ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Merumuskan Diagnosa Atau Masalah aktual
A. MASALAH NYERI
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan normal tanpa komplikasi. Hal tersebut mengakibatkan tidak nyaman pada ib, ibu dibutuhkan sanggup mengatasi gangguan ini dan memberi kenyamanan pada ibu. Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu antara lain :
a. After pains / keram perut. Hal ini disebabkan konktraksi dalam relaksasi yang terus menerus pada uterus. Banyak terjadi pada multipara. Anjurkan untuk meengosongkan kandung kemih, tidur tengkurap dengan bantal dibawah perut bila perlu beri analgestik.
b. Pembengkakan payudara.
c. Nyeri perineum.
d. Konstipasi.
e. Haemoroid.
f. Diuresis.
B. MASALAH INFEKSI
Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab ajal ibu, infeksi yang mungkin terjadi ialah infeksi susukan kencing, infeksi pada genitalia, infeksi payudara, infeksi susukan pernafasan. Beberapa kuman sanggup menimbulkan infeksi pasca persalinan. Infeksi masa nifas merupakan penyebab tertinggi angka ajal ibu. Infeksi alat genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinaria dan pembedahan merupakan penyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum infeksi sanggup dilihat dari suhu pembengkakan taki kardia dan malaise. Gejala lokal berupa uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri pada payudara atau adanya disuria. Ibu berisiko infeksi postpartum lantaran adanya pelepasan plsenta, laserasi pada susukan genital termasuk episiotomi. Penkyebab infeksi ialah kuman endogen dan eksogen.
Masalah infeksi terbagi atas beberapa macam yaitu :
a. Infeksi genital
b. Infeksi susukan kemih
c. Infeksi susukan pernapasan atas
d. Infeksi payudara
a. Infeksi genital
Ibu beresiko mengalami infeksi postpartum lantaran adanya luka pada area pelepasan plasenta,laserasi pada susukan genital dan episiotomi pada perineum penyebab infeksi ialah kuman endogen dan eksogen faktor predisposisi infeksi mencakup nutrisi yang jelek defisiensi zat besi , persalinan usang , ruftur membran episiotomi atau sexio sesarea .
Gejala klinis endometritis tampak pada hari ketiga postpartum disertai suhu yang mencapai 39 c, sakit kepala , kadang sanggup uterus yang lembek. Untuk itu , ibu harus diisolasi. Infeksi genital sanggup di cegah dengan menjaga kebersihan di tempat vulva, vagina dan perineum. Pembalut harus diganti dengan teratur dan sering. Hal ini untuk menghindari ukiran antara anus dan vulva ketika mengangkat pembalut karna sanggup memindahkan organisme dari anus sehingga mengontaminasi vulva dan perenium ketika melepaskan pembalut harus dari arah depan ke belakang
b. Infeksi susukan kemih
Dapat terjadi lantaran kurang menjaga kebersihan dan lebih sering lterjadi kalau terdapat retensi urine kurangnya asupan cairan dan latihan. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan vulva, tidak menahan kencing minum lebih banyak, melaksanakan latihan dan menghindari konstipasi
c. Infeksi susukan pernafasan atas
Bidan yang sedang flu berat seharusnya tidak bersahabat ibu dan bayi atau memakai masker.jika berada di bersahabat mereka sehingga tidak terjadi infeksi silang. Demikian juga dengan anggota keluarga yang sedang sakit
d. Infeksi payudara
Infeksi payudara menyerupai mastitis dan nanah sanggup terjadi lantaran administrasi laktasi yang tidak benar yang sanggup menimbulkan stress berat pada puting sehingga merupakan tempat masuknya kuman pathogen. Hal ini sanggup di cegah dengan administrasi laktasi yang benar dan menyusui bayi nya on demand.
C. MASALAH CEMAS,BANYAK PERAWATAN PERENIUM, PAYUDARA, ASI EKSLUSIF
1. Masalah Cemas
Rasa cemas sering timbul pada ibu masa nifas karna perubahan fisik dan emosi masih mengikuti keadaan dengan kehadiran bayi. Pada periode ini tersebut” masa krisis”karena memerlukan banyak perubahan perilaku,nilai peran. Tingkat kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan harus bersikap tenggang rasa dalam memperlihatkan support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan. Ingat ASKEB yang holistic tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik saja yapi juga psikis. Bagaimanapun juga keadaan psikis akan mensugesti kondisi fisik ibu. Atasi kecemasan dengan mendorong ibu untuk mengungkapkan perasaannya,libatkan suami dan keluarga untuk member pinjaman dan beri PENKES sesuai kebutuhan sehingga sanggup membangun kepercayaan diri dalam berperan sebagai ibu.
