Kebutuhan Dasar Ibu Kurun Nifas

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Pada masa nifas problem diet perlu mendapat perhatian yang serius Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
ibu nifas

Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas 


1.    Nutrisi dan Cairan
Pada masa nifas problem diet perlu mendapat perhatian yang serius, lantaran dengan nutrisi yang baik sanggup mempercepat penyembuhan ibu dan sangat mensugesti susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan.
Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
1.         Mengkonsumsi embel-embel 500 kalori tiap hari.
2.         Makan dengan diet berimbang untuk mendapat protein, mineral dan vitamin yang cukup.
3.         Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
4.         Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
5.         Minum kapsul vitamin A 200.000 unit biar sanggup menunjukkan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

2.      Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) ialah budi biar secepat mungkin bidan membimbing ibu post partum berdiri dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di tempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Ibu post partum sudah diperbolehkan berdiri dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum.
Keuntungan early ambulation ialah sebagai berikut :
1.      Ibu merasa lebih sehat dan besar lengan berkuasa dengan early ambulation.
2.      Faal usus dan kandung kemih lebih baik.
3.      Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu cara merawat anaknya selama ibu masih di rumah sakit. Misalnya : memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.
4.      Lebih sesuai dengan keadaan indonesia (sosial ekonomis). Menurut penelitian-penelitian yang saksama, early ambulation tidak memiliki imbas buruk, tidak mengakibatkan perdarahan yang abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka perut,  serta memperbesar kemungkinan prolapsus atau retrotexto uteri.
Early ambulation tentu tidak dibenarkan pada ibu postpartum dengan penyulit, contohnya anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.
Penambahan acara dengan early ambulation  harus berangsur-angsur,  jadi bukan maksudnya ibu segera  setelah  berdiri dibenarkan mencuci, memasak, dan sebagainya.

3.   Eliminasi
a.    Buang Air Kecil
Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum sanggup berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh, tidak menunggu 8 jam untuk kateterisasi.
Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih (retensio urine) pada ibu postpartum.
1.      Berkurangnya tekanan intraabdominal.
2.      Otot-otot perut masih lemah.
3.      Edema dan uretra.
4.      Dinding kandung emih kurang sensitif.
b.   Buang Air Besar
Ibu postpartum dibutuhkan sanggup buang air besar (defekasi) setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pemcahar per oral atau per rektal. Jika setelah tunjangan obat pencahar masih belum bisa BAB, maka dilakukan klisma (huknah).

4.      Personal Hygiene
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh lantaran itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.  Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untik tetap dijaga.
Langkah-langkah yang sanggup dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu postpartum ialah sebagai berikut :
1)      Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
2)      Menganjurkan ibu bagaimana membersihakan tempat kelamin dengan sabun dan air. Pastika ibu mengerti untuk membersihkan tempat di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan tempat sekitar anus. Nasehati ibu untuk membersihkan tempat vulva setiap kali akhir buang air kecil atau besar.
3)      Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari. Kain dapt digunaka ulang kalau telah dicuci dengan baik dan di keringkan dibawah matahari dan disetrika.
4)      Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sehabis membersihkan tempat kelaminnya.
5)      Jika ibu memiliki luka episiotomi atau laserasi sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh tempat tersebut.

5.      Istirahat dan Tidur
Hal-hal yang biasa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur ialah berikut :
1.      Anjurkan ibu agar  istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
2.      Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
3.      Kurang istirahat akan mensugesti ibu dalam beberapa hal :
a.       Mengurangi  jumlah ASI yang diproduksi
b.      Memperlambat proses involusi uterus dan mamperbanyak perdarahan
c.       Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

6.      Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang sanggup dilakuakan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini:
1.      Secara fisik kondusif untuk memelai kekerabatan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu sanggup memasukkan satu-satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu kondusif untuk memulai melaksanakan kekerabatan suami istri kapan saja ibu siap.
2.      Banyak budaya yang memiliki tradisi menunda kekerabatan suami istri hingga masa waktu tertentu, contohnya setelah 40 hari atau 6 ahad setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

7.      Latihan dan senam nifas
Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ badan wanita. Involusi ini sangat terperinci terlihat pada alat-alat kandungan. Sebagai akhir kehamilan di dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang menciptakan keindahan badan akan sangat terganggu. Oleh lantaran itu,mereka akan selalu berusaha untuk memulihkan dan mengencangkan keadaan dinding perut yang sudah tidak indah lagi. Cara untuk mengembaliokan betuk badan menjadi indah dan langsing ibarat semula ialah dengan melaksanakan latihan dan senam nifas untuk itu beri klarifikasi pada ibu perihal beberapa hal berikut ini:
1.      Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul biar kembali normal, lantaran hal ini akan menciptakan ibu merasa lebih besar lengan berkuasa dan ini juga mengakibatkan otot perutnya  menjadi kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung:
2.      Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu.
a.       Dengan tidur terlentang dan lengan disamping, tarik otot perut selagi menarik napas, tahan napasa dalam, angkat dagu kedada, tahan mulai hitungan satu hingga lima. Rileks dan ulangi sebanyak sepuluh kali
b.      Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul bukanlah latiham keagel
3.      Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan hingga lima hitungan. Relaksasi otot dan ulangi latihan sabanyak lima kali.
4.      Mulai mengerjakan lima kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap ahad naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada ahad keenam setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

sumber : 
Saifudin, A.B dkk (2002)  Buku Panduan Mudah Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, YBPSP, Jakarta dan aneka macam sumber lainnya

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Kebutuhan Dasar Ibu Kurun Nifas"

Posting Komentar