Sampah, Problem Dan Solusi

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes

SAMPAH, MASALAH DAN SOLUSI



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan yang asri ialah idaman setiap orang. Lingkungan yang sehat ialah hak setiap insan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini rela tempat hidupnya dikotori (dicemari). Namun apa yang terjadi kini ini? Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan, kalau tidak diimbangi dengan sikap yang ramah lingkungan. Sampah ada dimana-mana, pencemaranpun tak terhindarkan. Baik pencemaran tanah, air maupun udara.
Sampah merupakan problem yang tak akan ada habisnya, lantaran selama kehidupan ini masih ada maka sampah niscaya akan selalu diproduksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk, semakin meningkatlah sampah akan diproduksi. Seperti yang pernah kita saksikan di televisi beberapa ketika lalu, bagaimana kondisi teluk Jakarta ketika ini? “Pulau Sampah” itulah sebutannya. Bahkan beberapa tahun yang kemudian pernah terjadi meledaknya tumpukan sampah dari sebuah TPA yang membawa korban. Dan tergenangnya beberapa kawasan jawaban bertumpuknya sampah lantaran pembuangan sampah ke bantaran sungai yang disusul dengan datangnya animo penghujan ketika ini. Sekarang bagaimana solusinya?
Di dalam sampah bahu-membahu tersimpan banyak energi. Jika kita mau mengelola sampah dengan serius dan dengan cara yang baik dan benar maka sampah bukanlah masalah. Sampah bahkan sanggup menghasilkan sesuatu yang sanggup kita manfaatkan dan mendatangkan penghasilan(uang).
Mengelola sampah bahu-membahu tidaklah sulit. Melalui suatu adaptasi menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk membuat kebiasaan hidup higienis dan sehat memang harus kita awali semenjak dini, dimana dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk hidup higienis dan sehat.


B. Rumsan Masalah
  1. Bagaimana cara Metoda Pembuangan ?
  2. Bagaimana Metode Daur-ulang sampah ?
  3. Bagaimana cara Metode penghindaran dan pengurangan sampah?
  4. Apakah itu Pendidikan dan Kesadaran ihwal sampah?
  5. Apakah Manfaat pengelolaan sampah?
  6. Bagaimana Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik?
  7. Masalah apa saja ihwal sampah dan kesehatan lingkungan ?
C. Tujuan
Tujuan umum ihwal pembuatan makalah ini ialah bagaimana pembaca bisa mengetahui ihwal problem sampah dan solusi mengatasi sampah tersebut.
            Tujuan Khusus antara lain :
  1. Mengetahui cara pembuangan sampah
  2. Mengetahui metode daur ulang sampah
  3. Mengetahui metode penghindaran dan pengurangan sampah
  4. Mengetahui Pendidikan dan Kesadaran ihwal sampah
  5. Mengetahui Manfaat pengelolaan sampah
  6. Mengetahui Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
  7. Mengetahui Masalah apa saja ihwal sampah dan kesehatan lingkungan.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah biar selalu ingat akan ancaman yang ditimbulkan oleh sampah dan harus selalu menjaga kebersihan lingkungan termasuk lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat serta tidak membuang sampah sembarangan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengelolaan sampah ialah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,cair,gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara kawasan perkotaan dengan kawasan pedesaan, berbeda juga antara kawasan perumahan dengan kawasan industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diharapkan dengan dua tujuan: mengubah sampah menjadi material yang mempunyai nilai hemat mengolah sampah biar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