Bidan harus sanggup menjelaskan pada ibu dan suaminya wacana bagaimana mengatasi rasa cemas selama masa nifas a.l:
a. Bidan dapat memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas nkehadiran bayinya yang sanggup member perasaan bahagia pada ibu
b. Dalam memberi pinjaman bidan sanggup melibatkan suami,keluarga dan teman dalam merawat bayi-nya sehingga beban ibu berkurang. Hal ini akan membuat kekerabatan baik antara ibu dan keluarga, ibu dan bidan atau bidan dan keluarga-nya.
c. Bidan sanggup member informasi atau konseling memngenai kebutuhan ibu selama periode ini. Sehingga membangun kepercayaan diri ibu dalam kiprahnya sebagai ibu.
d. Bidan sanggup mendukung PENKES termasuk pendidikan dalam kiprahnya sebagai ibu.
e. Bidan sanggup membantu dalam kekerabatan ibu dan bayinya serta mendapatkan bayi dalam keluarganya.
f. Bidan juga sanggup berperan sebagai teman bagi ibu dan keluarga dalam member nasihat.
g. Waspadai tanda-tanda depresi. Tanyakan pada ibu apa yang ia rasakan serta apakah ia sanggup makan dan tidur dengan nyaman.
2. Perawatan perineum
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya wacana perawatan perineum selama masa nifas:
a. Anjurkan ibu untuk tidak memakai tampon pasca partum kaerna resiko infeksi.
b. Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke serosa hingga menjadi lochea alba.
c. Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan darah yang hiperbola serta pembalut yang dipenuhi darah banyak.
d. Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih atau defekasi dan setelah mandi pancuran atau rendam.
e. Ibu sanggup memakai kompres es segera mungkin dengan memakai sarung tangan atau bungkus es untuk mencegah edema.
f. Ajari ibu untuk memakai botol perineum yang diisi air hangat.
g. Ajari penting nya membersihkan perineum dari arah depan kea rah belakang untu mencegah kontaminasi.
h. Ajari langkah-langkah memperlihatkan rasa nyaman pada area hemorrhoid.
i. Jelaskan pentingnya mengosongkan kandung kemih secara adekuat.
j. Identifikasi tanda-tanda ISK. Jelaskan pentingnya asupan cairan adekuat setiap hari
3. Masalah Payudara
Pembengkakan payudara terjadi lantaran adanya gangguan antara akumulasi air susu dan meningkatkan vaskularisasi dan kongesti. Hal tersebut menimbulkan penyumbatan pada susukan limfa dan vena. Terjadi pada hari ke 3 post partum baik pada ibu menyusui maupun tidak menyusui dan berakhir kira-kira 24-28 jam.
Tanda dan tanda-tanda gangguan ini mencakup ibu merasa payudaranya benjol dan mengalami distensi, kulit payudara menjadi mengilat dan merah payudara hangat kalau disentuh, vena pada payudara terlihat, payudara nyeri terasa keras dan penuh.
Payudara mempunyai beberapa kelainan:
1) bendungan air susu
Selama 24 hingga 48 jam pertama sehabis terlihatnya sekresi lacteal, payudar sering mengalami distensi menjadi keras dan benjol. Keadaan ini yang disebut dengan bendungan air susu atau caked breast, sering menimbulkan rasa nyeri yang cukup ahli dan bias disertai dengan kenaikan suhu. Kelainan tersebut menggambarkan anutan vena normal yang hiperbola dan pengembungan limpatik dalam payudara yang merupakan prekusor regular untuk terjadinya laktasi. Keadaan ini bukan merupakan over destensi system lacteal oleh air susu
2) Mastitis
Inflamasi perinkimatosa gladula mamae merupakan komplikasi antepartum yang jarang terjadi tetapi adakala dijumpai pada masa nifas dan laktasi. Gejala mastitis supuratif jarang terlihat sebelum simpulan ahad pertama masa nifas dan umumnya gres di temukan setelah ahad ke 3 dan ke 4. Bendungan yang mencolok biasanya mendahului inplamasi dengan keluhan pertama nya berupa menggigil atau tanda-tanda tigor yang bekerjsama yang sering di ikuti oleh kenaikan suhu tubuh dan peningkatan frekwensi denyut nadi. Payudara lalu menjadi serta kemerahan dan pasien mengeluarkan rasa nyeri.
