ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Vaginosis Bakterial Vaginosis Bakterial – VB seringkali disebut sebagai vaginal bacteriosis 1 ialah penyakit pada vagina yang disebabkan oleh bakteri. Oleh CDC-centre of disease control tidak dimasukkan kedalam golongan IMS-Infeksi Menular Seksual 2 . VB disebabkan oleh gangguan kesimbangan tanaman basil vagina dan seringkali dikacaukan dengan benjol jamur (kandidiasis) atau benjol trikomonas 3,4
Gejala & Tanda
Gejala utama VB ialah keputihan sejenis yang aneh (terutama pasca sanggama) dengan bau tidak sedap.5
Cairan keputihan berada di dinding vagina dan tidak disertai iritasi, nyeri atau eritema.
Tak menyerupai halnya dengan keputihan vagina normal, keputihan pada VB jumlahnya bervariasi dan umumnya menghilang sekitar 2 ahad sebelum haid.
Etiologi
Pada vagina normal, terdapat sejumlah mikroorganisme ; diantaranya ialah Lactobacillus crispatus dan Lactobacillus jensenii.
Laktobasilus ialah spesies penghasil hidrogen peroksidase yang bisa mencegah pertumbuhan mikroorganisme vagina lain. Mikroorganisme yang terkait dengan VB sangat bermacam-macam dan diantaranya ialah Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides, dan Mycoplasma
Perubahan dalam tanaman vagina normal antara lain ialah berkurangnya laktobasilus akhir penggunaan antibiotika atau gangguan keseimbangan pH sehingga terjadi pertumbuhan hiperbola dari basil lain.
Meskipun VB berafiliasi dengan aktivitas seksual, tidak ada bukti terang mengenai adanya penularan seksual. Pada pasien yang tidak mempunyai acara seksual aktif sanggup pula terjadi VB. VB merupakan gangguan keseimbangan biologi dan kimiawi dari flora normal vagina. Penelitian final meneliti kekerabatan antara pengobatan pasangan seksual dan eradikasi VB berulang. Ibu hamil dan perempuan dengan IMS mempunyai resiko tinggi menderita VB. Kadang-kadang VB terjadi pada pasien pasca menopause. Anemia defisiensi zat besi merupakan prediktor berpengaruh adanya VB pada ibu hamil.7
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis VB harus dilakukan hapusan vagina yang selanjutnya diperiksa mengenai : - Bau khas “fishy odor” pada preparat basah yang disebut sebagai “whiff test” yang dilakukan dengan meneteskan potassium hydroxide-KOH pada microscopic slide yang sudah ditetesi dengan cairan keputihan.
- Hilangnya keasaman vagina. Seperti diketahui, bahwa untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri, pH vagina berkisar antara 3.8 – 4.2. Pemeriksaan dengan kertas lakmus yang mengatakan adanya pH > 5 mengatakan terjadinya VB.
- Adanya clue cells . Cara investigasi ialah dengan meneteskan larutan NaCl pada microscop slide yang telah dibubuhi dengan cairan keputihan. Clue cell adfalah sel epitel yang dikelilingi oleh bakteria
“Clue Cell”
Diagnosa Banding :
- Keputihan normal.
- Kandidiasis (infeksi jamur).
- Trikomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
GAMBARAN KLINIK
Diagnosa VB atas dasar Kriteria Amsel:9 - Cairan vagina berwarna putih kekuningan, encer dan homogen
- Clue cells pada pemeriksaan mikroskopik
- pH vagina >4.5
- Whiff Test nyata (bau bau timbul sesudah pada cairan vagina diteteskan larutan KOH - potassium hydroxide
Pengecatan Gram
Alternatif diagnosis ialah dengan melaksanakan pengecatan gram pada hapusan vagina dengan kriteria Hay/Ison atau Kriteria Nugent.10
Kriteria Hay/Ison : (Hay et al., 1994)
- Grade 1 (normal) : predominasi dari morfotipe laktobasilus
- Grade 2 (intermediate) : Flora adonan dengan sejumlah kecil laktobasilus dan Gardnerella dan Mobiluncus
- Grade 3 (vaginosis bakterial) : predominasi dari Gardnerella dan atau morfotipe Mobiluncus. Latobasilus minimal atau tak ditemukan
- Skore 0 – 3 , diagnosis VB negatif
- Skore 4 – 6 , intermediate
- Skore > 7 , diagnosis VB positif
Penelitian terbaru12 membandingkan antara pengecatan gram dengan kriteria Nugent dan Hibridisasi DNA Affirm VPIII dalam penegakkan diagnosa VB.
Test Affirm VPIII dapatb mendeteksi 93% sediaan vagina yang nyata VB melalui investigasi pengecatan Gram.
Sensitivitas Affirm VPIII test ialah 87.7% dan spesifisitas nya 96% dan sanggup dipakai untuk penegakkan diagnosa VB secara cepat pada penderita VB.