A. Metoda Pembuangan
  1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini ialah metode paling terkenal di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan aneka macam problem lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah ialah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah). Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya ialah metode pengumpulan air sampah memakai materi tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
  1. Pembakaran/pengkremasian sampah
Pembakaran ialah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang mudah untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian ialah metode yang kontroversial lantaran menghasilkan polusi udara. Pengkremasian biasa dilakukan dinegara menyerupai jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena kemudahan ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) ialah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu tepat , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian menyerupai ini dianggap positif lantaran menghasilkan listrik , pola di Indonesia ialah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
B. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih mempunyai nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama ialah mengambil materi sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari materi yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode gres dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
1.      Pengolahan kemabali secara fisik.
Metode ini ialah kegiatan paling terkenal dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan memakai kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan ialah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol beling , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain menyerupai (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek menyerupai komputer atau kendaraan beroda empat lebih susah, lantaran harus belahan bagiannya harus diurai dan dikelompokan berdasarkan jenis bahannya.
2.      Pengolahan biologi
·         Pengkomposan.
Material sampah organik , menyerupai zat tumbuhan , sisa masakan atau kertas , bisa diolah dengan memakai proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya ialah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah memakai teknik pengkomposan ialah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , menyerupai sampah dapur dan potongan tumbuhan dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
·         Pemulihan energy
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil eksklusif dengan cara menjadikannya materi bakar, atau secara tidak eksklusif dengan cara mengolahnya menajdi materi bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai materi bakar memasak atau memanaskan hingga menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi ialah dua bentuk perlakukan panas yang bekerjasama , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk menyerupai karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik eksklusif menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

C. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah ialah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang memakai materi yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).


D. Konsep pengelolaan sampah
Terdapat beberapa konsep ihwal pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:
Diagram dari hirarki limbah.
·         Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, memakai kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan seni administrasi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar seni administrasi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki ialah untuk mengambil laba maksimum dari produk-produk mudah dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
·         Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) ialah suatu seni administrasi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk memilih akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berkhasiat sesudah kehidupan serta selama manufaktur.
·         Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar ialah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akhirnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan

E. Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari administrasi sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup insan dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa sekolah tinggi tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan acara pengelolaan sampah, contohnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh aneka macam organisasi, contohnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

F. Manfaat pengelolaan sampah
a)      Penghematan sumber daya alam
b)      Penghematan energi
c)      Penghematan lahan TPA
d)     Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

G. Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
1.      Longsor tumpukan sampah
2.      Sumber penyakit
3.      Pencemaran lingkungan

H.  Masalah Sampah dan Kebersihan Lingkungan
Ø  POLUSI
Yang dimaksud dengan polusi ialah terjadinya pencemaran lingkungan yang akan menjadikan menurunnya kualitas lingkungan dan terganggunya kesehatan serta ketenangan hidup makhluk hidup termasuk manusia. Terjadinya polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya terjadi jawaban aktifitas insan yang hiperbola dan tidak terkontrol yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air dan udara. Yang akhirnya akan mengancam kelestarian Lingkungan.
Mengenai polutan sanggup digolongkan kedalam dua hal yakni :
  • Yang bersifat kualitatif
Yaitu terdiri dari unsur-unsur yang alamiah telah terdapat di dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyak sehinggga mengadakan pencemaran lingkungan. Hal ini sanggup terjadi lantaran musibah dan lantaran perbuatan manusia, pola polutan contohnya unsur nitrogen, fosfor dan lain-lainnya.
  • Yang bersifat kuantitatif
Terdiri dari unsur-unsur yang terjadi jawaban berlangsungnya persenyawaan yang dibentuk secara sintesis seperti, pestisida detergen dan lain-lan. Umumnya polusi lingkungan ditunjukan kepada faktor-faktor fisik menyerupai polusi suara, radiasi, suhu, penerangan dan faktor-faktor kimia menyerupai debu, uap, gas, larutan, awan, kabut, sosioekonomi dan kultur.

Ø  PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat materi yang mengakibatkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan kegiatan insan serta organisme lainnya. Bahan pencemaran itu disebut dengan polutan.
Menurut WHO, ditetapkan empat tahap pencemaran yaitu :
  1. Pencemaran tingkat pertama: Pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan.
  2. Pencemaran tingkat kedua: Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada pancaindera dan alat vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya.
  3. Pencemaran tingkat ketiga: Pencemaran yang sudah menjadikan reaksi pada faal tubuh dan menimbulkan sakit yang kronis.
  4. Pencemaran tingkat keempat: Pencemaran yang telah menimbulkan dan menjadikan kematian dalam lingkungan lantaran kadar zat pencemaran terlalu tinggi.

