Sekilas Perihal Hiperemesis Gravidarum

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG HIPEREMESIS GRAVIDARUM

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
2.1  DEFINISI
Hiperemesis gravidarum ialah mual dan muntah yang andal dalam masa kehamilan yang sanggup menimbulkan kekurangan cairan, penurunan berat tubuh atau gangguan elektrolit sehingga menggangu acara sehari – hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada ahad ke 6 – 12 masa kehamilan, yang sanggup berlanjut hingga ahad ke 16 – 20 masa kehamilan.
Hiperemesis Gravidarum ialah mual dan muntah yang hiperbola sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu hamil menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum ialah mual – muntah hiperbola sehingga menimbulkan gangguan acara sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001).
          Hiperemesis gravidarum ialah mual dan muntah yang hiperbola pada perempuan hamil hingga mengganggu pekerjaan sehari-hari sebab keadaan umumnya menjadi buruk,karena terjadi kekurangan cairan tubuh (Rustam, Mochtar. 1998).


1.2   ETIOLOGI HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan ganda dan mola, usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi dan faktor psikososial, perempuan dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya dan perempuan yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan risiko HEG.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Frekuensi insiden ialah 2 per 1000 kehamilan.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
a)     Sering terjadi pada Primigravida,mola hidalidosa,diabetes dan kehamilan ganda akhibat peningkatan kadar HCG.
b)      Faktor organik :
a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
b. Perubahan metabolik jawaban hamil
c. resistensi yang menurun dari pihak ibu.
d. Alergi
c)       faktor psikologis :
a. Rumah tangga yang retak
b. Hamil yang tidak diinginkan
c. takut terhadap kehamilan dan persalinan
d. takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
e. Kehilangan pekerjaan
d)     Faktor endokrin : hipertiroid,diabeteS (mochtar,rustam 1998)

1.3      TANDA DAN GEJALA

Batas terang antara mual yang masih fisiologis dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada.Ada yang menyampaikan sanggup lebih dari 10 kali muntah. Tetapi jikalau keadaan umum penderita atau ibu terpengaruh, ini sudah dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya tanda-tanda sanggup dibagi menjadi 3 tingkatan:
1.  Tingkatan I (ringan)
Ø  Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat tubuh turun
4) Mata cekung dan pengecap kering
5) Epigastrium terasa nyeri
6) tekanan darah turun
7)Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
8) Tampak lemah dan lemas
2.  Tingkatan II
Ø  Dehidrasi semakin meningkat hasilnya :
1) keadaan umum penderita lebih parah
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung 
4) fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikhterus ringan
5) turgor kulit mulai menurun
6) apatis
7) berat tubuh menurun
8) suhu tubuh naik (dehidrasi)
9) tekanan darah menurun
10) konstipasi
11) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
3. Tingkatan III
1)     Keadaan umum lebih parah (jelek).
2)     Keadaan kesadaran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
3)     Dehidrasi hebat
4)     Nadi kecil sangat cepat
5)     tekanan darah menurun sekali
6)     temperatur meningkat
7)     Dan komplikasi yang berakhibat fatal terjadi pada susunan syaraf pusat
8)      Ikterus semakin berat

1.4      PENGARUH TERHADAP KEHAMILAN

v  Selain kekurangan cairan tubuh dan terganggunya keseimbangan elektrolit sanggup terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan jawaban perdarahan gastro intestinal.
v  Hiperemesis gravidarum sanggup menjadikan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah
v  Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan sebab muntah menimbulkan kekurangan cairan tubuh sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga sanggup menimbulkan hemokonsentrasi sehingga pedoman darah ke jaringan berkurang.
v  Kekurangan kalium sebagai jawaban dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah–muntah lebih banyak, sanggup merusak hati dan terjadilah bulat setan yang sulit dipatahkan http://www.g-excess.com/37420/gejala-dan-dampak-dari-hiperemesis-gravidarum/

1.5      PENGARUH/DAMPAKTERHADAP PERSALINAN

Tidak ada ( - )

1.6      PENGARUH/DAMPAK TERHADAP NIFAS

Tidak ada (-)

1.7      DIAGNOSIS (CARA MENDIAGNOSA )

a) USG (dengan memakai waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi kecacatan janin, melokalisasi plasenta.
b) Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.

v  Kekurangan cairan dan elektrolit yang berafiliasi dengan muntah yang hiperbola dan pemasukan yang tidak adekuat.
v  Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berafiliasi dengan mual dan muntah terus menerus.
v  Nyeri pada epigastrum yang berafiliasi dengan muntah yang berulang.
v   Risiko intoleransi aktifitas fisik yang berafiliasi dengan kelemahan dan kurangnya intake nutrisi.
v  Risiko perubahan nutrisi fetal yang berafiliasi dengan berkurangnya peredaran darah dan makanana ke fetal (janin).

1.8      PENATALAKSANAAN

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memperlihatkan pcnerapan wacana kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memperlihatkan kepercayaan bahwa mual dan kadang kala muntah merupakan tanda-tanda yang flsiologiS pada kehamilan muda dan akan hilang sesudah kehamilan 4 bulan.
Ada beberapa yang harus dilakukan ibu dalam kasus ini yaitu:
v  Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) wacana kehamilan muda yang disertai dengan emesis gravidarum;
v  Anjurkan ibu hamil tidak segera berdiri dari daerah tidur semoga terjadi adaptasi pedoman darah menuju susunan saraf pusat;
v  Nasehatkan wacana diet ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang merangsang muntah;
v  Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
v  Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan, menghilangkan persoalan dan konflik;
v  Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi hingga mual muntah berkurang; penambahan cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
v  Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.
v   Perawatan di Rumah sakit jikalau keadaan semakin memburuk  Cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan kalium

1.9      PENCEGAHAN

   Wanita yang mulai mengkonsumsi vitamin semenjak kehamilan dini sanggup menurunkan risiko hiperemesis gravidarum.
Prinsip pencegahan ialah mengobati emesis semoga tidak terjadi hiperemesis.
Penerangan bahwa
kehamilan dan persalinan merupakan fisiologis.
Makan sedikit-sedikit, tetapi sering. Berikan masakan selingan menyerupai biskuit, roti kering dengan the hangat ketika berdiri pagi dan sebelum tidur. Hindari masakan berminyak dan berbau. Makanan sebaiknya dalam keadaan panas atau hangat.
Defekasi teratur.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Prawirohardjo,S. 2009. Ilmu kebidanan. Yogyakarta YBPSP
  2. Varney, Helen 2007. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
  3. Boyle.M.2005.Kedaruratan Dalam Persalinan.Jakarta: EGC
  4. Suherni.2008.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta: Fitramaya
  5. Prawirohardjo,S. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:PT Bina Pustaka
  6. Joandvhi.blogspot.com. Makalah Trauma Kehamilan.www.joandvhi.blogspot .com.akses 01 oktober 2013
  7. Dep.Kes. RI. 2007. Kementrian kesehatan republik indonesia. www. depkes ri.go.id.akses 01 oktober 2013, http://www.g-excess.com/37420/gejala-dan-dampak-dari-hiperemesis-gravidarum
  8. Moechtar R. Pedarahan Antepartum. Dalam: Synopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan Obstetri Patologis, Edisi II. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998; 195
  9.  

Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sekilas Perihal Hiperemesis Gravidarum"

Posting Komentar