Terapi
Antibiotika Metronidazole atau clindamycin peroral atau lokal ialah trerapi yang efektif13 Namun angka kekambuhan juga cukup tinggi 6
Regimen medikamentosa umum ialah Metronidazol 500 mg 2 dd 1 (setiap 12 jam) selama 7 hari14 Dosis tunggal tidak dianjurkan oleh efektivitasnya erendah.
Tidak diharapkan terapi pada pasangan seksual.
Komplikasi
Meningkatnya kepekaan terhadap IMS termasuk benjol HIV dan komplikasi pada ibu hamil.
Epidemiologi
Diperkirakan 1 dari 3 perempuan terjangkit dengan VB dalam satu episode kehidupan mereka 18
Rujukan
- ^ "Vaginal Infections — How to Diagnose and Treat Them: Bacterial Vaginosis or Vaginal Bacteriosis". Medscape. Retrieved 10 October 2009.
- ^ a b c "National guideline for the management of bacterial vaginosis (2006)". Clinical Effectieness Group, British Association for Sexual Health and HIV (BASHH).
- ^ Terri Warren, RN (2010). "Is It a Yeast Infection?". Retrieved 2011-02-23.
- ^ Ferris DG, Nyirjesy P, Sobel JD, Soper D, Pavletic A, Litaker MS (March 2002). "Over-the-counter antifungal drug misuse associated with patient-diagnosed vulvovaginal candidiasis". Obstetrics and Gynecology 99 (3): 419–425. doi:10.1016/S0029-7844(01)01759-8. PMID 11864668.
- ^ http://www.fda.gov/downloads/Drugs/GuidanceComplianceRegulatoryInformation/Guidances/ucm070969.pdf
- ^ a b Bradshaw CS, Morton AN, Hocking J, et al. (2006). "High recurrence rates of bacterial vaginosis over the course of 12 months after oral metronidazole therapy and factors associated with recurrence". J. Infect. Dis. 193 (11): 1478–86. doi:10.1086/503780. PMID 16652274.
- ^ Verstraelen H, Delanghe J, Roelens K, Blot S, Claeys G, Temmerman M (2005). "Subclinical iron deficiency is a strong predictor of bacterial vaginosis in early pregnancy". BMC Infect. Dis. 5: 55. doi:10.1186/1471-2334-5-55. PMC 1199597. PMID 16000177.
- ^ Nansel TR, Riggs MA, Yu KF, Andrews WW, Schwebke JR, Klebanoff MA (February 2006). "The association of psychosocial stress and bacterial vaginosis in a longitudinal cohort". Am. J. Obstet. Gynecol. 194 (2): 381–6. doi:10.1016/j.ajog.2005.07.047. PMC 2367104. PMID 16458633.
- ^ a b Amsel R, Totten PA, Spiegel CA, Chen KC, Eschenbach D, Holmes KK (1983). "Nonspecific vaginitis. Diagnostic criteria and microbial and epidemiologic associations". Am. J. Med. 74 (1): 14–22. doi:10.1016/0002-9343(83)91112-9. PMID 6600371.
- ^ Ison, CA; Hay, PE (2002). "Validation of a simplified grading of Gram stained vaginal smears for use in genitourinary medicine clinics". Sex Transm Infect 78 (6): 413–5. doi:10.1136/sti.78.6.413. PMC 1758337. PMID 12473800.
- ^ a b Nugent RP, Krohn MA, Hillier SL (1991). "Reliability of diagnosing bacterial vaginosis is improved by a standardized method of gram stain interpretation". J. Clin. Microbiol. 29 (2): 297–301. PMC 269757. PMID 1706728.
- ^ Gazi H, Degerli K, Kurt O, et al. (2006). "Use of DNA hybridization test for diagnosing bacterial vaginosis in women with symptoms suggestive of infection". APMIS 114 (11): 784–7. doi:10.1111/j.1600-0463.2006.apm_485.x. PMID 17078859.
- ^ a b Oduyebo OO, Anorlu RI, Ogunsola FT (2009). "The effects of antimicrobial therapy on bacterial vaginosis in non-pregnant women". Cochrane Database Syst Rev (3): CD006055. doi:10.1002/14651858.CD006055.pub2. PMID 19588379.
- ^ http://www.cdc.gov/std/treatment/2006/vaginal-discharge.htm
- ^ Potter J (November 1999). "Should sexual partners of women with bacterial vaginosis receive treatment?". Br J Gen Pract 49 (448): 913–8. PMC 1313567. PMID 10818662.
- ^ Senok AC, Verstraelen H, Temmerman M, Botta GA (2009). "Probiotics for the treatment of bacterial vaginosis". Cochrane Database Syst Rev (4): CD006289. doi:10.1002/14651858.CD006289.pub2. PMID 19821358.
- ^ "STD Facts — Bacterial Vaginosis (BV)". CDC. Retrieved 2007-12-04.
- ^ "The Family Planning Association".
0 Response to "Vaginosis Bakterial"
Posting Komentar