Ø  PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Kebersihan ialah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, problem kebersihan selalu menjadi polemik yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut problem kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat.
Masalah kebersihan yang tidak aman dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya problem diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di kawasan bekas musibah di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara.
Di samping susukan air higienis yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di kawasan kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air minum yang higienis pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan sanggup ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan bisa untuk bekerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai abdnegara negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun 1988. Selain itu, pemerintah pun sudah melaksanakan aneka macam upaya dalam menjaga kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun sanggup dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan kiprah dengan baik dalam menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan kegiatan sehari-hari. Oleh lantaran itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Ø  FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Faktor penyebab terjadinya problem pada sampah :
  1. Kurang tersedianya tempat sampah yang memadai dan kelayakannya untuk dipakai. Tempat sampah merupakan hal yang penting dalam menangani merebaknya sampah di setiap tempat. Kurangnya tempat sampah sering menjadi hambatan menumpuknya sampah di aneka macam tempat.
  2. Pembuangan sampah yang sembarangan. Banyak masyarakat kita yang kini ini kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, contohnya pembuangan sampah yang sembarangan, yang dilakukan sembarang tempat mengakibatkan banjir contohnya pembuangan sampah di sungai.
  3. Kurang kesadaran diri
  4. Belum ada hukum yang melarang pembuangan sampah.
Faktor penyebab terjadinya problem pada polusi :
  • Pencemaran udara
1.      Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia, telah sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian ihwal polusi udara dengan segala risikonya telah dipublikasikan, termasuk risiko kanker darah. Namun, jarang disadari, entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya lantaran benjol saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru jawaban polusi udara kota. Meskipun sesekali telah mulai turun hujan, tetapi coba sempatkan menengok ke langit ketika udara cerah semenjak pagi hingga sore hari. Langit di kota-kota besar di Indonesia sudah tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan, dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru dan saluran pernapasan dengan sangat bermakna. Bukan hanya benjol saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit di aneka macam wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru. Di kota-kota besar, donasi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen. Sedangkan donasi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, contohnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.
2.      Pencemaran air
Penyebab pencemaran air berdasarkan defisini dari pencemaran air, sanggup diketahui bahwa penyebab pencemaran air sanggup berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum sanggup dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan eksklusif dan dan tidak langsung. Sumber eksklusif mencakup efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak eksklusif ialah kontaminan yang memasuki tubuh air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian menyerupai pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas insan yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Selain itu pencemaran air sanggup disebabkan oleh aneka macam hal dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, menyerupai :
  • Meningkatnya kandungan nutrien sanggup mengarah pada eutrofikasi.
  • Sampah organik menyerupai air comberan (sewage) mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang sanggup berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang aneka macam macam polutan ke dalam air limbahnya menyerupai logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut mempunyai efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang sanggup juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai menyerupai di sungai-sungai.
Komponen Pencemaran Air
Zaman kini ini insan telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Dan hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke tubuh air atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik.
Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat ialah materi buangan yang berbentuk padat, baik yang agresif maupun yang halus, contohnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
Bahan buangan organik dan olahan materi makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang sanggup membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya ialah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur logam menyerupai timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika materi buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air sanggup terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja sanggup menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada flora dan binatang bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam materi pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :
  • Sabun (deterjen, sampo dan materi pembersih lainnya),
  • Bahan pemberantas hama (insektisida), Zat warna kimia, Zat radioaktif.

