Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Perkembangan Kb Di Indonesia

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia


1.         Sosial ekonomi
Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan jadwal KB di Indonesia. Kemajuan jadwal KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat lantaran berkaitan dekat dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan. Contoh : keluarga dengan penghasilan cukup akan lebih bisa mengikuti jadwal KB dari pada keluarga yang tidak mampu, lantaran bagi keluarga yang kurang bisa KB bukan merupakan kebutuhan pokok.
Dengan suksesnya jadwal KB maka perekonomian suatau negara akan lebih baik lantaran dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan sanggup lebih tercukupi dan kesejahteraan sanggup terjamin.
2.         Budaya
Sejumlah faktor budaya sanggup mempengaruhi klien dalam menentukan metode kontrasepsi. Faktor-faktor ini mencakup salah pengertian dalam masyarakat mengenai aneka macam metode, kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita., Penyedia layanan harus menyadari bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pemilihan metode di tempat mereka dan harus memantau perubahan –perubahan yang mungkin mempengaruhi pemilihan metode.
3.         Pendidikan
Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan memakai keluarga berencana tetapi juga pemilihan suatu metode. Beberapa studi telah mengatakan bahwa metode kalender lebih banyak dipakai oleh pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa perempuan yang berpendidikan menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela untuk mengambil resiko yang terkait dengan sebagai metode kontrasepsi.
4.         Agama
Di aneka macam tempat kepercayaan religius sanggup mempengaruhi klien dalam menentukan metode. Sebagai pola penganut katolik yang taat membatasi pemilihan kontrasepsi mereka pada KB alami. Sebagai pemimpin islam pengklaim bahwa sterilisasi tidak boleh sedangkan sebagian lainnya mengijinkan. Walaupun agama islam tidak melarang metode kontrasepsi secara umum, para penerima perempuan mungkin beropini bahwa pola perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian metode hormonal akan sangat menyulitkan mereka selama haid mereka tidak boleh bersembahyang. Di sebagaian masyarakat, perempuan hindu tidak boleh mempersiapkan makanan selama haid sehingga pola haid yang tidak teratur sanggup menjadi masalah.
5.         Status wanita
Status perempuan dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan memakai aneka macam metode kontrasepsi. Di tempat daerah yang status wanitanya meningkat, sebagian perempuan mempunyai pemasukan yang lebih besar untuk membayar metode-metode yang lebih mahal serta mempunyai lebih banyak bunyi dalam mengambil keputusan. Juga di tempat yang wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya sanggup sedikit pembatasan dalam memperoleh aneka macam metode, contohnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB sanggup diperoleh.


DAFTAR PUSTAKA

Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina     pustaka sarwono prawirohardjo.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Mudah Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan bina     pustaka sarwono prawirohardjo.



Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Perkembangan Kb Di Indonesia"

Posting Komentar