Sekilas Perihal Kehamilan Ektopik

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG KEHAMILAN EKTOPIK

A.PENGERTIAN
Kehamilan Ektopik dalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : hal. : 15).
Kehamilan Ektopik yakni kehamilan yang berimplantasi diluar endometrium. (ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana hal : 232).
Kehamilan Ektopik (kehamilan diluar rahim) yaitu kehamilan yang terjadi bila sel telur yang telah dibuahi tidak menempel dirahim tetapi ditempat yang berbeda yaitu disaluran telur (tuba falopi), indung telur, leher rahim atau rongga perut.
Istilah ektopik berasal dari bahasa inggris, ectopic, dengan akar kata dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat. Makara istilah ektopik sanggup diartikan “berada di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi abortus atau pecah, dalam hal ini sanggup berbahaya bagi perempuan hamil tersebut maka kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik yakni implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri. (Mansjoer, 2001)
Tempat kehamilan yang normal ialah di dalam cavum uteri. Kehamilan ektopik sanggup terjadi di luar rahim contohnya dalam tuba, ovarium, atau rongga perut, tetapi dapt juga tejadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa contohnya dalam cervik, pars interstisialis tubae atau dalam tanduk rudimenter rahim.
Sering juga dipergunakan istilah kehamilan ekstrauterin yang berarti kehamilan di luar rahim. Makara bekerjsama kehamilan dalam cervik, pars interstisialis tubae dan dalam tanduk rudimenter bukan kehamilan ekstrauterin walaupun merupakan kehamilan ektopik. Kebanyakan kehamilan ektopik terjadi di dalam tuba. Adapun beberapa macam kehamilan yang terjadi di luar rahim yaitu :
1.  Kehamilan tuba
Kejadian kehamilan tuba ialah 1 diantara 150 persalinan (Amerika). Kejadian dipengaruhi oleh factor sosial: mungkin lantaran pada golongan pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe lantaran kemungkinan berobat kurang.
2.  Kehamilan abdominal
Kehamilan abdominal ada 2 macam :
a.      Kehamilan abdominal primer, dimana telur dari awal mengadakan implantasi dalam rongga perut.
b.      Kehamilan abdominal sekunder yang asalnya kehamilan tuba dan setelah ruptur gres menjadi kehamilan abdominal.
3.  Kehamilan ovarial
Jarang terjadi dan biasanya berakhir dengan ruptur pada hamil muda. Untuk mendiagnosa kehamilan harus dipenuhi kriteria dari Spiegelberg.


4.  Kehamilan cervical
Kehamilan cervikal jarang terjadi. Nidasi terjadi dalam selaput lendir servik dan dengan tumbuhnya telur, servik menggembung. Kehamilan servik biasanya berakhir pada kehamilan muda, lantaran menimbulkan perdarahan mahir yang memaksa pengguguran.
B. ETIOLOGI
Penyebab kehamilan ektopik adayang diketahui dan ada pula yang tidak atau belum diketahui. Ada beberapa factor penyebab kehamilan ektopik:
Faktor Uterus
1.      Tumor rahim yang menekan tuba
2.      Uterus hipoplastis

