Peritonitis : Komplikasi Nifas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

PERITONITIS


 ialah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut  PERITONITIS : Komplikasi Nifas
Peritonitis (radang selaput rongga perut) ialah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum). Peritoneum ialah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam. Peritonitis ialah peradangan peritoneum, selaput tipis yang melapisi dinding abdomen dan meliputi organ-organ dalam. Peradangan disebabkan oleh kuman atau infeksi jamur membran ini.
Peritonitis primer disebabkan oleh penyebaran infeksi dari darah dan kelenjar getah bening ke peritoneum. Jenis jarang peritonitis - kurang dari 1% dari semua perkara peritonitis primer.
Jenis yang lebih umum dari peritonitis, yang disebut peritonitis sekunder, disebabkan infeksi dikala tiba ke peritoneum dari gastrointestinal atau terusan bilier. Kedua perkara peritonitis sangat serius dan sanggup mengancam kehidupan jikalau tidak dirawat dengan cepat.

Penyebab
Peritonitis biasanya disebabkan oleh :
1.      Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi.
Yang sering mengakibatkan peritonitis ialah perforasi lambung, usus, kandung empedu atau usus buntu. Sebenarnya peritoneum sangat kebal terhadap infeksi. Jika pemaparan tidak berlangsung terus menerus, tidak akan terjadi peritonitis, dan peritoneum cenderung mengalami penyembuhan bila diobati.
2.      Penyakit radang panggul pada perempuan yang masih aktif melaksanakan acara seksual
3.      Infeksi dari rahim dan terusan telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis kuman (termasuk yang mengakibatkan gonore dan infeksi chlamidia)
4.      Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan sanggup berkumpul di perut (asites) dan mengalami infeksi
5.      Peritonitis sanggup terjadi setelah suatu pembedahan.
Cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih atau usus selama pembedahan sanggup memindahkan kuman ke dalam perut. Kebocoran juga sanggup terjadi selama pembedahan untuk menyambungkan potongan usus.
6.      Dialisa peritoneal (pengobatan gagal ginjal) sering menjadikan peritonitis.
Penyebabnya biasanya ialah infeksi pada pipa terusan yang ditempatkan di dalam perut.
7.      Iritasi tanpa infeksi.
Misalnya peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau debu bedak pada sarung tangan dokter bedah juga sanggup mengakibatkan peritonitis tanpa infeksi.

Tanda dan Gejala
Tanda-tanda dan tanda-tanda peritonitis meliputi:
  • Pembengkakan dan nyeri di perut
  • Demam dan menggigil
  • Kehilangan nafsu makan
  • Haus
  • Mual dan muntah
  • Urin terbatas

Gejala
Gejala peritonitis tergantung pada jenis dan penyebaran infeksinya.  Biasanya penderita muntah, demam tinggi dan mencicipi nyeri tumpul di perutnya.  Bisa terbentuk satu atau beberapa abses.
Infeksi sanggup meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan (perlengketan, adhesi) yang hasilnya sanggup menyumbat usus.  Bila peritonitis tidak diobati dengan seksama, komplikasi sanggup berkembang dengan cepat.  Gerakan peristaltik usus akan menghilang dan cairan tertahan di usus halus dan usus besar. Cairan juga akan merembes dari peredaran darah ke dalam rongga peritoneum. Terjadi dehidrasi berat dan darah kehilangan elektrolit.  Selanjutnya sanggup terjadi komplikasi utama, mirip kegagalan paru-paru, ginjal atau hati dan bekuan darah yang menyebar.

Diagnosa
Foto rontgen diambil dalam posisi berbaring dan berdiri.  Gas bebas yang terdapat dalam perut sanggup terlihat pada foto rontgen dan merupakan petunjuk adanya perforasi.
Kadang-kadang sebuah jarum dipakai untuk mengeluarkan cairan dari rongga perut, yang akan diperiksa di laboratorium, untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi dan menyidik kepekaannya terhadap banyak sekali antibiotika.  Pembedahan eksplorasi merupakan teknik diagnostik yang paling sanggup dipercaya.

