik → rasio akan normal ; dan pada janin dengan PJT asimetrik rasio akan meningkat
Penentuan pedoman darah plasenta dengan “color doppler velocimetry”
Gambar 3: “Collor Doppler Velocimetry”
DOPPLER ULTRASONOGRAFI
Doppler ultrasonografi arteri umbilikalis dipakai untuk menilai resistensi vaskular plasenta.
Gelombang normal memperlihatkan bahwa janin yang kecil lebih cenderung ialah janin yang mengalami Kecil Masa Kehamilan (SGA- ‘small for gestasional age’ ) akhir gangguan fungsi plasenta (gambar 2 atas)
Reduksi atau hilangnya pedoman end-diastolic memperlihatkan bahwa janin berhadapan dengan resiko hipoksia dan hilangnya citra pedoman end-diastolic memperlihatkan bahwa janin yang mengalami PJT akan mengalami resiko janjkematian intrauterin (gambar 4 c dan d ).
Pemeriksaan doppler ultrasonografi pada pedoman cerebral otak juga memperlihatkan info yang baik mengenai keadaan janin (gambar 2). Janin yang mengalami PJT akan meredistribusi pedoman darah dari organ non-vital ke organ vital menyerupai otak sebagai respon atas hipoksia yang terjadi.
Gambar 4 : Pemeriksaan Doppler Ultrasonografi pada talipusat yang memperlihatkan (a) normal (b) reduksi (c) mangkir dan (d) pedoman reversed end – diastolic. Absen dan pedoman reversed end – diastolic berkaitan dengan gawat janin akhir gangguan pada plasenta.
Mengingat bahwa kecacatan doppler umbilikus ialah kelainan yang pertama kali terlihat maka investigasi Doppler sanggup dipakai sebagai alat untuk skrining yang sanggup dilanjutkan dengan investigasi KTG – kardiotokografi dan profil biofisikal.
Dampak PJT :
- Anomali janin
- Asfiksia perinatal
- Persalinan operatif
- Kematian perinatal
- Hipoglikemia dan hipokalsemia neonatal
- Enterokolitis nekrotikan
- “longterm handicap”
- Peningkatan bencana diabetes non-insulin dependent dan penyakit jantung koroner
Gambar 5 : Usia kehamilan dan AFI (amniotic Fluid index)
Kombinasi OLIGOHIDRAMNION dan PJT akan memperlihatkan outcome kehamilan yang jelek dan dianjurkan untuk segera mengakhiri kehamilan terutama kalau usia kehamilan > 36 minggu. Sumber https://reproduksiumj.blogspot.com/
0 Response to "Pertumbuhan Janin Terhambat"
Posting Komentar