Faktor Tuba
1.      Penyempitan lumen tuba oleh lantaran bisul endosalfing
2.      Tuba sempit, panjang dan berlekuk- lekuk.
3.      Gangguan fungsi rambut getar (silia) tuba.
4.       Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna.
5.      Endometriosis tuba.
6.      Striktur tuba
7.      Difertikel tuba dan kelainan congenital lainnya.
8.      Perlekatan peri tuba dan lekukan tuba.
9.      Tumor lain menekan tuba
10.   Lumen kembar dan sempit
Faktor Ovum
1.      Migrasi ekstema dari ovum.
2.      Perlekatan membrana granulose.
3.      Rapit cell devision.
4.      Migrasi internal ovum.
C. TANDA GEJALA
Gejala yang biasanya timbul pada kehamilan ektopik akan terasa pada sekitar 6-10 ahad usia kehamilan. Adapun tanda-tanda yang akan dirasakan oleh penderita sebagai berikut :
1.    Sakit disalah satu sisi panggul
2.    Perdarahan vagina di luar menstruasi
3.    Nyeri di perut penggalan bawah
4.    Pingsan
5.    Mual
Pada tahap lanjut, kehamilan ektopik sanggup menimbulkan tanda-tanda berikut
1.    Nyeri perut yang intens.
2.    Hipotensi
3.    Denyut nadi cepat
4.    Kulit pucat
Karena beberapa tanda-tanda diatas juga terjadi pada kehamilan normal, sehingga sulit untuk mendiagnosis. Oleh lantaran itu, ada sejumlah tes yang sanggup dilakukan kalau dicurigai kehamilan ektopik. Menggunakan ultrasound, dokter mungkin sanggup melihat kehamilan ektopik, lantaran adanya darah dituba falopi yang rusak atau ada embrio di luar uterus. Juga sanggup dilakukan laparoskopi melalui sayatan kecil diperut sanggup dengan gampang melihat bila ada embrio diluar rahim.
Bila terjadi gangguan kehamilan tuba, gejalannya tergantung pada bau tanah kehamilan tuba, lamanya kedalam rongga abdomen, jumlah darah yang terdapat dalam rongga abdomen, dan keadaan umum ibu sebelum kehamilan terjadi. Dengan demikian trias tanda-tanda klinik hamil ektopik terganggu sebagai berikut :
1.      Amenorea
·           Lamanya amenore berfariasi dari beberapa hari hingga beberapa bulan.
·           Dengan amenore sanggup dijumpai tanda-tanda hamil muda yaitu morning sickness, mual-muntah, terjadi perasaan ngidam.
2.      Terjadi nyeri abdomen
·           Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah.
·           Rasa nyeri sanggup menjalar keseluruh abdomen tergantung dari perdarahan didalamnya.
·           Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai diagfragma, sanggup terjadi nyeri didaerah bahu.
·           Bila darahnya membentuk hemotokel yaitu timbunan didaerah cavum  douglas akan terjadi rasa nyeri dibagian bawah dan dikala buang air besar.


3.      Perdarahan
·           Terjadinya abortus atau ruptura kehamilan tuba terdapat perdarahan kedalam cavum abdomen dan jumlah yang berfariasi.
·           Darah yang tertimbun dalam cavum abdomen tidak berfungsi hingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang menimbulkan nadi meningkat, tekanan darah menurun hingga jatuh dalam keadaan syok.
·           Hilanganya darah dari peredaran darah umum yang menimbulkan penderita tampak anemis, kawasan ujung ektremitas dingin, berkeringat dingin, kesadaran menurun, dan pada abdomen terdapat timbunan darah.
·           Setelah kehamilannya mati desidua dalam cavum uteri dikeluarkan dalam bentuk desidua spuria, seluruhnya dikeluarkan bersama dan dalam bentuk perdarahan hitam menyerupai menstruasi.
Gambaran klinis yang dijumpai sanggup akut atau subakut. Beberapa penulis mengemukakan presentasi tanda-tanda yang dijumpai yakni sebagai berikut :
Rasa sakit dan nyeri                                        90%
Amenorea                                                          80%
Perdarahan                                                        82%
Teraba masa tumor                                           70%
Jatuh dalam stress berat                                              47%
Mual dan muntah – muntah                           31%
Febris                                                                  27%
Sakit di pundak                                                     13%
Diagnosa niscaya sebelum operasi                   60%
Diagnosis mungkin sebelum operasi           20%
Diagnosa salah sebelum operasi                  20%
Gejala ini berfariasi berdasarkan waktu kapan penderita kita lihat atau periksa, sebelum, sewaktu, atau setelah terjadinya ruptur.
·       Sebelum terganggu
Tanda-tanda hamil mmuda, sedikit sakit pada perut, rasa tidak yummy pada perabaan dan biasanya diagnosis sukar ditegakkan. Rasa tidak yummy ini menimbulkan ibu pergi ke dukun dan sehingga sanggup terjadi ruptur.
·       Sewaktu terganggu (ruptur)
Rasa sakit tiba-tiba pada sebelah perut, sakit ini sifatnya menyerupai diiris dengan pisau, dan terjadi perdarahan dengan akibat-akibatnya. Terjadi tanda-tanda akut abdomen, jadi diagnosis gampang ditegakkan.
·       Setelah ruptur
Diagnosa lebih gampang dengan adanya tanda-tanda akut abdomen dan perdarahan. Bila penderita gres tiba ke rumah sakit setelah beberapa waktu, maka tanda-tanda diatas masih ada tetapi kurang jelas. Yang kita dapati yakni tumor di balakang rahim, yang disebut pelvic mass.
D.PENGARUH/DAMPAK TERHADAP KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS
Pengaruh KET pada kehamilan :
·         Dapat menimbulkan perdarahan yang sanggup membahayakan keadaan ibu akhir robekan pada dinding susukan telur yang tipis akhir didesak oleh perkembangan janin.
Pengaruh KET pada persalinan :
·         Ibu yang mempunyai riwayat persalinan kehamilan ektopik maka kemungkinan besar pada persalinan yang selanjutnya akan terjadi KET.
Pengaruh KET pada nifas :
·         Infeksi sanggup terjadi pada ibu nifas lantaran alat-alat yang dipakai pada dikala mengakhiri kehamilan ektopik kurang steril.
E. DIAGNOSA
Walaupun didiagnosanya agak sulit dilakukan namun beberapa cara ditegakkan, antara lain dengan melihat :
1.    Anamnesa dan tanda-tanda klinis
Riwayat terlambat haid, tanda-tanda dan tanda kehamilan muda, sanggup ada atau tidak ada perdarahan pervaginam, adanya nyeri perut kanan atau kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.


