Masalah Diabetes Mellitus, Apa Dan Bagaimana Solusinya

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dr. Suparyanto, M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Diabetes Melllitus ialah suatu kumpulan tanda-tanda yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh lantaran adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akhir kekurangan insulin baik diktatorial maupun relatif (Arjatmo, 2002).
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur sampaumur keataspada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakitDM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antaralain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, systemsaraf, hati, mata dan ginjal.
Dalam jumlah prevalensi penduduk dunia dengan DM di perhitungkan mencapai 125 juta pertahun dengan DM, dengan prediksi berlipat ganda mencapai 250 juta dalam 10 tahun mendatang (tahun 2010). Peningkatan prevalensi akan lebih menonjol perkembangannya di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Prevalensi DM di Indonesia besarnya 1,2% – 2,3% dari penduduk usia lebih 15 tahun.
Kecenderungan peningkatan prevalensi akan menciptakan perubahan posisi DM yang semakin merajalela, yang ditandai dengan perubahan atau kenaikan peringkatnya dikalangan 10 besar penyakit (leading desiases). Selain itu DM juga memberi bantuan terhadap kematian.
Sebagian besar citra patologik dari DM sanggup dihubungkan dengan salah satu imbas utama akhir kurangnya insulin berikut:
1.                     Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang menjadikan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
2.                     Peningkatan mobilisasi lemak dari kawasan penyimpanan lemak yang mengakibatkan terjadinya metabolisme lemak yang absurd disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
3.                     Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Oleh lantaran itu penulis bermaksud menciptakan makalah ihwal penyakit diabetes melitus untuk dijadikan rujukan pembaca biar lebih memahami ihwal penyakit diabetes melitus.
1.2    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana konsep dasar dari penyakit diabetes melitus ?
2.    Apa persoalan yang ditimbulkan dari penyakit diabetes melitus ?
3.    Apa saja penyebab persoalan dari penyakit diabetes melitus ?
4.    Bagaimana cara mengatasi penyebab persoalan dari penyakit diabetes melitus ?
1.3    Tujuan
a.     Tujuan Umum
Mengetahui masalah, penyebab masalah, dan cara mengatasinya dari penyakit diabetes melitus.
b.    Tujuan Khusus
§  Mengidentifikasi persoalan dari penyakit diabetes melitus.
§  Mengidentifikasi penyebab persoalan dari penyakit diabetes melitus.
§  Mengidentifikasi penyelesaian dari penyebab persoalan penyakit diabetes melitus.
1.4    Manfaat
·         Pembaca sanggup mengetahui penyebab timbulnya persoalan dari penyakit diabetes melitus serta sanggup mengaplikasikan ihwal cara pencegahan sampai mengatasi dari setiap persoalan yang ditimbulkan penyakit diabetes melitus.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akhir kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart, 2005).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa ialah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
2.2  Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1.      Diabetes tipe 1, yang mencakup simtoma ketoasidosis sampai rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau mengakibatkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, ibarat fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
2.      Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
3.      Diabetes gestasional, yang mencakup gestational impaired glucose tolerance, dan berdasarkan tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibentuk menjadi:
2.3  Etiologi
Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemicu,diantaranya:
1.                                   Pola makan
Makan secara hiperbola dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai tubuh sanggup memacu timbulnya diabetes mellitus.
2.      Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat tubuh lebih dari 90 kg cenderung mempunyai peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus.
3.      Faktor genetis
Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jikalau orang tuanya menderita diabetes mellitus.
4.      Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang usang sanggup mengiritasi pancreas mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
5.      Penyakit dan nanah pada pancreas
Infeksi mikroorganisme dan virus patda pankreas serta penyakit ibarat kolesterol tinggi dan dislipidemia sanggup meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
6.      Pola hidup
Jika orang malas berolah raga mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus lantaran olah raga berfungsi untuk memperabukan kalori yang hiperbola di dalam tubuh.
