Dasa Wisma Dalam Komunitas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Dasa Wisma
Dasa wisma yaitu kelompok ibu berasal dari  DASA WISMA DALAM KOMUNITAS
Dasa wisma yaitu kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya ibarat arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kerangka pikir pertama yaitu bahwa Desa Siaga akan sanggup terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh banyak sekali pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait).
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap bahaya muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan sikap masyarakat (surveilans).
Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat yaitu terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-ma¬salah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.

Peran Dasawisma
Peran serta masyarakat akan diperluas hingga ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya.
Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, biar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan problem kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga sanggup dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut secara terpola dan mendapatkan referensi problem kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.
Salah satu organisasi yang telah ada dan diakui keuntungannya bagi masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga yaitu gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK yaitu peningkatan kesehatan dan spritual.
                Disini yang paling berperan yaitu dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu,  ada seorang penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip dasawisma yaitu pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
                Peran PKK diperlukan sanggup menggugah masyarakat biar termotivasi untuk selalu dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja  dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan.
                Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK mempunyai kiprah strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan biar Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 kegiatan pokok PKK dan kegiatan pemerintah lantaran sebagai mitra.
                Selain itu, melalui dasawisma tersebut diperlukan sanggup memantau sekaligus mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan menghebohkan, dan banyak menimpa belum dewasa ibarat demam berdarah.
                Banyak hal yang sanggup dilakukan melalui dasawisma ibarat melakukan kegiatan kerjabakti,  mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga sanggup mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, perjuangan perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK sanggup berjalan tepatsasaran.
                Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu target pembangunan. Juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih bisa untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya yang bisa menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk mengambarkan manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.

10 PROGRAM POKOK PKK
A.    PROGRAM POKJA I
Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong.
1.      Tugas
a.       Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.
b.      Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga wacana Penghayaan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
c.       Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta pertolongan anak melalui Lokakarya dan Uji coba.
d.      Peningkatan pemahaman dan pengamalan sikap kebijaksanaan pekerti dan moral dalam kelurga dan lingkungan.
e.       Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
f.       Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya.
g.      Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2.      Prioritas Program
1)     Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu:
2)      Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
PKBN meliputi 5 (lima) unsur:
Ø  Kecintaan tanah air
Ø  Kesadaran berbangsa dan bernegara
Ø  Keyakinan atas kebenaran Pancasila
Ø  Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara
Ø  Memiliki kemampuan awal bela Negara
3)      Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM yaitu upaya untuk meningkatkan pemahaman wacana peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dll.
4)      Pola Asuh Anaka dan Remaja
Pola asuh anak dan arif balig cukup akal yaitu upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, kebijaksanaan pekerti, moral di dalam keluarga sesuai budaya bangsa.
5)      Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup yaitu upaya menumbuhkan kesadaran orang bau tanah dalam upaya penvegahan penyalahgunaan Narkoba
6)      Pemahaman tertib manajemen dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib manajemen kependudukan di keluarga.
3.      Gotong Royong
Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1)      Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama.
2)      Memberdayakan LANSIA biar sanggup amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, ketrampilan biar sanggup melakukan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya.
3)      Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

B.     PROGRAM POKJA II
Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
1.      Tugas
Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
a.       Melaksanakan dan menyebarkan kegiatan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)
b.      Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.
c.       Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga wacana pentingnya pendidikan anak semenjak usia dini (0-6) tahun biar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
d.      Membantu kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga.
e.       Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.
f.       Memotivasi keluarga wacana manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.
g.      Identifikasi kebutuhan pelatihan.
h.      Menyusun modul-modul pelatihan.
i.        Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
j.        Meningkatkan pengetahuan masyarakat wacana pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu biar setiap anak pria dan wanita mendapatkan dan menuntaskan pendidikan dasar.

2.      Prioritas Program
1)      Penddikan dan Ketrampilan
a.       Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
b.      Menyusun modul pembinaan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pembinaan BKB.
c.       Meningkatkan mutu dan jumlah instruktur PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of Trainer (TOT).
d.      Menyempurnakan modul-modul pembinaan TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.
e.       Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman kawan PAUD berhubungan dengan Pokja IV.
f.       Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini melalui pembinaan berhubungan dengan instansi terkait dan HIMPAUDI.
g.      Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) wanita maupun pria sehingga bisa berusaha secara bersama atau berdikari untuk memperkuat kehidupann diri dan keluarganya.
h.      Mengadakan manitoring dan penilaian kegiatan Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan Posyandu.
i.        Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pembinaan Tutor Kejar Paket A, B, dan C berhubungan dengan insansi terkait.
j.        Meningkatkan dan menyuluh keluarga wacana Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).
k.      Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.
l.        Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui kondusif Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan Instansi terkait.
m.    Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan kawan sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal dan lintas kelembagaan.

2)      Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
a.       Melaksanakan penilaian UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di tempat dan mengetahui keberhasilannya.
b.      Mengadakan pembinaan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan wacana kegiatan UP2K-PKK biar TP PKK Provinsi mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan kegiatan UP2K-PKK.
c.       Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.
d.      Mengatasi cara pemecahan problem mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank ibarat BRI Unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain.
e.       Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, pameran baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.
f.       Memotifasi keluarga biar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
g.      Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan aturan yang dikelola oleh TP PKK

C.     PROGRAM POKJA III
Pokja III mengelola kegiatan pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.
1.      Tugas
a.       Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996 wacana Pangan.
b.      Meningkatkan penganekaragaman tumbuhan pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
c.       Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, berimbang (3B), yang kondusif dan berbasis sumber daya lokal.
d.      Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
e.       Berperan dan membantu dalam kegiatan Cadangan Pangan Masyarakat.
f.       Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
g.      Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga akhirnya lebih efektif dan efisien.
h.      Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produk Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
i.        Mensosialisasikan contoh pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia.

Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma
Beberapa problem kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut :
1. Usaha perbaikan gizi keluarga
2. Masalah pertumbuhan anak
3. Makanan sehat bagi keluarga
4. Masalah kebersihan lingkungan
5. Masalah tragedi dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita
7. Masalah penyakit




 Referensi
Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.
Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Dasa Wisma Dalam Komunitas"

Posting Komentar