ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
BATASAN
- Menoragia : perdarahan uterus lebih dari 7 hari dan dengan jumlah hiperbola (> 80 ml) dengan interval teratur
- Metroragia : perdarahan uterus dengan jumlah ber variasi diantara dua periode haid , dengan interval yang tidak teratur namun sering terjadi
- Polimenorea : Interval haid terlalu pendek (<21 hari) dengan interval teratur
- Oligomenorea : interval haid terla;u panjang (>35 hari) dengan interval haid teratur.
PENYEBAB ORGANIK
- Penyakit akses reproduksi
- Kondisi terkait dengan insiden kehamilan yaitu penyebab paling sering pada perempuan usia masa reproduksi :
- Abortus iminen
- Abortus inkomplet
- Kehamilan ektopik
- Penyakit trofoblas gestasional
- “implantational bleeding”
- Patologi uterus: terjadi menoragia atau metroragia akhir permukaan endometrium bertambah luas , mengacaukan pola pembuluh darah endometrium atau mengakibatkan endometritis
- Patologi servik : erosi servik atau trauma langsung
- Iatrogenik
- AKDR
- Kontrasepsi hormonal oral atau injeksi
- Tranquilizer
- Penyakit sistemik
- “Blood Dyscrazia”:
- Penyakit Von Willebrand
- Defisiensi Prothrombin
- Leukemia
- Sepsis berat
- Hipotiroidisme: Hipertiroid sanggup mengakibatkan oligomenorea dan amenorea
- Sirosis hepatis: akhir berkurangnya kapasitas hepar untuk metabolisme estrogen
DUB – dysfunctional uterin bleeding
Diagnosis perdarahan uterus disfungsi (PUD) sanggup ditegakkan sehabis penyebab organik, sistemik dan iatrogenik disingkirkan (diagnosis pereksklusionum):
PUD anovulatoris
- Bentuk mayoritas pada masa menarche dan pramenopause akhir terganggunya fungsi neuroendokrinologi
- Ditandai dengan produksi estradiol 17 β terus menerus tanpa disertai dengan pembentukan corpus luteum dan pelepasan progesteron
- Estrogen tanpa diimbangi denganprogesteron mengakibatkan proliferasi endometrium terus menerus yang menghasilkan pasokan darah berlebih dan dikeluarkan secara iregular
- Angka kejadian: 10% perempuan usia masa reproduksi
- Bercak darah pada pertengahan siklus sehabis “LH surge” biasanya bersifat fisiologis. Polimenorea paling sering terjadi akhir pemendekan fase folikuler. Kemungkinan lain yaitu pemanjangan fase luteal akhir corpus Luteum yang persisten
- Dalam melaksanakan penilaian perhatikan USIA PASIEN
- Prioritas : singkirkan KEMUNGKINAN KEHAMILAN
- Anamnesa daftar obat yang di konsumsi pasien
- Temuan fisik non-ginekologi :
- Tiromegali
- Hepatomegali
- Hemoroid
- Perdarahan akses urogenital
- Pemeriksaan pelvik :
- Pemeriksaan ginekolgi
- Pemeriksaan laboratorium :
- Kadar hemoglobin serum
- Kadar zat besi
- Kadar ferittin
- TSH – thyroid stimulating hormone
- Profil pembekuan darah
- Kalender menstruasi
- Ovulasi : dengan LH kit
- Histeroskopi
- Ultrasonografi pelvis
- Biopsi endometrium
Sebagian besar pasien dengan perdarahan uterus abnormal sanggup diterapi dengan obat-obatan terutama bila tak disertai dengan kelainan struktural
- Kontrasepsi oral secara efektif sanggup mengkoreksi berbagai masalah gangguan menstruasi yang sering ditemukan (PUD anovulatoris atau ovulatoris). Meskipun demikian, PUD kadang kala sanggup ditemukan dalam bentuk perdarahan akut yang memerlukan terapi estrogen oral atau intravena dalam takaran tinggi jangka pendek untuk menunjang pertumbuhan endometrium.
- Obat NSAID-non steroid anti inflamatory drug (asam mefenamat) sanggup menguruangi jumlah perdarahan pada ketika menstruasi terutama pada pasien yang ber ovulasi
Kelainan struktur sering memerlukan intervensi pembedahan untuk menghilangkan gejala:
- Dilatasi dan Kuretase : Dapat bersifat diagnostik dan atau terapeutik terutama bagi penderita perdarahan akut akhir pertumbuhan endometrium berlebihan.
- Histeroskopi: mekanisme pembedahan polklinik untuk diagnosa dan terapi lesi uterus.
- Histerektomi: Hanya untuk perempuan dengan lesi struktura;l yang tak sanggup disembuhkan dengan pembedahan konservatif.k
0 Response to "Perdarahan Uterus Abnormal"
Posting Komentar