2.    Pemeriksaan fisik
a.    Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor didaerah adnexsa.
b.    Adanya tanda-tanda stress berat hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan ekstermitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu perut tegang penggalan bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.
c.    Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan dalam servik teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.
F.PENATALAKSANAAN
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya yakni laparotomi. Pada laparotomi perdarahan selekas mungkin dilarang dengan menjepit penggalan dari adneksa yang menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan demikian, beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu kondisi penderita pada dikala itu, impian penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik. Hasil ini memilih apa perlu dilakukan salpingektomik ( pemotongan penggalan tuba yang terganggu ) pada kehamilan tuba. Dilakukan pemantauan terhadap kadar HCG ( kuantitatif ).
Peninggian kadar HCG yang berlangsung terus pertanda masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat. Penanganan pada kehamilan ektopik sanggup pula dengan transfusi, infus, oksigen, atau kalau dicurigai adanya bisul diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi. Sisa sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin biar penyembuhan lebih cepat dan harus dirawat inap dirumah sakit.
G. PENCEGAHAN
Pencegahan kehamilan ektopik terganggu.
·         Berhenti merokok akan menurunkan resiko kehamilan ektopik, perempuan yang merokok mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik.
·         Berhubungan seksual secara kondusif menyerupai memakai kondom akan mengurangi resiki kehamilan ektopik,dalam arti berafiliasi sek secara kondusif akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada akhirnya sanggup menjadi penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul sanggup menimbulkan jaringan parut pada susukan tuba yang akan meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik. Kita tidak sanggup menghindari 100% resiko kehamilan ektopik, namun kita sanggup mengurangi komplikasi yang mengancam nyawa dengan deteksi dini dan tata laksana secepat mungkin, kalau kita mempunyai riwayat kehamilan ektopik sebelumnya maka kerjasama antara dokter dan ibu sebaiknya di tingkatkan untuk mencegah komplikasi kehamilan ektopik.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika FKU Padjajaran Bandung. 1984. Obstetric Patologi. Bandung: Elstar Offset
  2. Bagus, Ida Gde M. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
  3. Bari, Abdul Saifuddin. 2022. Buku Panduan Mudah Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohqqqardjo
  4. Prawirohardjo, S.2009. Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT BINA PUSTAKA Sarwono Prawirohardjo
  5.  Http.ummukautsar.wordpress.com


Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Kehamilan Ektopik"

Posting Komentar