Dasar Pemikiran, Fokus Dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan : Reva Rubin, Ramona, Teori Oream, Ernestine, Jen Ball, Ela Jog Lehrman

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

dasar fatwa fokus dan tujuan dalam teori kebidanan

  dasar fatwa fokus dan tujuan dalam teori kebidanan Dasar pemikiran, fokus dan tujuan dalam teori kebidanan : Reva Rubin, Ramona, Teori Oream, Ernestine, Jen Ball, Ela Jog Lehrman
Pendahuluan
Secara umum teori dan konsep yaitu hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang dipakai dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya yaitu penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan fatwa yang dalam.
Konsep atau teori yaitu citra wacana objek dari suatu kejadian atau objek yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan citra abnormal suatu ide  yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. Konseptual model sanggup memperlihatkan citra abnormal atau wangsit yang mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.


1.     Reva rubin
Rubin yaitu seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori wacana kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari 20,tahun dengan lebih dari 6000 responden.    
Tujuan Rubin yaitu mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai kiprah menjadi seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Penelitian ini dilakukan dengan pinjaman para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara eksklusif dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian di dapatkan di klinik antenatal dan postnatal. Data-dat berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian kiprah menjadi ibu diberi isyarat kemudian dianalisis.

v Menurut Rubin seorang semenjak hamil sudah mempunyai impian sebagai berikut :
a.     Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b.     Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi.
c.      Penentuan gambar identitas diri.
d.     Mengerti wacana arti memberi dan menerima.

v Perubahan yang umum terjadi pada perempuan ketika hamil yaitu :
a.     Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan bisa memerhatikan perkembangan janinnya.
b.     Membutuhkan sosialisasi.

v Tahapan Psikososial (Psikososial Stage)
1.     Anticipatory stage
Tahap ini ibu-ibu melaksanakan latihan kiprah dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
2.     Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya kiprah dasarnya.. Pada tahap ini, ibu memerlukan pinjaman anggota keluarga yang lain.
3.     Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah bisa menjadi ibu. Tahap ini membutuhkan waktu beberapa ahad dan ibu akan melanjutkan sendiri.
4.     Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan kiprah dihentikan. Pada tahapan ini kiprah sebagai orang renta belum jelas.

v Reaksi umum pada kehamilan, biasanya swbagai berikut :
a.     Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir
b.     Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatkannya kebutuhan untuk mempelajari wacana perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
c.      Trimester III
Berperasaan aneh, semberono, jelek. Menjadi lebih introvert, mereflesikan terhadap pengalaman masa kecil.

v Tiga aspek yang diidentifikasi dalam kiprah ibu hamil :
a.     Gambaran wacana idaman
Sebuah citra ideal/positif mengenai perempuan yang berhasil melaksanakan kiprahnya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya pola bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
b.     Gambaran wacana diri
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran diri seorang perempuan yaitu bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai belahan dari pengalaman diri, terkait dengan kiprah ibu yang akan dilakukan.
c.      Gambaran tubuh
Perubahan yang terjadi pada badan perempuan selama proses kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta sesudah melahirkan.

v Tahap pelaksanaan kiprah menjadi seorang ibu :
a.     Taking on
Wanita menggandakan dan melaksanakan kiprah ibu, dikenal sebagi tahap meniru. Dalam tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan menggandakan sikap perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakanpengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya : apa yang dilakukan ketika persalinan atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role play (mencoba bermain peran) yaitu membuat kondisi di masa yang akan tiba dengan sengaja, contohnya : berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anak temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.
b.     Taking in
Taking in mencakup kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya menggandakan tetapi sudah mulai membayangkan kiprah yang dilakukan dimasa yang akan datang, contohnya : akan menyerupai apa proses persalinannya nanti atau baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti. Dan kegiatan introjections, projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya : ketika ibu memandikan bayinya di rumah, ia akan melakukannya berdasarkan apa yang dipelajari di rumah sakit atau di kawasan lainnya.
c.      Leting go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan acara yang sudah dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa kemudian dan menghilang tindakan yang ia anggap sudah tidak sempurna lagi.

v Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang renta pada masa postpartum yaitu :
a.     Respon dan dukungan dari sahabat dan keluarga.
b.     Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c.      Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang kemudian (sebelumnya)
d.     Pengaruh budaya


2.     Rammona Mercer
Mercer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap proses persalinan. Dai yaitu salah satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang karirnya selama 30 tahun, Mercer melaksanakan 2 penelitian penting yaitu imbas stress antepartum pada keluarga dan pelaksanaan ibu. Teori Mercer lebih menekan pada stres antepartum dan mencapai kiprah ibu. Ia mengidentifikasi seorang perempuan pada awal postpartum, yang memperlihatkan bahwa perempuan akan lebih mendekatkan diri pada bayinya disbanding dengan melaksanakan kiprah sebagai seorang ibu pada umumnya.

            Efek stres anteparum
Tujuan:  Memberikan  dukunagn selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan social dan kurangnya kepercayaan diri.

v Enam faktor yang mempunyai korelasi dengan status kesehatan :
a.     Hubungan interpersonal
b.     Peran keluarga
c.      Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup
d.     Dukungan social
e.     Rasa percaya diri
f.       Gangguan rasa takut, depresi, dan keraguan
Selain itu, menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas gres yang membutuhkan fatwa dan penguraian yang lengkap wacana diri sendiri. Mencer melihat bahwa menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi perempuan yang menjadi ibu, tetapi ia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan kiprah ibu. Oleh lantaran itu, kiprah dan partisipasi suami/pasangan sangat penting untuk meyakinkan dan memperlihatkan penghargaan untuk kiprah gres ini. Penghargaan diri, status kesehatan, dan dukungan social diperkirakan mempunyai imbas eksklusif yang positif terhadap dan imbas negetif terhadap fungsi keluarga. Hubungan ini dibuktikan dalam suatu penelitian yang bertujuan mengetahui korelasi antara stress anteprtum dan hubungan/fungsi keluarga. Sampel penelitian yaitu ibu hamil dengan resiko tinggi yang masuk rumah sakit dibandingkan dengan ibu hamil dengan resiko rendah, usia kehamilan antara 24-34 minggu.

v Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepadaa ibu dan pasangannya. Hasil penelitiannya yaitu terdapat 6 variabel yang terkait dengan fungsi keluarga :
a.        Stres antepartum yang disebabkan kombinasi dari insiden masa kemudian yang tidak menyenangkan dan risiko kehamilan.
b.       Dukungan sosial
c.        Harga diri
d.       Kontrol diri
e.        Kegelisahan
f.         Depresi

v Hubungan antara ke 6 variabel tersebut yaitu sebagai berikut :
a.     Stres yang diakibatkan insiden masa kemudian yang tidak menyenangkan, dan risiko kehamilan diperkirakan mempunyai imbas negative terhadap harga diri dan status kesehatan.
b.     Harga diri, status kesehatan, dan dukungan sosial diperkirakan mempunyai imbas yang positif terhadap kegelisahan dan depresi, yang pada kesannya memberi imbas negative terhadap fungsi keluarga.

Pencapaian kiprah ibu
v Empat langkah (tahapan) dalam kiprah untuk menjadi seorang ibu yaitu :
a.     Anticipatory
Suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan adaptasi social dan psikologi terhadap kiprah barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Contoh : Latihan memasak, belajat wacana ASI, mencar ilmu wacana merawat anak, dll.
b.     Formal
Mulai dengan kiprah bersama-sama sebagai seorang ibu, bimbingan kiprah secara formal dan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh sistem perempuan dari wanita.
Contoh : Orang renta (ibu) mengajarkan cara perawatan bayi pada anaknya (ibu muda)
c.      Informal
Saat perempuan telah bisa menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan kiprah barunya ini.
d.     Personal
Pencapaian kiprah ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer melihat bahwa kiprah aktif seorang perempuan dalam percapaian kiprah umumnya dimulai semenjak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan hingga 7 bulan postpartum.

