Model Pembelajaran Jigsaw

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Model Pembelajaran Jigsaw

A.    Pengertian
Jigsaw yaitu tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari bahan yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memperlihatkan dan mengajarkan bahan tersebut kepada kelompoknya.Pada  model pembelajaran jigsaw  ini keaktifan siswa (student centered)  sangan dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa kelompok berguru yang heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dengan memakai contoh kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok andal yang dibuat dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa biar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk lalu dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok andal untuk berdiskusi dan membahas bahan yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, kiprah guru yaitu mefasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok andal biar gampang untuk memahami bahan yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok lalu kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada sobat sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada dikala pertemuan di kelompok ahli.Para kelompok andal harus bisa untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan dikala melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal.  Kunci tipe Jigsaw ini yaitu interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memperlihatkan info yang diperlukan. Artinya para siswa harus mempunyai tanggunga jawab dan kolaborasi yang kasatmata dan saling ketergantungan untuk mendapat info dan memecahkan problem yang biberikan.

B.  Langkah- Langkah  dalam metode jigsaw

Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur menyerupai gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu:

1.   Awal acara pembelajaran
a. Persiapan
1. Melakukan Pembelajaran Pendahuluan
Guru sanggup menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut.
2. Materi
Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bab pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep bahan pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.
3. Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan Ahli
Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosialnya
4. Menentukan Skor Awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai simpulan siswa secara individual pada semester sebelumnya.


      2. Rencana Kegiatan
1. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan tetapkan anggota andal yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
2. Anggota andal dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.
3. Siswa andal kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya.
4. Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang meliputi semua topik.
5. Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.

3. Sistem Evaluasi
Dalam penilaian ada tiga cara yang sanggup dilakukan:
1. Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik.
2. Membuat laporan berdikari atau kelompok.
3. Presentasi
Materi Evaluasi
- Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh mahasiswa.
- Proses berguru yang dilakukan oleh mahasiswa.

C.    Kelebihan
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok andal yang bertugas menjelaskan bahan kepada rekan-rekannya
2. Pemerataan penguasaan bahan sanggup dicapai dalam waktu yang lebih singkat
3. Metode pembelajaran ini sanggup melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.


D.    Kelemahan
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
1. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi problem ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan biar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu klarifikasi dari tenaga ahli. Kemudian gres mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.
2. Siswa yang mempunyai kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan bahan apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus menentukan tenaga andal secara tepat, lalu memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, biar bahan sanggup tersampaikan secara akurat.
3. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai membuat suasana kelas yang menggairahkan biar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
4. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Model Pembelajaran Jigsaw"

Posting Komentar