Pengobatan
Biasanya yang pertama dilakukan ialah pembedahan eksplorasi darurat, terutama bila terdapat apendisitis, ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau divertikulitis.
Pada peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau penyakit radang panggul pada wanita, pembedahan darurat biasanya tidak dilakukan.  Diberikan antibiotik yang tepat, bila perlu beberapa macam antibiotik diberikan bersamaan cairan dan elektrolit sanggup diberikan melalui infuse.
Kadang – kadang infeksi uterus meluas lewat system limfatik sehingga mencapai kavum abdomen dan mengakibatkan peritonitis. Komplikasi ini kini dengan terapi segera sudah jarang dijumpai, tetapi masih sanggup ditemukan pada infeksi sehabis seksio sesaria kalau terjadi nekrosisdan terbukanya luka insisi uterus. Kadangkala dalam stadium lanjut perjalanan selulitis pelvic, abuh parametrium sanggup mengalami rupture dan menimbulkan peritonitis generalisata yang merupakan malapetaka bagi penderitanya.
Peritonitis generalisata merupakan komplikasi yang fatal dan eksudat fibrinopurulen yang khas akan menimbulkan perlekatan usus, dan diantara gelung usus yang saling menempel itu sanggup terbentuk gumpalan-gumpalan nanah. Ruang subdiafragma dan cul-de-sac kemudian sanggup menjadi daerah pembentukan abses.
Secara klinis, peritonitis puerperalis ibarat peritonitis bedah, kecuali rigiditas abdomen yang terjadi biasanya kurang begitu menonjol. Rasa nyeri sanggup hebat. Distensi usus yang konkret merupakan akibata dari ilesus paralitik. Penyebab peritonitis generalisata harus dicari. Jika infeksi dimulai dalam uterus dan kemudian meluas ke dalam peritoneum, pengobatannya biasanya secara medis. Sebaliknya, peritonitis yang terjadi akhir lesi pada usus atau organ tambahannya harus diatasi dengan pembedahan.terapi antimikroba harus meliputi preparat yang paling besar kemungkinan khasiatnya terhadap infeksi Peptostreptococcus, Peptococcus, Bacteroides, Clostridium dan jenis – jenis kuman koliformis aerob. Pemberian infuse cairan dan elektrolit merupakan terapi penting mengingat pada peritonitis generalisata akan terjadi pelepasan sejumlah besar cairan ke dalam lumen serta dinding traktus gastrointestinal, dan kadasng-kadang pula ke dalam kavum peritonei. Vomitus, diare, dan febris juga menjadi penyebab hilangnya cairan dan elektrolit. Volume cairan dan jumlah elektrolit yang dibutuhkan untuk menggantikan jumlah yang lepas ke dalam kavum abdomen, yang terserap dari dalam usus dan yang hilang lewat keringat (diaforesis) biasanya cukup besar, tetapi tidak begitu massif sehingga terjadi kelebihan isi sirkulasi. Karena ilesus paralitik biasanya merupakan citra yang menonjol, distensi traktus gastrointestinal harus dikurangi dengan pemasangan selang lambung. Pemberian makanna per oral harus tidak boleh selama proses pengobatan hingga fungsi usus pulih kembali dan sudah terjadi flatus. Obat-obat untuk menstimulasi peristaltic tidak ada manfaatnya.
Eksudat purulen yang ada diantara  gelung usus atau diantara usus dan organ lainnya sanggup menyebabkan terbelitnya usus. Sehingga timbul tanda-tanda ileus obstruktif. Dalam keadaan ini, sering kali dibutuhkan pembedahan. Pada awal perjalan penyakitnya tidak dibutuhkan pembedahan, meskipun abuh sanggup terbentuk di banyak sekali daerah serta memerlukan drainase, dan obtetri usus mekanis yang terjadi mungkin perlu diatasi.



Daftar Rujukan :
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi. Edisi 2. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.



Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Peritonitis : Komplikasi Nifas"

Posting Komentar