v Faktor-faktor yang memengaruhi perempuan dalam pencapaian kiprah ibu yaitu :
a.     Faktor ibu
1)    Umur ibu pada waktu melahirkan anak pertama
2)    Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama
3)    Memisahkan ibu dan anak secepatnya
4)    Stres sosial
5)    Dukungan sosial
6)    Konsep diri
7)    Kepribadian
8)    Perilaku
9)    Status kesehatan ibu
b.     Faktor bayi
1)    Temperamen
2)    Kesehatan bayi
c.      Faktor-faktor lain
1)    Latar belakang budaya
2)    Status perkawinan
3)    Status sosial ekonomi

v Faktor-faktor pendukung pencapaian kiprah ibu :
a.     Emosional support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
b.     Informational support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri, dengan memperlihatkan info yang berkhasiat dan bekerjasama dengan duduk kasus situasi.
c.      Physical support
Pertolongan eksklusif menyerupai membantu merawat bayi dan memperlihatkan dukungan dana.
d.     Appraisal support
Berupa info yang menjelaskan wacana kiprah pelaksanaan bagaimana ia menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu bisa mengevaluasi dirinya sendiri yang bekerjasama dengan penampilan orang lain.

3.     Ela Joy Lehrman
Dalam teori ini, Lehram menginginkan biar bidan bisa melihat semua aspek praktik dalam memperlihatkan asuhan pada perempuan hamil dan memperlihatkan pertolongan pada persalinan.

v Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal yaitu :
1.     Asuhan yang berkesinambungan
2.     Keluarga sebagai sentra asuhan
3.     Pendidikan dan konseling merupakan belahan dari asuhan
4.     Tidak ada intervensi dlam asuhan
5.     Fleksibilitas dalam asuhan
6.     Keterlibatan dalam asuhan
7.     Advokasi pada klien
8.     Waktu

Asuhan partisipasi
Bidan sanggup melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi, dan perencanaan pasien. Klien ikut bertanggung jawab atau ambil belahan dalam pelayanan antenatal. Dalam investigasi fisik, contohnya palpasi pada kawasan tertentu atau ikut mendengar denyut jantung.
Dari delapan komponen yang dibentuk oleh Lehrman tersebut kemudian diujicobakan oleh Morten pada pasien post partum. Dari hasil penerapan tersebut, Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8 komponen yang telah dibentuk oleh Lehrman, yaitu :
1.     Teknik terpeutik
2.     Pemberdayaan
3.     Hubungan sesama      

Teknik terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, contohnya : mendengar aktif, mangkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, pemberian izin.

            Empowerment (pemberdayaan)
                        Sesuatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan; bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai, dan memberi dukungan.

Lateral relationship (hubungan sesama)
Menjalani korelasi yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak bersahabat ; contohnya sikap tenggang rasa dan membuatkan pengalaman.

4.     Ernestine Wiedenbach
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman  dan observasinya dalam praktik.
Konsep yang luas, berdasarkan Wiedenbach yang positif di temukan dalam keperawatan, yaitu :
1.     The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2.     The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3.     The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4.     The means : metode untuk mencapai tujuan
5.     The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional)

The agent (the midwife)
                        Wiedenbach mengutarakan empat konsep yang memengaruhi praktik keperawatan yaitu filosofi, tujuan, praktik, dan seni. Filosofi Wiedenbach wacana asuhan kebidanan dan tindakan kebidanan sanggup dilihat dalam uraiannya yang terang pada perawatan maternitas dimana ada kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadimorang tua.

The goal (purpose)
Tujuan dari proses keperawatan yaitu membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Sadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum memilih tujuan. Bila kebutuhan ini sudah diketahui, sanggup diperkirakan tujuan yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laris fisik, emosional, atau psikologis. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus memakai mata, telinga, tangan, serta pikirannya.