4. ASI Eksklusif
ASI ialah suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktosa dan garam organic yang disekresi oleh kedia kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan bayi baik gizi Imunologi atau lainnya pemberian ASI memperlihatkan kesempatan bagi ibu mencurah kan cinta kasih serta proteksi kepada anaknya. Fungsi ini mungkin sanggup di alihkan kepada ayah dan merupakan suatu kelebihan kaum perempuan ASI pribadi di berikan semenjak umur 0 hari hingga 6 bulan.
D. MASALAH KB, GIZI DAN TANDA BAHAYA SENAM MENYUSUI
1. KB
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya wacana KB:
a. Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang kurang nya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali setiap pasangan harus memilih sendiri nkapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Akan tetapi petugas kesehatan bisa merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka wacana cara mencegah kehamilan yang tidak di inginkan.
b. Biasanya, perempuan tidak akan menghasilkan telur ( ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haid nya selama menyusui (amenore laktasi). Oleh lantaran itu, metode amenore laktasi sanggup dipakai sebelum haid pertama kali untuk mencegah terjadinya kehamilan gres resiko memakai cara ini ialah 2% kehamilan.
c. Penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman. Terutama apabila ibu sudah haid lagi.
d. Sebelum memakai metode KB beberapa hal yang harus di jelaskan pada ibu a.l:
Ø Bagaimana dengan metode ini sanggup mencegah kehamilan dan efektivitas nya.
Ø Kelebihan dan kekurangannya.
Ø Efek samping
Ø Bagaimana memakai metode ini?
Ø Kapan metode ini sanggup digunajkan untuk perempuan pasca bersalin yang menyusui?
Jika seorang ibu atau pasangan telah mempunyai metode KB tertentu ada baiknya ibu atau pasangan berkunjung ulang 2 ahad lalu untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
2. GIZI
Bidan berperan dalam penyuluhan wacana gizi pada ibu dan suaminya selama masa nifas yang meteri nya meliputi:
a. Mengkonsumsi aksesori 500 kaloti setiap hari
b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu nuntuk minum setiap kali setelah menyusui)
d. Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e. Minum kapsul vitamin A biar sanggup memperlihatkan vitamin A kepada bayi nya melaalui ASI
3. Tanda dan Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya wacana tanda ancaman selama masa nifas:
a. Lelah dan sulit tidur
b. Adanya tanda dan infeksi puerperalis (demam)
c. Nyeri/ panas sakit berkemih, nyeri abdomen
d. Sembelit, hemoroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan edema
f. Lochea berbau busuk , sangat banyak
g. Putting susu pecah dan mamae banyak
h. Sulit menyusui
i. Rabun senja
j. Edema, sakit, panas pada tungkai
4. Senam Menyusui Bayi
Posisi ibu dan bayi yang benar ketika menyusui:
a. Berbaring miring posisi ini ialah posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau mencicipi nyeri.
b. Duduk penting untuk member topangan atau sandaran pada punggung ibu dalam posisi nya tegak lurus ini mungkin sanggup dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau dilantai.
c. Berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki di topang) akan membantu bentuk untuk payudara dan memperlihatkan ruang untuk menggerakan bayi nya ke posisi yang baik.
d. Badan bayi harus di hadapkan kea rah tubuh ibu dan mulutnya bayi dihadapkan ke putting susu ibu.
e. Bayi sebaiknya ditopang pada pundak nya sehingga posisi kepala yang agak terngadah sanggup di pertahankan posisi bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal putuing susu
f. Bayi harus di tempat kan bersahabat dan ibu nya dikamar yang sama
g. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin, biasanya BBL ingin minum ASI setiap 2-3jam atau 10-12 kali dalam 24 jam
h. Hanya berikan kolostrum dan ASI makanan lain termasuk air sanggup membuat bayi sakit dan menurunkan persendian ASI
i. Hindari susu botol dan dot kompeng
j. Susu botol dan kompeng dan membuat bayi resah dan membuatnya menolak putting ibunya atau tidak mengisap dengan baik.
Daftar Rujukan
Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin. 2002. Buku Panduan Mudah Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.
Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
0 Response to "Merumuskan Diagnosa Atau Problem Nyata Pada Kurun Nifas"
Posting Komentar