Model Pembelajaran Group Investigation

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION




Group Investigationn merupakan  salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang menekankan pada partisipasi dan acara siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, contohnya dari buku pelajaran atau siswa sanggup mencari melalui internet.  Siswa dilibatkan semenjak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif sanggup terlihat mulai dari tahap pertama hingga tahap final pembelajaran.



Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atauknowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Penelitian di sini ialah proses dinamika siswa memperlihatkan respon terhadap dilema dan memecahkan dilema tersebut. Pengetahuan ialah pengalaman berguru yang diperoleh siswa baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok memperlihatkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan aneka macam pandangan gres dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

Slavin (1995) dalam Siti Maesaroh (2005:28), mengemukakan hal penting untuk melaksanakan metode Group Investigationadalah:

1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok.
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus menerima kesempatan memperlihatkan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa sanggup mencari gosip dari aneka macam gosip dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan gosip yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.

2. Rencana Kooperatif.
Siswa gotong royong memeriksa dilema mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melaksanakan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.
3. Peran Guru.
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jikalau siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.

Para guru yang memakai metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen, (Trianto, 2007:59). Pembagian kelompok sanggup juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa menentukan topik untuk diselidiki, melaksanakan penyelidikan yang mendalam atas topik yang  telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.

B.   Langkah-Langkah dalam Menggunakan Model Group Investigation

Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation, (Kiranawati (2007), sanggup dikemukakan sebagai berikut:

1. Seleksi topik
Para siswa menentukan aneka macam subtopik dalam suatu wilayah dilema umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada kiprah (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasama
Para siswa bersama guru merencanakan aneka macam mekanisme berguru khusus, kiprah dan tujuan umum yang konsisten dengan aneka macam topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah 1 diatas.

3. Implementasi
Para siswa melaksanakan planning yang telah dirumuskan pada langkah b). pembelajaran harus melibatkan aneka macam acara dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk memakai aneka macam sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memperlihatkan pertolongan jikalau diperlukan.

4. Analisis dan sintesis
Para siswa menganalisis dan mensintesis aneka macam gosip yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan semoga sanggup diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari aneka macam topik yang telah dipelajari semoga semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi
Guru beserta siswa melaksanakan penilaian mengenai bantuan tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi sanggup meliputi tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.



C.   Tahapan-tahapan Dalam Group Investigation

Enam Tahapan di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigationdapat dilihat pada table berikut, (Slavin, 1995) dalam Siti Maesaroh (2005:29-30):

Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
Guru memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk memberi bantuan apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibuat menurut heterogenitas.
Tahap II
Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian menciptakan perencanaan dari dilema yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
Tahap III
Membuat penyelidikan.
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, menciptakan kesimpulan dan mengaplikasikan bab mereka ke dalam pengetahuan gres dalam mencapai solusi dilema kelompok.

Tahap IV
Mempersiapkan kiprah akhir.
Setiap kelompok mempersiapkan kiprah final yang akan dipresentasikan di depan kelas.
Tahap V
Mempresentasikan kiprah akhir.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
Tahap VI
Evaluasi.
Soal ulangan meliputi seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.






























D.  Ciri-Ciri Model Group Investigation

Model pembelajaran Group Investigation merupakan model yang sulit diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mempunyai cirri-ciri, yakni sebagai berikut:

1.      Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

2.      pembelajaran yang dilakukan menciptakan suasana saling berafiliasi dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan aneka macam pandangan gres dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok.

3.      pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation siswa dilatih untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari aneka macam topik yang telah dipelajari, semua siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.

4.      adanya motivasi yang mendorong siswa semoga aktif dalam proses berguru mulai dari tahap pertama hingga tahap final pembelajaran.

5.      pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation suasana berguru terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini sanggup membangkitkan semangat siswa untuk mempunyai keberanian dalam mengemukakan pendapat dan mengembangkan gosip dengan sahabat lainnya dalam membahas materi pembelajaran.


E.   Kelebihan dan Kelemahan Model Group Investigation

Di dalam pemanfaatannya atau penggunaannya model pembelajaran group investigation juga mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni sebagai berikut:

Kelebihan pembelajaran model group investigation:

1.      Pembelajaran dengan kooperatif model Group Investigation mempunyai dampak kasatmata dalam meningkatkan prestasi berguru siswa.
2.      Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation mempunyai dampak positif, yaitu sanggup meningkatkan motivasi berguru siswa.
3.      Pembelajaran yang dilakukan menciptakan suasana saling berafiliasi dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.
4.      Model pembelajaran group investigation melatih siswa untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.
5.      Memotivasi dan mendorong siswa semoga aktif dalam proses berguru mulai dari tahap pertama hingga tahap final pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran dengan model group investigation:
Model pembelajaran group investigation merupakan model pembelajaran yang kompleks dan sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Kemudian pembelajaran dengan memakai model pembelajaran group investigation juga membutuhkan waktu yang lama.
  MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION


Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Model Pembelajaran Group Investigation"

Posting Komentar