BAHAYA DARI POLUSI AIR
Bibit- bibit penyakit aneka macam zat yang bersifat racun dan materi radioaktif sanggup merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak tepat dan mengakibatkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya menyerupai arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain sanggup merusak organ tubuh insan atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini sanggup merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil bahari muara. Bahan- materi yang berbahaya masuk ke bahari atau samudera mempunyai jawaban jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut sanggup pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak sanggup mematikan burung dan binatang bahari lainnya, sebagai pola efek keracunan sanggup dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak jawaban yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
  • Terganggunya kehidupan organisme air lantaran berkurangnya kandungan oksigen
  • Terjadinya ledakan ganggang dan flora air
  • Pendangkalan dasar perairan
  • Tersumbatnya penyaring reservoir, dan mengakibatkan perubahan ekologi dalam jangka panjang menjadikan kanker dan kelahiran cacat.
  • Akibat penggunaan pestisida yang hiperbola selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berkhasiat terutama predator
  • Kematian biota kuno, menyerupai plankton, ikan bahkan burung
  • Dapat menjadikan mutasi sel kanker dan leukemia

DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR
Pencemaran air berdampak luas, contohnya sanggup meracuni sumber air minum, meracuni masakan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan jawaban hujan asam, dan sebagainya. Di tubuh air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini mengakibatkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tumbuhan air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan kegiatan kuman menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
  • Dampak terhadap kehidupan biota air
  • Dampak terhadap kualitas air tanah
  • Dampak terhadap kesehatan
  • Dampak terhadap estetika lingkungan
SOLUSI MASALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Solusi problem kebersihan lingkungan pada sampah. Beberapa cara pemusnahan sampah yang sanggup dilakukan secara sederhana sebagai berikut :
  1. Penumpukan.
Dengan metode ini, bahu-membahu sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi materi organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko lantaran berjnagkitnya penyakit menular, mengakibatkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit dana badan-badan air.
  1. Pengkomposan.
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan sanggup menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
  1. Pembakaran.
Metode ini sanggup dilakuakn hanya untuk sampah yang sanggup dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menhindari pencemarn asap, anyir dan kebakaran.
  1. "Sanitary Landfill".
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.

PEMANFAATAN SAMPAH
  • Sampah berair : Kompos dan masakan ternak
  • Sampah kering : Dipakai kembali dan daur ulang
  • Sampah kertas : Daur Ulang

DAUR ULANG
Daur ulang ialah salah satu seni administrasi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.

Material yang sanggup didaur ulang :
  • Botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau beling yang tebal.
  • Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai kertas yang berlapis minyak.
  • Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan camilan manis dll.
  • Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll
  • Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, bejana dll
  • Sampah berair sanggup diolah menjadi kompos.
MANFAAT PENGELOLAAN SAMPAH
  • Mengehemat sumber daya alam
  • Mengehemat Energi
  • Mengurangi uang belanja
  • Menghemat lahan TPA
  • Lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman)


SOLUSI KEBERSIHAN LINGKUNGAN PADA POLUSI
  1. Pencemaran udara
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu berguru dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, menyerupai bus dan kereta api, diperbanyak. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin bau tanah kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi donasi polutan udara. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor ialah kemacetan kemudian lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan kemudian lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan sanggup membantu mengatasi kemacetan kemudian lintas dan mengurangi polusi udara. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan "polisi tidur" justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju. Uji emisi harus dilakukan secara terpola pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan komplemen bagi polisi kemudian lintas untuk melaksanakan uji emisi di samping mengusut surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang kemudian lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara
  1. Pencemaran udara
Penanggulangan terjadinya pencemaran air. Untuk mencegah biar tidak terjadi pencemaran air, dalam kegiatan kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya materi pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak memakai pupuk dan pestisida secara berlebihan, lantaran sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak memakai deterjen fosfat, lantaran senyawa fosfat merupakan masakan bagi tumbuhan air menyerupai enceng gondok yang sanggup mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang telah terjadi secara alami contohnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini sanggup meracuni organ tubuh melalui pencernaan lantaran tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diharapkan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan lantaran tercemar oleh limbah industri. Untuk menanggulangi biar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
  1. Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, biar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau sanggup sesudah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan sanggup digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak sanggup diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi materi lain yang berguna, contohnya sanggup diolah menjadi keset. Sampah organik yang sanggup diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk sanggup digunakan sebagai pupuk.

