Berburu Dengan Memakai Anjing

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


BERBURU DENGAN MENGGUNAKAN ANJING

Yan Karta Sakamira
3 Januari 2018

Berburu dengan memakai anjing, syaratnya ialah sebagai berikut:

  1.  Binatang tersebut harus dididik
  2. Binatang tersebut harus memburu untuk kepentingan tuannya
  3. Disebutkan asma’ Yang Mahakuasa ketika melepas binatang tersebut


Yang Mahakuasa berfirman:

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۙ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللَّهُ ۖ فَكُلُوا مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad). Apakah yang dihalalkan buat mereka? Katakanlah: telah dihalalkan kepadamu yang baik-baik dan apa-apa yang kau didik dari binatang-binatang penangkap yang terdidik, yang kau didik mereka dari apa-apa yang Yang Mahakuasa telah mengajarkan kepadamu, maka makanlah dari apa-apa yang Yang Mahakuasa telah mengajarkan kepadamu, maka makanlah dari apa-apa yang mereka tangkap untuk kau dan sebutlah asma’ Yang Mahakuasa atasnya”. (QS. Al-Maidah: 4)

Binatang tersebut harus dididik, maksudnya: si tuan bisa mengomando dan mengarahkan, dimana kalau anjing itu diundang akan dating, kalau dilepas berburu beliau akan bertahan berburu dan kalau diusir akan pergi.

Binatang tersebut harus memburu untuk kepentingan tuannya maksudnya: binatang tersebut tidak makan binatang yang ditangkap itu.

Dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرْسَلَتَ كَلْبَكَ فَاذْكُرِ اسْمَ اَللَّهِ, فَإِنْ أَمْسَكَ عَلَيْكَ فَأَدْرَكْتَهُ حَيًّا فَاذْبَحْهُ, وَإِنْ أَدْرَكْتَهُ قَدْ قُتِلَ وَلَمْ يُؤْكَلْ مِنْهُ فَكُلْهُ, وَإِنْ وَجَدْتَ مَعَ كَلْبِكَ كَلْبًا غَيْرَهُ وَقَدْ قُتِلَ فَلَا تَأْكُلْ: فَإِنَّكَ لَا تَدْرِي أَيَّهُمَا قَتَلَهُ, وَإِنْ رَمَيْتَ سَهْمَكَ فَاذْكُرِ اسْمَ اَللَّهِ, فَإِنْ غَابَ عَنْكَ يَوْماً, فَلَمْ تَجِدْ فِيهِ إِلَّا أَثَرَ سَهْمِكَ, فَكُلْ إِنْ شِئْتَ, وَإِنْ وَجَدْتَهُ غَرِيقاً فِي اَلْمَاءِ, فَلَا تَأْكُلْ” – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ

“Jika engkau ingin melepas anjing (pemburu yang telah dilatih), maka ucapkanlah ‘bismillah’. Jika ia menangkap sesuatu untukmu, kemudian engkau mendapati hasil buruan tersebut dalam keadaan hidup, maka sembelihlah. Jika engkau mendapati hasil buruan tersebut dibunuh oleh anjing buruan itu dan ia tidak memakannya, maka makanlah hasil buruan tersebut. Jika engkau mendapati anjingmu bersama anjing lain dan binatang buruan tersebut sudah ia bunuh, maka janganlah memakannya sebab engkau tidaklah tahu siapa yang membunuh binatang buruan tersebut.

Jika engkau melepas panahmu, maka sebutlah bismillah. Jika ia hilang darimu sehari, kemudian engkau tidak dapati padanya kecuali panahmu saja, maka makanlah binatang buruan tersebut kalau engkau mau. Jika engkau mendapatinya mati karam di air, maka janganlah memakannya.” Muttafaqun ‘alaih, lafazh ini ialah lafazh Muslim. (HR. Bukhari no. 5484 dan Muslim no. 1929).


Disebutkan asma’ Yang Mahakuasa ketika melepas binatang tersebut, maksudnya: menyebut asma’ Yang Mahakuasa ketika melepas anjing untuk menangkap binatang buruan, sama menyerupai dikala melepas anak panah, tombak dan peluru.

Sumber: Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, PT. Bina Ilmu, 1993


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Berburu Dengan Memakai Anjing"

Posting Komentar