7.      Kurang tidur.
Hasil riset para jago dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari menjadikan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
8.      Sering stress
Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
9.      Menggunakan pil kontrasepsi
kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin.
2.4  Patofisiologi
Sebagian besar citra patologik dari DM sanggup dihubungkan dengan salah satu imbas utama akhir kurangnya insulin berikut:
1.  Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang menjadikan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
2.  Peningkatan mobilisasi lemak dari kawasan penyimpanan lemak yang mengakibatkan terjadinya metabolisme lemak yang absurd disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
3.  Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak sanggup mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi setelah makan. Pada hiperglikemia parah yang melebihi ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul glikosuria lantaran tubulus – tubulus renalis tidak dapat  menyerap kembali semua glukosa. Glukosuria ini akan menjadikan diuresis osmotik yang mengakibatkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri mengakibatkan kehilangan cairan tubuh dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat tubuh menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain ialah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.
Hiperglikemia yang lama  akan mengakibatkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
2.5  Manifestasi Klinis
Tanda awal yang sanggup diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing cantik yaitu dilihat pribadi dari imbas peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing cantik yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing cantik umumnya menampakkan tanda dan tanda-tanda dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1        Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2        Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3        Lapar yang hiperbola atau makan banyak (Polyphagia)
4        Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5        Kehilangan berat tubuh yang tidak terang sebabnya
6        Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7        Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8        Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9        Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10    Mudah terkena nanah terutama pada kulit.
2.6  Penatalaksanaan
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu ialah dengan berolahraga secukupnya serta melaksanakan pengontrolan sajian masakan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan acara fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah ialah menjadi kunci acara pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka santunan obat tablet akan diperlukan. Bahkan santunan suntikan insulin turut dibutuhkan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
2.7  Komplikasi
Komplikasi jangka usang termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang sanggup mengakibatkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang sanggup mengakibatkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1  Masalah
hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akhir dari:
·         defisiensi sekresi hormon insulin, acara insulin, atau keduanya
·         defisiensi transporter glukosa.
·         atau keduanya.
3.2            Penyebab masalah :
A.    Input :
Insulin kurang /glukosa dalam sel tidak sanggup diserap
·         Man         :          manusia / pasien sendiri , keluarga (genetic)
·      Money      :           fiansial tercukupi, tariff pengobatan
·      Material    :          asupan Glukosa, insulin
·      Machine   :           pancreas
·      Methode   :          system metabolism dalam tubuh
·      Market      :          kurangnya sosialisasi tantang DM
B.     Proses
Efek utama kurangnya insulin :
1.  Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang menjadikan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
2.    Peningkatan mobilisasi lemak dari kawasan penyimpanan lemak yang mengakibatkan terjadinya metabolisme lemak yang absurd disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
3.    Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
·         Penyebab lain yang sanggup meemicu terjadinya DM :
-                    Pola makan                      
-                    Obesitas (kegemukan)
-                    Factor genetic
-                    Bahan-bahan kima dan obat-obatan
-                    Penyakit dan nanah pancreas
-                    Pola hidup
-                    Kurang tidur
-                    Sering stress
-                    Menggunakan pil kontrasepsi