 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu Pengelolaan sampah ialah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,cair,gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

B. Saran
Pendidikan mengenai sampah dan penanganannya mesti diajarkan semenjak dini. Anak-anak dilatih mengenali sampah organik, daur ulang, sampah kimia dan dilatih membuang sampah pada tempatnya. Setiap keluarga diajarkan membuang sampah rumah tangga secara terpisah. Sampah organik mesti dikelola dalam rumah tangga sendiri sebagai kompos. Pemisahan sampah itu penting. 3. Sampah daur ulang menyerupai barang-barang bekas berupa botol beling maupun plastik, tas kresek, majalah, koran, sanggup dicuci dan dijual atau dikembalikan pada perusahaan itu sendiri. Daur ulang ialah solusi bermanfaat. Anggota Pramuka, pecinta alam, kelompok perjaka biar dikerahkan untuk turut berguru mengelola sampah.
Perusahaan yang memproduksi masakan mesti ikut bertanggung jawab dengan sampah hasil produksinya. Sebaiknya, perusahaan-perusahaan itu membeli kembali "sampah"-nya melalui agen-agen yang telah ditentukan untuk memudahkan konsumen mengelola sampah dari produk yang mereka konsumsi itu. Peran pemulung penting, namun lebih tepat kegiatan ini menjadi swadaya masyarakat bekerjasama dengan pemilik perusahaan.
Para pedagang dan pemilik pasar jangan ikut merusak lingkungan dengan menunjukkan komplemen tas plastik/tas kresek pada konsumennya. Sampah plastik paling tak terkendali penanganannya. Ibu-ibu rumah tangga, kalau pergi belanja, sebaiknya punya tas belanja yang kuat, sanggup dibersihkan sewaktu-waktu.
Tugas pemerintah ialah mengelola sampah kimia menyerupai bekas baterai, obat pertisida, sampah kaca, rongsokan besi bekas kendaraan beroda empat dan motor, termasuk sampah dari rumah sakit. Masyarakat juga perlu tahu, selama ini sampah berbahaya itu dikelola siapa dan bagaimana penanganannya. Masyarakat berhak mendapatkan informasi terkait dengan kegiatan instansi/klinik kesehatan membuang sampah "berbahaya".
Pemerintah harus menerapkan punishment pada warga yang membuang sampah (serta meludah) sembarangan. Aturan tidak membuang sampah terbuka (tanpa pembungkus) sembarangan hingga sampah berantakan mesti ditegaskan dan disosialisasikan kembali dengan melibatkan aparatur desa.
Sungai dan got sesungguhnya ialah tempat mendistribusikan air bersih, bukan untuk sampah, apalagi limbah kimia rumah tangga (air bekas sabun, pasta gigi, sampo), termasuk limbah buang hajat atau dari bekas minyak masakan. Air sungai dan got akan mengairi persawahan dan menjadi konsumsi masyarakat. Belum lagi limbah hasil industri dan bisnis perbengkelan menyerupai bekas olie dan solar. Terlalu terbiasa orang menganggap materi itu tidak berbahaya.
Pertumbuhan pembangunan/penduduk dan munculnya perumahan-perumahan tak bertanggung jawab, akan mengalirkan limbah mereka ke saluran-saluran air (irigasi) yang menjadi sumber penting kehidupan masyarakat di masa depan. Sebaiknya perumahan tersebut membuat septic-tank masing-masing sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi hanya air higienis semata. Kembalikan fungsi got dan sungai menjadi irigasi air bersih.

 
DAFTAR PUSTAKA

Slamet Riyadi, 1986. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Surabaya; perjuangan nasional karya indah.
James f. Mc kenzie, 2006. Kesehatan Masyarakat. Jakarta; EGC
Effendi Nasrul, 1997. Konsep Dasar Perawatan Komunitas. Jakarta; EGC
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/14/time/065945/idnews/538401/idkanal/131 (online) 06-oktober-2010
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htm (online) 06-oktober-2010
http://www.jala-sampah.or.id/index.htm (online) 06-oktober-2010



 

Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sampah, Problem Dan Solusi"

Posting Komentar