The recipient
Perempuan, berdasarkan masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient yaitu individu yang berkompeten dan bisa melaksanakan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami lesulitah dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.

The means
Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan terdiri dari empat tahap, yaitu :
1.     Identifikasi kebutuhan klien
2.     Ministration : memperlihatkan dukungan dalam mencari pertolongan yang dibutuhkan
3.     Validation : mengecek apakah pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman yang dibutuhkan
4.     Coordination : koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien

Untuk bisa membantu pasien, bidan/perawat harus mempunyai :
1.     Pengetahuan, untuk bisa memahami kebutuhan pasien
2.     Penilaian, kemampuan pengambilan keputusan
3.     Keterampilan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasien

Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi dan professional.


5.      Jean Ball
(Teori dingklik goyang = keseimbangan emosional ibu)
Tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keadaan emosi ibu dalam layanan maternitas. Psikologi dalam hal ini tidak hanya imbas emosional tetapi juga proses emosional biar tujuan final dalam memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang renta terpenuhi. Kehamilan, persalinan, dan masa postpartum yaitu masa untuk mengadopsi kiprah baru.
                       
Hypotesa Ball :
             Respon emosional perempuan terhadap perubahan yang terjadi bersama dengan kelahiran anak yang memengaruhi kepribadian seseorang dan dengan dukungan yang berarti, mereka mendapatkan system keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa postpartum akan memengaruhi respon emsional perempuan dalam perubahan yang dialaminya pada proses pelahiran anak.

v  Terdapat tiga faktor yang memengaruhi keadaan emosional ibu ketika postpartum yaitu:
1.      Kepribadian ibu
2.      Dukungan dari keluarga/lingkungan social
3.      Layanan yang diberikan bidan
Kesejahteraan seseorang perempuan sangat tergantung pada efektifitas 3 elemen tersebut. Bila semua faktor di atas positif, maka derajat emosional akan baik. Tetapi jika keadaan 3 faktor tersebut negatif, derajat keadaan emosional buruk. Meski demikian, setiap faktor saling berinteraksi satu sama lain. Jika kekurangan satu faktor diimbang denga kelebihan faktor lain, keadaan emosi ibu manjadi akan menjadi baik. Ketiga faktor tersebut digambarkan sebagai dingklik goyang, dengan layanan maternitas sebagai landasan dan tiang penyangganya yaitu dukungan keluarga serta kepribadian ibu. Kekokohan setiap elemen saling berkaitan satu sama lain.
    
v Teori Jean Ball dalam konsep :
Women               :      Ball memutuskan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial dan psikologi seorang perempuan dalam proses melahirkan.
Health                 :      Merupakan pusat  dari model Jean Ball. Tujuan d ari postnatal care  adalah  supaya perempuan bisa menjadi seorang ibu.
Environment      :      Lingkungan social dan organisasi dalam sistem dukungan asuhan post natal.
Midwifery           :      Berdasarkan penelitian asuhan post natal, contohnya dikhawatirkan kurang efektif lantaran kurangnya pengetahuan wacana kebidanan.
Self                      :      Secara terang kita sanggup melihat bahwa kiprah bidan yaitu memperlihatkan dukungan dan membantu seorang perempuan untuk menjadi yakin dengan kiprahnya sebagai seorang ibu.

C.     Kesimpulan
Fungsi konsep yaitu sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan teori yaitu jalur nalar atau kebijaksanaan sehat yang dipakai oleh peneliti untuk menerangkannya. Ada beberapa teori yang memengaruhi model kebidanan yaitu Teori Reva Rubin, Ramona T. Mercer, Ernestine Wiedenbach, Ella Joy Lehrman, dan Jean Ball.

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Dasar Pemikiran, Fokus Dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan : Reva Rubin, Ramona, Teori Oream, Ernestine, Jen Ball, Ela Jog Lehrman"

Posting Komentar