3.3.          Penyelesaian masalah
1.       Pola makan
Makan secara hiperbola dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai tubuh sanggup memacu timbulnya diabetes mellitus.
Penyelesaian : keberhasilan penanganan DM, sangat dipengaruhi oleh 3T (tepat waktu makan, sempurna jumlah masakan yang dikonsumsi, dan sempurna jenis masakan yang di konsumsi) (Hariyani,2011).
2.      Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat tubuh lebih dari 90 kg cenderung mempunyai peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus.
Penyelesaian : mengurangi konsumsi nasi, roti, ubi, lemak, gula, tidak ngemil,boleh ngemil sayuran atau lauk pauk saja (Dradjat Boediman, 2009). Diet sehat serta olahraga sedikit demi sedikit untuk memperabukan kalori yang berlebih di dalam tubuh (Hariyani,2011).
3.      Faktor genetis
Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jikalau orang tuanya menderita diabetes mellitus.
Penyelesaian : hindari menikah dengan wanita/pria yang mempunyai riwayat penyakit DM. Sehingga sanggup menekan penyakit DM untuk diturunkan ke anaknya.

4.      Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang usang sanggup mengiritasi pancreas mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
Penyelesaian : memakai obat seperlunya dan tidak berlebihan.
5.      Penyakit dan nanah pada pancreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas serta penyakit ibarat kolesterol tinggi dan dislipidemia sanggup meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
Penyelesaian : pengobatan dengan penyembuhan penyakit dan nanah terdahulu serta menjaga kolesterol dan lemak dalam batas normal
6.      Pola hidup
Jika orang malas berolah raga mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus lantaran olah raga berfungsi untuk memperabukan kalori yang hiperbola di dalam tubuh.
Penyelesaian : melaksanakan kegiatan jasmani yang cukup serta sesuai dengan umur dan kemampuan fisik pasien. Olahraga akan membantu mengurangi timbunan lemak salam tubuh(Dradjat Boediman, 2009).
7.      Kurang tidur.
Hasil riset para jago dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari menjadikan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Penyelesaian : kurang tidur tentu akan mensugesti fungsi saraf pusat maupun imbas sistem fungsional oleh lantaran itu untuk menghindari kelainan pada tubuh, dibutuhkan tidur yang cukup 8 jam/hari(Guyton&Hall,2007)
8.      Sering stress
Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
Penyelesaian : memakai koping yang baik dalam diri ketika stress. Jangan mengalihkan diri ketika stress dengan ngemil. (dr. Arisman,2008)
9.      Menggunakan pil kontrasepsi
kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin.
Penyelesaian : sanggup mengalihkan KB dengan KB non hormonal atau juga sanggup memakai dengan KB alamiah dengan metode kalender, suhu basal, mukosa serviks, lantaran tidak ada imbas samping.
·         Semua bisa dikendalikan oleh setiap individu jikalau dilakukan penyuluhan yang menyeluruh kepada masyarat mengenai banyak sekali hal berkaitan dengan DM dan komplikasinya, biar terjadi penurunan angka kejadian penyakit DM serta mencegah terjadinya komplikasi yang ditimbulkan lantaran kurangya gosip di masyarakat.





BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak sanggup mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi setelah makan. Pada hiperglikemia parah yang melebihi ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul glikosuria lantaran tubulus – tubulus renalis tidak dapat  menyerap kembali semua glukosa. Semua itu terjadi lantaran kesalahan insan sendiri yang tidak dapt menjaga teladan hidupnya dengan mengkonsumsi masakan tinggi kalori. Oleh lantaran itu penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan acara fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah ialah menjadi kunci acara pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka santunan obat tablet akan diperlukan. Bahkan santunan suntikan insulin turut dibutuhkan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
4.2  Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini ialah selalu berhati – hatilah dalam menjaga pola  hidup, sering berolah raga dan istirahat yang cukup serta jaga teladan makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi masakan atau minuman yang terlalu manis. Karena itu sanggup mengakibatkan kadar gula melonjak tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

1.    Arisman.2008.Gizi Dalam Daur Kehidupan.jakarta:EGC.
2.      Boediman,Dradjat.2009.Sehat Bersama Gizi.Jakarta:Cv Sagung Seto.
3.      Guyton dan Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.
4.      Marmi dan Margiyati.2013.Psikologi Kebidanan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
5.      Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare.2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin Asih.Jakarta : EGC.
  1. http://pusparima.wordpress.com/2013/05/31/makalah-diabetes-melitus/

http://jurnalkebidananku.blogspot.com//search?q=31/makalah-diabetes-melitus/">http://pusparima.wordpress.com/2013/05/31/makalah-diabetes-melitus/

dtriee utamiee pada Sabtu, 01 Desember 2012 jam http://pusparima.wordpress.com/2013/05/31/makalah-diabetes-melitus/

05.18



Sumber https://dr-suparyanto.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Masalah Diabetes Mellitus, Apa Dan Bagaimana Solusinya"

Posting Komentar